Manfaat Masalah Lokasi Kegiatan : Jumlah Dana : Peserta Kegiatan : Tujuan : Hasil :

serta Dinas lintas sektoral Dinas Tarkim, Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan Prop. Sumbar telah sepakat mewujudkan pengembangan kawasan pertanian terpadu secara sinergi, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. 5. Dalam penyediaan infrastruktur dikawasan pertanian, Dinas Tarkim akan memprioritaskan Kab Kota yang mempunyai dana sharing untuk pengembangan kawasan selama 3 tahun. 6. mengingat masih rendahnya pengetahuan petani dalam pengembangan kawasan terpadu maka diperlukan sosialisasi program pengembangan kawasan terpadu mulai dari Pusat, Propinsi dan Kabupaten Kota. 7. Agar dapat terwujudnya pengembangan kawasan terpadu diharapkan kabupaten Kota dapat membentuk minimal satu kawasan terpadu sebagai show windownya pertanian.

g. Manfaat

Kegiatan ini bermanfaat bagi kelancaran Dinas Peternakan Propinsi untuk memperoleh data kawasan peternakan prioritas dan Integrasi.

h. Masalah

Belum samanya persepsi tentang penetapan kawasan sentra produksi peternakan.

i. Solusi

Perlunya koordinasi lebih lanjut Dinas Peternakan Propinsi dengan Dinas Peternakan KabupatenKota.

2. Sosialisasi Pengembangan Peternakan Pada Kawasan Sentra Perbibitan VBC Sapi Potong

Kegiatan-kegiatan pengembangan kawasan peternakan tersebut perlu dibakukan dalam suatu program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Peternakan yang berkelanjutan dengan tahapan pengembangannya berdasarkan Potensi Agro ekosistim dan tingkat pertumbuhan kemandirian kelompok ternak. Sistim pengembangan kawasan sentra produksi peternakan dilakukan melalui pendekatan sistim Agrobisnis Peternakan yang terdiri dari 4 empat sub sistim yaitu :  Sub sistim Agrobisnis Hulu Industri Hulu Peternakan up stream Agribisnis  Sub sistim Usaha Tani Peternakan on Farm Agribisnis  Sub sistim Agribisnis Hilir Industri Hilir Peternakan down stream Agribisnis  Sub sistim penyedia jasa bagi Agribisnis service for Agribisnis Dengan adanya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah berikut pelaksanaannya PP No. 25 Tahun 2000, 56 dimana fungsi Pusat adalah hanya mengangkat hal-hal yang terkait dengan pengaturan dan penetapan pedoman, pengaturan dan pengawasan produksi, penetapan standar Teknis dan selebihnya merupakan kewenangan Propinsi, Kabupaten Kota. Sehubungan dengan adanya kewenangan tersebut maka dapat digambarkan bahwa seluruh kegiatan operasional akan berjalan ditingkat Kab Kota termasuk pendanaannya. Mengingat hal demikian untuk mewujudkan suatu Program Pengembangan Kawasan Sentra Perbibitan Peternakan yang baku dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan perlu dilakukan Pertemuan Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Peternakan untuk Kabupaten Kota se Sumatera Barat. a. Waktu Pelaksanaan : Kegiatan Sosialisasi Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Perbibitan VBC Sapi Potong ini dilaksanakan pada tanggal 13 – 14 Agustus 2008 dan tanggal 19 – 20 Agustus 2008.

b. Lokasi Kegiatan :

Kegiatan Sosialisasi Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Perbibitan VBC Sapi Potong ini dilaksanakan di Hotel Dymens Bukittinggi.

c. Jumlah Dana :

Jumlah dana pada kegiatan Sosialisasi Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Perbibitan VBC Sapi Potong sebesar Rp. 20.000.000,- dua puluh juta rupiah

d. Peserta Kegiatan :

Peserta kegiatan Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Pebibitan VBC Sapi Potong adalah Stake Holder yang terkait, yaitu : No Peserta Jumlah Orang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Wali Nagari KTNA KCD Peternak Petugas Pos Keswan Petugas IB Dinas Peternakan Prop Sumbar 7 1 1 8 1 1 6 Jumlah 25

e. Tujuan :

Adapun tujuan pelaksanaan Pengembangan Peternakan Pada Kawasan Sentra Pebibitan VBC Sapi Potong ini adalah : Untuk melaksanakan sosialisasi dan koordinasi pengembangan peternakan pada kawasan sentra perbibitan VBC sapi potong di Kabupaten Agam. 57

f. Hasil :

Hasil Rapat Sosialisasi Pengembangan pada Kawasan Sentra Perbibitan VBC Sapi Potong sebagai berikut : 1. Perlunya menyamakan persepsi tentang Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Perbibitan VBC Sapi Potong baik Propinsi maupun Kab Kota 2. Dalam mewujudkan Pembangunan Daerah yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mengoptimalkan pemanfaatan potensi daerah berbasis kawasan dengan prinsip yang berkelanjutan 3. Pengembangan Kawasan pertanian dapat terwujud dengan peran aktif penyuluh dalam pembinaan kelompok tani di kawasan 4. Mengingat masih rendahnya pengetahuan petani dalam pengembangan kawasan maka diperlukan Sosialisasi Program Pengembangan Kawasan di Kab Kota 5. Perlunya pembenahan dalam Pengembangan Peternakan pada Kawasan Sentra Perbibitan VBC Sapi Potong yang berkesinambungan

g. Manfaat :