Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Branch Berayan, Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

SKRIPSI

PENERAPAN ELECTRONIC DATA PROCESSING DALAM

PROSES TRANSAKSI ATM PADA

PT. BANK MANDIRI (Persero), Tbk BRANCH BRAYAN, MEDAN

Oleh:

NAMA

: FENNY MONICA HASUGIAN

NIM

:

030503017

DEPARTEMEN :

AKUNTANSI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Branch Brayan, Medan

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level Program S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan denan jelas, benar apa adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas.

Medan, 17 Juni 2008 Yang membuat pernyataan,

(Fenny Monica Hasugian) Nim: 030503017


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kehidupan, keselamatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Adapun skripsi ini berjudul:

“Penerapan Electronic Data Processing dalam Proses Transaksi ATM pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Branch Brayan, Medan”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun cara penyajiannya. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.

Penulis juga ingin menyampaikan terimaksih yang sebesar-besarnya pada semua pihak, yaitu kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak dan Bapak Drs. Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak selaku Ketua Departemen dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Syamsul Bahri TRB, MM, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.


(4)

4. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak, sebagai dosen pembanding I, dan Bapak Drs. Wahidin Yasin, Ak, sebagai dosen pembanding II, yang telah banyak memberikan kritik dan saran bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. M. Utama Nasution, MM, Ak selaku dosen wali penulis selama masa perkuliahan.

6. Kedua orang tuaku yang kukasihi, ayah saya Drs. JR. Hasugian, M.Si (orang terpintar sedunia setelah aku), dan mamaku Dra. Th. Sinaga (orang terbaik setelah aku), yang telah bekerja dengan gigih dan keras demi pencapaian cita-cita anaknya, serta semua doa dan nasehatnya, yang belum dapat penulis balas, dan juga abang saya Fredo, SE, Ak (mas kiung), adik saya Fritz (Prof. Bul-kabul-ki) yang sudah banyak memberikan waktu dan tenaga kepada penulis, serta adikku Grace (orang tercantik setelah saya). 7. Keluarga besar PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan riset di perusahaan tersebut, khususnya Ibu Nana, dan Bapak Anton, yang telah banyak membantu memberikan data kepada penulis selama riset.

8. Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu semasa perkuliahan beserta para pegawai.

9. Yang terkasih, sahabat, sekaligus musuh bebuyutanku Pesta SE, yang sudah setia menemani penulis selama perkuliahan sampai selesai, serta wisata kuliner bersama sekaligus antar jemput yang tidak dapat penulis lupakan.


(5)

10.Sahabat-sahabatku terbaikku: Yulisbet M.Sc (pengajar sejatiku), Ome SE (tukang bubut terbaikku), mbak Yosinaga SH (supir angkot terhandal), Janeria SE, Dian Sumiaty SE, mak Dora SE, miss Grace SE, Merda SE, Sri Escud SE, Lisbeth SE, Muti SE, Titine SE, mbak Erika, mak tua Riris, Ester SE, Lala SE, Dewi SE, Lona, yang selalu ada saat penulis sedih dan senang, serta untuk semua yang telah kita lalui bersama.

11.Para pejantan tangguh Akuntansi sekaligus ojek terbaikku Iyoz, Edwin, Sammy, Yosua SE, Valen SE, yang sudah banyak memberi tumpangan selama masa perkuliahan khususnya saat sedang susah. Amister (guru tersabarku), iban Ario (manusia caplang terlangka), pak tua Muntal, Dani (maberlu), Mano SE (gossip man), Andi, Vian, Amsal, tetap semangat!! 12.Bro Franz dan Erwin yang sudah setia menemani dan mengantar penulis

melanglang buana, adikku Nova dan Nita teman belanja terbaikku. Josh, Sif, dan Caryn para kurcaci terlucu.

13.Teman-teman seperjuangan di jurusan Akuntansi stambuk 2003, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Bang Jo SE dan Bang Hendra SE stambuk 2001, stambuk 2004 khususnya Narwinder, Pevi, serta teman-teman lain yang tidak mungkin penulis lupakan.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan praktis maupun teoritis kepada semua pihak.

Medan, 24 Mei 2008-05 Penulis,

(Fenny Monica Hasugian) Nim: 030503017


(6)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan electronic data processing dalam proses transaksi ATM pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan telah berjalan dengan baik.

Penelitian ini membahas mengenai proses transaksi ATM yang terjadi pada suatu bank dan sistem pengamanan terhadap ATM, maupun sistem komputerisasinya. Dalam hal ini, ATM merupakan sistem pelayanan elektronik yang melaksanakan fungsi teller secara otomatis yang mampu memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Transaksi ATM pada umumnya berupa penarikan uang tunai, informasi saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan listrik, telepon, air, dll. Kemudahan bertransaksi yang dapat dinikmati lewat ATM ini bekerja secara on-line, hal ini mengakibatkan ATM menjadi salah satu unsur penting dalam pelayanan nasabah.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data-data yang berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif untuk memperoleh kesimpulan memadai tentang peranan EDP pada transaksi ATM.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan EDP sangat berpengaruh penting dalam proses transaksi ATM yang berlangsung di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Medan. Sistem komputerisasi yang ada pada perusahaan yaitu BDS-IBS yang memiliki 3 aplikasi dalam pengoperasian perusahaan yaitu: BDS-IDS, BDS-ILS, dan BDS-ITS. Pengoperasian ATM dan sistem aplikasi BDS-IBS menggunakan jaringan komunikasi VSAT dan sarana modem sebagai alat dalam mengirimkan data ke kantor cabang. Data hasil transaksi ATM akan secara langsung terhubung secara on-line terhadap aplikasi sistem BDS-IBS perusahaan. Penyelenggara operasional perusahaan diawasi oleh kontrol intern cabang dan penyelia masing-masing unit dengan melakukan pengendalian umum maupun pengendalian aplikasi agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik.


(7)

ABSTRACT

This research purpose was to know what is applying electronic data processing in process of transaction ATM at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan have walked better.

This research study discuss about the process of transaction ATM that happened at one of particular security system and bank to ATM, and his computerization system. In this case, ATM is system service of the electronic execute the function teller automatically capable to give amenity to client in doing the banking transaction. Transaction ATM in general in the form of money withdrawal of cash, balance information, pemindahbukuan, payment of electrics invoice, telephone, water, etc. The easier transaction can be able to be enjoyed by ATM which work on-line, matterly this result ATM become one of the]important element in service of client.

In this research, writer use the descriptive method. Data type the used is primary data and secondary collected with observation technique, interview, and documentation. The data collected is then analysed by using descriptive method to obtain get adequate conclusion concerning role EDP at transaction ATM.

Research result indicate that role EDP very have an effect on important in course of transaction ATM that goes on in PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Medan. System Computerization on the company that is BDS-IBS owning 3 application in operation of company that is: BDS-IDS, BDS-ILS, and BDS-ITS. Operation ATM and application system BDS-IBS use the communications network VSAT and medium modem as a means of in delivering the data to office of branch. Data of is result of transaction ATM will directly incircuit on-line to system application BDS-IBS company. Organizer of company operational observed by control intern branch and supervisor each unit by doing operation of public and operation of application so that the company operational activity better.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Kerangka konseptual... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Elemen-Elemen Electronic Data Processing 1. Pengertian Electronic Data Processing... 7

2. Elemen-elemen EDP Sistem………. 9

B. Pengertian, Fungsi, dan Manfaat ATM 1. Pengertian ATM... 16


(9)

C. Proses Pengolahan Data pada ATM... 20

D. Sistem Pengawasan Intern pada Perusahaan yang Menggunakan Sistem Komputerisasi ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Jadwal Penelitian... 39

B. Jenis Penelitian... 39

C. Jenis dan Sumber Data... . 39

D. Teknik Pengumpulan Data……… 40

E. Metode Analisis Data……… 41

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan... 42

2. Struktur Organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan... 46

3. Peranan Sistem Informasi Akuntansi pada ATM PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan... 47

4. Proses Transaksi Komputerisasi ATM pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan... 51

5. Sistem dan Prosedur Operasional pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan... ... 72


(10)

6. Masalah-masalah dalam Transaksi ATM dan Penanganannya

a. Masalah Teknis... .. 75 b. Masalah Keuangan... 77 7. Sistem Pengamanan Komputerisasi pada ATM PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan

a. Pengamanan pada Aplikasi BDS-IBS... 82 b. Pengamanan pada ATM... 83 B. Analisis Hasil Penelitian

1. Peranan EDP dalam Proses Transaksi ATM pada PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk Branch Brayan Medan... 84 2. Metode Pengawasan EDP... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 89 B. Saran... 92


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 6

Gambar 2.1 Sistem Batch Processing dengan media disk ... 22

Gambar 2.2 Sistem On-line Processing... 23

Gambar 4.1 Board of Commisioners PT.Bank Mandiri……… 46

Gambar 4.2 Board of Directors PT. Bank Mandiri... 47


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Flow Transaksi ATM Nasabah Cabang Sendiri Lampiran 2 Flow Transaksi ATm Nasabah Cabang Lain Lampiran 3 Proses Transaksi Open Transfer

Lampiran 4 Flow Reversal ATM Time Out (Reversal 01) Lampiran 5 Flow Reversal ATM Comand Reject (Reversal 02) Lampiran 6 Destination Not Available (Reversal 03)


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi dan tingkat kemajuan yang pesat di dunia terlebih khusus di negara Indonesia dewasa ini, mendorong perusahaan di dunia perbankan mengembangkan suatu sistem informasi yang mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi secara on-line. Perusahaan perbankan menciptakan sistem yang mampu memenuhi prinsip efektif dan efisien sehingga mempermudah para nasabah perbankan melakukan transaksi.

Komputer sebagai suatu alat elektronik modern mampu mengolah data mentah secara otomatis sehingga menghasilkan serangkaian laporan yang kita inginkan, sesuai dengan sejumlah program yang terdapat dalam komputer tersebut. Dengan cara kerja yang cepat, tepat dan akurat membuat komputer menjadi alat utama dalam kegiatan perusahaan. Namun demikian, kesalahan dalam program akan berakibat fatal bagi output yang dihasilkan.

