98
LAMPIRAN 2 PEDOMAN WAWANCARA
I. Identitas Subjek
Nama Samaran :
Usia :
Agama :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
II. Sikap Terhadap Agama Pemena
• Apakah Agama Pemena hanya merupakan kebudayaan?
• Bagaimana anggapan anda ketika dikatakan ajarannilai Pemena
adalah sesat? •
Apakah anda pernah melakukan ritual – ritual Pemena? •
Apakah ajaran dan nilai – nilai pemena bertentangan dengan agama yang anda peluk saat ini?
Universitas Sumatera Utara
99
SUBJEK KATA TENTANG
PEMENA
Kata Dan Makna Tentang Pemena
1 Adat-istiadat
Kepercayaan Bergotong-royong
Kebudayaan Keyakinan
Gotong royong:mengajarkan yang erat antara sesama manusia
Kepercayaan:nilai-nilai pemena menjadi pandangan hidup orang-orang, dan dapat mengatasi masalah-
masalah kehidupan Keyakinan:ajaran pemena masih diyakini sebagai hal
yang sakral dan mempunyai kekuatan dari nini
2 Gotong-royong
Kekeluargaan Kepercayaan
Adat Leluhur
Gotong royong:ajar-ajarannya mengajarkan sifat gotong royong dalam hal apapun, baik membangun desa
dan menyelesaikan masalah Kekeluargaan:ritual-ritual pemena banyak mengajarka
bagaimana mempererat persatuan dan memupuk rasa kekeluargaan sesama orang karo
Leluhur: kepercayaan dalam pemena menaruh kepercayaan kepada roh-roh nenek moyang atau nini
3 Bagus
Kepercayaan Adat-istiadat
Kepercayaan orang dulu
Tradisi Bagus: membantu masyarakat karo terutama dalam
menyelesaikan masalah dan mengajarkan masyarakat desa tentang tolong menolong
Tradisi: masih sering dilakukan masyarakat dan menjadi kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan sehari-
hari Adat: ajaran pemena masih dipakai dalam acara adat
karo
4 Agama tertua di Karo
Agama budaya Karo Kepercayaan
Adat Tradisi orang Karo
Adat: unsur pemena masih dijalankan dalam acara- acara suku karo
Kepercayaan: ajaran pemena adalah agama dari orang- orang karo
Kebudayaan: warisan nenek moyang suku karo
5 Hal yang bagus
Alam gaib Keyakinan
Adat Ritual
Adat: kegiatan ajaran pemena masih sering dilakukan orang-orang karo
Ritual: banyak ritual pemena dipakai dalam menyelesaikan masalah dalam pertanian, kesehatan dan
kehidupan Keyakinan: ajaran pemena masih diyakini dan
dianggap sebuah kekuatan yang baik
6 Sisuan galoh
Erpangir ku lau Kiniteken
Nini Adat-istiadat
Sisuan galoh: orang yang percaya terhadap pemena memiliki pohon pisang
Kiniteken: ajaran pemena adalah kepercayaan dan pedoman hidup orang karo
Nini: dalam ajaran pemena nini merupakan hal yang harus disembah
7 Agama pertama orang
Karo Erpangir ku lau
Ndilo wari udan Perumah tendi
Kepercayaan: ajaran pemena merupakan kepercayaan orang karo yang dapat membantu orang-orang
Agama pertama: pemena memiliki arti sebagai agama pertama suku karo
Universitas Sumatera Utara
100
Kepercayaan Erpangir: dalam ajaran pemena erpangir merupakan
ritual pembersihan diri dari kesialan 8
Tidak beragama Tidak bertuhan
Leluhur Kepercayaan
Kepercayaan orang dulu
Leluhur: pemena menyembah dan menghorati nini Kepercayaan dahulu: pemena merupakan kepercayaan
orang karo terdahulu yang turun-temurun ke anak cucu Tidak beragama: ajaran pemena tidak agama negara
dan dilarang pemerintah
9 Mejile
Kepercayaan Pengembangan lalit
Adat-istiadat Penyembahaan
Mejile: pemena merupakan ajaran yang membantu kehidupan sehari-hari
Kepercayaan: orang karo menganggap pemena memiliki kekuatan yang dapat membantu
Adat-istiadat: kebiasaan yang dipakai orang karo dalam acara pernikahaan, kerja tahun dan pesta-pesta
adat
10 Kepercayaan kepada
dibata Budaya
Kepercayaan Adat
Kebiasaan Kepercayaan: pemena merupakan agama yang percaya
kepada nenek moyang Budaya: pemena adalah adat-istiadat orang karo
Kebiasaan: semua ajaran suku karo dari pemena merupakan kebiasaan yang tidak bisa dihilangkan dari
kehidupan, kesehatan, bertani dan acara-acara adat karo
11 Agama
Perumah begu Ritual
Kepercayaan Kepercayaan: pemena adalah kepercayaan orang-orang
dulu yang belum ada agama masuk ke desa gunung Ritual: ritual pemena sekarang masih dipakai dalam
adat-adat suku karo Belum beragama: orang-orang yang masih menganut
ajaran pemena bisa dibilang tidak punya agama
12 Agama suku
Kepercayaan Tradisi
Selok Mistik
Agama suku: pemena berasal dari suku karo Kepercayaan: pemena berisi ajaran bagaimana
menguasai alam dan mengajarkan ritual-ritual untuk menolak kesialan
Tradisi: pemena merupakan kebudayaan suku karo
13 Nini
Sembah-sembah Adat-istiadat
Erpangir ku lau Ercibal
Nini: merupakan dibata yang tidak terlihat oleh mata Adat-istiadat: adat-istiadat budaya karo
Erpangir: upacara untuk membersihkan diri dari hal yang buruk
14 Perbegu
Menganut animisme Tidak percaya Tuhan
Ercibal Mistik
Perbegu: menyembah roh-roh yang ada di kampung Animisme: agama yang percaya kepada roh leluhur
Gaib: kegiatan pemena memiliki unsur mistik ketika menyembah leluhur
15 Kebiasaan
Tradisi Tawar
Kepercayaan Nini
Kebiasaan: nilai pemena sudah menjadi kebiasaan orang di gunung tapi tidak lagi seperti dulu yang
menyembah setan Kepercayaan: pemena adalah agama suku karo
sebelum masuknya agama sekarang Nini: leluhur yang menjaga kampung dari berbagai niat
jahat dari orang
Universitas Sumatera Utara
101
16 Kepercayaan
Adat-istiadat Zaman dahulu
Suku Karo erpangir
Kepercayaan: zaman dulu orang karo memiliki agama yaitu pemena itu sendiri
Suku Karo: ajaran pemena berasal dari orang-orang Karo dulu
Erpangir: suatu ritual yang berasal dari pemena untuk membersihkan diri dengan cara mandi jeruk purut
17 Kepercayaan
Budaya Gotong royong
Tradisi Guru Sibaso
Guru Sibaso: tua-tua karo atau dukun yang dapat mengobati penyakit non medis
Kepercayaan: pemena dapat membantu masyarakat dalam bertani dan ritual pemena dapat menjauhi
kampung dari mara bahaya Tradisi: semua ritual dan kebiasaan pemena menjadi
tradisi Suku Karo
18 Gotong royong
Ritual Adat
Erpangir Mistik
Adat: pemena adalah kebiasaan orang Karo dalam hal bercocok tanam, pesta dan lain-lain
Ritual: pemena banyak mengajarkan tentang ritual- ritual penyembahaan kepada nenek moyang
Mistik: pemena banyak memiliki unsur gaib
19 Ritual
Nini Agama Suku Karo
Kepercayaan Gotong royong
Ritual: ajaran pemena dalam masyarakat karo banyak mengajarkan ritual-ritual untuk menguasai alam
Kepercayaan: pemena adalah agama Suku Karo Erpangir: salah satu ritual orang Karo untuk
membersihkan diri
20 Erpangir
Perumah begu Kepercayaan
Ndilo wari udan Adat
Erpangir: ritual membersihkan diri dari kesialan dan mara bahaya
Perumah begu: ritual memanggil roh yang sudah mati untuk berbicara
Kepercayaan: adanya suatu kekuatan untuk dapat membantu orang-orang Karo
21 Gotong royong
Selok Ndilo wari udan
Ercibal Erpangir ku lau
Ercibal: menghormati leluhur dengan memberikan sesajen
Selok: Guru Sibaso yang kesurupan oleh nini untuk mengobati orang sakit
Gotong royong: ritual-ritual yang dilakukan pemena selalu dilakukan masyarakat secara bersama-sama
22 Kolot
Mejile Ercibal
Ndilo wari udan Hindu
Mejile: ritual-ritual pemena bagus dan membantu aktivitas dalam kehidupan sehari-hari
Ercibal: adanya penyembahan kepada nenek moyang untuk meminta suatu bantuan
Ndilo wari udan: meminta hujan turun karena
sudah tidak lagi turun hujan
23 Agama
Agama berhala Kramat
Ercibal Nuan galoh
Ercibal: tempat-tempat menyembah ajaran pemena Kramat: mempercayai hal-hal yang mistik yang
dianggap mempunyai kekuatan Nuan galoh: tempat untuk menyembah
24 Mistik
Adat-istiadat Kepercayaan
Erpangir Adat-istiadat: pemena merupakan kebiasaan-kebiasaan
orang dulu yang sampai saat ini masih tetap dilakukan Kepercayaan: orang Karo zaman dulu mempunyai
agama sendiri yaitu pemena
Universitas Sumatera Utara
102
Ercibal Ercibal: ritual dalam pemena untuk menghormati
leluhur dengan memberikan sesajen 25
Perbegu Erpangir ku lau
Kepercayaan dulu Perumah begu
Tradisi Agama perbegu: yaitu mempercayai mistik, leluhur dan
roh Tradisi: sampai saat ini masih ada yang dilaksanakan
tradisi agama pemena Erpaingir ku lau: membersihkan diri dari kesialan
26 Gotong royong
Selok Ndilo wari udan
Ercibal Erpangir ku lau
Gotong royong: agama pemena bersifat gotong royong contohnya ketika membangun rumah adat
Ndilo wari udan: ketika musim kemarau masyarakat memanggil hujan agar turun dengan menggunakan
suatu ritual Selok: ketika kerja tahun tradisi yang dilakukan
GuruSibaso memanggil roh leluhur agar menjaga kampung
27 Adat
Kepercayaan Erpangir ku lau
Penyembahaan Guru Sibaso
Penyembahaan: menyembah nenek moyang dengan ercibal
Adat: adat karo yang dulunya dipakai oleh orang-orang Karo
Kepercayaan: kepercayaan Suku Karo pada saat dulu
28 Ercibal
Kepercayaan Karo Erpangir
tidak beragama Nini
