34
Keterangan : x
= nilai rata-rata ∑x
= jumlah semua nilai hasil ∑N = jumlah siswa
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :
P =
100 x
siswa banyaknya
belajar tuntas
yang siswa
banyaknya
G. Indikator Keberhasilan
Penerapan model Kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran ini dikatakan berhasil apabila:
1. Persentase aktivitas siswa meningkat setiap siklusnya, dan mencapai ≥
75 yang aktif. 2.
Adanya peningkatan rata-rata kinerja guru nilai setiap siklusnya. 3.
Tingkat keberhasilan belajar siswa secara klasikal telah memahami tentang materi tentang Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat
dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia mencapai ≥75, dengan kriteria ketuntasan minimum yang telah
ditentukan sekolah yaitu KKM ≥ 60. melalui model Kooperatif Tipe STAD, maka tindakan tersebut diasumsikan sudah berhasil.
N x
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan pembelajaran dengan menggunakan
model kooperatif tipe STAD sebagai berikut: 1.
Pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas V semester genap SD
Negeri 1 Gunung Mas Tahun Pelajaran 20132014. 2.
Pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V semester genap SD Negeri 1
Gunung Mas Tahun Pelajaran 20132014. Siklus I hasil belajar siswa yang tuntas dan mencapai KKM adalah sebesar 56,25. Siklus II sebesar
87,5. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Agar hasil belajar IPS untuk pokok bahasan menghargai peranan tokoh
pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia lebih meningkat maka disarankan bagi guru untuk