Saat ini perusahaan-perusahaan menggunakan komputer sebagai alat dalam sistem informasi. Dimana electronic data processing berkaitan erat dengan komputer sebagai alat bantu pengolahan data, adalah merupakan bagian dari salah satu perkembangan teknologi yang sangat diandalkan dalam mendukung kegiatan perusahaan. Bank sebagai suatu perusahaan juga menggunakan komputer sebagai sarana sistem informasi, dan informasi yang dihasilkan bermanfaat bagi pihak


(14)

manajemen dalam mengambil keputusan juga kepada pihak lain terutama nasabah.

Seorang nasabah biasanya membutuhkan informasi saldo rekening yang terdapat pada bank tempat ia menabung atau menyimpan uang. Informasi tentang saldo rekening dapat diperoleh dengan cara nasabah membawa buku tabungan ke bank tempat ia menabung pada saat jam kerja. Cara ini tentu saja sangat menyita waktu nasabah, apalagi mengingat banyak nasabah yang menggunakan cara tersebut. Hal ini terjadi karena bank masih memakai cara manual yaitu dengan mengandalkan sistem teller pada tiap bagian saat melakukan transaksi. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan teknologi yang pesat, maka dewasa ini perusahaan perbankan menggunakan komputer sebagai alat pengolahan data transaksi yang terjadi.

Pada saat ini banyak bank yang menggunakan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sebagai sarana yang mempermudah nasabah untuk memperoleh informasi saldo rekening dan juga dapat melakukan transaksi penarikan uang tunai maupun non tunai selama 24 jam sebagai bentuk pelayanan kepada nasabah. Transaksi tunai dan non tunai ini tidak hanya dilakukan di wilayah Indonesia saja tetapi juga di luar negeri yakni dengan cara on-line. ATM juga dilengkapi dengan sistem pengamanan yang diberikan bank kepada nasabah. Pengamanan ATM bagi nasabah berupa PIN (Personal Identification Number) yang dimiliki oleh masing-masing nasabahnya.

Keberadaan ATM ini sangat membantu bagi kalangan perbankan dalam melayani nasabahnya sehingga pihak perbankan menjadikan ATM sebagai salah


(15)

satu unsur penting dalam pelayanannya kepada nasabah, dan juga sebagai alat untuk menarik masyarakat umum untuk menjadi nasabahnya.

Dalam hal ini PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan salah satu bank yang memiliki tingkat pertumbuhan jumlah ATM yang lumayan pesat. Hingga saat ini, jumlah mesin ATM Bank Mandiri yang terdapat di seluruh Indonesia mencapai angka kurang lebih 2.800 unit ATM Mandiri, 23 Drive Thru dan lebih dari 10500 ATM yang terjaring dalam ATM Bersama yang dapat dimanfaatkan 24 jam sehari, 7 hari seminggu setiap saat. Tidak hanya itu saja, ATM Bank Mandiri bebas biaya transaksi, dan layanan ATM Mandiri tersedia gratis kecuali untuk pembayaran listrik dan pencetakan mutasi. Selain ATM Mandiri, juga melayani transaksi dengan kartu Mandiri Visa, Kartu BSM, Kartu berlogo Link, serta Kartu berlogo VISA Plus/VISA Electron yaitu Multi akses.

Transaksi penarikan tunai yang baik jika nasabah menginput data permintaan sejumlah uang sesuai dengan permintaan yang disertai bukti (slip) transaksi yang menunjukkan sisa saldo rekening nasabah.

Akan tetapi ada transaksi yang terjadi dimana nasabah telah meng-input data permintaan sejumlah uang yang akan ditarik dan komputer secara otomatis telah mendebet (mengurangi) rekening nasabah akan tetapi uang tunai tidak diterima oleh nasabah. Hal ini menyebabkan kesalahan informasi saldo rekening nasabah.

Hal ini bisa disebabkan kesalahan program atau kesalahan yang terjadi dalam sistem informasi karena pelaksanaan transaksi pada ATM biasanya berjalan dalam 60 detik saja. Kesalahan ini dapat merugikan pihak-pihak nasabah dan


(16)

kesalahan informasi bagi pihak bank. Dengan demikian untuk mencegah terjadinya kesalahan diperlukan sistem informasi dan program yang baik.

Melihat pentingnya penggunaan ATM saat ini sehubungan dengan transaksi yang terjadi pada data tentang saldo rekening para nasabah, maka penulis membuat suatu tulisan ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “Penerapan Electronic Data Processing dalam Proses Transaksi ATM pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. branch Brayan Medan.”

B. Perumusan Masalah

Didalam penerapan sistem informasi pada proses transaksi ATM ini perlu diperhatikan cara ataupun prosedur penggunaan program sehingga menghasilkan output yang benar dan akurat sesuai data yang ada. Sehingga pada penelitian ini penulis membatasi dengan membahas proses transaksi penarikan tunai ATM yang disediakan oleh Bank Mandiri.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah penerapan electronic data processing dalam proses transaksi ATM yang digunakan Bank Mandiri telah berjalan dengan baik?


(17)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui proses transaksi ATM yang ada di Bank Mandiri

2. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan electronic data processing dalam membantu proses transaksi ATM Bank Mandiri.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan tentang ATM, bagaimana proses ATM bekerja.

2. Bagi pembaca, agar dapat menambah pengetahuan dan dapat dijadikan bahan acuan serta perbandingan terhadap penelitian yang lebih lanjut.


(18)

E. Kerangka Konseptual

PROSES TRANSAKSI

PT. Bank Mandiri, ATM CENTRE MEDAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BDS – IBS

( Branch Delivery System -Integrated Banking System )

NASABAH


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Elemen-elemen Electronic Data Processing (EDP) 1. Pengertian Electronic Data Processing (EDP)

Sistem pengolahan data elektronik ditandai dengan penggunaan perangkat komputer. Pemakaian komputer mempunyai dampak yang cukup besar terhadap perusahaan, terutama operasional perusahaan yang saat ini wajib harus digunakan perusahaan. Hal ini ditandai dengan komputer yang mampu bekerja sesuai program yang ada dalam sistem komputer itu sendiri sehingga mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar dan keinginan perusahaan.

Data merupakan sekumpulan catatan tentang fakta yang belum terorganisir namun telah disiapkan prosedur pencatatannya untuk kemungkinan pengorganisasiannya. Data-data diolah sehingga menghasilkan suatu informasi yang diinginkan. Menurut Romney B. Marshal (2005) “Informasi adalah data yang telah diproses dan diatur ke dalam bentuk output yang memiliki arti bagi orang yang menerimanya.”

Jika dikaitkan dengan penerapan pemrosesan data yang dilakukan oleh sistem EDP, maka menurut Romney B. Marshal (2005) “Electronic Data Processing adalah pemrosesan data dengan menggunakan sistem komputer, hanya dibutuhkan sedikit atau bahkan tidak ada keterlibatan manusia ketika sedang diproses.”


(20)

Sedangkan menurut Bodnar et al (2004:5) “Electronic Data Processing is the use of computer technology to perform an organizations transactions oriented data processing.”

Pengolahan data secara elektronik adalah pemanfaatan teknologi komputer untuk melakukan pengolahan data yang berorientasi pada transaksi dalam suatu organisasi. Menurut Nugroho Widjajanto (2001:29), “Teknik EDP ditemukan pada akhir abad ke-19”.

Menurut Edi Purnomo (2004:5) pengolahan data dengan bantuan komputer atau disebut dengan komputerisasi adalah “sebuah model pengolahan data yang segenap prosedur pengolahan datanya telah disiapkan dalam program yang menggunakan bahasa komputer sebagai medianya yang dengan demikian memungkinkan komputer tersebut mengerjakan semua perintah yang diterimanya tanpa ada campur tangan dari manusia.”

Pengolahan data berbasis komputer merupakan aplikasi dari sistem informasi akuntansi dan bagian dari tugas sistem informasi akuntan yang mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi infomasi serta menyediakan informasi bagi pemakai baik dalam maupun luar perusahaan.

Menurut Zaki Baridwan (2005) “Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu kesatuan sistem dalam suatu perusahaan yang memproses data keuangan untuk menyediakan informasi akuntansi bagi para pemakai.”

Dalam perbankan sistem pengolahan data berbasis komputer digunakan untuk mencatat transaksi ke dalam jurnal, baik transaksi perbankan tunai maupun non tunai antara pihak bank dan nasabah, mempostingnya ke dalam buku besar serta menyiapkan laporan keuangan. Sistem pengolahan data berbasis komputer


(21)

didukung oleh perangkat keras, perangkat lunak, database, prosedur, dan personal brainware.

2. Elemen-elemen EDP System

Dalam rangka era globalisasi dan meningkatkan daya saing di bidang industri perbankan yang semakin ketat, Bank Mandiri memiliki sistem komputerisasi yang bernama MASTER (Mandiri Sistem Terpadu). MASTER merupakan system informasi berbasis komputer yang bertujuan untuk memindahkan pencatatan baik untuk data yang lalu dan pada saat sekarang sehingga menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Pada perangkat keras MASTER mempunyai kelebihan dimana komputer mampu menyederhanakan jumlah transaksi yang kompleks dan masih mungkin untuk menambah jumlah terminal.

Pada EDP Sistem terdapat beberapa elemen-elemen. Secara umum elemen-elemen yang terdapat dalam EDP adalah:

1. Hardware/perangkat keras 2. Software/perangkat lunak 3. Database

4. Procedures


(22)

Ad.2.1. Hardware / perangkat keras

Perangkat keras yang dimaksud adalah bentuk fisik seperangkat komponen-komponen peralatan yang membentuk sistem komputer, dimana mempunyai lima komponen pokok yaitu:

1. Unit Masukan (Input Device)

2. Unit Pemrosesan Sentral (Central Processing Unit) 3. Unit Keluaran (Output Device)

4. Perangkat Penyimpangan (Storage Unit) 5. Perangkat Tambahan (Peripheral) ad.2.1.1. Unit Masukan (Input Device)

Nugroho Widjajanto (2001:60) menyatakan bahwa unit masukan yaitu media yang digunakan untuk menerima masukan data untuk diproses, dan alat input ini dibagi atas dua golongan yaitu:

- Alat input langsung (on-line input), yaitu alat input yang langsung dibaca komputer seperti:

a. Keyboard yaitu alat berbentuk papan tombol. Input dimasukkan dengan melakukan pengetikan dengan jalan menekan tombol tersebut. Biasanya keyboard didampingi oleh alat tambahan untuk mengetahui dan melihat apa yang ditekan di keyboard, yaitu monitor.

b. Teleprinter adalah alat kombinasi antara keyboard dengan alat cetak (printer) dimana hasil tampilan tersebut dapat dilihat di kertas.

c. Financial Transaction Terminal merupakan suatu alat yang digunakan untuk transaksi yang berhubungan dengan ATM (Automatic Teller Machine) dimana terminal ini dapat melakukan transaksi 24 jam per harinya dengan memasukkan kartu berisi kode rekening nasabah diikuti dengan beberapa instruksi penekanan tombol sesuai dengan nomor PIN (Personal Identity Number).

d. Point Of Sales (POS), yaitu terminal yang digunakan dalam chek-out counter pada toko-toko pusat perbelanjaan (pasar sawalayan) untuk mencatat barang-barang terjual dan pengendalian persediaan (inventory control).

e. Visual Display Terminal, yaitu alat yang digunakan untuk memasukkan data ke komputer dengan terdiri dari keyboard dan


(23)

monitor. Visual display terminal disebut juga CRT (Cathoda Ray Tube) Terminal.

f. Point Device, yaitu suatu alat masukan yang biasanya dipergunakan untuk pembuatan grafik dan gambar alat-alat ini antara lain: mouse, touch screen, light pen, digitzer tablet.

g. Scanner, yaitu alat input yang terdiri dari Magnetic Inc Character Recognition (OCR), OCR tag reader, bar code wand, dan Optical Mark Recognition (OMR) reader.

