Pengendalian Arsip MANAJEMEN KEARSIPAN

d. Menurut jumlah penerima, yaitu: surat biasa yang untuk satu orang pejabatorganisasi, surat edaran untuk beberapa orang dan surat pengumuman untuk sekelompok masyarakat. e. Menurut keamanan isinya, yaitu: surat sangat rahasia, surat rahasia dan surat biasa. f. Menurut prosedur pengurusannya, yaitu: surat masuk surat keluar. g. Menurut jangkauannya, yaitu: surat intern dan surat ekstern. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu syarat agar surat dikatakan baik kalau jelas dan sopan. Hal itu akan tercapai kalau menggunakan bahasa praktis. Bahasa peraktis menurut Sedarmayati 2001:165, yaitu: Menggunakan kata yang minim, dapat dimengerti artinya oleh penulis surat, penulis mampu menggunakan surat, penulis mampu menggunakan kata tersebut dan kata yang dipergunakan:  Sederhana  Umum  Bukan bahasa daerah atau bahasa asing Di samping harus mempergunakan bahasa praktis, keberhasilan suatu surat juga dipengaruhi juga oleh gaya bahasa. Dalam surat menyurat gaya bahasa sangat dipergunakan oleh dua faktor yaitu, kedudukan penulis surat terhadap yang dikirim surat dan persoalan yang akan dikemukakan di dalam surat.

2.5. Pengendalian Arsip

Dalam hal ini di mana surat masuk dan surat keluar dicatat sesuai dengan sistem yang telah ditentukan. Setelah itu surat-surat tersebut diarahkan atau dikendalikan guna pemrosesan lebih lanjut. Pengurusan surat dapat dilakukan dengan menggunakan dua sistem, sistem kartu kendali dan sistem buku agenda. 10 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara A.Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar Sistem Kartu Kendali Kartu kendali merupakan helai tipis berukuran 10 x 15 cm berisikan kolom-kolom untuk mencatat surat masuk dan surat keluar serta untuk mengendalikan. Indeks – Subyek Kode Tanggal No. Urut MK Perihal: Isi Ringkas: Lampiran: Dari Kepada Tanggal, No. Surat Pengolahan Paraf Catatan: Gambar 2.2 Kartu Kendali Sumber: Sedarmayanti 2001:219 Sehingga dapat diketahui surat atau arsip yang ditangani dan merupakan langkah mempermudah sekretaris mengetahui jalannya surat tanpa harus membuat suatu kesalahan dalam membuang waktu untuk pencarian arsip. a. Penerimaan Sebagai langkah pertama membuka dan membaca isi surat untuk kemudian meneruskan kepada yang berhak adalah sekertaris. Cara pengurusan penerimaan warkat dilakukan dengan: 1. Mengumpulkan dan menghitung jumlah warkat yang masuk 2. Meneliti ketetapan alam 3. Menggolong-golongkan warkat sesuai jenisnya, seperti surat, naskah tertulis buku, laporan, neraca, dan dokumen perkantoran lainnya. 4. Menanda tangani bukti pengiriman pada kartu atau buku sebagai tanda bahwa warkat telah diterima. 11 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara b. Penyortiran Dalam melakukan pekerjaan penyortiran warkat ini meliputi tugas untuk: 1. Menggolong-golongkan warkat ke dalam warkat peribadi dan dinas 2. Memisahkan warkat pribadi untuk pimpinan, sekretaris, atau pegawai lainnya. 3. Membaca surat dinas menjadi 3 golongan dinas rutin, penting, dan rahasia. 4. Membaca dan meneliti isi surat agar dapat memberi saran kepada pimpinan sepanjang diberi wewenang untuk masalah itu. c. Pencatatan Kartu kendali untuk pencatatan surat masuk dilakukan untuk memberi keyakinan akan ketepatan pencatatan bagian petugas tata usaha sekretariat induk. Pencatatan surat masuk dapat dilakukan dengan mempergunakan buku catatan harian atau agenda dan kartu tertentu. Agenda adalah pencatatan surat keluar dan surat masuk dapat dipisahkan dengan menggunakan buku agenda surat masuk dan buku agenda surat keluar. Biasanya dibedakan pada tahunnya, sedangkan kartu dalam sistem pencatatan surat terdiri dari: 12 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 1. Kartu surat rutin penting. No Urut Jenis Surat Aamat Tujuan Keterangan Jakarta, ………., 20 ……… ………………. Yang menyampaikan Menerima Tanda tangan Nama terang : Setelah diterima dan ditanda tangani mohon tanda terima ini dikembalikan lagi ke alamat kami tersebut diatas. Terimakasih Gambar 2.4 Kartu surat rutin penting Sumber Sedarmayanti 2003 – 99 13 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Kartu pengantar untuk surat rutin biasa. Unit: ……………. Tanggal: …………. Jam penyampaian ………………. No. Urut Asal Surat Tgl No: Isi Ringkas Ket Tanggal:… …. Jam : ….. Jumlah Diterima…………….. Gambar 2.5 Kartu pengantar surat biasa Sumber Sedarmayanti 2001:220 3. Kartu pengantar untuk surat rahasia LEMBAR PENGANTAR SURAT RAHASIA Unit pengelolaan : Disampaikan jam : No. Urut Asal Surat Tanggal Nomor Keterangan Diterima jam : Tanggal : Tanda tangan penerima : Nama Terang : Gambar 2.6 Kartu pengantar surat rahasi Sumber Sedarmayanti 2003:101 14 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara d. Pengarahan dan penerusan kepada yang berhak Untuk meneruskan dan menyerahkan surat kepada yang berhak mengolah, terlebih dahulu perlu dilengkapi lampiran berupa lembar disposisi routing slip pada surat tersebut. Lembar disposisi berguna sebagai tempaat pimpinan memberikan tanggapan atas isi surat dengan menegaskan berupa instruksi atau sebagai informasi. e. Penyimpanan BerkasArsip Surat BerkasArsip surat dari pimpinan umumnya masih bersifat dinamis, artinya sewaktu-waktu masih dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan. Prosedur tata kearsipan dinamis dalam menata file mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1. Meneliti tanda-tanda apakah warkat sudah dapat disimpan 2. Mengindeks 3. Memberi kode-kode dan sortir 4. Menyimpan kepada folder tertentu 5. Menata arsip Warkat disimpan dalam file sesudah diberikan tanda oleh pimpinan sebagai berikut: 1. File atau Depsimpan.Dep dari singkatan deponeren yang berarti simpan. 2. Menggaris bawahi kata-kata atau kalimat yang dianggap penting yang dianggap penting untuk dijadikan masalah atau subyek penyimpanan. 3. Memberi tanda tulisan yang agak menyolok misalnya dengan tinta merah. Tanda-tanda tersebut harus tertera di atas lembaran disposisi. Surat keluar sebagai jawaban atau tanggapan atas isi surat masuk yang diterima dari instansi, perusahaan dan perorangan wajib diurus dengan teliti, agar terjalin rangkaian hubungan timbale balik yang serasi, selaras, dan seimbang serta berakibat menguntungkan bagi kedua belah pihak. 15 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Surat keluar juga dapat terjadi tanpa menerima surat masuk, bila hal tersebut merupakan kegiatan intern, yang sifatnya penting bagi suatu perusahaan atau instansi. Semua surat keluar harus diurus sebaik-baiknya oleh sekertaris. Pengolahan surat masuk dan surat keluar sebagai tindak lanjut dari surat masuk atau surat keluar yang bersifat intern pada umumnya sama yakni dimulai dengan pembuatan konsep, pengetikan, penenda tanganan, pengiriman dan penyimpanan. 1. Mempersiapkan konsep surat keluar Konsep surat disusun sekretaris atas intruksi pimpinan. Intruksi pembuatan konsep jawabansurat diberikan dengan mendiktekan atau menulis konsep dengan tangan. Konsep surat yang sudah disetujui pimpinan dapat segera diketik dalam bentukformat tertentu. 2. Penandataanganan surat keluar oleh yang berhak Penandatanganan surat dilakukan setelah konsep surat menjadi bentuk surat jadi, setelah melalui koreksi dan sudah bebas dari kesalahan. Cara penyimpanan konsep surat yang harus ditandatangani pimpinanpejabat yang berhak adalah sebagai berikut.: a. Memasukkan konsep jadi surat keluar ke dalam satu map bertuliskan untuk ditandatangani, b. Tidak memaksakan pimpinan atau pejabat untuk segala menandatangani surat keluar, c. Memasukkan konsep surat keluar ke dalam satu map khusus dengan bertuliskan untuk perhatian pimpinan, d. Memperhatikan kebiasaan pimpinan dalam menandatangani surat keluar, misalnya kelengkapan lampiran, amplop atau disertai dengan konsep pertama atau draft-nya. 3. Pencatatan dan penyimpanan arsip surat keluar Konsep surat keluar yang sudah ditandatangani dan menjadi surat dinas resmi lengkap dengan amplop dan lampirannya atau kelengkapan lainnya, 16 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kemudian diteruskan ke bagian pencatat surat. Pencatat surat, pencatatnya dalam buku verbal atau kartu tertentu yang diperlukan. Seperti yang dipergunakan dalam dalam pencatat surat masuk, maka surat keluarpun menggunakan buku verbal atau kartu-kartu kendali, lembar pengantar untuk mencatatnya. 4. Pengiriman surat keluar Pengiriman surat keluar dilaksanakan oleh kurir atau petugas ekspedisi yang ada dalam kantor sendiri. Secara tradisional digunakan buku ekspedisi, sedangkan cara baru, menggunakan kartu atau lembar pengantar. Dengan cara demikian maka petugas mempunyai tanda terima dari pelaksanaan tugas pengiriman surat keluar tersebut.Dalam buku ekspedisi dicatat tentang: nomor urut, jenis warkat bentuk ,nomor, tanggal, dikirim kepada lampiran dan tanda bahwa surat sudah diterima oleh pejabatbagian yang dituju. Kartu pengiriman di atas bersifat gabungan kolektif, sedangkan pengiriman secara khusus untuk setiap surat dilakukan dengan kartu yang disebut kartu pengiriman. Pengiriman surat keluar secara intern harus memperhitungkan hal sebagai berikut: a. Pemeriksaan alamat yang tertera di amplop dan yang tertera di surat harus sama. Lampiran harus sesuai dengan yang disebutkan dalam surat. b. Jika pengiriman melalui bagian pengiriman sentral, perhatikan perangko sudah cukup atau belum serta tanda-tanda pengiriman lainnya yang perlu. c. Surat khusus untuk pimpinanhendaknya dikumpulkan dalam satu map khusus bertuliskan khusus pimpinan. d. Pengiriman intern menggunakan lembar pengedaran disposisi. B.Penanganan Surat Masuk dan Keluar Sistem Buku Agenda Setiap surat masuk yang diterima dan surat keluar yang dikirim oleh suatu organisasi pemerintah ataau swasta mempunyai nilai yang sangat penting, baik sebagai alat komunikasi, sebagai pusat ingatan, sebagai bukti otentik dan 17 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sekaligus dapat menunjukkan dinamika organisasi. Pengurusan surat dengan menggunkan buku agenda, merupakan suatu proses pencatatan surat masuk atau surat keluar dengan menggunakan buku agenda dan buku ekspedisi intern atau ekstern.

2.6. Nilai Guna Arsip