B. Saran
1. Aspek organisasi IAEA sebagai organisasi internasional, memiliki struktur dimana salah satu tugasnya yaitu membuat resolusi. Perlu dibuat ketetapan
agar resolusi memiliki kekuatan mengikat secara penuh karena biasanya berisi himbauan kepada negara yang dimaksud. Jika dilihat dari segi
kewenangan, maka penerapan sistem safeguard IAEA merupakan langkah teknis dalam hal pengawasan dan verifikasi dari penyataan yang dibuat
oleh negara-negara mengenai material dan aktivitas nuklir menjadi sarana yang tepat untuk memeriksa semua aktivitas nuklir terkait penggunaannya
untuk tujuan damai. 2. Pemanfaatan akan energi nuklir sangat memerlukan kesadaran dari
pemerintah suatu negara agar menggunakannya untuk tujuan damai, tanpa berencana untuk menyalahgunakannya untuk dimensi militer. Pemanfaatan
tersebut diharapkan diikuti pula oleh keterbukaan dari negara-negara dalam terkait segala aktivitas nuklir di dalam wilayahnya termasuk izin
akses yang luas kepada IAEA. Hal-hal ini tidak saja menciptakan iklim kepercayaan antara IAEA dan negara tersebut, akan tetapi juga antara
negara-negara dalam suatu kawasan. Upaya lain seperti membuat pengaturan melalui perjanjian internasional dalam tingkat regional
mengenai kawasan yang bebas senjata nuklir, mengingat langkah seperti ini telah diterapkan dalam beberapa kawasan dan dapat dilihat
efektivitasnya. Perwujudan kawasan semacam ini dibutuhkan terutama bagi kawasan yang di dalamnya terdapat negara-negara ambang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
nukliryang masih belum mewujudkan perjanjian yang demikian seperti Timur Tengah, dimana kawasan bebas nuklir di Timur Tengah sendiri
sudah pernah dibahas oleh IAEA pada tahun 2011, untuk itu perlu dilanjutkan proses hingga terwujud kawasan ini. Sedangkan kawasan lain,
yang perlu dibentuk kawasan bebas nuklir demikian adalah kawasan Asia Selatan dimana didalamnya terdapat negara India dan Pakistan diharapka
dapat segera terwujud pula. 3. IAEA diharapkan dapat meningkatkan peranan dengan meningkatkan
kapabilitasnya sebagai organisasi internasional yang independen dan bergerak atas dasar prinsip yang dijunjungnya untuk mematahkan semua
anggapan bahwa IAEA terkadang mendapatkan intervensi dari negara tertentu karena beberapa informasi yang didapatkan justru berasal dari
negara tertentu, walaupun cara pelaporan yang demikian tidak melanggar aturan yakni memang diperbolehkannya suatu negara tertentu untuk
melaporkan penyalahgunaan yang mungkin dilakukan oleh negara lain.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB II ASPEK ORGANISASI INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY
MENURUT HUKUM INTERNASIONAL A. International Atomic Energy Agency Sebagai Organisasi Internasional
1. Sejarah Pembentukan IAEA merupakan organisasi yang dibentuk pada tahun 1957 untuk
merespon kekhawatiran sekaligus harapan yang tinggi sebagai akibat penemuan energi nuklir. Hal ini terkait keunikan nuklir sebagai teknologi yang kontroversial
yang penggunaannya dapat dijadikan sebagai senjata, ataupun sebagai teknologi praktis yang bermanfaat.
28
Kemudian pada 8 Desember 1953, Presiden Amerika Serikat, Dwight D. Eisenhower, berpidato di hadapan Majelis Umum PBB. Pidato tersebut kemudian
dikenal dengan pidato “Atoms for Peace” yang berisi usulan dibentuknya suatu “badan tenaga atom internasional” yang berfungsi mempromosikan penggunaan
Bermula pada tahun 1946 tetang adanya suatu rencana bernama “Baruch Plan
” yaitu usulan pembentukan sebuah Otorita Pengembangan Atom Internasional. Amerika Serikat mengusulkan bahwa negara-negara harus
menyerahkan pengawasan aktivitas nuklir berbahaya dan material nuklir kepada suatu badan atom internasional. Namun rencana tersebut gagal karena realita
politik pada saat itu.