- Alat input tidak langsung (off-line input)

Input unit tidak langsung diproses oleh CPU melainkan direkam kesuatu media agar dapat dibaca komputer seperti kartu plong (puched card), pita magnetik (magnetic tape), atau disk magnetik (magnetic disc).

ad. 2.1.2. Unit Pemrosesan Sentral (Central Processing Unit)

Menurut Nugroho Widjajanto (2001:61), “Central Processing Unit (CPU) adalah komponen inti dari suatu sistem komputer guna menginterpretasikan dan melakukan eksekusi instruksi program”. Pada CPU terdapat tiga komponen yaitu: Control Unit, Arithmatic Logic Unit (ALU), dan Primary Storage.

Tugas Control Unit ini untuk menseleksi, menafsirkan, dan melaksanakan instruksi program dimana unit kontrol CPU bisa mengatur dan mengarahkan operasi seluruh instalasi.

Pada ALU bertugas melakukan operasi aritmatika seperti perhitungan, pengurangan, perkalian, dan pembagian atas dasar penjumlahan. ALU juga bertugas melakukan operasi logika sesuai dengan instruksi program.

Sedangkan Primary Storage berguna untuk menyimpan program-program instruksi yang tengah dilaksanakan dan juga menyimpan data pada saat data itu tengah diproses di CPU.

ad.2.1.3. Unit Keluaran (Output Device)

Unit keluaran (output device) menurut Nugroho Widjajanto (2001:61) adalah “media perekam dan penyaji data dalam bentuk yang terbaca oleh manusia


(24)

atau dalam bentuk yang terbaca oleh komputer”. Ada tiga golongan output berdasarkan fungsinya yaitu:

a. Hard copy device yaitu berupa alat yang digunakan untuk mencetak tulisan baik berupa simbol-simbol, angka, dan gambar yang bersifat grafis di media keras (hard copy), misalnya kertas atau film. Alat ini misalnya printer dan potter.

b. Soft copy device yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan hasil output berupa signal elektronik seperti video display, flat panel display, dan speaker.

c. Drive device, yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol dan hanya dapat dibaca oleh mesin disc drive dan tape magnetic.

Sedangkan bentuk yang terbaca oleh manusia antara lain adalah hasil cetak komputer, dengan menggunakan perangkat seperti dot matrix, ink jet, dan laser. ad.2.1.4. Unit Penyimpanan (Storage Device)

Menurut Romney et al (2006:187), “Unit penyimpanan data adalah tempat menyimpan data baik secara permanen maupun temporer”. Media penyimpanan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: internal storage (primary storage), dan external storage (secondary storage). Internal Storage adalah media penyimpanan yang terletak di dalam dan berhubungan langsung dengan CPU, sedangkan external storage terpisah dan tidak berhubungan langsung dengan CPU. Media penyimpanan terbagi atas tiga golongan dari sisi teknologi mekanik seperti: kartu plong, teknologi magnetik misalnya: tape magnetik, hard disc, disket, dan teknologi optik, seperti CD ROM, optical disc, dan floptical disc.


(25)

ad.2.1.5. Perangkat Tambahan (Peripheral)

Merupakan perangkat yang berguna untuk menambah kegunaan komputer. Perangkat ini biasanya ditambahkan ke dalam rangkaian komputer yang disebut expansion slot atau expansion bus. Contoh dari peripheral ini adalah:

- Network card yang berguna untuk menghubungkan antara komputer PC atau PS/2 ke komputer PC atau PS/2 yang lain sehingga membentuk jaringan komputer.

- Sound card yaitu suatu alat tambahan yang dipergunakan untuk menambah kualitas suara.

- Modem yaitu suatu alat untuk menghubungkan dari terminal komputer ke komunikasi dengan terminal lain melalui saluran telepon.

- Concentrator yaitu suatu alat untuk menghubungkan beberapa sinyal data dari channel transmiter berkapasitas rendah ke transmiter berkapasitas tinggi.

Ad.2.2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak adalah komponen dalam electronic data processing system merupakan program-program yang berfungsi dengan memberikan instruksi-instruksi tertentu sehingga mengidentifikasi program, menyiapkan aplikasi program agar seluruh peralatan komputer terkontrol dan menghasilkan hubungan yang lebih efisien antara manusia dengan mesin komputer. Perangkat lunak dikategorikan atas tiga bagian, yaitu: system software, perangkat lunak bahasa (language software) dan perangkat lunak aplikasi (application software).


(26)

1. System software, yaitu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengatur bagaimana cara menggunakan peralatan. Ada beberapa jenis software yaitu:

- Sistem operasi (operating system), adalah program komputer yang digunakan untuk mengorganisasikan penggunaan komputer. Program sistem operasi ini antara lain: PC DOS, MS DOS, dan XENIC dibuat oleh Microsoft, APPLE DOS, dan TRS DOS dibuat oleh Apple, dan Radio Shack Respectively, UNIX dikembangkan oleh perusahaan AT&T yang banyak dipergunakan dalam mainframe, supermini, dan supermicro.

- Software Development Kit (SDK), yaitu software yang dibuat oleh pembuat hardware guna membantu para programmer dalam membuat software baru.

- Utility program, yaitu perangkat lunak tambahan yang digunakan untuk membantu para pemakai komputer misalnya memperbaiki, mengubah, dan memanajemen sistem baru lainnya.

2. Perangkat lunak aplikasi (application software)

Perangkat ini adalah program komputer yang sengaja dibuat untuk pemakai komputer.

3. Perangkat lunak bahasa (language software)

Perangkat lunak bahasa komputer merupakan program khusus yang sudah dapat dibuat oleh perusahaan perangkat lunak yang dipergunakan untuk mengembangkan program aplikasi.


(27)

Ad.2.3. Database

Database menurut Nugroho Widjajanto (2001:64) diartikan sebagai “kumpulan file yang terstruktur dan terintegrasi sedemikian rupa sehingga proses data dan pencaharian data pada file dapat dilakukan dengan mudah”. Pada dasarnya penerapan database merupakan suatu hal yang terpenting dari electronic data processing system dimana database bertujuan mengorganisasikan data dalam memproses pengelolaan data sehingga memudahkan para pemakai informasi. Pelaksanaan penggunaan database memerlukan suatu file data program, hal ini yang sering disebut sebagai Database Management System (DBMS).

Ad.2.4. Procedures

Prosedur dibutuhkan agar terjadi keefektifan dalam penggunaan sistem komputer dimana para pemakai dapat melakukan aktivitasnya dengan menggunakan komputer secara efektif dan efisien.

Ad.2.5. Personal (brainware)

Pemakai komputer (brainware) adalah aspek manusia yang menangani komputer. Pemakai komputer inilah yang seharusnya bekerja dalam setiap penggunaan komputer. Sebab data yang dihasilkan oleh komputer selalu berawal pada data yang diinput oleh pemakai.


(28)

B. Pengertian dan Fungsi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) 1. Pengertian ATM

Dalam dunia perbankan, pelayanan merupakan faktor yang penting dalam menarik daya pikat nasabah. Nasabah pada umumnya akan memilih salah satu bank yang memiliki tingkat pelayanan yang baik dan memuaskan. Pelayanan yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah tidak hanya dari sisi pelayanan teller dan customer service saja tetapi harus dilihat dari segi penganekaragaman produk bank dalam peningkatan pelayanan ATM.

ATM menurut Ellen Florian (2004) adalah ”alat telekomunikasi berbasis komputer yang menyediakan tempat bagi nasabah dalam melakukan transaksi keuangan tanpa membutuhkan seorang teller bank.”

ATM dalam bahasa asing Automated Teller Machine dan dalam bahasa Indonesia Anjungan Tunai Mandiri. ATM dikembangkan oleh Luther George Simjian tahun 1939. Pada tahun tersebut Luther mendirikan ATM di City Bank yang terletak di New York. Namun pemasangan mesin ATM di bank tersebut tidak belangsung lama hanya berkisar sekitar 6 bulan saja dikarenakan banyak nasabah masih belum mengenal fungsi ATM. Perkembangan ATM terhenti selama kurang lebih 25 tahun. Pada tanggal 22 Juni 1967 De La Rue kembali mengembangkan ATM pertama dan mendirikan ATM untuk pertama kalinya di London pada Bank Barclays. Saat itu ATM telah mengenal adanya PIN yang melengkapi kartu plastik ATM. Munculnya ide PIN pada kartu ATM dikembangkan oleh insinyur Inggris bernama James Good Fellow tahun 1965.


(29)

Sejak saat itu perkembangan ATM terus berkembang seiring teknologi yang semakin maju. ATM mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1960-an.

Sementara itu defenisi ATM menurut Kasmir (2007:327) ”ATM merupakan mesin yang memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara otomatis selama 24 jam dalam 7 hari termasuk hari libur.”

ATM yang dilengkapi dengan kartu plastik diterbitkan oleh lembaga keuangan (bank) yang disebut dengan Kartu ATM. Kartu ATM yang dikeluarkan oleh pihak bank biasanya sudah menetapkan batas jumlah penarikan atau transasksi tunai maksimum perhari. Batas penarikan ATM ditetapkan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kerusakan pada perangkat ATM, selain itu batas jumlah penarikan diterapkan untuk mengantisipasi kelebihan penyediaan uang tunai dalam ATM.

Pada umumnya nasabah yang menggunakan fasilitas ATM akan dikenakan biaya adminstrasi pengelolaan rekening dan biaya bulanan kartu ATM. Biasanya besar biaya pengelolaan dan biaya bulanan kartu ATM diterapkan oleh masing-masing bank.

Dilihat dari pengertian ATM di atas ada 5 kepuasan yang dapat dirasakan nasabah bila bertransaksi melalui ATM, yaitu:

1. Kemudahan penggunaan jasa perbankan 2. Keleluasaan waktu pelayanan

3. Kecepatan dan ketepatan pelayanan 4. Keamanan pelayanan


(30)

5. Keanekaragaman jenis pelayanan

Di Indonesia ATM boleh dikatakan baru dikenal sekitar satu dasawarsa (sepuluh tahun) yang lalu, adapun latar pembentukan ATM ini dilakukan oleh sektor perbankan yang bertujuan:

1. Untuk meningkatkan pelayanan 2. Untuk menunjang bisnis riteil

3. Untuk menghadapi teknologi informasi perbankan antar bank 4. Kebutuhan masyarakat dan keterbatasan waktu

5. Sebagai sarana promosi

2. Fungsi dan Manfaat ATM

Pada awalnya, penggunaan teknologi ATM dilakukan untuk membantu nasabah di dalam melakukan penarikan uang tunai dimana cabang bank tersebut tidak ada. Artinya, ada tidak ada fasilitas ATM, nasabah tetap membuka rekening pada suatu bank.

Tetapi kemujuan teknologi informasi perbankan, khususnya pada ATM telah mampu membalikkan postulat seperti itu, yaitu nasabah yang akan membuka rekening pada bank, pertama sekali akan selalu menanyakan masalah fasilitas ATM, bila tidak tersedia jangan harap nasabah akan membuka rekening. Kondisi seperti ini dapat digaris bawahi bahwa nasabah lebih perduli dengan ketersediaan ATM, dibandingkan perduli untuk buka rekening pada bank tersebut. Karena nasabah pasti akan mencari bank lain yang telah memiliki fasilitas ATM.


(31)

Secara umum fungsi ATM adalah agar dapat melakukan penarikan uang tunai, namun selain itu masih banyak fungsi ATM yang dapat mempermudah kepentingan kita sebagai nasabah dalam melakukan aktivitas perbankan, seperti:

• Informasi Saldo

• Pembayaran Umum: tagihan telepon, kartu kredit, listrik, air, handphone, dan uang kuliah

• Pembelian: tiket penerbangan, isi ulang pulsa • Pemindah bukuan (open transfer)

• Pengubahan PIN

Selain itu manfaat yang dapat dirasakan oleh nasabah dari pelayanan ATM tersebut adalah:

1. Melakukan pelayanan sendiri

2. Dapat melakukan transaksi perbankan tunai maupun non tunai tanpa harus mendatangi kantor cabang yang dituju

3. Dapat melakukan transaksi perbankan tanpa dibatasi waktu dan tempat, karena layanan ATM on-line selama 24 jam

4. Tidak perlu menyimpan uang kas terlalu banyak Sedangkan manfaat bagi pihak bank sendiri adalah:

1. Kemampuan menarik nasabah baru yang lebih banyak untuk menabung dan meningkatkan pendapatan

2. Mendorong nasabah agar lebih aktif menggunakan jasa perbankan 3. Mengurangi antrian nasabah di kantor cabang


(32)

5. Sebagai media promosi

6. Mengoptimalkan jaringan komunikasi yang ada

C. Proses Pengolahan Data pada ATM

Dalam pemrosesan data atau pengolahan data berbasis komputer, bentuk sistem jaringan kerja dan peralatan yang mendukung yang diterapkan perusahaan merupakan suatu faktor penting yang saling mempengaruhi sehingga menghasilkan informasi cepat. Misalnya apabila data tentang kegiatan bisnis dikumpulkan maka akan menimbulkan teknik pemrosesan atau pembaharuan transaksi yang mempengaruhi data kegiatan bisnis.

Nugroho Widjajanto (2001:65) menyatakan bahwa teknik pengolahan data berbasis komputer ada dua, yaitu:

1. Proses Batch merupakan metode pemrosesan data dengan proses updating (pemutahiran) dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertentu. 2. Proses On-line atau dikenal juga dengan immediate processing merupakan

metode pemrosesan data dengan updating secara langsung segera setelah transaksi terjadi.

Ad.1. Proses Batch (Batch Processing)

Proses Batch merupakan metode lama yang masih terus digunakan untuk beberapa aplikasi dengan menyimpan data dahulu sampai dalam jumlah yang cukup banyak atau sampai pada saat data ditentukan secara periodik.Pendekatan


(33)

ini pada umunya digunakan untuk memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar.

Sistem batch processing juga disebut delay system atau sistem tunda. Karena data tidak langsung diproses, melainkan ditumpuk dulu atau ditunda dulu sampai jumlah tertentu atau sampai suatu waktu tertentu. Dengan adanya tenggang waktu antara kegiatan proses yang satu dengan kegiatan proses berikutnya, muncul istilah processing cycle, atau daur proses, yaitu istilah yang digunakan untuk tenggang waktu tersebut.

Sistem batch processing ini cocok digunakan jika transaksi yang diolah berjumlah besar, file-file tidak segera dimutahirkan (update), dan laporan-laporan disajikan secara periodik.

Kelemahan sistem batch processing ini adalah bahwa laporan yang dihasilkan bukan laporan yang benar-benar mutakhir, melainkan hanya mencerminkan posisi pada tanggal laporan terakhir. Selain itu sistem ini memiliki aplikasi-aplikasi yang terpisah antara satu dengan yang lainnya. Setiap aplikasi memiliki file dan master file yang berbeda dan terpisah. Antara aplikasi yang satu dengan yang lainnya tidak ada hubungan dan pembagian data. Oleh karena itu, banyak perusahaan beralih ke proses on-line untuk sebagian besar aplikasinya dalam mendukung kegiatan bisnis perusahaan.


(34)

Koreksi Manual Terminal

Dokumen Belum Disortir

Sortir Editing Transaksi

Program

Updating Master File

Laporan File Transaksi

Laporan Editing

Gambar 1:

Sistem Batch Processing dengan media disk (direct access) menurut Nugroho Widjajanto (2001:66)

Ad.2. Proses On-line (On-line Processing)

Sistem on-line processing atau immediate processing adalah sistem dimana setiap transaksi segera diproses dan dibukukan setelah terjadi pada masing-masing file yang berpengaruh oleh transaksi tersebut. Penginputan data secara on-line lebih akurat daripada menggunakan proses batch, karena sistem dapat menolak penginputan data yang tidak lengkap atau salah dan karena data dimasukkan saat terjadi transaksi maka kesalahan dapat dengan mudah diperbaiki. Proses on-line dapat memastikan bahwa informasi yang disimpan selalu informasi


(35)

terbaru sehingga dapat meningkatkan kegunaan informasi dalam pengambilan keputusan.

Teknik pengolahan data berbasis komputer yang saat ini digunakan oleh industri perbankan adalah proses on-line. Proses on-line membantu sistem perbankan dalam melaksanakan kegiatan operasional perbankan.

Master File Program

Updating Terminal

Dokumen Transaksi

Diinputkan Seketika (Real Time)

Updating Seketika (Real Time)

Gambar 2:

Sistem On-Line Processing menurut Nugroho Widjajanto (2001:67)

Sebagai contoh yang paling mudah adalah sistem pencatatan tabungan pada bank. Para nasabah yang ingin menyetor uang atau menarik tabungannya biasanya akan mendatangi petugas bank dibagian depan bank. Setiap data dimasukkan ke dalam komputer melalui terminal yang tersedia. Komputer kemudian mengecek kebenaran nama, nomor rekening, jumlah tabungan yang ada, dan keabsahan jumlah penarikan. Petugas juga melakukan pengecekan atas keabsahan tanda tangan penabung melalui alat khusus. Di beberapa bank, sistem ini dilengkapi pula dengan kata sandi (password) untuk mengecek keabsahan penarikan. Apabila kata sandi itu tidak sesuai, komputer akan menolak penarikan.


(36)

Selanjutnya dengan dimasukkan data penarikan tabungan, komputer dengan seketika melakukan perubahan data tabungan pada file tabungan termasuk pada akun nasabah penabung yang bersangkutan. Dengan demikian, posisi akun tabungan nasabah dan juga posisi keseluruhan file tabungan akan terbaharui secara seketika. Oleh sebab itu, petugas dapat mencetakkan data akun tabungan nasabah ke dalam buku tabungan sehingga buku tabungan menampilkan posisi mutakhir.

Sistem on-line ini tidak terdiri dari beberapa run seperti batch-processing. Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam on-line ini khusunya adalah data entry dan editing data, pemeliharaan data (file updating), permintaan data dari file (file inquiry) dan penyusunan laporan.

Setiap kegiatan tersebut berada di bawah kendali program komputer. Sedangkan program-program yang terdapat dalam sistem on-line diarahkan dan dikoordinasikan oleh sistem operasi komputer.

Pemasukan data ke dalam sistem komputer bisa dibantu dengan menggunakan monitor terminal yang dapat menampilkan format yang telah dibakukan terlebih dahulu. Format baku itu pada umumnya ditampilkan dengan menyajikan ruang-ruang khusus yang harus diisi dengan data input. Ruang-ruang khusus tersebut bersifat baku, sehingga setiap penyimpangan atau kesalahan pengetikan akan langsung ditolak oleh komputer. Dengan demikian, penggunaan format tersebut akan mengurangi kemungkinan kesalahan.

Selain dari format baku, pemasukan data input juga dapat dilakukan dengan menggunakan model dialog atau pengajuan pertanyaan pada layar monitor


(37)

terminal. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh petugas operator pemasuk data. Bentuk variasi lain dari pemasukan data input adalah penggunaan menu. Bentuk ini digunakan pada sistem komputer on-line yang pada umumnya melayani lebih dari satu aplikasi.

Pengolahan data transaksi pada ATM yang menggunakan sistem on-line processing menggunakan perangkat data yang disebut Visual Display Terminal (VDT). Perangkat input-output ini memasukkan dan menerima data secara langsung dari komputer. Untuk memasukkan data digunakan keyboard, sedangkan untuk menerima output digunakan monitor.

