32 garis regresi dapat dilihat pada Lampiran 5 sampai dengan Lampiran 7, halaman
44 sampai halaman 49.
4.3.2 Analisis Kadar Besi, Magnesium dan Seng pada daun bangun-bangun
Penentuan kadar besi, magnesium dan seng dilakukan secara spektrofotometri serapan atom. Konsentrasi mineral besi, magnesium dan seng
dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi kurva kalibrasi larutan baku masing-masing mineral. Agar konsentrasi mineral besi, magnesium
dan seng dalam sampel berada pada rentang kurva kalibrasi maka masing-masing sampel diencerkan terlebih dahulu dengan faktor pengenceran yang berbeda-beda.
Faktor pengenceran untuk penentuan kadar besi adalah sebesar 256 kali, faktor pengenceran untuk penentuan kadar magnesium adalah sebesar 250 kali dan seng
tidak ada pengenceran. Data dan perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 8 sampai dengan Lampiran 9, halaman 50 sampai halaman 53.
Tabel 4.2 Hasil analisis kadar besi, magnesium dan seng pada daun bangun-
bangun No.
Sampel Kadar Besi
mg100g Kadar Magnesium
mg100g Kadar Seng
mg100g 1.
Daun Bangun-
bangun segar
4,2585 ± 0,04841 79,7956 ± 0,71448 0.8279 ± 0,00762
2. Daun
Bangun- bangun
yang direbus
2,9431 ± 0,02406 27,8655 ± 0,17421
0,7081 ± 0,00829
Hasil analisis menunjukkan bahwa daun bangun-bangun memiliki kandungan mineral besi, magnesium dan seng. Kadar mineral besi, magnesium
dan seng pada daun bangun-bangun segar lebih tinggi dibandingkan kadar mineral besi, magnesium dan seng pada daun bangun-bangun yang direbus. Hasil ini
33 menunjukkan bahwa pada proses pengolahan makanan seperti merebus
mempengaruhi kandungan mineralnya. Mineral yang mudah larut dalam air merupakan zat gizi yang cepat hilang pada saat perebusan Murdiati dan amaliah,
2013. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif yang dilakukan menunjukkan bahwa
konsumsi daun bangun-bangun lebih baik tanpa perebusan karena terdapat kehilangan mineral yang banyak saat perebusan.
4.3.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Berdasarkan data kurva kalibrasi besi, magnesium dan besi diperoleh batas deteksi dan batas kuantitasi untuk ketiga mineral tersebut. Batas deteksi dan batas
kuantitasi besi, magnesium dan seng dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Batas deteksi dan batas kuantitasi besi, magnesium dan seng
No. Mineral
Batas Deteksi µgmL Batas Kuantitasi µgmL
1. Besi
0,0754 0,2513
2. Magnesium
0,0251 0,0540
3. Seng
0,1331 0,4437
Dari hasil perhitungan diperoleh batas deteksi untuk pengukuran besi, magnesium dan seng masing-masing sebesar 0,0754 µgmL, 0,0251 µgmL,
0,1331 µgmL, sedangkan batas kuantitasinya sebesar 0,2513 µgmL, 0,0540
µgmL dan 0,4437 µgmL.
Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa semua hasil yang diperoleh pada pengukuran sampel berada diatas batas deteksi dan batas kuantitasi.
Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dilihat pada Lampiran 13,
halaman 67 sampai halaman 69.
34
4.3.4 Uji Perolehan Kembali Recovery