28
A Short Historyof the IAEA dalam http:www.iaea.orgAbouthistory.html
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
energi nuklir secara damai “untuk kebaikan seluruh umat manusia”.
29
Perang Dingin dan perlombaan senjata nuklir menjadi hal-hal yang melatarbelakangi
pidato tersebut. Presiden Eisenhower dalam pidatonya, tidak hanya terfokus pada bahaya dari perang atom, tetapi juga menyanjung penggunaan nuklir dalam
bidang sipil seperti pertanian, ilmu kedokteran, dan pembangkit tenaga.
30
Sebagai tindak lanjut pidato, dimulailah perancangan Statuta untuk organisasi internasional baru tersebut. Naskah rancangan diajukan oleh 12
negara IAEA kemudian dibentuk. Program “Atoms for Peace” berubah ke skala
yang lebih besar, yaitu penyerahan teknologi nuklir untuk tujuan damai diseluruh dunia, diawali oleh Amerika Serikat, Prancis, Britania Raya, dan Uni Soviet.
Dibawah program ini, reaktor riset yang berbahan bakar uranium ditransfer ke banyak negara non-nuklir. Teknologi, peralatan dan transfer material yang
dikombinasikan dengan pelatihan, membantu ilmuwan nuklir di banyak negara untuk mempelajari pengetahuan dan keahlian di bidang fisi nuklir serta variasi
pemanfaatannya.
31
di hadapan sebuah konferensi yang diadakan di Markas PBB di New York pada Oktober 1956, dimana Statuta terbuka untuk penandatanganan. Statuta
IAEA berlaku kemudian pada 29 Juli 1957. Sampai pada Februari 2014, IAEA memiliki 162 negara anggota.
29
http:www.iaea.orgnewscentermultimediavideosiaea061213eisenhower
30
60 years of “Atoms for Peace ” dalam http:www.iaea.orgnewscenternews2013
atomsforpeace60
31
Negara-negara tersebut antara lain : Australia, Belgia, Brazil, Kanada, Cekoslowakia, Prancis, India, Portugal, Afrika Selatan, Uni Soviet, United Kingdom dan Amerika Serikat.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan dan Fungsi Tujuan pembentukan IAEA adalah berupaya untuk mempercepat dan
memperbesar sumbangan tenaga atom untuk perdamaian, kesehatan dan kemakmuran di seluruh dunia, memastikan sedapat mungkin bahwa bantuan yang
disediakannya berdasarkan permintaan atau dibawah pengawasan atau kendalinya tidak digunakan untuk hal yang lebih jauh seperti tujuan militer. Sedangkan fungsi
IAEA antara lain : 1.
Mendorong dan membantu penelitian, pengembangaan dan penerapan praktis dari penggunaan damai energi atom di seluruh dunia; dan jika
diminta, untuk bertindak sebagai perantara untuk tujuan keamanan pelaksanaan dari pelayanan atau penyediaan material, peralatan, atau
fasilitas, dan untuk menyelenggarakan tiap-tiap operasi atau jasa dalam riset, pengembangan atau penerapan praktis dari penggunaan damai energi
atom 2.
Membuat ketentuan, sesuai dengan Statuta, mengenai material, pelayanan, peralatan, dan fasilitas demi keperluan riset, pengembangan dan penerapan
praktis dari penggunaan damai energi atom. Termasuk produksi tenaga listrik
3. Membantu perkembangan pertukaran informasi teknis dan ilmiah dalam
penggunaan damai energi atom 4.
