Proses pengujian nilai kalor bahan bakar ditunjukkan pada gambar 3.10 di bawah ini:
Gambar 3.10 Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar
3.7 Prosedur Pengujian Performansi Mesin Diesel
Prosedur pengujian performansi motor dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Kalibrasi Instrumentasi mesin diesel sebelum digunakan
2. Mengoperasikan mesin dengan cara memutar poros engkol mesin,
kemudian memanaskan mesin selama 10 menit 3.
Mengatur putaran mesin pada 1800 RPM menggunakan tuas kecepatan dan melihat data analog pada instrument
4. Menentukan konsumsi bahan bakar yang akan diuji
5. Menimbang bahan bakar yang habis setelah 5 menit pengujian
6. Mengulang pengujian dengan menggunakan variasi putaran yang berbeda
1800 RPM, 2000 RPM, 2200 RPM, 2400 RPM, 2600 RPM, 2800 RPM Untuk lebih ringkasnya prosedur pengujian performansi yang dilakukan dapat
dilihat melalui melalui diagram alir pada gambar 3.11 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.11 Diagram Alir Pengujian Performansi Mesin •
Bahan Bakar Ditimbang dahulu sebelum digunakan.
• Putaran mesin: n rpm
• Beban: 3.5 dan 4.5 kg
• Mencatat torsi, temperatur exhaust dan
tekanan udara masuk •
Mencatat waktu yang habis terpakai untuk pemakaian 8 ml bahan bakar
Mengulang pengujian dengan beban dan putaran yang berbeda
Menganalisa data hasil pengujian
Kesimpulan Selesai
Kalibrasi Instrumentasi Mesin Diesel Mulai
Universitas Sumatera Utara
3.8 Set Up Alat
Pelaksanaan set-up alat akan ditampilkan pada gambar aliran pengerjaan pada gambar 3.12 di bawah ini:
Gambar 3.12 Set Up Alat Keterangan Gambar:
1. Flow Meter Bahan Bakar
2. Tacho meter RPM
3. Torsi meter Nm
4. Exhaust Temperature
o
C 5.
Tombol ONOFF 6.
Manometer mmH
2
O 7.
Medin TD-111 8.
Dynamometer 9.
Exhaust Muffler Secara lebih real urutan pengujian akan diperlihatkan pada gambar 3.13 di bawah
ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.13 Set-up pengujian performansi mesin diesel
1 3
2 4
8 7
6 5
9 11
10
13 12
14 15
16
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: 1.
Mengisi bahan bakar yang akan di uji 2.
Mengalirkan bahan bakar ke mesin 3.
Mengatur posisi gas 4.
Menghidupkan mesin TD-111 dengan menarik tuas engkol 5.
Membuka kran air pendingin 6.
Mengatur laju aliran air pendingin 7.
Memasang kabel Tec-equipment TD 115 8.
Menghidupkan Tec-equipment TD-115 9.
Mengatur posisi jarum pengukur torsi pada posisi nol 10.
Memberikan beban pada lengan beban 11.
Mencatat hasil pembacaan RPM putaran 12.
Menutup kran bahan bakar 13.
Mencatat waktu menghabiskan 8 ml bahan bakar. 14.
Mencatat hasil pembacaan torsi Nm 15.
Mencatat hasil pembacaan temperatur gas buang. 16.
Mencatat hasil pembacaan tekanan udara
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN
4.1 Biodiesel Dedak Padi
Dedak mengandung 17-23 lemak yang dapat dimanfaatkan sebagai minyak pangan. Di dalam dedak juga terdapat beberapa mineral antara lain :
kalsium 0.13, phosphorus 2.39, potassium 0.14, sodium 0.24, magnesium 0.14 dan silika 4.07. Selain itu terdapat pula besi 224 p.p.m.,
aluminium, tembaga, mangan, timah dan klorida SBP Board of Consultants and Engineers 1998.
Berikut hasil ekstraksi, transesterifikasi dan perbandingan dengan SNI Standar Nasional Indonesia:
Tabel 4.1 Karateristik Biodiesel Dedak Padi Parameter
Satuan Hasil Uji
Standar Metode Uji
Kadar ester 97.2
96.5 Gascromatography
Densitas Kgm
3
873.1 850 - 890
Uji Lab PIK USU
Viskositas cSt
4.2 2.3 - 6
Uji Lab PIK USU
Gliserol bebas massa
0.02 Gascromatography
Internal massa
1.8445 Gascromatography
Gliserol total massa
Maks 0.02 Gascromatography
Dari hasil pengujian didapati bahwa biodiesel sudah memenuhi standar nasional. Pengujian biodiesel ini dilakukan di PPKS Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara