membelinya pada jumlah yang relatif lebih besar. Dengan demikian, penggunaan faktor produksi yang biasanya dalam jumlah yang terbatas
maka dengan adanya penggunaan faktor produksi akibat dari turunnya harga faktor produksi, maka produksi akan meningkat dan sebaliknya.
c. Harga produksi komoditas lain
d. Jumlah produsen
e. Harapan produsen terhadap harga produksi di masa datang
Sering petani berspekulasi mengenai perkembangan harga di pasaran. Bisa dilakukan berdasarkan pengalaman, bisa juga karena
dorongan atau terpengaruh dari petani lain, atau karena pemberitaan atau pengarahan. Bila petani beranggapan optimis harga cabai akan
naik maka ia akan menanam cabai, bila beranggapan harga jagung yang akan naik maka ia akan menanam jagung. Ramalan petani dan
pilihan yang diambil akan mempengaruhi luas tanam yang akan berpengaruh pada produksi dan penawaran komoditas tersebut
Daniel, 2002. Sedangkan menurut Hanafiah dan Saefuddin 1983, penawaran
hasil pertanian bersumber dari produksi, kelebihan stock tahun yang lalu dan impor. Dalam kaitannya dengan produksi, perubahan produksi
perikanan dipengaruhi oleh perubahan harga, kondisi cuaca, kesempatan mengalihkan usaha kepada usaha alternatif yang lain, kemungkinan
kenaikan permintaan, banyaknya penggunaan produk alternatif yang harganya lebih mantap, dan subsidi dan dorongan pemerintah. Adanya
perubahan produksi perikanan juga dapat terjadi karena perubahan dalam areal penangkapan dan pemeliharaan dan perubahan dalam hasil rata-rata
per unit luas yiels.
6. Pendekatan dalam Penawaran
Menurut Ghatak dan Ingersent 1984, respon penawaran dalam pertanian secara umum adalah variasi hasil dan areal tanam yang
disebabkan oleh variasi harga. Bentuk respon penawaran secara sederhana dirumuskan sebagai berikut:
Q
t
= f P
t-1
, A
t
, W
t
, U
t
...1 Selain itu, respon penawaran juga dapat diasumsikan equivalen dari
respon areal tanam yang disebabkan oleh perubahan faktor ekonomi dan faktor nonekonomi sehingga jumlah penawaran dapat juga didekati dengan
menggunakan luas areal tanam untuk mengetahui bagaimana respon petani terhadap perubahan penawaran. Bentuk fungsinya adalah sebagai berikut:
A
t
= f P
t-1
, W
t
, Q
t
, U
t
... 2 Keterangan:
Q
t
: jumlah produksi yang ditawarkan pada tahunperiode t P
t-1
: harga komoditi tahun sebelumnya A
t
: luas areal tanam pada tahun t W
t
: keadaan alam U
t
: variabel pengganggu
7. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran merupakan perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap persentase perubahan
harga, dengan pengertian dan anggapan bahwa harga merupakan satu- satunya faktor penyebab dan faktor lain dianggap tetap Mubyarto, 1994.
Dengan notasi
s
h , elastisitas itu didefinisikan sebagai berikut:
s
h =
a h
perubahan Persentase
ditawarkan yang
jumlah perubahan
Persentase arg
Kurva penawaran memiliki kemiringan slope yang positif. Kenaikan jumlah harga menyebabkan kenaikan jumlah yang akan dijual.
Kurva penawaran mempunyai elasitisitas yang positif. Jika kurva penawarannya vertikal -jumlah yang ditawarkan tidak akan berubah
dengan adanya perubahan harga- elastisitas penawarannya sama dengan nol Lipsey,1990.
Makin besar angka elastisitas, makin elastis kurva penawarannya. Artinya, perubahan harga yang relatif kecil mengakibatkan perubahan
jumlah yang ditawarkan relatif besar. Elastisitas harga atas penawaran mengandung efek substitusi dan efek pendapatan. Pada umumnya,
elastisitas harga atas penawaran hasil-hasil pertanian lebih rendah daripada elastisitas penawaran hasil-hasil industri Daniel, 2002.
Apabila nilai elastisitas penawaran lebih dari satu Ep1, maka elastisitas penawaran jangka pendek terhadap variabel Xi dikatakan elastis.
Artinya persentase perubahan penawaran lebih besar daripada persentase perubahan Xi. Apabila nilai elastisitas penawaran lebih kecil dari satu Ep1,
maka elastisitas penawaran jangka pendek terhadap variabel Xi dikatakan inelastis. Artinya persentase perubahan jumlah penawaran lebih kecil
daripada persentase perubahan variabel Xi Bhishop dan Toussaint, 1979. Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan
elastisitas permintaan. Ada lima golongan elastisitas yaitu elastis sempurna, elastis, elastis uniter, inelastis, dan inelastis sempurna. Macam-
macam elastisitas dapat dilihat pada Gambar.6.
P P P
S
1
S
3
S
3
S Q Q Q
Elastis sempurna Inelastis sempurna Elastis uniter P P
P P
P
1
P
1
S
5
S
4
Q Q
Q Q
1
Q Q
1
Inelastis Elastis
Gambar.6. Grafik Macam-Macam Elastisitas Penawaran Elastis sempurna terjadi apabila para penjual bersedia menjual
semua barangnya pada harga tertentu. Inelastis sempurna kurva penawaran sejajar sumbu tegak terjadi apabila penjual sama sekali tidak
dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah tinggi. Kurva
penawaran elastisitasnya uniter S
3
apabila kurva tersebut bermula dari titik nol. Kurva penawaran adalah inelastis S
4
apabila perubahan harga menimbulkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran. Kurva
penawaran elastis S
5
, apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
Dua faktor yang dianggap sebagai faktor yang sangat penting di dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu sifat dari perubahan biaya
produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis.
a. Sifat perubahan biaya produksi
Penawaran akan bersifat inelastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat
tinggi. Tetapi kalau penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat
elastis. b.
Jangka waktu Didalam menganalisis pengaruh waktu terhadap elastisitas
penawaran, biasanya dibedakan tiga jenis jangka waktu, yaitu masa amat singkat, jangka pendek, dan jangka panjang Sukirno, 2003.
B. Kerangka Teori Pendekatan Masalah