Mendorong pertukaran dan pelatihan ilmuwan dan ahli di bidang penggunaan damai energi atom
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5. Membentuk dan mengurus “safeguard”
32
6. Untuk membangun atau menyetujui standar keamanan untuk perlindungan
kesehatan dan memperkecil bahaya terhadap jiwa dan properti termasuk standar untuk pekerja kemudian menetapkan penerapan standar-standar
tersebut dalam operasi penggunaan material, jasa, peralatan, fasilitas dan informasi yang disediakan oleh IAEA, dengan berkonsultasi dan bekerja
sama dengan organ-organ PBB yang berkompeten dan dengan badan-badan khusus terkait; dan untuk menetapkan standar-standar tersebut, atas
permintaan pihak-pihak dalam rencana yang bersifat bilateral atau multilateral maupun atas permintaan dari suatu negara terhadap aktivitas
negara lain dalam bidang energi atom. yang dirancang untuk memastikan
bahwa material yang mengalami pembelahan khusus atau material lainnya, jasa, peralatan, fasilitas, dan informasi disediakan IAEA atau dibawah
pengawasan dan kendalinya tidak digunakan untuk tujuan yag lebih jauh seperti tujuan militer; dan untuk menerapkan “safeguard” atas permintaan
pihak-pihak dalam rencana yang bersifat bilateral atau multilateral maupun atas permintaan dari suatu negara terhadap aktivitas negara lain dalam
bidang energi atom.
7. Mempelajari atau membangun fasilitas, bangunan dan peralatan yang dalam
mengadakan fungsinya dianggap tidak memadai atau tidak memuaskan.
32
Safeguard adalah sistem yang terdiri atas langkah teknis untuk memeriksa ketepatan dan
kelengkapan dari penyataan yang dibuat oleh negara-negara mengenai material dan aktivitas nuklir, dalam rangka tercapainya efektivitas dan efisiensi dari sumber daya yang tersedia. dimuat
dalam http:www.iaea.orgsafeguardswhat.html
, diakses 8 maret 2014
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
IAEA dalam melaksanakan fungsinya wajib memimpin aktivitas yang berkenaan dengan tujuan dan prinsip PBB untuk mempromosikan kerjasama dan
perdamaian internasional, dan sesuai dengan kebijakan PBB untuk membentuk “safeguard
” di seluruh dunia dengan perjanjian internasional berdasarkan kebijakan tersebut. Kemudian membentuk pengawasan penggunaan special
fissionable materials yang diterima IAEA, dan memastikan bahwa material
tersebut hanya digunakan untuk tujuan damai. Oleh karena itu harus ditempatkan sedemikian rupa untuk menjamin pemanfaatannya.
IAEA tidak diperkenankan memberikan bantuan kepada anggota untuk alasan politik, ekonomi, militer atau alasan lain yang bertentangan dengan
ketentuan Statuta. Melainkan harus tunduk kepada ketentuan Statuta dan persetujuan yang ditandatangani antara suatu negara atau kelompok negara, dan
memperhatikan hak berdaulat tiap-tiap negara.
33
Hubungan yang dilakukan oleh organisasi internasional dapat dilakukan antara organisasi internasional itu dengan negara anggotanya. Hubungan yang
demikian disebut dengan hubungan intern. Dikenal pula istilah hubungan ekstern, yaitu hubungan yang diadakan antara organisasi internasional itu dengan
organisasi internasional lainnya. 3. Hubungan IAEAdengan PBB
34
Berdasarkan pasal 57 Piagam PBB, organisasi internasional yang didirikan berdasarkan perjanjian antar-pemerintah dan mempunyai tanggung jawab yang
33
Pasal III Statuta IAEA
34
Sri Setianingsih Suwardi, Op. cit., hal 208
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
luas di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan maupun bidang yang berkaitan dengan itu ditempatkan dalam suatu hubungan dengan PBB. Hal
itu sesuai dengan ketentuan pasal 63 Piagam PBB. Badan-badan tersebut disebut sebagai badan-badan khusus. Selanjutnya pasal 63 Piagam PBB menentukan
bahwa Dewan Ekonomi dan Sosial ikut serta dalam setiap persetujuan dengan tiap-tiap badan sebagaimana yang ditentukan dalam pasal 57 Piagam PBB, dan
persetujuan yang demikian harus mendapatkan persetujuan Majelis Umum PBB.
35
PBB menjadi organisasi internasional yang paling besar selama ini dalam sejarah pertumbuhan kerjasama semua bangsa di dunia di dalam berbagai sektor
kehidupan internasional. Organisasi ini telah meletakkan kerangka konstitusionalnya melalui suatu instrumen pokok berupa Piagam dengan tekad
semua angotanya untuk menghindari terulangnya ancaman perang dunia yang pernah dua kali terjadi dan telah menimbulkan bencana seluruh umat manusia.
Piagam PBB juga telah meletakkan tujuan dan prinsip mulia dalam rangka memelihara perdamaian dan keamanan internasional, meningkatkan hubungan
bersahabat dan mencapai kerjasama internasional di semua bidang.
36
Dewan Gubernur, dengan persetujuan Konferensi Umum, berwenang dalam hal pembuatan perjanjian untuk membentuk hubungan antara IAEA dengan
PBB 3.1 Ketentuan Menurut Statuta IAEA
37
35
Lihat Piagam PBB
36
Sumaryo Suryokusumo, Op. cit., hal 5
37
Perjanjian yang membentuk hubungan antara IAEA dengan PBB adalah “Agreement Governing the Relationship Between the United Nations and the International Atomic Energy
Agency ”.
dan organisasi-organisasi lainnya yang tugasnya berkaitan dengan IAEA.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Perjanjian-perjanjian untuk membentuk hubungan IAEA dengan PBB ditujukan untuk :
1. Penyampaian laporan atas aktivitas tahunannya kepada Majelis Umum, dan
ketika dibutuhkan, menyampaikannya kepada Dewan Keamanan : jika dalam aktivitas tersebut IAEA mengajukan pertanyaan yang menjadi
kompetensi Dewan Keamanan. IAEA harus memberitahukan hal tersebut kepada Dewan Keamanan sebagai organ yang memikul tanggung jawab
utama atas pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, dan juga mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu yang sesuai dengan
Statuta.
38
Termasuk langkah-langkah atas perolehan dan verifikasi laporan yang menjadi tanggung jawab staf inspektur yang dikirim ke tiap-tiap negara,
dimana mereka wajib mendapatkan akses dan data kapanpun serta ke semua tempat yang berhubungan dengan material, peralatan dan fasilitas yang
ditentukan untuk dilakukan tindakan “safeguard”. Hal tersebut diperlukan untuk melaporkan sumber dan penyediaan “special fissionable materials”
dan produk fissionable lainnya dan untuk menentukan apakah terpenuhi usaha menangkal penggunaan yang lebih jauh yaitu untuk tujuan militer
sebab bantuan yang disediakan bukanlah untuk penggunaan tujuan militer dan proyek tersebut harusah tunduk kepada ketentuan safeguard.
38
Lihat pasal III huruf B-4
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Selain itu, juga menyampaikan laporan kepada Dewan Ekonomi dan Sosial dan organ-organ PBB lainnya yang memiliki kompetensi terkait hal ini.
39
2. Dengan pertimbangan resolusi dan laporan IAEA yang disetujui oleh Majelis
Umum atau Dewan Keamanan, ketika diminta, disampaikan kepada organ PBB yang tepat.
40
3.2 Ketentuan Menurut Perjanjian Mengenai Hubungan PBB dan IAEA Ketentuan dalam “Agreement Governing the Relationship Between the
United Nations and the International Atomic Energy Agency ” menyatakan bahwa
PBB mengenal IAEA sebagai organisasi yang berada dibawah sistem PBB dan bertanggungjawab atas segala aktivitas internasional yang berkaitan dengan
penggunaan energi atom secara damai, tanpa mengabaikan hak-hak dan tanggungjawab PBB. IAEA dikenal sebagai badan yang berkarakter antar-
pemerintah serta berfungsi sebagai organisasi internasional bersifat otonom yang berhubungan dengan PBB.
Sebaliknya, IAEA mengakui tanggungjawab PBB, dalam kaitannya dengan Piagam PBB, yaitu tanggung jawab dalam bidang perdamaian, keamanan,
perekonomian, dan perkembangan sosial dalam lingkup internasional. Oleh karena itu IAEA turut berusaha menjalankan aktivitasnya sesuai dengan Tujuan
dan Prinsip yang termuat dalam Piagam PBB untuk mempromosikan perdamaian dan kerjasama internasional, dan sesuai dengan kebijakan PBB dalam
39
Lihat pasal III huruf B-5
40
Pasal XVI Statuta IAEA
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
pembentukan sistem safeguard perlucutan senjata di seluruh dunia dan persetujuan internasional lainnya.
41
a. Menyampaikan laporan tahunannya di hadapan Majelis Umum
IAEA wajib melaporkan aktivitasnya kepada PBB, antara lain:
b. Menyampaikan laporan kepada Dewan Keamanan dan memberitahukan
kepada Dewan, mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan kompetensi Dewan Keamanan
c. Menyampaikan laporan kepada Dewan Ekonomi dan Sosial dan kepada
organ PBB lainnya yang berkenaan dengan kompetensi masing-masing. IAEA juga wajib menyampaikan laporan kepada Dewan Keamanan dan
Majelis Umum atas setiap kasus yang tidak memenuhi kriteria pasal XII Statua IAEA.
42
Resolusi yang dikeluarkan oleh PBB, apabila berkaitan dengan IAEA, dan telah disetujui oleh Majelis Umum atau Dewan lainnya wajib diperhitungkan oleh
IAEA. Tiap-tiap resolusi diserahkan kepada IAEA. Atas permintaan, IAEA akan menyampaikan laporan atas setiap langkah yang telah diambilnya menurut Statuta
IAEA bekerjasama dengan Dewan Keamanan dalam menyediakan segala sesuatu yang diminta Dewan Keamanan seperti informasi dan bantuan yang
sedapat mungkin membantu Dewan Keamanan dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai pemelihara atau pemulih perdamaian dan keamanan
internasional.
41
Pasal 1 huruf c dan d Agreement Governing the Relationship Between the United Nations and the International Atomic Energy Agency
42
Kriteria yang dimaksud adalah perolehan dan verifikasi laporan yang menjadi tanggung jawab staff inspektur yang dikirim ke tiap-tiap negara.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
IAEA atau negara-negara anggotanya sebagai hasil pertimbangan atas resolusi yang telah diserahkan.
Terdapat pula pertukaran informasi dan dokumen diantara PBB dan IAEA, dimana informasi tersebut harus sangat lengkap dan tepat. IAEA menyediakan
keterangan-keterangan dan studi khusus yang diminta oleh PBB. Sebaliknya atas permintaan juga, PBB menyediakan keterangan-keterangan dan studi khusus atas
hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi IAEA.
43
PBB dapat mengambil tindakan yang diperlukan dalam hal memungkinkan Dewan Gubernur IAEA untuk mencari pendapat hukum Mahkamah
Internasional
44
atas tiap-tiap pertanyaan hukum yang timbul dalam lingkup aktivitas IAEA, maupun pertanyaan mengenai hubungan IAEA dengan PBB
ataupun badan khusus lainnya. Lebih jauh lagi Mahkamah Internasional dapat meminta IAEA untuk menyediakan informasi yang diminta dalam kaitannya
dengan Statuta Mahkamah.
45
43
Pasal 6 Agreement Governing the Relationship Between the United Nations and the International Atomic Energy Agency
44
Lihat Pasal 96 ayat 2 Piagam PBB
45
Pasal 10 Agreement Governing the Relationship Between the United Nations and the International Atomic Energy Agency
Sekretariat PBB dan staf IAEA memelihara hubungan pekerjaan yang erat berkenaan dengan rencana yang telah disetujui dari waktu ke waktu antara
Sekretaris Jenderal PBB dengan Direktur Jenderal IAEA. Dikenal pula hubungan yang erat antara Sekretariat badan-badan khusus dengan staf IAEA yang harus
dibangun dan dipelihara berkenaan dengan rencana yang diadakan IAEA bersama badan-badan khusus tersebut.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Bantuan teknis di bidang energi atom dapat diberikan oleh PBB kepada IAEA dalam rangka kerjasama keduanya. Baik PBB dan IAEA berusaha untuk
menghindari perbanyakan pelayanan dan aktivitas yang tidak perlu terkait bantuan teknis. Sebaliknya keduanya menyetujui untuk mengambil tindakan yang
diperlukan demi mencapai kerjasama yang efektif. Selain gubungan dalam bantuan teknis, terdapat hubungan lain seperti finansial dan budgeting serta
bidang informasi publik.
B. Personalitas International Atomic Energy Agency sebagai Organisasi Internasional