commit to user dengan latar belakang pendidikan ekonomi atau akuntansi cenderung akan lebih
patuh terhadap aturan pengungkapan.
B. Kerangka Konseptual
Penelitian ini menggunakan kepatuhan pengungkapan wajib dalam laporan keuangan yang diproksikan dalam arus kas sebagai variabel dependen. Yang
tergolong pada
mandatory disclosure
adalah informasi yang terdapat dalam SK Bapepam No. Se-02PM2002 tanggal 27 Desember 2002 dan SAK No. 2 tahun
2007. Karakteristik perusahaan sebagai variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari enam variabel, yaitu
leverage, profitabilitas
, ukuran perusahaan
size
,
likuiditas
, persentase kepemilikan manajerial. Selain itu penelitian ini menggunakan variabel kontrol yaitu latar belakang pendidikan
komisaris utama. Di bawah ini adalah kerangka mengenai hubungan antar masing-masing variabel:
Variabel Dependen Variabel Independen
Gambar 2.1 Kerangka konseptual
Karakteristik Perusahaan
1. Leverage
X
1
2. Profitabilitas
X
2
3. Size X
3
4. Likuiditas X
4
5. Persentase
kepemilikan Manajerial X
Kepatuhan Pengungkapan wajib
laporan keuangan Y
Variabel Kontrol
Latar Belakang Pendidikan Komisaris Utama
commit to user
C. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
Penelitian ini selain bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kepatuhan pengungkapan wajib dalam
laporan keuangan perusahaan di BEI. Maka dari itu, perlu dilakukan pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini, karakteristik perusahaan diproksikan dengan
size
, profitabilitas,
leverage
, likuiditas, persentase kepemilikan manajerial, dan latar belakang pendidikan komisaris utama. Pengembangan hipotesis untuk masing –
masing karakteristik perusahaan adalah sebagai berikut.
a. Pengaruh
Leverage
terhadap Kepatuhan Pengungkapan
Leverage
merupakan pengukuran besarnya aktiva yang dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang besar dalam perusahaan akan
membuat perusahaan menyediakan informasi yang banyak untuk memenuhi tuntutan investor dan kreditor, karena kreditor akan selalu mengawasi dana
yang dipinjamkannya kepada perusahaan Miranti, 2009. Dalam teori keagenan,
leverage
yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur modal seperti
itu lebih tinggi Jensen dan Meckling, 1976. Hal ini sejalan dengan penelitian Na’im dan Rakhman 2000 yang menunjukkan bahwa
leverage
berpengaruh positif terhadap pengungkapan informasi dalam laporan keuangan. Dari hasil uraian tersebut, maka dapat dikembangkan hipotesis
sebagai berikut: H
1
:
leverage
berpengaruh positif terhadap kepatuhan pengungkapan wajib.
commit to user
b. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kepatuhan Pengungkapan
Profitabilitas yang tinggi pada suatu perusahaan akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci Singhvi dan Desai,
1971 karena para investor kebanyakan lebih menyukai perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi. Mereka beranggapan dengan profitabilitas yang
tinggi perusahaan mampu memberikan pengembalian investasi yang tinggi pula Hertanti, 2005, sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas
perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasinya Bowman Haire, 1976 dan Preston, 1978 dalam Hackston Milne, 1996. Pernyataan
tersebut juga sesuai dengan penelitian Haniffa dan Cooke 2005, Miranti 2009, dan Choiriyah 2010 yang menunjukkan bahwa profitabilitas
berpengaruh positif terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai
berikut: H
2
: profitabilitas berpengaruh positif terhadap kepatuhan pengungkapan wajib.
c. Pengaruh
Size
terhadap Kepatuhan Pengungkapan
Menurut Ferry dan Jones 1979 ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang
digunakan, total aktiva yang dimiliki atau total penjualan yang diperoleh. Perusahaan besar merupakan entitas yang banyak disorot oleh pasar maupun
commit to user publik secara umum, sehingga perusahaan besar memiliki kecenderungan
untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas dari perusahaan kecil Meek, Roberts dan Gray, 1995. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Suripto 1999, Marwata 2001, dan Tanweer dan Karim 2005 menyatakan bahwa
size
berpengaruh positif terhadap pengungkapan informasi dalam laporan keuangan. Dari hasil uraian tersebut, maka dapat dikembangkan
hipotesis sebagai berikut: H
3
: s
ize
berpengaruh positif terhadap kepatuhan pengungkapan wajib.
d. Pengaruh Likuiditas terhadap Kepatuhan Pengungkapan
Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya Prastowo dan Juliaty, 2002.
Tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan. Menurut Cooke 1989, perusahaan dengan tingkat likuiditas
tinggi cenderung untuk melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas kepada pihak luar karena ingin menunjukkan bahwa perusahaan itu kredibel.
Penelitian ini konsisten dengan Almelia dan Retrinasari 2007 yang menunjukkan bahwa rasio likuiditas berpengaruh
positif
terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut, maka
dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut: H
4
: likuiditas berpengaruh positif terhadap kepatuhan pengungkapan wajib.
commit to user
e. Pengaruh
Kepemilikan Manajerial
terhadap Kepatuhan
Pengungkapan
Kepemilikan manajerial ditunjukkan oleh persentase saham yang dimiliki oleh manajemen dalam hal ini dewan komisaris dan direksi yang
secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan Verdiyana, 2006. Dalam kaitannya dengan kepemilikan manajerial, pengungkapan perusahaan
biasanya dilakukan untuk mengendalikan konflik kepentingan antara pemegang saham, kreditur, dan manajemen. Hal ini mengindikasikan bahwa
manajemen sangat berperan penting dalam setiap keputusan yang akan diambil demi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Hasil kerja manajemen
ini akan dipertanggungjawabkan dan diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan. Menurut Gray et al. 1998, manajer perusahaan akan
mengungkapkan informasi dalam rangka untuk meningkatkan
image
perusahaan. Semakin besar kepemilikan manajer di dalam perusahaan, maka manajer akan semakin baik dalam mengungkapkan laporan keuangan. Hasil
penelitian Gray et al. 1998 menunjukkan bahwa kepemilikan berpengaruh positif terhadap pengungkapan. Hal ini sejalan dengan penelitian Rosmasita
2007. Dari hasil uraian tersebut, maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
H
5
: kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap kepatuhan
pengungkapan wajib.
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III berikut ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian; populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel; data dan metode pengumpulan data;
variabel penelitian dan pengukurannya; serta metode analisis data yang terdiri dari statistik deskriptif dan pengujian hipotesis.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai pengaruh karakteristik perusahaan
yang diproksikan dalam ukuran perusahaan
size
,
leverage
, profitabilitas, likuiditas, dan persentase kepemilikan manajerial terhadap kepatuhan
pengungkapan wajib. Pengujian hipotesis harus dapat menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antara kelompok atau independensi dua
variabel atau lebih Sekaran, 2000.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah kumpulan atau kelompok orang, peristiwa atau sesuatu yang menarik untuk melakukan penelitian Sekaran, 2000. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI untuk periode 2008 sebanyak 397 perusahaan ICMD, 2009. Menurut
Miranti 2009, penggunaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diharapkan akan memberikan jumlah populasi dan sampel yang representatif