18
3. Ciri Individu yang Memiliki Toleransi terhadap Stres yang Tinggi dan
yang Rendah
Hawari 1997 mengungkapkan bahwa ciri individu yang memiliki toleransi terhadap stres yang tinggi yaitu:
a. Tidak mudah terkena stres apabila menghadapi suatu masalah yang sulit dipecahkan atau bahkan menghadapi suatu kegagalan sekalipun
b. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar keterlibatan sosial tinggi
c. Dapat beristirahat dengan tenang d. Memiliki kemampuan untuk berkonsentrasi yang cukup tinggi
e. Tidak mudah letih dan mempunyai pandangan positif ke arah masa depan. Selanjutnya Cridder dkk 1983 mengatakan bahwa individu yang
memiliki toleransi terhadap stres yang tinggi adalah individu yang memiliki tujuan nilai-nilai pribadi dan kemampuannya, serta individu yang merasa
dunianya bermakna dan prioritas hidupnya dapat dimengerti. Individu yang memiliki toleransi terhadap stres yang rendah, menurut
Hawari 1997 memiliki ciri-ciri baik secara psikis maupun fisik antara lain: kehilangan kemampuan untuk menanggapi situasi, pergaulan sosial, dan
kegiatan-kegiatan rutin lainnya terasa berat, tidur semakin sukar, mimpi- mimpi menegangkan dan seringkali terbangun dini hari, perasaan negativistik,
kemampuan berkonsentrasi menurun tajam, keletihan yang mendalam, merasa kurang mampu dalam pekerjaan yang sederhana.
19 Cox dalam Fabella, 1993 menyatakan bahwa individu yang memiliki
toeransi terhadap stres rendah dapat dilihat dari aspek emosional yaitu perasaan gelisah, kecewa, frustrasi, aspek kognitif seperti sulit berkonsentrasi,
pikiran yang meloncat-loncat. Aspek fisiologis yang menyangkut masalah- masalah fisik semacam denyut jantung yang tidak teratur, meningkatnya kadar
gula dalamtubuh dan tubuh panas dingin. Aspek psikologis dapat berupa perilaku yaitu, perilaku yang ditampilkan oleh individu seperti kurang jujur,
mengelak dari tanggung jawab, mudah tersinggung dan marah. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa individu
dengan toleransi terhadap stres yang tinggi memiliki ciri antara lain: tidak mudah terkena stres, keterlibatan sosial tinggi, dapat beristirahat dengan
tenang, kemampuan berkonsentrasi cukup tinggi, tidak mudah letih dan mempunyai pandangan positif ke arah masa depan, memiliki tujuan nilai-nilai
pribadi, merasa dunianya bermakna dan prioritas hidupnya dapat dimengerti. Individu yang memiliki toleransi terhadap stres yang rendah, memiliki ciri
antara lain: kehilangan kemampuan untuk menanggapi situasi, kemampuan berkonsentrasi menurun tajam, keletihan yang mendalam, merasa kurang
mampu dalam pekerjaan yang sederhana, perasaan negativistik, perasaan gelisah, kecewa, frustrasi, mengelak dari tanggung jawab, mudah tersinggung
dan marah.
20
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Toleransi terhadap Stres