Sistem pakar (expert system) menurut Bodnar et al (2003:7) adalah ”sistem informasi berbasis pengetahuan yang memanfaatkan pengetahuannya tentang bidang aplikasi tertentu untuk bertindak sebagai seorang konsultan ahli bagi pemakainya.”

Sistem pakar (expert system) merupakan program komputer yang mewakili pengetahuan dari pakar manusia. Sistem pakar bagian dari salah satu artificial inteligence yang banyak digunakan dalam dunia bisnis. Expert system mensyaratkan penggunaan model-model keputusan dan basis data khusus. Expert system juga mensyaratkan tentang pengembangan suatu basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan yaitu pengetahuan khusus yang dimiliki seorang ahli dalam pengambilan keputusan sedangkan mesin inferensi adalah proses yang ditempuh oleh seorang ahli dalam pengambilan keputusan. Expert System (sistem pakar) berusaha membuat keputusan seperti yang dibuat oleh seorang ahli.


(38)

Sistem pakar terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut: 1. User Interface

2. Knowledge Base 3. Interface Engine 4. Development Engine

User interface merupakan penghubung antara pemakai dengan sistem pakar dalam berinteraksi. Knowledge base berfungsi untuk menyimpan akumulasi pengetahuan dari masalah tertentu yang akan diselesaikan. Interface engine menyediakan kemampuan penalaran yang menafsirkan isi dari knowledge base. Maka dari itu pakar dalam ahli sistem menggunakan development engine dalam menciptakan sistem pakar.

Sistem pakar banyak digunakan dalam kalangan bisnis khususnya perbankan. Lembaga keuangan (bank) menggunakan sistem pakar untuk mempermudah dalam kegiatan operasional perusahaan disamping itu untuk mempermudah manajer keuangan dalam pengambilan keputusan. Sistem pakar dalam bank dirancang secara otomatis dengan memberikan kemudahan kepada pemakai dalam menghadapi masalah selama proses kegiatan operasional berlangsung. Pemakai sistem pakar langsung berkomunikasi dengan sistem dan sistem pakar akan berusaha membantu dan mencoba menyelesaikan masalah.

Keuntungan sistem pakar (expert system) bagi perusahaan maupun bagi manajer dalam pengambilan keputusan, antara lain:

1. Menyediakan alternatif pertimbangan yang lebih banyak 2. Menerapkan logika yang lebih tinggi


(39)

3. Menyediakan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi hasil keputusan 4. Membuat keputusan yang lebih konsisten

5. Kinerja perusahaan yang lebih baik

6. Mempertahankan pengendalian atas pengetahuan perusahaan.

Kerugian sistem pakar adalah sistem ini tidak dapat menangani pengetahuan yang tidak konsisten. Hal ini dikarenakan hanya sedikit yang tetap sepanjang waktu karen berubah-ubahnya kinerja manusia. Sistem pakar juga tidak dapat menerapkan penilaian dan intuisi yang merupakan unsur penting dalam memecahkan masalah yang tidak terstruktur.

D. Sistem Pengawasan Intern pada Perusahaan yang Menggunakan Sistem Komputerisasi

Menurut AICPA semakin meningkatnya kesadaran mengenai arti pentingnya pengawasan intern dapat disebabkan oleh unsur-unsur sebagai berikut: - Ruang lingkup dan luas perusahaan sebagai kesatuan ekonomi yang berdiri

sendiri, telah meluas sedimikian rupa sehingga struktur organisasi perusahaan itu menjadi kompleks dan melebar ke segala arah, sehingga untuk mengawasi jalannya operasi-operasi secara efektif manajemen harus bergantung kepada laporan-laporan dan analisa-analisa yang benar dan banyak jumlahnya.

- Tanggung jawab utama untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan dan untuk mencegah serta menemukan kesalahan-kesalahan dan penggelapan (fraud) terletak di tangan manajemen. Mempertahankan adanya sistem internal


(40)

kontrol yang baik sangat penting dan tidak dapat diabaikan agar karyawan dapat melaksanakan tanggung jawab yang tepat.

- Perlindungan yang dilakukan oleh suatu sistem internal kontrol yang berfungsi secara baik terhadap kelemahan-kelemahan manusia merupakan hal yang penting. Pekerjaan memeriksa kembali yang harus dilakukan dalam sistem dapat mengurangi kemungkinan kesalahan-kesalahan atau usaha penggelapan yang akan tetap tidak dapat diketahui untuk waktu yang lama dan juga menyebabkan manajemen menaruh kepercayaan yang lebih besar terhadap kebenaran data.

Tujuan pengendalian intern adalah: - Menjaga harta kekayaan perusahaan

- Memeriksa harta dan keandalan data akuntansi - Mendorong efisiensi

- Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen

Dalam lingkungan pengolahan data elektronik, pengendalian intern itu sendiri terdiri atas:

1. Pengendalian Umum

2. Pengendalian Khusus atas Aplikasi Ad.1. Pengendalian Umum

Pengendalian umum membuat kerangka pengendalian menyeluruh atas aktivitas EDP dan untuk memberikan tingkat keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengendalian intern secara keseluruhan dapat tercapai. Pengendalian umum meliputi:


(41)

a. Pengendalian organisasi dan manajemen

Didesain untuk menciptakan kerangka organisasi aktivitas EDP yang mencakup:

1. Kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan fungsi pengendalian.

2. Pemisahan semestinya fungsi yang tidak sejalan seperti penyiapan transaksi masukan, pemprograman, dan operasi komputer.

b. Pengendalian terhadap pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi. Didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa sistem dikembangkan dan dipelihara dalam suatu cara yang efisien dan melalui proses otorisasi semestinya. Pengendalian ini juga didesain untuk menciptakan pengendalian atas:

1. Pengujian, perubahan, implementasi, dan dokumentasi sistem baru atau sistem yang direvisi.

2. Perubahan terhadap sistem aplikasi. 3. Akses tehadap dokumentasi sistem.

4. Pemerolehan sistem aplikasi dan listing program dari pihak ketiga. c. Pengendalian terhadap program sistem

Didesain untuk mengendalikan operasi sistem dan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:

1. Sistem digunakan hanya untuk tujuan yang telah diotorisasi.

2. Akses ke operasi komputer hanya bagi karyawan yang telah mendapat otorisasi.


(42)

4. Kekeliruan pengolahan dapat dideteksi dan dikoreksi. d. Pengendalian terhadap perangkat lunak sistem.

Didesain untuk memberi keyakinan memadai bahwa perangkat lunak sistem diperoleh atau dikembangkan dengan cara yang efisien dan melalui proses otorisasi yang semestinya, mencakup:

1. Otorisasi, pengesahan, pengujian, implementasi, dan dokumentasi perangkat lunak sistem baru dan modifikasi perangkat lunak sistem.

2. Pembatasan akses terhadap perangkat lunak dan dokumentasi sistem hanya bagi karyawan yang telah mendapatkan otorisasi.

e. Pengendalian terhadap data entry dan program Didesain untuk memberi keyakinan bahwa:

1. Struktur ototrisasi telah ditetapkan atas transaksi yang dimasukkan ke dalam sistem.

2. Akses ke data dan program dibatasi hanya bagi karyawan yang telah mendapatkan otorisasi.

Ad.2. Pengendalian Khusus atas Aplikasi

Tujuan pengendalian aplikasi atas EDP adalah untuk menetapkan prosedur pengendalian khusus atas aplikasi akuntansi untuk memberikan keyakinan memadai bahwa semua transaksi telah diotorisasi dan dicatat, serta diolah seluruhnya, dengan cermat dan tepat waktu. Pengendalian aplikasi meliputi:

a. Pengendalian atas masukan


(43)

1. Transaksi diotorisasi sebagaimana mestinya sebelum diolah dengan komputer.

2. Transaksi diubah dengan cermat ke dalam bentuk yang dapat dibaca mesin dan dicatat dalam file komputer.

3. Transaksi tidak hilang, ditambah, digandakan, atau diubah tidak semestinya.

4. Transaksi yang keliru ditolak, dikoreksi, dan jika perlu, dimasukkan kembali secara tepat waktu.

b. Pengendalian atas pengolahan data dan file data komputer. Didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:

1. Transaksi, termasuk transaksi yang dipicu melalui sistem, diolah semestinya oleh komputer.

2. Transaksi tidak hilang, ditambah, digandakan, atau diubah tidak semestinya.

3. Kekeliruan pengolahan diidentifikasikan dan dikoreksi secara tepat waktu.

c. Pengendalian atas keluaran

Didesain untuk memberi keyakinan memadai bahwa: 1. Hasil pengolahan data adalah cermat.

2. Akses terhadap keluaran dibatasi hanya bagi karyawan yang telah mendapat otorisasi.

3. Keluaran disediakan secara tepat waktu bagi karyawan yang mendapat otorisasi semestinya.


(44)

d. Pengendalaian masukan, pengolahan, dan keluaran dalam sistem on-line - Pengendalian masukan pada sistem on-line, didesain untuk

memberikan keyakinan memadai bahwa:

1. Transaksi di-entry ke terminal yang semestinya. 2. Data di-entry dengan cermat.

3. Data di-entry ke periode akuntansi semestinya.

4. Data yang di-entry telah dikalsifikasikan dengan benar dan pada nilai transaksi yang sah.

5. Data yang tidak sah tidak di-entry pada saat transmisi.

6. Data yang di-entry tidak hilang selama masa transmisi berlangsung. 7. Transaksi tidak di-entry lebih dari sekali.

8. Transaksi yang tidak diotorisasi tidak di-entry selama transmisi berlangsung.

- Pengendalian pengolahan pada sistem on-line, didesain untuk memberikan keyakinan bahwa:

1. Hasil perhitungan telah diprogram dengan benar.

2. Logika yang digunakan dalam proses pengolahan adalah benar. 3. File yang digunakan dalam proses pengolahan adalah benar. 4. Record yang digunakan dalam proses pengolahan adalah benar. 5. Operator telah memasukkan data ke komputer console yang

semestinya.


(45)

7. Selama proses pengolahan telah digunakan standar operasi yang semestinya.

8. Data yang tidak sah tidak digunakan dalam proses pengolahan. 9. Proses pengolahan tidak menggunakan program dengan versi yang

salah.

10.Hasil perhitungan yang dilakukan secara otomatis oleh program adalah sesuai dengan kebijakan manajemen entitas.

11.Data masukan yang diolah adalah data yang diotorisasi.

