Prosedur Penelitian Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Berpori Dengan Bahan Baku Kaolin, Alumina, Debu Vulkanik Gunung Sinabung Dan Karbon Aktif.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada pembuatan material keramik berpori dari kaolin, alumina Al 2 O 3 , debu vulkanik gunung Sinabung dan karbon aktif antara lain komposisi bahan baku, perlakuan suhu dan karakterisasi. Variasi komposisi bahan baku penyusun ditunjukkan pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Persentase Keramik Berpori Kaolin, Alumina, Debu Vulkanik Gunung Sinabung dan Karbon Aktif No. Kaolin Alumina 4 : 1 berat Debu Vulkanik Gunung Sinabung berat Karbon Aktif berat 1 50 50 2 50 45 5 3 50 40 10 4 50 35 15 5 50 30 20 Sedangkan untuk perlakuan suhu dibuat : 1100 o C. Karakterisasi keramik berpori meliputi : sifat fisis densitas, porositas, susut massadan susut bakar dan sifat mekanik kekerasan dan kuat tekan.

3.4 Prosedur Penelitian

Pembuatan sampel uji keramik berpori kaolin, alumina Al 2 O 3 , debu vulkanik gunung Sinabung dan aditif karbon aktif dilakukan dengan teknik konvensional cetak dan tekan.

3.4.1 Pengolahan Bahan Baku dan Pengeringan

Bahan baku keramik berpori berupa debu vulkanik gunung Sinabung sebelum preparasi serbuk atau pengayakan dikeringkan menggunakan oven pengering.

3.4.2 Penghalusan dan Pengayakan

Bahan baku yang telah dikeringkan lalu digiling untuk menghaluskannya kemudian diayak dengan ukuran ayakan 100 mesh. Kemudiaan untuk debu vulkanik gunung Sinabung diuji kandungan unsurnya menggunakan AAS. Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Pencampuran

Bahan baku yang telah diayak kemudian ditimbang dalam hal ini, komposisi kaolin, alumina Al 2 O 3 , debu vulkanik gunung Sinabung dan karbon aktif seperti pada tabel 3.1 kemudian dicampur secara merata homogen.

3.4.4 Pencetakan

Bahan yang telah dicampur sesuai komposisi pada tabel 3.1 lalu ditambahkan air. Kemudian campuran tersebut diaduk menggunakan mixer hingga merata. Setelah campuran merata kemudian dimasukkan ke dalam cetakan yang telah diolesi oleh oli agar mudah saat sampel yang telah dicetak dikeluarkan dari cetakannnya. Bentuk pelet dengan diameter 3 cm dengan tinggi 4 cm yang digunakan untuk pengujian fisis dan mekanik.

3.4.5 Pengeringan

Setelah cetakan dibuka, sampel dikeluarkan dari cetakan kemudian dikeringkan di luar terbuka selama 6 hari untuk mengurangi kadar air pada sampel. Sebelum dibakar sampel ditimbang dan diukur diameter serta ketebalan sampel.

3.4.6 Pembakaran

Proses pembakaran dilakukan menggunakan furnace dengan suhu pembakaran 1100 o C kemudian ditahan selama 2 jam.

3.4.7 Pengkondisian

Setelah sampel ditahan selama 2 jam dengan suhu pembakaran 1100 o C, sampel didinginkan selama 24 jam di dalam furnace. Hal ini dilakukan agar sampel tidak retak saat dikeluarkan dari furnace. Kemudian sampel ditimbang dan diukur diameter serta ketebalan dari sampel. Kemudian dilakukan pengujian pada sampel. Universitas Sumatera Utara

3.4.8 Karakterisasi

Karakterisasi keramik berpori terdiri dari sifat fisis densitas, porositas, susut massa dan susut bakar dan sifat mekanik kuat tekan dan kekerasan Universitas Sumatera Utara

3.5 Diagram Alir Penelitian Berikut ini merupakan diagram alir tahapan penelitian yang dilakukan: