Pengertian RPJM Tinjauan Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM

Seorang kepala desa diberhentikan dari jabatannya sebagai kepala desa dikarenakan : 1 Berakhinya masa jabatan dan telah dilantiknya pejabat baru yang akan menggantikannya sebagai kepala desa. 2 Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 enam bulan. 3 Tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala desa. 4 Dinyatakan melanggar sumpah atau janji jabatan. 5 Tidak melaksanakan kewajiban kepala desa. 6 Melanggar larangan bagi kepala desa. Pemberhentian kepala pekon seperti hal yang telah dijeaskan di atas diusulkan oleh pimpinan BHP kepada bupati atau walikota melalui camat berdasarkan keputusan musyawarah BHP yang dihadiri oleh minimal 23 dua pertiga dari jumlah anggota BHP. Pengesahan pemberhentian kepala pekon ditetapkan dengan keputusan bupati atau walikota paling lambat 30 tiga puluh hari sejak usulan dari BHP yang melalui camat diterima oleh bupati atau walikota, dan selanjutnya bupati atau walikota mengangkat pejabat kepala pekon yang tata caranya di atur melalui peraturan daerah atau kota.

D. Tinjauan Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM

1. Pengertian RPJM

Rencana pembangunan pekon pada dasarnya merupakan pedoman bagi pemerintah pekon dalam menyelenggarakan pemerintahan pekon, dan menjadi satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah kabupaten atau kota. Mengingat akan pentingnya kedudukan rencana pembangunan pekon tersebut, maka proses penyusunan perencanaan pembangunan pekon tersebut harus dilaksanakan secara demokratis dan partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders desa atau pekon. Menurut Conyes dan Hills dalam buku Moch Solekhan 2012 : 65 perencanaan merupakan sebagai suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau plihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan-tujuan pada masa yang akan datang. Kemudian, Salam 2002 : 14 berpendapat bahwa perencanaan adalah usaha membuat suatau pilihan tindakan dari berbagai alternatif yang mungkin dapat tersedia yang meliputi strategi, kebijakan, program, proyek, dan prosedur dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2005 yang membahas tentang desa atau pekon, disebutkan dalam pasal 64 ayat 1, bahwa dari pasal tersebut dapat diketahui Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM merupakan rencana pembangunan sebuah desa untuk jangka waktu 5 tahun. Oleh karena itu segala sesuatu yang berhubungan dengan pembangunan desa tertuang dalam RPJM yang disusun tersebut. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2005 pasal 65 disebutkan bahwa : Perencanaan pembangunan desa didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, data dan informasi tersebut mencangkup : a. Penyelenggaraan pemerintahan desa b. Organisasi dan tata laksana pemerintahan desa c. Keuangan desa d. Profil desa e. Informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat. Pada dasarnya perencanaan pembangunan desa atau pekon disusun dalam periode 5 lima tahun, sehingga perencanaan pembangunan 5 lima tahun tersebut merupakan RPJM yang memuat arah kebijakan keuangan pekon, strategi pembangunan pekon, dan program kerja pekon, dan ditetapkan dengan peraturan pekon. Hal tersebut dipertegas dalam Peraturan Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang perencanaan pembangunan desa atau pekon, pada pasal 1 ayat 6 yang disebutkan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 lima tahun yang memuat arah kebijakan pembagunan desa atau pekon, arah kebijakan keuangan pekon, kebijakan umum dan program, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana kerja. Kemudian RPJM tersebut dijabarka kedalam Rencana Kerja Pembangunan RKP untuk jangka waktu 1 satu tahun. Bambang Trisantono Soemantri 2011:73 RKP Desa atau pekon memuat : a. Kerangka ekonomi desa b. Prioritas pembangunan desa c. Rencana kerja d. Pendanaan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu pada RPJM-Desa. Rencana pembangunan desa atau pekon ditetapkan dengan keputusan kepala pekon dan disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Dengan demikian diharapkan rencana pembangunan desa atau pekon tersebut akan dapat berjalan dengan baik, lancar, dan dapat tercapai sesuai dengan harapan. Bambang Trisantono Soemantri 2011:74 Rencana pembangunan desa disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. didasarkan pada : a. Pemberdayaan Yaitu upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. b. Partisipatif Yaitu keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan. c. Berpihak pada masyarakat Yaitu seluruh proses pembangunan di pedesaan secara serius memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat khususnya masyarakat miskin. d. Terbuka Yaitu setiap proses perencanaan pembangunan dapat dilihat dan diketahui secara langsung oleh seluruh masyarakat desa. e. Akuntabel Yaitu setiap proses dan tahapan-tahapan kegiatan pembangunan dapat dipertanggungjawabkan dengan benar, baik pada pemerintah di desa maupun pada masyarakat f. Selektif Yaitu semua masalah terseleksi dengan baik untuk mencapai hasil yang optimal. g. Efisien dan efektif Yaitu pelaksanaan rencana kegiatan sesuai dengan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang tersedia. h. Keberlanjutan Yaitu setiap proses dan tahapan kegiatan perencanaan harus berjalan secara berlanjutan. i. Cermat Yaitu data yang diperoleh cukup obyektif, teliti, dapat dipercaya, dan menampung aspirasi masyarakat. j. Proses berulang Yaitu pengkajian terhadap suatu masalah atau hal dilakukan secara berulang sehingga mendapatkan hasil yang terbaik. k. Penggalian informasi Yaitu di dalam menemukan masalah dilakukan penggalian informasi melalui alat kajian keadaan desa dengan sumber informasi utama dari peserta musyawarah perencanaan.

2. Tujuan Penyusunan RPJM

Dokumen yang terkait

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN PEMEKONAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEKON TAHUN ANGGARAN 2010 DI PEKON PUJODADI KECAMATAN PARDASUKA KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG

0 9 45

PERILAKU TIDAK MEMILIH MASYARAKAT PEKON KEDIRI DALAM PEMILUKADA KABUPATEN PRINGSEWU 2011

1 46 188

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA PEKON DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERIODE TAHUN 2012-2015 (Studi Kasus di Pekon Sindang Pagar Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat)

1 16 77

Peranan Komunikasi Antarpribadi Kepala Pekon Dengan Masyarakat Terhadap Keberhasilan Program Kerja Pembangunan Fisik (Studi pada masyarakat Pekon Fajar Mulia Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu)

0 46 73

PERAN INDUSTRI KERAJINAN KAIN PERCA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEKON SUKAMULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU

4 21 75

PROSES PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2011-2015.

0 1 13

Peran Badan Permusyawaratan Nagari dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nagari baringin Tahun 2015-2020

0 0 2

Peran Badan Permusyawaratan Nagari dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nagari baringin Tahun 2015-2020

0 0 1

DISHARMONISASI ANTAR LEMBAGA PEKON (Studi Kasus Kemitraan antar Lembaga Pekon terhadap Pembangunan Masyarakat di Pekon Banjarsari Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus) - Raden Intan Repository

0 0 111

PERAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DALAM PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI DI PEKON TRITUNGGAL MULYO KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU) - Raden Intan Repository

0 3 155