- Pengendalian keluaran pada sistem on-line, didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:

1. Keluaran yang diterima oleh entitas adalah tepat dan lengkap. 2. Keluaran yang diteima oleh entitas adalah terklarifikasi. 3. Keluaran distribusi ke personel yang diotorisasi.

Pengendalian diperlukan dalam membantu sistem pengamanan komputerisasi. Menurut Romney et al (2006:279), ada beberapa pengendalian dalam membantu sistem pengamanan komputerisasi yaitu:

1. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem 2. Pengendalian atas akses secara fisik 3. Pengendalian atas akses secara logis 4. Perlindungan atas PC dan jaringan server 5. Pengendalian atas internet

Ad.1. Pemisahan Tugas dalam Fungsi Sistem

Sistem komputerisasi yang terintegrasi akan mampu bagi siapa saja memiliki akses tak terbatas ke komputer, program komputer, dan data dapat memberi peluang bagi siapa saja melakukan kejahatan dan menyembunyikan


(46)

penipuan komputer. Dengan adanya ancaman dan peluang tersebut, perusahaan dapat melakukan pengendalian yang sesuai seperti adanya pemisahan tugas yang efektif dalam fungsi sistem informasi. Romney et al (2006:280) mengutarakan bahwa pembagian otoritas dan tanggung jawab yang jelas yang dibagi berdasarkan fungsi-fungsi yakni:

- Administrasi sistem (System Administration) yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa berbagai sistem informasi berjalan dengan lancar dan efisien

- Manajemen jaringan (Network Management) memastikan bahwa peralatan yang diaplikasikan telah terhubung ke jaringan internal dan eksternal perusahaan

- Manajemen pengamanan (Security Management) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh aspek sistem telah aman dan terlindungi

- Manajemen perubahan (Change Management) mengelola seluruh perubahan atas sistem informasi dan memastikan bahwa sistem dibuat dengan mudah dan efisien serta mencegah kesalahan penipuan

- Pemakai (user), mengotorisasi data yang akan diproses dan menggunakan output sistem

- Analisis sistem (System Analysis) membantu pemakai dalam menetapkan kebutuhan informasi dan mendesain sistem informasi

- Pemrograman (Programming) programmer menggunakan desain yang disediakan oleh analisis sistem dan membuat sebuah sistem informasi dengan cara menulis program komputer

- Operasi Komputer (Computer Operation) operator komputer menjalankan software di komputer perusahaan, memastikan data telah dimasukkan dengan tepat, diproses dengan benar, serta output yang dibutuhkan dapat dihasilkan

- Perpustakaan sistem informasi dan pengendalian data bertanggung jawab dalam mempertahankan penyimpanan database dan memastikan bahwa data yang disetujui adalah benar

Hal yang penting dalam pemisahan tugas bahwa orang-orang yang melakukan fungsi-fungsi haruslah orang-orang yang berbeda. Selain itu seseorang yang menjalankan dua pekerjaan sekaligus akan memungkinkan terjadinya penipuan


(47)

komputer dalam perusahaan. Oleh karena itu, pemisahan tugas yang memadai maka perusahaan harus memastikan bahwa orang yang mendisain, mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengoperasikan sistem informasi perusahaan memiliki kualitas yang baik dan orang yang terlatih.

Ad.2. Pengendalian Akses Secara Fisik

Defenisi pengendalian atas akses secara fisik menurut Romney et al (2004:281) adalah ”kemampuan secara fisik dalam menggunakan perlengkapan komputer.”

Adapun pengendalian yang dilakukan atas akses secara fisik yaitu dengan meletakkan komputer dalam ruang terkunci, adanya batasan akses ke personil yang memiliki otorisasi, membuat jalan masuk yang terkunci aman dan diawasi dengan baik, meminta ID pegawai dan lain-lain. Pengendalian atas fisik dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan komputer dan file, serta akses yang tidak memiliki otorisasi ke data rahasia.

Ad.3. Pengendalian Akses Secara Logis

Pengendalian akses secara logis merupakan kemampuan untuk mendapatkan akses data ke perusahaan. Para pemakai hanya dapat mengakses data yang diotorisasi. Pengendalian ini dilakukan untuk melindungi data dari pihak luar organisasi atau perusahaan. Untuk membatasi akses logis maka sistem harus membedakan antara pihak yang memiliki otorisasi dengan yang tidak memiliki otorisasi.


(48)

Beberapa pengamanan data yang dilakukan untuk membatasi akses logis, sebagaimana yang dikemukakan oleh Romney et al (2006:280) yakni:

1. Menetapkan hak akses pegawai dan pihak luar

2. Meninjau aktivitas yang dilakukan pemakai baik dalam membaca, menghapus, dan mengubah data

3. Mengenalkan kepada pemakai penggunaan password. Password merupakan serangkaian karakter yang hanya diketahui oleh pamakai dan sistem. Jika pemakai menggunakan password sesuai dengan data di komputer, maka sistem akan berasumsi bahwa pemakai tersebut adalah pemakai yang memiliki otorisasi

4. Penggunaan kartu identitas (ID Card) dan karakteristik personal pemakai dengan sidik jari, pemindai retina, wajah, tanda tangan, dan sistem sandi tekan. Karakteristik ini disebut dengan identifikasi biometris

5. Melakukan pemeriksaan kesesuaian dengan menggunakan matriks pengendalian akses. Matriks pengendalian akses berupa daftar nomor identifikasi dan password para pemakai yang memiliki otorisasi, daftar seluruh file data, data program, dan akses setiap pemakai.

Sistem pengamanan komputer seperti kartu tanda pengenal yang dapat dibaca oleh komputer dapat ditingkatkan apabila pemakai menggunakan password dalam kartu tanda pengenal sebelum pemakai mendapatkan akses ke sistem. Para pemakai harus bertanggung jawab untuk mempertahankan kerahasiaan ID dan password yang dimiliki serta bertanggung jawab atas tindakan apapun yang dilaksanakan oleh orang lain yang masuk dengan menggunakan kedua identifikasi tersebut.

Kelemahan dari password adalah password dapat ditebak, hilang, disalin, sehingga menimbulkan potensi adanya orang yang tidak memiliki otorisasi mendapatkan akses ke sistem.


(49)

Ad.4. Perlindungan Atas PC dan Jaringan Server

Perlindungan atas PC dan jaringan server dilakukan untuk mencegah terjadi kerusakan file komputer dan perlengkapannya, akses yang tidak memiliki otorisasi ke data rahasia dan pemakai yang tidak dikenali oleh sistem pengamanan. Adapun pengendalian yang harus dilakukan untuk menghindari resiko tersebut menurut Romney et al (2006:288) diantaranya:

• Melakukakan inventori atas PC dan pemakainya

Membatasi data yang disimpan atau yang didownload dan melarang pemakai mengkopi software untuk kepentingan pribadi.

• Apabila pemisahan tugas secara fisik tidak mungkin untuk dilakukan maka gunakan pengendalian password berlapis yang membatasi akses pegawai kedata yang tidak sesuai

• Menggunakan program pengamanan untuk mendeteksi kelemahan dalam jaringan. Program pengamanan akan memberikan informasi berharga tentang seberapa aman aktivitas jaringan serta dimana saja perbaikan harus dilakukan.

• Mengaudit dan mencatat hal-hal yang dilakukan pemakai dan waktu pemakai agar pelanggaran keamanan dapat dilacak.

Sebagian besar perusahaan melakukan PC secara elektronik dengan menggunakan hubungan jaringan lokal dan WAN. Salah satu keuntungan jaringan PC adalah peningkatan prosedur pengamanan dan pengendalian serta penerapannya melalui pengendali jaringan secara terpusat. Sistem pengamanan berupa password akan sangat dibutuhkan, penggunaan PC akan diawasi secara terpusat, prosedur perlindungan dari virus dapat diterapkan dan prosedur pembuatan cadangan dapat dilaksanakan secara otomatis.

Ad.5. Pengendali Atas Internet

Ada beberapa pengendalian yang dilakukan untuk mengamankan kegiatan internet dan mencegah kerusakan data perlengkapan serta menghindari akses yang


(50)

tidak memiliki otorisasi atas data rahasia, sebagaimana yang dikemukakan oleh Romney et al (2006:290) yaitu:

Password

• Teknologi enkripsi

Prosedur verifikasi routing Penggunaan firewall

• Penggunaan amplop elektronik

• Membatasi akses pegawai ke internet dan lain-lain

Firewall digunakan untuk mencegah akses yang tidak memiliki otorisasi baik dari perusahaan sendiri maupun dari pihak luar perusahaan. Firewall menurut James A. Hall (2007:212) adalah “sistem yang digunakan untuk melindungi intranet perusahaan, dapat digunakan untuk mengidentifikasi pengguna jaringan, memverivikasi tingkat otorisasi akses, mengarahkan pengguna ke program, data, untuk melindungi LAN (Local Area Network) dari akses internal yang tidak sah”.

Pengamanan internet dapat dilakukan dengan menggunakan metode tunnelling. Dalam tunnelling, jaringan dihubungkan melalui internet, firewall ke firewall dan data dibagi menajadi segmen-segmen kecil. Tunneling juga melindungi jaringan individual didalam organisasi atau perusahaan.

Amplop elektronik merupakan sistem pengamanan komputer dengan melindungi pesan e-mail. Amplop dibuat dengan menggunakan teknik enkripsi kunci pribadi. Apabila kerahasiaan kunci terjaga maka integritas e-mail dapat terjaga.


(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Jadwal Penelitian

Adapun objek yang akan diteliti adalah PT Bank Mandiri (Persero) TBk Branch Brayan Medan berlokasi di Jl. K.L. Yos Sudarso Blk. A No. 1 Medan. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2007 sampai dengan selesai.

B. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah berupa penelitian deskriptif. Menurut Iqbal Hasan (2004:7) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menguraikan sifat-sifat dan keadaan yang sebenarnya dari objek penelitian”.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

a. Data primer, merupakan data yang diperoleh dari sumber asli yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut dan dikembangkan dengan pemahaman sendiri oleh penulis, seperti hasil wawancara.

b. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari perusahaan sebagai objek penelitian yang sudah diolah dan terdokumentasi di


(52)

perusahaan, misalnya laporan keuangan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan fungsi bagian dalam struktur organisasi, dan data yang berhubungan dengan peranan EDP dalam transaksi ATM Bank Mandiri.

Sumber Data

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah pihak-pihak yang berkompeten, yaitu bagian yang berhubungan dalam penerapan EDP pada transaksi ATM Bank Mandiri.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan beberapa cara sebagai berikut:

a. Teknik Observasi, yaitu dilakukan dengan menggunakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian, dalam hal ini Proses Transaksi Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Medan.

b. Teknik Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dan diskusi secara langsung dengan beberapa pihak yang berkompeten dan berwenang dalam memberikan data yang dibutuhkan, seperti pihak bagian sentral operasional administrasi (SOA), bagian ATM, dan bagian EDP perusahaan.


(53)

c. Teknik Dokumentasi, yaitu melakukan pencatatan dan pengcopyan atas data-data sekunder untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini.

E. Metode Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasikan data yang diperoleh sehingga memberi keterangan yang benar dan lengkap untuk pemecahan masalah yang dihadapi.


(54)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. DATA PENELITIAN

1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Medan

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdiri di Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998 dab berdasarkan akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 2 Oktober 1998. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada Tambahan No. 6858 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998.

Bank Mandiri berdiri sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1994, empat bank milik pemerintah, yaitu PT. Bank Bumi Daya (Persero), PT. Bank Dagang Negara (Persero), PT. Bank Ekspor Impor Indonesia, dan PT. Bank Pembangunan Indonesia (Persero), bergabunga menjadi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sejarah keempat bank tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu, dan turut membentuk riwayat dunia perbankan Indonesia.

Proses panjang pendirian PT. Bank Bumi Daya (Persero) bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De National Handelsbank NV, menjadi


(55)

Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik Inggris) juga dinasionalisasi dan kemudian digabungkan bersama Bank Umum Negara ke dalam Bank Negara Indonesia unit IV. Kemudian pada tahun 1968, Bank Negara Indonesia unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.

PT. Bank Dagang Negara (Persero) merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Pertama kali dibentuk dengan nama Nederlansch Indische Escompto Maatschappij yang berdiri di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya pada tahun 1960 dinasionalisasikan serta berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, yakni sebuah bank pemerintah yang membiayai sektor industri dan pertambangan.

Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia berawal dari perubahan dagang Belanda yaitu N.V. Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dengan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pada tahun 1960, pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia unit II yang dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia unit II Divisi Ekspor-Impor, yang akhirnya menjadi Bank Exim, Bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.

Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah bank industri yang didirikan pada tahun 1951 dengan misi untuk mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu, khususnya


(56)

perkebunan, industri, dan pertambangan. Pada tahun 1960, Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara dan Bank Industri Negara kemudian digabung dengan Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi, dan pariwisata.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perudang-undangan yang berlaku. Rencana restrukturisasi di atas, dirancang untuk penggabungan usaha keempat Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri. Restrukturisasi Bank Peserta penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup:

• Restrukturisasi kredit yang diberikan

• Restrukturisasi aktiva non-kredit yang diberikan • Rasionalisasi kantor cabang lokal dan luar negeri • Rasionalisasi sumber daya manusia

Bank Mandiri saat ini merupakan bank terbesar di Indonesia dalam jumlah aktiva, kredit, dan dana pihak ketiga. Total aktiva per 31 Desember 2005 sebesar Rp 254,3 triliun (USD 25,9 milyar) dengan pangsa pasar sebesar 18% dari total aktiva perbankan di Indonesia. Jumlah dana pihak ketiga Bank Mandiri sebesar Rp 199,0 triliun (17,6%) dari total dana pihak ketiga secara nasional, dimana jumlah tabungan merupakan 16% dari total tabungan secara nasional, dengan pangsa pasar deposito berjangka sebesar 19,1% dari total deposito berjangka di


(57)

Indonesia. Selama tahun 2005, pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 5,8%, sementara pertumbuhan kredit 13,3%. Bank Mandiri mempunyai strukutur permodalan yang kokoh dengan Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio-CAR) 23,7% tahun 2005, jauh di atas ketentuan minimum Bank Indonesia sebesar 8%.

Dalam perkembangannya saat ini, Bank Mandiri memiliki kurang lebih 21.000 karyawan yang tersebar di 909 kantor cabang, dan didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di bidang investment banking, perbankan syariah, serta bank assurance. Jumlah ATM Bank Mandiri ada kurang lebih 2.500 unit yang tersebar di seluruh Indonesia, yang dapat dimanfaatkan 24 jam sehari, 7 hari seminggu setiap saat. Bank Mandiri menyediakan solusi keungan yang menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun milik negara, komersiil, usaha kecil, dan mikro serta nasabah konsumer.

Visi Bank Mandiri adalah bank terpercaya pilihan anda. Sedangkan yang menjadi misi Bank Mandiri adalah:

1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar 2. Mengembangkan sumber daya manusia profesional 3. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder 4. Melaksanakan manajemen terbuka


(58)

2. Struktur Organisasi PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Struktur organisasi adalah gambaran skematis tentang hubungan kerja sama antara orang-orang yang terdapat pada suatu badan usaha untuk memperlancar jalannya aktivitas perusahaan. Melalui struktur organisasi, dapat diketahui bagaimana pembagian kerja, departementalisasi, dan koordinasi di antara orang-orang yang terlibat dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

I. Board Of Commissioners

Wakil Komisaris Utama Komisaris Utama

(Merangkup Komisaris Independen)

Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris


(59)

II. Board of Directors

Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur

Wakil Komisaris Utama Direktur Utama

3. Peranan Sistem Informasi Akuntansi pada ATM PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Brayan Medan

Sistem informasi yang ada pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk bersifat on-line. Sistem informasi tersebut sangat membantu dan berperan penting dalam melaksanakan proses transaksi ATM. Dalam hal ini, sistem informasi akuntansi yang diterapkan Bank Mandiri berupa BDS-IDS, BDS-ILS, dan BDS-ITS. Ketiga aplikasi sistem komputerisasi tersebut akan menghasilkan suatu informasi yang sama yang diterima oleh nasabah meskipun sinasabah melakukan transasksi dengan ATM.

Ada beberapa transaksi ATM yang langsung berhubungan dengan sistem komputerisasi yang ada pada Bank Mandiri antara lain:


(60)

1. Penyediaan dan Pengisian Uang pada ATM

Dalam penyediaan dan pengisian uang ke mesin ATM maka pihak ATM melakukan pengambilan uang ke teller, dalam hal ini pada cabang sentra kas. Penyediaan dan pengisian uang bersifat manual. Berapa jumlah uang yang diabil dari kas teller maka sebesar itu pula jumlah uang ada pada mesin ATM. Pengambilan uang dari teller ke cabang sentra tentunya dicatat dalam aplikasi sistem komputerisasi yang ada pada Bank Mandiri. Dalam hal ini sistem aplikasi berperan penting adalah aplikasi BDS-IDS yang digunakan teller dalam melakukan kegiatan perbankan.

Dalam sistem tersebut maka transaksi yang dilakukan pihak ATM dalam pengisian ATM akan dibukukan secara on-line dan langsung mengurangi kas perusahaan. Sistem tersebut akan menghasilkan informasi berupa jumlah uang yang dikeluarkan teller kepada pihak ATM.

Pencatatan yang dilakukan sistem BDS-IDS teller adalah: Saat Pengambilan Uang:

D : Kas ATM K : Kas Teller

Saat Pengisian ke ATM D : Kas ATM Mesin X

K : Kas ATM (Replenishment)

Pengisian yang berlangsung pada ATM akan dicatat atau dibukukan oleh teller cabang sentra kas bank masing-masing dengan menggunakan fasilitas sistem yang disediakan.


(61)

2. Penarikan Tunai pada ATM

Transaksi penarikan tunai merupakan transaksi yang sangat sering digunakan nasabah di ATM. Kemudahan penggunaan ATM menyebabkan semakin meningkatnya jumlah nasabah dalam melakukan transaksi di ATM. Seorang nasabah melakukan transaksi penarikan tunai di ATM maka transaksi tersebut langsung dihubungkan dengan nomor rekening pemilik ATM yang berarti bahwa rekening nasabah langsung berkurang secara otomatis. Kebenaran akan jumlah transaksi yang dilakukan maka nasabah akan dapat melakukan langsung pengecekan informasi saldonya. Dalam penarikan tunai melalui ATM, jumlah transaksi yang akan dikeluarkan akan sama hasilnya dengan jumlah yang ada pada rekening nasabah di cabang. Dalam hal ini sistem aplikasi yang di kantor cabang bersifat on-line sehingga secara langsung dapat berhubungan dengan transaksi yang dilakukan di ATM.

Proses ini memerlukan server tandem dan jaringan komunikasi dalam menghubungkan jumlah transaksi ATM yang diinginkan dengan rekening yang ada pada kantor cabang tersebut.Proses yang on-line membantu sistem aplikasi BDS-IBS dalam melakukan pencatatan terhadap transaksi yang dilakukan oleh ATM. Oleh karena itu dari pihak teller pencatatan langsung mengurangi jumlah rekening nasabah, jurnalnya adalah:

D : Rekening nasabah pemilik kartu ATM K : Kas ATM


(62)

Bagan Arus Hubungan BDS-IDS dengan ATM

Nasabah

Penarikan tunai

Penyetoran tunai

Data jumlah penarikan

tunai / setoran tunai

Data diproses

Validasi Data

Rekening nasabah Dikantor cabang

Uang diterima

PIN

Proses BDS - IDS

Rekening nasabah berkurang

3. Pemindahbukuan (open transfer) pada ATM

Dalam transaksi pemindahbukuan melalui ATM maka nasabah dapat memasukkan nomor rekening nasabah yang dituju ke ATM, selanjutnya memasukkan data jumlah uang yang akan dikirim dengan benar. Data tersebut akan dikirim ke kantor cabang melalui server tandem dan server cabang. Pada


(63)

kantor cabang data diproses dan dicek apakah nomor yang dituju benar atau tidak sesuai dengan yang diminta nasabah. Proses pengecekan dan pencocokan nomor rekening dan pemindahan uang dapat dilakukan pada aplikasi BDS-ITS. Setelah diproses oleh sistem tersebut, data hasil akan dikirimkan kembali ke ATM dan nasabah dapat memilih jika benar data yang dicantumkan maka nasabah dapat menekan tanda benar. Selanjutnya nasabah telah selesai melakukan pentransferan dan bagi kantor cabang data langsung dikirim kenomor yang dituju apabila nasabah telah menyetujui transaksi pemindahbukuan melalui ATM. Secara on-line sistem BDS-ITS akan mengirim sejumlah uang kenomor yang dituju oleh nasabah pengirim dan nasabah penerima langsung dapat menerima jumlah uang yang ditransfer pada rekeningnya.

4. Proses Transaksi Komputerisasi ATM pada PT. Bank Mandiri (Persero) Branch Brayan Medan

a. Pengertian dan Aplikasi dari BDS-IBS

Kegiatan operasional yang dilakukan oleh PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Branch Pulau Brayan Medan dijalankan dengan menggunakan suatu sistem yang menerapkan teknologi canggih yang disebut Branch Delivery System – Integrated Banking System (BDS-IBS). BDS-IBS merupakan suatu sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang diterapkan oleh Bank Mandiri yang digunakan untuk memproses data transaksi finansial maupun non finansial. Setiap transaksi baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan dengan sistem


(64)

BDS-IBS akan menghasilkan saldo-saldo baru dan secara otomatis akan merubah setiap ada input maupun output pada data tersebut.

BDS-IBS terbagi atas 3 aplikasi dalam menjalankan kegiatan operasional antara lain:

1. Branch Delivery System-Integrated Deposit System (BDS-IDS)

BDS-IDS merupakan aplikasi sistem komputerisasi dari BDS-IBS yang menyediakan fungsi untuk penanganan aplikasi berupa:

a. Produk-produk Passiva

Dalam hal ini, BDS-IDS menangani aplikasi produk passiva seperti: aplikasi tabungan, aplikasi giro, dan deposito.

b. Fungsi Teller System

BDS-IDS menyediakan fungsi untuk penanganan transaksi yang dilakukan oleh teller untuk rekening nasabah dan non nasabah serta jasa-jasa dapat dilayani secara lengkap dalam arti yaitu dari menerima warkat, meneliti, membukukan, membayar, dan menerima setoran tunai, serta pemindahbukuan.

c. Fungsi Customer Information File

BDS-IDS menyediakan fungsi untuk penanganan atas pengelolaan data informasi lengkap setiap nasabah dan merupakan data konsolidasi dari beberapa rekening nasabah, dapat dicetak dalam satu laporan terpadu. Beberapa rekening setiap nasabah berarti bahwa nasabah mempunyai banyak rekening dari beberapa produk.


(65)

d. Pengolahan Data Akuntansi

Aplikasi dari BDS-IBS ini menyediakan fungsi untuk penanganan transaksi mutasi dalam sistem yang terjadi pada level rekening yang normatif baik yang berifat nasabah maupun rekening impersonal account atau non nasabah, kemudian memposting pembukuan biaya maupun pendapatan biaya yang penerapannya secara aktual dengan mengacu kepada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI).

Aplikasi BDS-IDS ini digunakan oleh bagian fungsi teller, bagian costumer service office, dan back office.

2. Branch Delivery System-Integrated Loan System (BDS-ILS)

BDS-ILS merupakan bagian dari aplikasi BDS-IBS yang berfungsi dalam penanganan pinjaman-pinjaman yang terjadi yang merupakan bagian dari produk kredit.

3. Branch Delivery System-Integrated Transfer System (BDS-ITS)

BDS-ITS merupakan bagian dari aplikasi BDS-IBS yang berfungsi dalam penanganan produk-produk jasa berupa kiriman uang, kliring, inkaso, jasa dalam negri, dan jasa luar negri. Ada dua fungsi penting dalam aplikasi BDS-ITS ini yaitu:

a. Interbranch

BDS-ITS menyediakan fasilitas antar cabang. Fasilitas ini membantu mengurangi pekerjaan dan menyelesaikan daftar pos terbuka karena


(66)

sistem ini secara otomatis menyelesaikan pembukuan rekening antar kantor (RAK).

b. Multy Currency

BDS-ITS menyediakan fasilitas untuk penanganan aplikasi transaksi keuangan berbagai mata uang, khususnya valuta asing yang dibukukan dalam mata uang asing. Walaupun demikian, pelaporan konsolidasi oleh sistem ditetapkan dalam rupiah.

Perlu diketahui bahwa kegiatan operasional perbankan sangat erat kaitannya dengan kerahasiaan dan kepercayaan pengelolaan uang dan keuangan nasabah. Ketiga aplikasi dari BDS-IBS memiliki menu-menu yang berfungsi membantu proses kegiatan operasional perbankan. Menu-menu dari ketiga aplikasi sistem BDS-IBS adalah:

a. Sistem Administrator b. Parameter

c. Buka Rekening

d. Pemeliharaan (Maintenance) e. Transaksi Internasional (ITS) f. Inquiry

g. Transaksi h. Laporan i. Proses


(67)

Sistem Administrator

Fungsi menu sistem adminstrator adalah untuk setup antara lain: 1. Pemeliharaan Sistem

Fasilitas ini disediakan untuk pengendalian dan pengamanan penggunaan sistem, meliputi sub menu, group, user, teller, terminal, printer spoll menu, setup system, dan audit trail. Sub menu ini lebih banyak digunakan oleh pemimpin cabang dan wakil pimpinan cabang untuk men-setup terminal-termina bagi setiap user.

2. Otorisasi Transaksi

Fasilitas ini disediakan bagi pemimpin cabang dan wakil pimpinan cabang (pejabat yang berwenang) untuk mengotorisasi melalui sistem komputer setiap pembukuan yang dilakukan oleh teller (data entry) yang transaksi tersebut dilakukan melewati batas wewenang yang dimiliki oleh seorang teller. Seperti penarikan uang tunai, pemindahbukuan debet melebihi Rp15 juta, transaksi reversal (pembetulan) pembukuan yang salah oleh teller pada hari yang sama, pembukuan transaksi back date dan pembukuan koreksi pinjaman.

3. Otorisasi Cetak Ulang

Fasilitas ini digunakan oleh pejabat yang berwenang di cabang untuk melakukan pencetakan ulang suatu validasi transaksi, cetak ulang buku tabungan, cetak ulang bilyet giro, dan lain-lain.


(1)

SERVER

Nasabah Cabang “A”

ATM Cabang “A” TANDEM ( Kantor Besar ) ATM Cabang “A” SERVER

TRANS. AUTO SISTEM

D : Nasabah Pemilik Kartu ATM

K : Rak Cabang Pemilik ATM Nasabah Cab. “B”


(2)

Lampiran 3

Proses Transaksi Open Transfer

( 1 ) ( 6 )

( 4 ) ( 7 )

( 5 ) ( 8 ) (9) Completion

( 2 )

( 3 ) ( 6 ) ( 7 )

TANDEM ( Kantor Besar ) ATM

Cabang Pengirim

Cabang Penerima

Keterangan :

Nama Nasabah Penerima pada Layar ATM didisplaykan Saldo yang dibaca yaitu saldo pada cabang

-

Cek Rekening

-

Jurnal :

D: Rek Cab Pengirim

K: Nasabah Penerima

-

Cek Saldo

-

Jurnal :

D: Nasabah Pengirim

K: Rek cab Penerima

Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009


(3)

( Tx #1 req) ( Tx #1 req)

( Tx #1 appv )

( Tx #2 req) ( Tx #1 reversal )

ATM TANDEM ( Kantor Besar ) SERVER

( Kantor Cabang)

Dari sisi ATM : Jurnal Roll lompat, Admin Di-Reversal

Solusi : Tidak Perlu Penyelesaian

Dari sisi Cabang : Uang tidak keluar, Nasabah terkredit kembali, KAS ATM / RAK Cabang didebet kembali Jurnal yang terjadi:


(4)

2. Comand Reject ( Reversal 02 )

Lampiran 5

( Tx #1 req) ( Tx #1 req)

( Tx #1 appv )

( Tx #1 reversal )

Completion

TANDEM ( Kantor Besar )

ATM SERVER

( Kantor Cabang)

Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009

( Berita Acara Restocking dilampirkan penjelasan bahwa terjadinya selisih kurang dikarenakan transaksi diatas, uang keluar (normal) tetapi Admin di-Reversal )

Solusi : Dilakukan penjurnalan D Nasabah K Kas ATM/RAK cabang

( Restoking akan terjadi selisih kurang antara Admin dengan fisik ) : Bila Jurnal Rool normal, indikasi uang keluar Admin di-Reversal

Dari sisi ATM : Bila Jurnal Rool lompat, indikasi uang tidak keluar (tidak perlu solusi)


(5)

( Tx #1 req) ( Tx #1 req)

( Tx #1 appv )

( Tx #1 reversal )

TANDEM ( Kantor Besar )

SERVER ( Kantor Cabang)

( Tidak terjadi pengkreditan kpd Nasabah secara Otomatis)

ATM

Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009

: Bila Jurnal Roll lompat, indikasi uang tidak keluar.

Solusi : Lakukan PP Manual Nasabah Cab Lain Nasabah Cab Sendiri

D RAK Cab. Pemilik Nasabah D Nasabah

K KAS ATM K KAS ATM

Dari sisi Cabang : Uang keluar atau tidak, Nasabah tidak terdebet, KAS ATM / RAK Cabang tetap terkredit Dari sisi ATM : Jurnal Roll normal, indikasi uang keluar ( tidak perlu solusi )

: Berita Acara Restocking dilampirkan penjelasan bahwa terjadinya selisih kurang dikarenakan transaksi diatas, uang keluar ( Normal tetapi Admin di-Reversal ) Jurnal yang terjadi:


(6)

Fenny Monica Hasugian : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Proses Transaksi ATM Pada…, 2008 USU Repository © 2009

( Tx #1 reversal )

K KAS ATM K KAS ATM

D RAK Cab. Pemilik Nasabah D Nasabah

: Berita Acara Restocking dilampirkan penjelasan bahwa terjadinya selisih kurang dikarenakan transaksi diatas, uang keluar ( Normal tetapi Admin di-Reversal ) : Bila Jurnal Roll lompat, indikasi uang tidak keluar.

Solusi : Lakukan PP Manual Nasabah Cab Lain Nasabah Cab Sendiri

Dari sisi ATM : Jurnal Roll normal, indikasi uang keluar ( tidak perlu solusi )

Dari sisi Cabang : Uang keluar atau tidak, Nasabah terdebet, KAS ATM / RAK Cabang tetap terkredit Jurnal yang terjadi:

( Tx #2 req)

SERVER ( Kantor Cabang)

( Tx #1 req) ( Tx #1 req)

( Tx #1 appv )

TANDEM ( Kantor Besar )

4. Suspect Transaction ( Reversal 20 )

( Tx #1 appv )

Completion