73
Loe Tin Sioe : Penulis
Oei Soei Yam : Bendahara
29
Tujuan PPBSI antara lain mengadakan pembicaraan secara luas mengenai kepentingan  anggota-anggotanya,  mengemukakan  kepentingan-kepentinan  dan
kesulitan-kesulitan kepada pemerintah, membuat perbaikan yang diperlukan pada peraturan-paraturan yang menghalangi kemajuan perusahaan-perusahaan bioskop.
PPBSI  bekerjasama  dengan  persatuan-persatuan  bioskop  di  luar  negari  guna kepentingan  anggota,  mengadakan  dan  mencukupi  kebutuhan  alat-alat  dan  film-
film serta usaha lain yang bermanfaat untuk anggota.
2. Penggabungan Usaha Bioskop Berdasarkan Wilayah
Dua  organisasi  perbioskopan  yang  merajai  di  Indonesia  yaitu  Gabungan Pengusaha  Bioskop  Indonesia  GAPEBI  yang  lahir  pada  5  Januari  1950,  serta
Persatuan  Pengusaha  Bioskop  Seluruh  Indonesia  PPBSI  lahir  pada  tanggal  10 April 1955. Kaharoedin sebagai ketua GAPEBI dan Roeslan Abdulmanan sebagai
ketua PPBSI berinisiatif untuk mengadakan pertemuan di Kaliurang, Yogyakarta pada  tanggal  14-15  Mei  1960.  Kedua  organisasi  tersebut  bersedia  bersatu  dan
lahirlah Gabungan Bioskop Seluruh Indonesia GABSI. Hasil persatuan ini tidak berlangsung  lama  karena  berganti  nama  lagi  menjadi  Organisasi  Perusahaan
Sejenis  OPS Bioskop  Swasta pada tahun 1961. Dewan Pengurus Bioskop OPS
29
Departemen penerangan RI,Laporan Data Perbioskopan Di Indonesia 1984, Jakarta: Departemen Penerangan, 1984, hlm ix.
74
Bioskop  Pusat  diketuai  oleh  Roeslan  Abdulmanan  dan  Kaharoedin  sebagai penulis.
30
OPS  berlangsung  cukup  lama.  Bertahan  dengan  tiga  kali  konferensi. Pertama di Selecta Malang, 23-25 Mei 1962. Kedua, di Lembang Bandung, 7-
9  Januari  1964.  Ketiga,  di  Cipayung  Bogor,  29  Nopember-1  Desember  1966. Setelah  konferensi  kerja  di  Tawangmangu  Solo  17-18  April  1968,  menyusul
konferensi  keempat  di  Jakarta,  19-23  Desember  1970,  mengeluarkan  nama  baru yaitu  Gabungan  Pengusaha  Bioskop  Seluruh  Indonesia  GPBSI.
31
GPBSI dipimpin  oleh  H.M.  Ahadin  dan  M.  Johan  Tdjasmadi    bersama  PPFI,  PARFI,
KFT,  dan  GASFI  yang  dikukuhkan  lewat  Surat  Keputusan  Mentari  Penerangan No. 114-B, tanggal 24 Agustus 1976. Berikut daftar pengurus GPBSI:
Ketua Umum : H.M. Ahadin
Sekretaris Jenderal : M. Johan Tjasmadi
Ketua I : Koen Soekarno
Ketua II : J. Panggabean
Ketua III : A. Malik U.K
Ketua IV : Moedjimoen
Ketua V : Topo Soebroto
30
SM Ardan, Laporan Setengah Abad Festival Film Indonesia, Jakarta: Panitia Festival Indonesia 2004, 2004, hlm ix.
31
Wawancara dengan Toto Soegriwo, tgl  12 November 2009.
75
Humas : S. Pello SD. BH
Badan Pengawas : 1. R. Tanudjaya
2. Kartono, SH 3. Moedjiarto
4. Soetrisno 5. Karel Darma
32
Pengurs GPBSI Cabang Surakarta pada tahun 1979 adalah sebagai berikut: Ketua
: Ananto Pratikujo BS, SE Sekretaris
: Hj. Rinny Lubis Bendahara
: Gian Setyadi
33
BAB III PERKEMBANGAN BIOSKOP DI SURAKARTA
A. Lahirnya Produksi Film Nasional Dan Perkembangannya