Koefisien Determinasi R Uji T Secara Parsial Uji F Uji Secara Simultan

101 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian Nazir, 2005:151. Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan, perlu digunakan analisis regresi melalui uji T maupun uji F. Tujuan digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara parsial maupun secara simultan, serta mengetahui besarnya dominasi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan pengujian secara parsial dan pengujian secara simultan.

3.11.1 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi R 2 semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 R 2 1. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah kecil terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

3.12.2 Uji T Secara Parsial

Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial Situmorang, 2010:147. Kriteria pengujiannya adalah: Jika t hitung t tabel , maka H diterima atau H a ditolak. Universitas Sumatera Utara 102 Jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima.

3.12.3 Uji F Uji Secara Simultan

Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan Situmorang, 2010:146. Kriteria pengujiannya adalah: Jika F hitung F tabel , maka H diterima atau H a ditolak. Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Universitas Sumatera Utara 103

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Usaha Kain Jl. Perniagaan Medan

Kawasan Pasar Ikan Lama yang diketahui sudah bertahun-tahun menjadi kawasan UKM di Medan dan orang Sumatera Utara menyebutnya Pajak Ikan Lama. Ramainya pengunjung ke Pasar Ikan Lama tidak terlepas dari sejarah perdagangan di tempat ini dan kegiatan jual beli resmi dilakukan di sini sejak pasar dibuka pada 1890. Barang dagangan yang dijual pada waktu itu di pasar ini adalah ikan hasil laut Belawan yang diangkut dengan tongkang melalui Sungai Deli. Ada pedagang yang menjual daging dan sayur-mayur. Peta perniagaan pun agak berubah pada 1933. Pemerintah Belanda membangun pasar yang lebih besar dan modern yaitu Pasar Sentral, sekarang disebut Pusat Pasar dan Sungai Deli lama-kelamaan tak lagi bisa dilayari sehingga hasil laut dibawa menggunakan jalur darat. Barang dagangan di Pasar Ikan Lama berubah. Produk tekstil, seperti busana muslim, kerudung, batik, kain panjang, kain pelekat, aneka karpet, perangkat salat, perangkat berhaji, hingga busana tradisional mulai mendominasi dan berbagai cenderamata mata juga dijual di sini, bahkan Air Zam- zam pun tersedia. Pedagang di tempat ini terdiri dari beragam etnik, termasuk Minang, Mandailing, keturunan Arab juga cukup menonjol, sedangkan pedagang Tionghoa umumnya menjual tekstil bahan pakaian. Pasar ini terkenal di kalangan penduduk setempat dan wisatawan, biasanya penuh sesak pada minggu-minggu menjelang liburan seperti Idul Fitri dan Tahun Baru Universitas Sumatera Utara