105
Tabel 4.8 Alternatif Mitigasi Sektor Pertanian
1. Bidang 2. Sub-bidang
3. Penanggung jawab : Pertanian
: Pertanian tanaman pangan dan peternakan : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Perkiraan emisi GRK berdasarkan baseline skenario BAU mencapai 6.395.328 ton CO2e sampai tahun 2015 dan mencapai 8.964.816 ton CO2e pada tahun 2020
No Kegiatan Inti
Penurunan Emisi
ton CO2e Volume
Perkiraan Biaya Periode
Pelaksana Jumlah
Rp Juta Sumber
Penurunan Rp.juta
ton CO2e
1 2
3 4
5 6
7 8
10 1.
Pelatihan dan penerapan
Metode System of Rice
Intensification SRI
226 ribu ton
CO2e
500.000 Ha
20.000 APBN,
APBD, Swasta
0,1 jutaton
CO2e
tahun 2014-2020
Dinas Pertanian
2. Pengendalian
penggunaan pupuk kimia
Termasuk diatas
Termasuk diatas
Termasuk diatas
APBN, APBD,
0,1 jutaton
CO2e
tahun 2014-2020
Dinas Pertanian
3. Peningkatan
penggunaan pupuk organik
dan biomasa Termasuk
diatas Termasuk
diatas Termasuk
diatas APBN,
APBD 0,1 jutaton
CO2e
tahun 2014-2020
Dinas Pertanian
4. Pengaturan
pola dan teknik pengairan
Termasuk diatas
Termasuk diatas
Termasuk diatas
APBN, APBD,
Swasta 0,1 jutaton
CO2e
tahun 2014-2020
Dinas Pertanian
5. Pengembanga
n varitas padi rendah emisi
25 ribu ton
CO2e
15.000 APBN,
APBD, Swasta
0,1 jutaton
CO2e
tahun 2014-2020
Dinas Pertanian
6. Penggunaan
pupuk anorga nik alternatif
herbisida 16,5 ribu ton
CO2e
9.900 APBN,
APBD, Swasta
0,1 jutaton
CO2e
tahun 2014-2020
Dinas Pertanian
7. Pembangunan
Biogas limbah ternak sapi
39 ribu ton
CO2e
Sebanyak 1.500 unit
37.500 APBN,
APBD, masyara
kat 0,89
jutaton
CO2e
2014-2020 Dinas
Peternakan ,ESDM,
BLH
8. Penggunaan
limbah pertanian dan
makanan ternak lokal
12,5 ribu ton
CO2e
7.500 APBN,
APBD, Swasta
0,1 jutaton
CO2e
tahun 2014-2020
Dinas Peternakan
9. Penggunaan
Probiotik dan Suplemen
Lokal 9,1 ribu ton
CO2e
3.100 APBN,
APBD 0,06
jutaton
CO2e
tahun 2014-2020
Dinas Peternakan
10. Pemuliaan Ternak Jangka
Panjang 2,5 ribu ton
CO2e
7.500 APBN,
APBD 0,5 jutaton
CO2e
tahun 2014-2020
Dinas Peternakan
Jika seluruh opsi diimplementasikan, maka potensi penurunan emisi GRK dari sektor pertanian ini dapat
106
mencapai 445,3 ribu ton CO2e atau menurun sekitar 5 dari skenario BAU. Namun demikian tidak semua opsi
memiliki kelayakan tinggi dan menjadi prioritas dalam implementasinya.
4.2.2. Kehutanan
Emisi GRK dari sektor kehutanan dipengaruhi oleh luas dan kualitas tutupan lahan dari berbagai jenis pemanfaatan
lahan yang ada. Untuk menurunkan emisi sektor kehutanan, maka sasaran utamanya adalah meningkatkan luasan dan
kualitas atau menekan laju penurunan luasan dan kualitas tutupan lahan. Untuk mencapai hal tersebut, kebijakan-
kebijakan yang dilakukan adalah : a.
Menekan laju deforestasi dan degradasi hutan untuk menurunkan emisi GRK
b. Meningkatkan penanaman untuk peningkatan penyerapan
GRK c.
Meningkatkan upaya pengamanan kawasan hutan dari kebakaran dan pembalakan liar dan penerapan Sustainable
Forest Management d.
Mengoptimalisasikan sumberdaya lahan dan air tanpa melakukan deforestasi
e. Menerapkan teknologi pengelolaan lahan dan budidaya
pertanian dengan
emisi serendah
mungkin dan
meningkatkan penyerapan CO2e secara optimal. Untuk mengimplementasikan kebijakan penurunan emisi
GRK, strategi yang ditempuh meliputi : a.
Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan KPH b.
Perencanaan pemanfaatan dan peningkatan usaha kawasan hutan
c. Pengukuhan kawasan hutan
107
d. Penyelenggaraan rehabiltasi hutan dan lahan dan reklamasi
hutan di DAS prioritas e.
Pengembangan Perhutanan Sosial f.
Pengembangan kawasan konservasi, ekosistem esensial dan pembinaan hutan lindung, yaitu peningkatan pengelolaan
ekosistem esensial sebagai penyangga kehidupan sebesar 10.
Tabel 4.9 Alternatif Mitigasi Sektor Kehutanan
1. Bidang 2. Sub-bidang