Kepercayaan: orang-orang Karo dulu masih percaya dengan pemena karena belum adanya agama masuk ke
Tanah Karo Ercibal: memberikan sesajen kepada leluhur untuk
memberikan berkah Tidak beragama: kalau ada orang masih percaya
dengan ajaran pemena ini menandakan orang yang belum mendapatkan ajaran agama yang ada
29 Adat
Kepercayaan Nini
Tidak bertuhan Ndilo wari udan
Adat: pemena merupakan adat dari Suku Karo karena sudah menjadi kebiasaan orang-orang Karo
Kepercayaan: pemena merupakan agamanya orang Karo, sebelum masukannya agama resmi
Nini: Tuhannya pemena adalah roh-roh leluhur
30 Adat-istiadat
Belum mengenal Tuhan
Nenek moyang Pikiran kolot
Roh-roh jahat Adat-istiadat: pemena adalah bagian adat dan budaya
Suku Karo Nenek moyang: orang-orang pemena menyembah
nenek moyang dan setiap kampung memiliki nenek moyang berbeda
Belum mengenal Tuhan: orang-orang pemena belum mengenal agama yang ada saat ini
31 Perbegu
Eribal Erpangir ku lau
Nini para Kepercayaan
Perbegu: percaya terhadap hal-hal yang mistik Ercibal: membuat sesajen kepada leluhur
Nini Para: leluhur masyarakat Desa Gunung yang pertama tinggal di Desa
32 Kolot
Misitk Budaya
Adat Nini
Budaya: pemena adalah budaya orang-orang Karo Adat: pemena sudah menjadi kebiasaan-kebiasaan
orang Karo walaupun sudah ada agama Nini: dalam ajaran pemena, nini adalah roh yang suci
dan yang disembah
Universitas Sumatera Utara
103
33 Kepercayaan dulu
Mistik Adat-istiadat
Erpangir Ercibal
Kepercayaan dulu: ketika agama belum masuk ke Tanah Karo orang-orang Karo masih menaruh
kepercayaan kepada nenek moyang seperti ajaran pemena
Ercibal: orang-orang yang menaganut ajaran pemena memberikan sesajen kepada nenek moyang
Erpangir: orang-orang Suku Karo biasanya membersihkan diri melalui ritual erpangir agar
terhindar dari mara bahaya dan kesialan
34 Orang Karo
Kepercayaan Erpangir
Adat Karo Nini
Kepercayaan: pemena adalah kepercayaan orang-orang Karo yang dapat membantu orang dalam bertani dan
menyembuhkan penyakit Orang Karo: pemena adalah kebudayaan yang berasal
dari Suku Karo Nini:Nini kalau dibahasa Indonesiakan artinya leluhur
dalam kepercayaan pemena nini adalah orang yang di sembah
35 Penyembahan
Pikiran kolot Suku Karo
Ritual Tidak berkembang
Kolot: pemena merupakan kepercayaan yang dianut oleh orang-orang dulu yang belum berpendidikan
Penyembahaan: pemena merupakan agama yang mengajarkan cara bagaimana manusia menyembah
sesuatu Tidak berkembang: pemema tidak memiliki
perkembangan seperti agama-agama yang ada sekarang
Universitas Sumatera Utara
104
Menurut anda apa perbedaan pemena dengan agama yang ada saat ini? SUBJEK
JAWABAN
1 Orang pemena tidak percaya dengan Yesus kalau agama sekarang sudah
mengenal Yesus. 2
Agama pemena erpangir ku lau menyembah leluhur agama pada saat ini percaya kepada Tuhan
3 Agama pemena banyak memiliki ritual penyembahan kepada nini, agama
sekarang hanya berdoa kepada Tuhan 4
Agama pemena erpangir ku lau, ercibal belo,perumah begu. Agama sekarang berdoa dan beribadah
5 Orang dulu kalau sakit berobat ke Guru sibaso kalau sekarang berobat ke
rumah sakit dan di doakan pendeta 6
Pemena memiliki kepercayaan kepada nenek moyang, agama – agama sekarang sudah memiliki kepercayaan kepada Tuhan dibata
7 Agama pemena memiliki kepercayaan animism dan dinamisme, sedangkan
agama yang lain menyembah tuhan 8
Pemena mengajarkan kekeluargaan yang erat antar masyarakat karo, agama yang ada sekarang tidak memiliki ke kompakkan antar masyarakat
9 Pemena menyembah leluhur yang sudah mati, agama yang ada sekarang
melarang hal itu karena sesat 10
Pemena menyembah mistik benda yang dianggap memiliki keajaiban agama saat ini percaya terhadap tuhan beribadah dan berdoa
11 Agama pemena merupakan ajaran agama suku, khusus orang karo. sedang kan
agama lain adalah buat semua suku dan negara. 12
Agama pemena selalu mengutamakan hal – hal tabudan mistik dan tidak percaya Tuhan agama saat ini memiliki tuhan dan tidak percaya hal – hal tabu
13 Pemena adalah agama khusus orang karo, sedangkan agama – agama lain
untuk semua umat manusia 14
Beda agama pemena dengan agama lain terletak di penyembahaan. Orang orang yang agama pemena menyembah roh – roh leluhur kalau agama yang
ada menyembah Tuhan 15
Agama pemena percaya kepada mistik benda yang mempunyai keajaiban agama saat ini percaya terhadapat tuhan.
16 Agama pemena menyembah hal – hal yang berbentuk mistik, benda yang
aneh sendangkan agama saat ini memiliki satu tuhan dan taat kepada agamanya
17 Pemena masih kental dengan ritual – ritual yang percaya kepada nenek
moyang agama saat ini percaya kepada Tuhan dan tidak menyembah yang lain selain tuhan
18 Ritual – ritual pemena banyak menyembah roh – roh nenek moyang yang
dilarang agama 19
Kalau agama pemena menyembah nini atau nenek moyang sedangkan agama yang sekarang menyembah Tuhan dan memiliki kitab
20 Pemena adalah murni kepercayaan suku karo milik orang – orang yang
bersuku karo, sedangkan agama – agama lain adalah milik semua orang 21
Agama pemena adalah kepercayaan dahulu yang menyembah roh – roh nini. Sedangkan agama sekarang memiliki Tuhan
Universitas Sumatera Utara
105
22 Agama pemena agamanya suku karo yang menyembah nenek moyang agama
saat ini agama untuk semua orang 23
Pemena menyembah nini dan roh – roh sedangkan agama resmi sudah menyembah Tuhan
24 Agama pemena menyembah nenek moyang
25 Perbedaan terletak dalam hal siapa yang disembah, kalau pemena percaya
dengan roh nini kalau agama sekarang sudah percaya Tuhan 26
Pandangan saya perbedaanya ada pada Tuhan yang di sembah 27
Pemena masih percaya dengan tempat – tempat yang kramat dan roh – roh orang mati, kalau agama sudah percaya kepada Tuhan
28 Pemena masih memiliki kepercayaan terhadap nenek moyang yang sudah
mati, kalau agama sekarang sudah kepada tuhan 29
Kalau agama sekarang sudah menyembah tuhan kalau pemena masih menyembah nini
30 Agama sekarang memiliki tempat ibadahnya kalau agama pemena sudah tidak
dipakai lagi 31
Agama pemena tidak lengkap karena tidak ada kitab dan tempat ibadah, kalau agama sekarang sudah lengkap
32 Agama pemena masih percaya dengan roh – roh nini yang dianggap suci
kalau agama sekarang sudah percaya dengan Tuhan 33
Pemena hanya untuk kepercayaan orang – orang yang bersuku karo kalau agama yang ada sekarang sudah untuk semua manusia
34 Tuhannya agama pemena adalah benda – benda dan roh nini, kalau agama
sekarang percaya kepada Tuhan 35
Agama pemena menyembah leluhur agama sekarang sudah menyembah tuhan
Apakah masih ada ritual pemena yang dilakukan oleh masyarakat desa gunung hingga saat ini? Jika ada, coba sebutkan dan berikan tanggapan Anda mengenai
ritual tersebut
SUBJEK JAWABAN
1 Sudah jarang orang melakukan ritual – ritual pemena, tapi ada beberapa yang
masih dipakai dalam adat karo seperti erpangir, ndilo wari udan, dan selok saat kerja tahun.
2 Ritual dari pemena yaitu erpangir, ndilo wari udan, masih sering dilakukan ada
beberapa ritual pemena yang member kebaikan dan tidak bertentangan dengan agama seperti yang masih dilakukan sekarang.
