Ekstrak Kental Jahe Merah Uji Efektivitas Antibakteri

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Ekstrak Kental Jahe Merah

Jahe Merah yang digunakan diidentifikasi terlebih dahulu di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI.Hasil identifikasi menunjukkan bahwa Jahe Merah yang digunakan pada penelitian ini adalah dari jenis Zingiber officinale Roscoe dengan suku Zingiberaceae Lampiran 2.Ekstrak kental Jahe Merah diperoleh dari ekstrak cair rimpang Jahe Merah. Ekstrak cair ini diuapkan dengan vacuum rotavapor pada suhu 46 o C selama 1 jam hingga diperoleh ekstrak kental dengan konsistensi hampir seperti madu. Ekstrak kental tersebut ditimbang dengan timbangan analitik dan diperoleh hasil ekstrak kental Jahe Merah berwarna coklat kekuningan sebanyak 30 gram.Kemudian ekstrak kental Jahe Merah dimasukkan ke dalam botol kaca tertutup dan disimpan di tempat yang sejuk.

4.2 Uji Efektivitas Antibakteri

Pada pengujian efek antibakteri ekstrak etanol Jahe Merah terhadap F. nucleatum , nilai KHM dan KBM ditentukan dengan cara menghitung jumlah koloni bakteri pada media pertumbuhan bakteri yang dilakukan secara visual oleh minimal 3 pengamat untuk menghindari kesalahan perhitungan. Nilai KHM diperoleh dari konsentrasi minimal ekstrak Jahe Merah yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang tampak secara visual. Sedangkan nilai KBM diperoleh dari konsentrasi minimal bahan coba yang dapat membunuh 99,9 bakteri. Pada penelitian ini, penentuan nilai KHM dengan menggunakan metode dilusi cair tidak dapat dilakukan karena kelima konsentrasi ekstrak kental Jahe Merah memiliki kekeruhan dan warna yang samadengan kontrol positif. Sehingga pada tabung percobaan, tidak satu tabung pun yang terlihat jernih walaupun ekstrak Jahe Universitas Sumatera Utara Merah efektif terhadap bakteri Fusobacterium nucleatum yang dibuktikan dengan perhitungan visual pada media agar. Oleh karena penentuan KHM tidak dapat dilakukan, maka uji aktivitas antibakteri dilanjutkan dengan penentuan nilai KBM. Penentuan nilai KBM dilakukan dengan penghitungan jumlah koloni bakteri dengan metode swab pada media Nutrient Agar, yang bertujuan untuk membuktikan adanya kemampuan untuk membunuh bakteri pada konsentrasi terkecil sebesar 99 - 100. Gambar 19.a Pertumbuhan F. Nucleatum pada media yang diberi ekstrak Jahe merah dengan konsentrasi 6, 25 dan b diperbesar Gambar 20.a Pertumbuhan F. Nucleatum pada media yang diberi ekstrak a b a b Jahe Merah dengan konsentrasi 12,5 dan b diperbesar Universitas Sumatera Utara Pada 5 replikasi yang dilakukan, pada konsentrasi 25, semua bakteri mengalami kematian yang disebut dengan kondisi steril. Namun, pada konsentrasi 6,25 dan 12,5 masih terdapat sedikit bakteri dengan jumlah yang berbeda-beda pada setiap replikasi. Tabel 1.Hasil uji antibakteri ekstrak Jahe Merah terhadap bakteri F. Nucleatum dengan konsentrasi 100, 50, 25, 12,5, dan 6,25. KONSENTRASI JUMLAH BAKTERI CFUml Rep. 1 Rep. 2 Rep. 3 Rep. 4 Rep. 5 100 50 25 12,5 9 10 12 9 12 6,25 24 27 26 29 30 Kontrol negative Kontrol positif 128 144 138 151 148 Keterangan: 0 = steril, tidak ada pertumbuhan bakteri, CFUml = Colony Forming Unit permilliliter Berdasarkan hasil tersebut dapat ditetapkan bahwa nilai KHM dan KBM ekstrak Jahe Merah terhadap Fusobacterium nucleatumpada penelitian ini adalah 12,5 dan 25. a b c Gambar 21. Pertumbuhan F. mucleatum pada media yang diberi ekstrak Jahe Merah a 25; b 50; c 100. a Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN