Uji pendahuluan Uji Hipotesis

n j = banyaknya nilai ukuran sample ke-j = ukuran sampel ke-j f j = n i – 1 = derajat kebebasan untuk s j 2 ; j =1, 2, …, k. 5 Daerah kritik DK = {  2 |  2  2 α , n },  2 obs =  2  DK 6 Keputusan uji : a. H o diterima jika  2 obs  2 α ; n b. H 1 diterima jika  2 obs  2 α ; n 7 Kesimpulan : a. H o diterima maka varians homogen b. H o ditolak maka varians tidak homogen Budiyono 2004:174

2. Uji pendahuluan

Uji ini dilakukan sebelun kedua kelompok, baik kelompok eksperimen atau kelompok kontrol dikenai perlakuan berbeda. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut dalam keadaan seimbang atau tidak. Statistik uji yang digunakan adalah uji t yaitu : 1. Hipotesis a. H : 1  = 2  kedua kelompok mempunyai kemampuan sama. b. 1 H : 1   2  kedua kelompok tidak mempunyai kemampuan sama. 2. Tingkat signifikan α = 5 3. Statistik yang digunakan     2 n n 2 1 2 1 2 1 t ~ n 1 n 1 S x x t      p Dengan S p 2 = 2 n n 1s n 1s n 2 1 2 2 2 2 1 1      Budiyono 2004 : 151 t : harga statistik yang diuji 2 n n 2 2 t ~ t   1 x = rata-rata sampel 1 2 x = rata-rata sampel 2 Derajat kebebasan = n 1 + n 2 - 2 2 1 s = varians sampel 1 2 2 s = varians sampel 2 2 p s = variansi gabungan p s = deviasi baku gabungan 4. Daerah Kritik H o diterima bila : DK= {t │t -t 2 ; 2 1 2 1  n n  atau t t 2 ; 2 1 2 1  n n  }. 5. Kesimpulan H o diterima atau H o ditolak

3. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan statistik uji analisis variansi anava, dua jalan dengan sel tak sama. Langkah-langkah Analisis Variansi Dua Jalan dengan sel tak sama adalah sebagai berikut. a. Model X ijk = μ + α i +  j + α ij + ε ijk Keterangan : X ijk = data nilai ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j μ = rerata dari seluruh data rerata besar, grand mean α i = μ i. – μ = efek baris ke-i pada variabel terikat .  j = μ j. – μ = efek kolom ke-j pada variabel terikat. α ij = μ ij – μ + α i +  j = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat. ε ijk = deviasi data terhadap rerataan populasinya yang berdistribusi normal dengan rataan 0 i = 1,2,…,p ; p = banyaknya baris j = 1,2,…,q ; q = banyaknya kolom k = 1,2,…,n ij ; n ij = banyaknya data amatan pada setiap selnya. b. Hipotesis 1 H 0A : α i = 0 untuk setiap i = 1, 2 tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat H 1A : paling sedikit ada satu α i yang tidak nol terdapat perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat 2 H 0B :  i = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3 tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat H 1B : paling sedikit ada satu  j yang tidak nol terdapat perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat 3 H 0AB : α ij = 0 untuk setiap i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3 tidak ada interaksi antar baris dan kolom terhadap variabel terikat H 1AB : α ij pali ng sedikit ada satu α ij yang tidak nol terdapat interaksi antar baris dan kolom terhadap variabel terikat c. Tingkat signifikan = α = 5 d. Komputasi SS ij =          k ijk 2 k ijk 2 ijk n x x Tabel : 3.1 Data Amatan, Rataan dan Jumlah Kuadrat Deviasi Metode Kesiapan Tinggi Sedang Rendah STAD n 11 X 11 X 2 11 C 11 SS 11 n 12 X 12 X 2 12 C 12 SS 12 n 13 X 13 X 2 13 C 13 SS 13 MIND MAPPING n 21 X 21 X 2 21 C 21 SS 21 n 22 X 21 X 2 22 C 22 SS 22 n 23 X 23 X 2 23 C 23 SS 23 A B Keterangan : C ij = ij 2 k ij n x        dan SS ij = ij 2 ij C x   Tabel : 3.2 Rataan dan Jumlah Rataan b 1 b 2 b 3 Total a 1 11 AB 12 AB 13 AB A 1 a 2 21 AB 22 AB 23 AB A 2 Total B 1 B 2 B 3 G n ij = ukuran sel ij sel pada baris ke-i dan kolom ke-j = banyaknya data amatan pada sel ij = frekuensi sel ij h n = rataan harmonik frekuensi seluruh sel =  j i, ij n 1 pq N = banyaknya seluruh data amatan SS ij = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij AB ij = rataan pada sel ij A i = Σ AB ij = jumlah rataan pada baris ke-i B j =  1 ij AB = jumlah rataan pada kolom ke-j G =  j 1, ij AB = jumlah rataan semua sel Komponen jumlah kuadrat. 1 = pq G 2 2 =  j i, ij SS 3 =  i 2 i q A 4 =  j 2 j p B 5 =  j i, 2 ij AB Jumlah kuadrat. JK A =       1 3 n h  JK B =       1 4 n h  JK AB =           4 3 5 1 n h    JK G = 2 JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG Derajat Kebebasan dkA = p – 1 dkB = q – 1 dkAB = p – 1 q – 1 dkG = N – pq dkT = N – 1 Rataan Kuadrat. RKA = dkA JKA RKB = dkB JKB RKAB = dkAB JKAB RKG = dkG JKG e. Statistik Uji 1 H 0A adalah F a = RKG RKA yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan deajat kebebasan p-1 dan N-pq; 2 H 0B adalah F b = RKG RKB yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q-1 dan N-pq; 3 H 0AB adalah F ab = RKG RKAB yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p-1q-1 dan N-pq. f. Daerah Kritik 1 F a DK = {F | F F ; p-1, N-pq } 2 F b DK = {F | F F ; q-1, N-pq } 3 F ab DK = {F | F F ; p-1 q-1, N-pq } g. Keputusan Uji H 0A ditolak jika F a  DK H 0B ditolak jika F b  DK H 0AB ditolak jika F ab  DK h. Rangkuman analisis variansi dua jalan Tabel : 3. 3 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sumber JK Dk RK F obs f α P Baris A KOlom B INteraksi AB Galat JKA JKB JKAB JKG p - 1 q - 1 p-1q-1 N-pq RKA RKB RKAB RKG F a F b F ab - F F F - α atau α α atau α α atau α - Total JKT N-1 - - - - Keterangan : P adalah probabilitas amatan. Budiyono,2004: 213 F adalah nilai F yang diperoleh dari tabel.

4. Komparasi

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA SMP NEGERI KOTA SURAKARTA

0 4 189

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 17

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 4 16

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATERI STATISTIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL

0 3 86

PENGARUH METODE QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH METODE QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA ( Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2

0 1 24

penelitian adi wijaya

0 0 7

Efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe stad dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Bantul tahun pembelajaran 2013/2014

0 0 8