3 Ada, saat kerja tahun, guru sibsao memanggil nenek leluhur selok tanggapan
saya itu merupakan tradisi kerja tahun 4
Masih, seperti ndilo wari udan tanggapan saya ritual – ritual itu perlu dilakukan dan tidak sesat
5 Masih ada, seperti erpangir, ndilo wari udan, ritual tersebut merupakan hal
yang bagus dan tidak sesat itu merupakan kebudayaan 6
Masih ada, yang paling sering erpangir, selok, ndilo wari udan. Ritual – ritual itu bertujuan untuk kebaikan masyarakat di kampung
7 Erpangir, ndilo wari udan sudah dilarang oleh agama tetapi masih sering
dilakukan orang-orang
Universitas Sumatera Utara
106
8 Ada yaitu mengusir roh jahat dan erpangir ku lau. Tanggapan saya masih perlu
dilakukan dan perlu untuk dilestarikan agar adat istiadat karo yang dulu tidak hilang
9 Ada, seperti erpangir, perumah begu, selok, dan ndilo wari udan. Tanggapan
saya karena masih ada orang yang melakukan ritual dan meminta kepada benda – benda yang dianggap itu tuhan
10 Untuk beberapa kegiatan masih ada digunakan ritual selok ritual tersebut
untuk memanggil leluhur. 11
Ndilo wari udan, erpangir ku lau ritual – ritual seperti itu sudah dianggap biasa karena ritual itu adalah kebudayaan suku karo
12 Ada ritual erpangir ku lau, ndilo wari udan, perumah begu. Ritual tersebut
adalah kebudayaan suku karo 13
Ada, erpangir sama ndilo wari udan, tanggapan saya Karena masih ada orang yang ziarah membuat makan dan sesajen
14 Masih seperti erpangir, ndilo wari udan, tanggapan ritual tersebut membantu
masyarakat dalam beraktivitas dan tidak melanggar ajaran agama lain 15
Tidak dilakukan lagi ritual pemena pada saat ini 16
Masih banyak orang melakukan ritual – ritual pemena tapi kami melihat ritual tersebut hanya kebudayaan dari suku karo
17 Untuk sekarang ritual – ritual pemena tidak serius dilakukan, hanya ritual –
ritual biasa yang dilakukan tanpa adanya penyembahan 18
Ada, erpangir ku lau perumah begu, ndilo wari udan, terkadang perlu melaksanakan ritual – ritual tersebut karena merupakan kebudayaan
19 Sampai saat ini masih ada beberapa masyarakat melakukan ritual pemena,
contoh erpangir ku lau ndilo wari udan 20
Ndilo wari udan masih sering dilakukan, selok juga masih sering dilakukan. Melihat kegiatan – kegiatan tersebut merupakan hal yang meriah .
21 Sudah jarang yang menggunakan ritual, tapi masih ada beberapa ritual yang di
lakuakn seperti erpangir, perumah begu. 22
Erpangir ku lau, ndilo wari udan. Bagus sebagian ritual masih dilakukan 23
Ritual ercibal belo, ndilo wari udan, erpangir, ritual ritual tersebut membantu masyarakat.
24 Masih ada, contohnya erpangir ku lau, ndilo wari udan. Pandangan tentang
ritual itu adalah hanya sebuah adat karo untuk jauh dari kesialan 25
Biasanya yang masih di laksanakan adalah erpangir, ndilo wari udan, pandangan tentang ritual itu bertujuan untuk kebaikan kita juga
26 Masih ada, erpangir ku lau, perumah begu, nguras, ndilo wari udan, sesekali
perlu untuk melakukan ritual tersebut 27
Sudah jarangm tetapi sesekali dilakukan juga oleh orang karo kayak erpangir. Tidak masalah karena untuk membersihkan pikiran
28 Biasa yang dilakukan adalah ritual ndilo wari udan secara bersama – sama, dan
erpangir, pandangannya tidak masalah karena menurut kepercayaan karo hal itu perlu dilakukan
29 Ada, erpangir, dan perumah begu. Kalau ada masalah memang harus
dilakukan 30
Di desa gunung yang masih sering dilaukan adalah erpangir ku lau, dan ndilo wari udan. Kegiatan ritual itu untuk kebaikan orang – orang
31 Sudah tidak banyak ritual – ritual karo dilaksanakan orang karo
32 Ada, seperti melihat tanggal hari yang baik, erpangir, ndilo wari udan,
Universitas Sumatera Utara
107
perumah begu, selok, perumah tendi, itu adalah adat karo 33
Masih banyak orang melaukuan ritual pemena, erpagir, ndilo wari udan, perumah begu.
34 Beberapa orang masih sering menjalankan erpangir, itu untuk jauh dari
kesialan dan membersihkan pikiran 35
Ada seperti perumah begu, raling tendi dan erpangir. Biasanya ritual itu memang harus dilakukan
Bagaimana pandangan saudara tentang peran guru sibaso dan leluhur dalam kehidupan sehari – hari?
