III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat
Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandar Lampung 2012 pada semester genap tahun pelajaran 20112012.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Seluruh siswa kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran
20112012. 2. Sampel
Siswa kelas X.
3
dan X.
5
SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20112012. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random
sampling. Sampel tersebut adalah siswa kelas X
5
sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas X
3
sebagai kelas kontrol.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes non ekuivalen. Kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol menggunakan
kelas yang ada dengan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen diberikan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, sedangkan kelas kontrol
menggunakan model diskusi kelompok. Hasil pretes dan postes pada kedua kelompok subyek dibandingkan.
Struktur desainnya adalah sebagai berikut :
Keterangan: I
= kelompok experimen II
= kelompok kontrol X = perlakuan eksperimental menggunakan model
inkuiri terbimbing C = Metode diskusi
Gambar 3. Desain pretes postes kelompok non ekuivalen dimodifikasi dari Hadjar, 1999:335
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri atas dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut;
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut : a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan observasi ke FKIP untuk
penelitian sekolah. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,untuk
mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang telah diteliti. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen.
d. Mengambil data berupa nilai akademik siswa semester ganjil yang telah digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kelompok
Kelompok pre tes
perlakuan pos tes
I O1
X O2
II O1
C O2
e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS untuk
setiap pertemuan. f. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal pretespostes untuk setiap
pertemuan untuk mengukur berpikir kritis siswa. g. Membuat lembar observasi aktivitas siswa.
2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model inkuiri terbimbing untuk kelas eksperimen dan metode diskusi yaitu dengan
menggunakan model yang biasa digunakan oleh guru biologi di SMA 15 Bandar Lampung untuk kelas kontrol. Penelitian ini direncanakan sebanyak
dua kali pertemuan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
A. Kelas Eksperimen Pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing
a. Pendahuluan 1 memberikan pretes untuk pertemuan pertama sebagai penilaian
kemampuan berpikir kritis siswa 2 membacakan tujuan pembelajaran pada materi kerusakan
lingkungan 3 Memberikan apersepsi dengan menyajikan gambar seseorang yang
sedang membuang sampah di sungai dan seorang yang sedang membersihkan sampah di sungai kemudian memberikan pertanyaan
apakah dampak yang ditimbulkan dari kedua kegiatan tersebut? 4 memberikan motivasi :
Pertemuan I; Memberikan penjelasan sekilas bahwa dampak yang ditimbulkan dari kegiatan membuang sampah pada sungai adalah
mencemari lingkungan sedangkan membersihkan sampah pada sungai adalah menjaga kelestarian lingkungan
Pertemuan II mengajukan pertanyaan “Memberikan penjelasan perbedaan kedua gambar tersebut adalah kegiatan pertama
melakukan reboisasi sedangkan kegiatan kedua merusak hutan. Manfaat dari kegiatan pertama salah satunya adalah dapat mencegah
terjadinya banjir b. Kegiatan inti
1 meminta siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing 5 orang pembagian kelompok dilakukan pada hari sebelumnya.
Pertemuan I; Guru mempelihatkan gambar tentang kegiatan manusia yang dapat menimbulkan masalah lingkungan dan
diskusikan dengan kelompok. Pertemuan II; Guru menjelaskan upaya pelestarian lingkungan.
2 membagikan Lembar Kerja Siswa LKS yang berisi permasalahan kepada setiap kelompok yang harus diselidiki oleh siswa.
Pertemuan I : LKS tentang kegiatan yang dapat ditimbulkan masalah lingkungan. Pertemuan II: LKS tentang pelestarian
lingkungan
3 Setiap kelompok berdikusi 4 meminta siswa menggunakan data yang terkumpul dan hasil-hasil
pengujian hipotesis untuk merumuskan jawaban terhadap pertanyaan pokok.
5 berkeliling untuk membimbing siswa dalam menemukan jawaban 6 memilih perwakilan dari masing-masing kelompok untuk maju
mempresentasikan hasil penemuannya secara bergantian. 7 membahas masalah-masalah yang ada di dalam LKS yang belum
dapat ditemukan oleh siswa. 8 memberi pujian kepada kelompok dengan penampilan terbaik.
c. Penutup 1 bersama siswa membuat kesimpulan dalam setiap pertemuan.
2 mengadakan tes akhir postes untuk pertemuan terakhir. 3 meminta siswa untuk membaca materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya
B. Kelas Kontrol Pembelajaran dengan metode diskusi