link yang disediakan sama halnya dengan mengganti state dari halaman web. Begitu pula REST bekerja, dengan bernavigasi melalui link-link
HTTP untuk melakukan aktivitas tertentu, seakan-akan terjadi perpindahan state satu sama lain. Perintah HTTP yang bisa digunakan
adalah fungsi GET, POST, PUT atau DELETE. Balasan yang dikirimkan adalah dalam bentuk XML sederhana tanpa ada protokol
pemaketan data, sehingga informasi yang diterima lebih mudah dibaca dan diparsing disisi client.
b. SOAP
Simple Object Access Protokol SOAP SOAP adalah protokol untuk saling bertukar pesan dalam format XML antar komputer di dalam
jaringan, biasanya menggunakan HTTPHTTPS [6]. Web servicedalam skripsi ini menggunakan SOAP sebagai protokol pengiriman pesannya.
Dalam menjalankan tugasnya, SOAP menggunakan struktur XML tertentu dalam pengirimkan request kepada web service.
2.6. Model Client Server
Secara umum, model atau bentuk dari clientserver dapat dibagi menjadi beberapa bagian, namun dari garis besarnya terdiri dari dua bagian, yaitu
model two-tier dan model three-tier.
Model Two Tier
Model two-tier merupakan lingkungan clientserver secara tradisional Siebold, 2001. Pada model ini suatu aplikasi dibagi menjadi dua
entitas, yaitu aplikasi client dan aplikasi server. Dalam konfigurasi yang tipikal, pembagian ini juga meliputi pembagian perangkat lunak
dan perangkat keras. Aplikasi client umumnya diletakkan pada workstation yang digunakan oleh user, sedangkan server merupakan
suatu komputer yang diletakkan di bagian lain pada jaringan. Model arsitektur dari two-tier terdiri dari dua bagian Savitri et al., 2004,
yaitu:
a. Frontend Client Tier
Frontend atau lapisan antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Lapisan ini berfungsi untuk menangani interaksi
pengguna dengan aplikasi. b.
Backend Data Source Tier Backend atau lapisan penyimpanan data ditempatkan pada mesin
server. Lapisan ini berfungsi untuk menyediakan data bagi lapisan client.
Gambar 2.3.Two Tier Architecture
2.7. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai location based augmented reality sudah beberapa kali dilakukan dengan konten dan konteks yang berbeda-beda.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendrianto membahas kombinasi sensor akselerometer, kompas dan GPS dalam merancang dan mengimplementasikan
teknologi augmented reality pada aplikasi mobile berbasis android untuk mengetahui informasi mengenai lokasi masjid. Lokasi masjid yang tertangkap dalam kamera akan
diberikan label berupa informasi jarak masjid dengan pengguna, nama masjid serta deskripsi tentang masjid. Data masjid diambil dari server kemudian disimpan dalam
media penyimpanan internal handphone Hendrianto Shiddiqi, 2012.