SUBJEK JAWABAN
1 Guru sibaso biasanya ada disetiap kampung untuk menolong orang – orang
yang terkena penyakit dan juga dapat berkomunikasi dengan orang mati. Leluhur hanya merupakan roh – roh yang melindungi setiap kampung
2 Guru sibaso memiliki kemampuan mistik dalam menyembuhkan berbagai
penyakit dan nini harus dihormti agar menjaga kampung 3
Peran guru sibaso adalam menyembuhkan orang sakit meminta bantuan kepada nini. leluhur adalah roh – roh yang menjaga kampung dari kesialan
4 Leluhur adalah Tuhannya agama pemena
5 Ada beberapa ritual yang harus menggunakan jasa guru sibaso. Suku karo
menghormati nini agar mendapat keselamatan 6
Guru sibaso adalahorang pintar yang dapat menyembuhkan penyakit – penyakit non medis
7 Guru sibaso terkadang memberikan penjelasan – penjelasan tentang kejadian
yang ada. Nini para merupakan leluhur yang dihormati karna melindungi orang – orang di desa
8 Dahulu guru sibaso menjadi pendeta dikampung dapat membuat hal – hal
yang bagus dan nini para merupakan leluhur yang melindungi desa gunung 9
Tidak dipercaya kalau dipercaya guru sibaso dipandang orang saat ini sesat 10
Tidak boleh lagi digunakan karena melanggar ajaran agama. Tetapi dalam bebrapa budaya karo masih memakai jasa guru sibaso
11 Sudah jarang menggunakan guru sibaso dan leluhur, saya lebih percaya
kepada Tuhan 12
Terkadang guru sibaso banyak membantu orang – orang dalam menyembuhkan berbagai penyakit, tapi jangan sampai menyesatkan
13 Guru sibaso dalam orang pintar yang mampu meramal dan menyembuhkan
orang sakit, leluhur adalah roh – roh nini yang harus dihormati 14
Guru sibaso dan nini para tidak lagi di pakai karena kita sudah memiliki agama dan diajarkan berdoa kepada Tuhan
15 Pandangan saya tentang peran guru sibaso dan leluhur dalam kehidupan sehari
– hari penting juga karena guru sibaso masih bermanfaat juga dalam kehidupan orang karo, misalnya mengusir roh jahat, mengobati orang sakit
dan lain – lain
16 Tidak percaya karena sudah mempunyai ajaran yang percaya kepada Tuhan
17 Percaya tidak percaya, karena beberapa hal terbukti betul, karena
mempercayai hal – hal yang tidak biasa mustahil
Universitas Sumatera Utara
108
18 Guru sibaso berperan sebagai orang yang dapat berbicara dengan roh halus,
dan dapat mengobati orang sakit. Leluhur bagi orang karo adalah penjaga kampung – kampung
19 Peran guru sibaso adalah dapat menerawang kejadian – kejadian yang tidak
dapat dijelaskan. Leluhur, dalam suku karo adalah roh – roh yang memiliki kekuatan
20 Guru sibaso adalah orang – orang pilihan yang memiliki kekuatan
supernatural untuk menolong orang – orang. Leluhur adalah roh – roh yang suci yang menjaga anak cucu – cucunya dari niat jahat orang lain
21 Tidak menggunakan guru sibaso lagi lebih percaya berdoa dan beribadah
menurut kepercayaan masing – masing 22
Guru sibaso dapat menyembuhkan penyakit – penyakit dan memecahkan masalah namun sekarang guru sibaso sudah jarang dilakukan
23 Percaya karena beberapa hal yang mengikuti ajarannya dan bertanya
kepadanya dimana saat membutuhkan 24
Guru sibaso berperan berkomunikasi dengan nini untuk menjawab kejadian – kejadian aneh dan penyakit – penyakit di kampung
25 Guru sibaso adalah orang pintar yang dapat mengobati orang yang sakit,
meramal suatu kejadian dan bisa berbicara dengan roh – roh yang tidak bisa dilihat. Leluhur adalah roh yang dihormati orang karo
26 Guru sibaso itu orang – orang pilihan yang sejak dia lahir dudah mendapat
kekuatan dari nini orang karo, untuk menolong orang – orang. Leluhur haruslah di hormati
27 Biasanya guru sibaso dapat mengobati orang yang sedang sakit parah, dapat
berbicara dengan roh yang sudah mati, pandangan tentang leluhur adalah roh yang sudah mati dan tidak lagi berkuasa dalam kehidupan
28 Guru sibaso berperan dalam kehidupan sehari – hari sebagai orang pintar.
Leluhur melindungi orang – orang kampung dari mara – bahaya 29
Peran guru sibaso sudah tidak seperti zaman dahulu, karena sekarang sudah ada pendeta. Sudah banyak orang yang tidak menyembah leluhur karena sudah
memiliki agama masing – masing yang menyembah Tuhan 30
Guru sibaso bisa meramal, mengobati orang yang sakit, dan berbicara dengan orang yang sudah mati. Leluhur adalah roh – roh yang melindungi cucu –
cucunya 31
Guru sibaso sering membantu orang – orang yang mendapat masalah, karena dapat berbicara dengan nini
32 Guru sibaso dapat mengobati penyakit – penyakit non medis, dan saat kerja
tahun guru sibaso biasanya kesurupan roh nini. Nini masih menjaga kampung dari kesialan
33 Guru sibaso sudah tidak perlu dipercaya karena sudah mengenal agama.
Leluhur tidak memiliki peran dalam hidup sehari – hari orang di kampung karena sudah berdoa kepada Tuhan
34 Guru sibaso berperan sebagai perantara orang – orang yang hidup dengan
orang yang sudah mati. Leluhur berperan melindungi cucu – cucunya dalam menjalani kehidupan
35 Guru sibaso mempunyai peran sebagai petua – petua adat yang dapat
menyembuh kan orang sakit dan berbicara dengan roh yang sudah mati. Peran leluhur tidak ada lagi karena sudah percaya dengan tuhan
Universitas Sumatera Utara
109
Apa pandangan saudara ketika melihat ada orang suku karo yang tidak percaya dengan pemena?
SUBJEK JAWABAN
1 Orang – orang seperti itu merupakan orang yang tak mengerti kebudayaan
suku karo 2
Orang karo yang tidak percaya dengan pemena orang yang tidak beradat 3
Orang orang yang seperti itu tidak lagi mengerti tentang tentang istiadat karo karena pemena itu budaya karo
4 Tidak masalah karena itu hak masing masing orang tetapi orang akan
memandang dia tidak mempunyai adat 5
Tidak apa apa, tapi orang – orang seperti itu tidak menggenal budaya karo 6
Mereka sudah lama meninggalkan tanah karo dan tidak lagi mengenal budaya dan adat istiadat karo
7 Itu hak setiap orang percaya atau tidak terhadap agama pemena saya
menggagapi itu tergantung tiap – tiap individu 8
Orang yang sudah punya agama tidak perlu percaya dengan ajaran pemena 9
Mereka sudah menggal agama saat ini tidak lagi percaya terhadap agama pemena
10 Mereka yang tidak percaya akan pemena merupakan orang – orang yang
fanatic mengenai suku karo 11
Itu adalah pandangan masing –masing orang tetapi orang suku karo semestinya paham tentang pemena
12 Biasa saja pribadi seseorang percaya atau tidak
13 Orang orang tersebut mungkin tidaka tingggal di daerah karo lagi sehingga
tidak tahu sejarah tentang karo 14
Tidak masalah tetapi orang – orang tersebut sudah tidak memiliki adat 15
Biasa saja karena mungkin mereka tidak pernah mendengar agama pemena dan tidak tertarik mendengar cerita agama pemena
16 Orang yang tidak tahu pemena, orang yang tidak tahu adat istiadat karo
17 Pandangan saya kalau ada orang karo yang tidak percaya, makan menurut
saya orang itu lupa dengan sejarah atau adat istiadat karo yang dulu 18
Karena sudah mempunyai agama yang percaya kepada tuhan tidak percaya kepada hal – hal mistik
19 Biasa saja, karena mungkin mereka tidak pernah mendengar agama pemena
dan tidak lahir di daerah karo 20
Mereka mungkin sudah lama tidak berkomunikasi dengan orang – orang karo sehingga tidak tahu
21 Wajar saja karena sekarang agama sudah ada, tetapi banyak kebudayaan suku
karo berasal dari pemena 22
Biasanya orang – orang yang tidak percaya tentang pemena, adalah orang – orang yang fanatic dengan budaya karo
23 Sekarang kalau orang tidak percaya sudah tidak masalah karena zaman
sekarang sudah berkembang dan maju 24
Pandangan saya melihat orang – orang yang tidak percaya karena dia tidak mengerti suku karo
25 Orang – orang seperti itu adalah fanatik dengan adat karo dan sudah hidup
modern 26
Tidak masalah karena mungkin orang – orang yang seperti itu sudah tidak mengerti kebudayaan suku karo
Universitas Sumatera Utara
110
27 Tidak mempersalahkan orang yang tidak percaya, karena itu hak orang
28 Orang karo yang mengerti adat karo pasti percaya dengan hal – hal pemena
29 Kalau orang yang tidak percaya dengan pemena itu karena orang itu tidak
mengerti kebudayaan karo orang – orang dulu 30
Pandangan saya melihat orang yang tidak percaya tidak apa – apa, karena sekarang sudah ada agama
31 Biasanya orang yang tidak tahu pemena tidak mengerti adat suku karo
32 Pandangan saya adalah orang – orang yang tidak percaya dengan pemena
karena sudah punya pikiran modern 33
Orang karo yang tidak percaya dengan pemena dianggap orang yang buta tentang sejarah orang karo
34 Kalau ada orang karo yang tidak percaya dengan pemena, sudah biasa karena
orang – orang sekarang sudah punya agama 35
Tidak mempermasalahkan kalau ada orang karo yang tidak percaya dengan pemena karena kepercayaan masing – masing memang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
55
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, D Suroso, F. N. 2001. Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Belajar Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Bangun, Teridah. 1986. Manusia Batak Karo. Jakarta: Inti Idayu Press Berman, A, Snyder, S. 2012. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and
Practice. New Jersey : Pearson Bustanuddin, Agus. 2007. Agama dalam Kehidupan Manusia: Pengantar
Antropologi Agama. Jakarta : PT Grafindo Persada Bramha, Putro. 1995. Karo dari Zaman ke Zaman. Medan: Ulih Saber
Deaux, K., Philogene, G. 2001. Representation of The Social: Bridging Theoretical Tradition. London : Balckwell Publisher
Flick, U. 1998. The Psychologu of the Social. Cambridge: Cambridge University Press.
Gintings, E.P. 1995. Adat Istiadat Karo Kinata Berita Si Meriah Ibas Masyarakat Karo. Kabanjahe: Abdi Karya.
Gintings, E.P. 1997. Adat Karo Ibas Kalak Mate. Kabanjahe: Abdi Karya. Gintings, E.P. 1999. Religi Karo,Membaca Religi Karo dengan Mata yang
Baru. Kabanjahe: Abdi Karya.
Universitas Sumatera Utara
56
Gintings, E.P. 2009 Agama Suku, Agama Primitif Agama Batak Kuno. Bandung: Jurnal Info Media.
Gillespie, A. 1999. The battle of the symbols: Constructing peace for Northern Ireland in three public spheres. MSc Social Psychology Dissertation.
London School of Economics and Political Science: Unpublished Jawak Kalvinus. 2009. Yahwe dan Dibata. Studi Perbandingan Konsep Tuhan
Menurut Orang Yahudi dan Tuhan Menurut Orang Karo. Thesis Mahasiswa Fakultas Sosiologi Agama Universitas Kristen Satya Wacana.
John Tondowidjojo. 1992. Etnologi dan Pastoral di Indonesia. Flores: Nusa Indah.
Karo Dalam Angka. 2015. Gambaran Umun Kabupaten Karo. Diakses pada 03 Maret 2015, di
http:www.karokab.go.idinindex.phpgambaran-umum Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2015. Agama. 18 Juli 2015 diakses di
http:kbbi.web.idagama Koentjaraningrat. 1985, Ritus Peralihan di Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Milala Terang Malem. 2008 Utang Adat Kematian Dalam Adat Karo, Jakarta: Maranatha.
Moleong, L. J. 2006. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosydakarya.
Universitas Sumatera Utara
57
Mokoginta, J. C. 1996. Adat Istiadat Etnik Bolaang Mongondow : Etnik Budaya dan Perubahan. Jakarta : Yayasan Bogani Karya.
Moscovici, S. 2001. Social Representation : Explarations in Social Psychology, ed. Gerard Duveen. New York : New York University Press.
Mufid, A, S. 2012. Dinamika Perkembangan sistem Kepercayaan Lokal di Indonesia. Jakarta: Kementrian Agama RI Badan Litbang dan Diklat
Puslitbang Kehidupan Keagamaan. Panggabean, H. R. G. 2014. Merawat Keselarasan Sosial Menuju Keunggulan
Global. Jakarta : PT Fatoklesar. Patty, Semuel, 2009. Agama dan Kebudayaan, Salatiga: PPs.MSA.
Pasaribu, Rudolf. 1980. Agama Suku Dan Batakologi. Medan Poerwandari, E. K. 2007. Penelitian Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku
Manusia. Jakarta : LPSP3. UI Palouzian. 1996. Invitation To The Psychology Of Religion. London : Allyn and
Bacon. Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta :
Rajawali Pers. Sembiring, A.S 2005. Guru Si Baso Dalam Ritaual Orang Karo : Bertahannya
Sisi Tradisional Dari Arus modernisasi, Medan : Jurnal Antropologi Sosial Budaya. Vol. 1 : 123
Universitas Sumatera Utara
58
Sembiring, S, A. 2005. Guru Si Baso Dalam Ritual Orang Karo. Jurnal Antropologi Sosial Budaya.
Sempa, S. Bujur, S. Sitepu, A.G. 1996. Pilar Budaya Karo. Medan: Bina Media Perintis.
Seligman, E. P. M., Peterson, C. 2004. Character Strengths and Virtues, A Handbook and Classification. America Psychological Association. New
York : Oxford University Press. Siregar Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana.
Smith A. J. 2011. Rethinking Psychology Dasar – Dasar Teoritis dan
Konseptual Psikologi Baru. Bandung :Nusa Media. Suparlan, 1992. “Kebudayaan dan Pembangunan” dalam Kajian Agama dan
Masyarakat Sudjangi, ed, Jakarta: Depag R.I
Soelaeman, M. Munandar 1989. Ilmu Sosial Dasar : Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Bandung : Refika Aditama.
Tarigan Sarjani, 2008 Dinamika Orang Karo, Budaya dan Modernisme : Medan.
Tarigan Sarjani. 2011. Kepercayaan Orang Karo Tempoe Doeloe. Medan : Si BNP Press.
Tarigan Henry Guntur. 1990. Percikan Budaya Karo. Jakarta: PT. Kesaint Blanc Indah Corp.
Universitas Sumatera Utara
59
Tajfel, H. 1982. Social Identity and Intergoup Relations. Cambridge. England : Cambridge University Press.
T. S. Fiske,. E. S. Taylor. 1991. Social Cognitif. Singapore : McGraw International edition
Wagner, W., G. Duveen, D. Rose, et al. 1999. Theory and Method of Social Representations. Asian Journal of Social Psychology. Vol. 2 : 95 – 125.
Wann, D.L., Branscombe, N.R. 1995. Influence of leel of Identification with a Group Physiological Arousal on Perceived intergroup Complexity. British
Journal of Social Psychology. 34 3 : 223-235
Universitas Sumatera Utara
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan representasi sosial Masyarakat Desa Gunung tentang pemena. Untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini
diperlukan adanya prosedur yang relevan dengan permasalah yang akan diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian representasi sosial yang merupakan kerangka
berpikir, konsep dan ide psikologis dalam dunia sosial yang dapat mempelajari fenomena psikososial pada masyarakat Wagner, dkk., 1999. Penelitian ini juga
mencoba menggali data dan menganalisis data secara kualitatif dan untuk mempermudah membaca data dan menemukan representasi sosial yang muncul
maka data kualitatif tersebut kemudian dipaparkan secara kuantitatif. Berdasarkan tujuan dari penelitian tersebut maka metode penelitian yang
digunakan adalah sebagai berikut:
A. Populasi dan Subjek Penelitan 1. Populasi Penelitian
Subjek dalam penelitan ini adalah Masyarakat Suku Karo yang tinggal di Desa Gunung dengan usia dewasa awal sampai lanjut usia. Desa Gunung
merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Karo tepatnya berada pada Kecamatan Tigabinanga.
2. Karakteristik Subjek