Koefisiensi Determinasi OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Sumber: Riduwan dan Sunarto 2007:81 Interprestasi dari nilai koefisien korelasi : a. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun atau sebaliknya. b. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah. Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r sebagai berikut : Tabel 3.8 Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber: Sugiono 2006:183

c. Koefisiensi Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi KD digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen X berpengaruh terhadap variabel dependen Y yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Kd = r 2 x 100 Dimana : KD = Seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel X r² = Kuadrat koefisien korelasi

3.2.5.2 Uji Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol H o tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif H a menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent X yaitu kompetensi X 1 dan tekanan anggaran waktu auditor X 2 terhadap kualitas audit Y, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Penetapan Hipotesis

a. Hipotesis Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: a Hipotesis parsial antara variabel bebas kompetensi terhadap variabel terikat kualitas audit Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan kompetensi terhadap kualitas audit. Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan kompetensi terhadap kualitas audit b Hipotesis parsial antara variabel bebas pengalaman auditor eksternal terhadap variabel terikat kinerja auditor internal. Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan tekanan anggaran waktu audit terhadap kualitas audit. Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan tekanan anggaran waktu audit terhadap kualitas audit. c Hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas tekanan anggaran waktu audit dan pengalaman auditor eksternal terhadap variabel terikat kualitas audit H o : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan anggaran waktu audit dan pengalaman auditor eksternal terhadap kualitas jasa audit H a : Terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan anggaran waktu audit dan pengalaman auditor eksternal terhadap kualitas jasa audit. b. Hipotesis Statistik  Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji Statistik t. Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji satu pihak one tail test dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu hipotesis nol H : β ≤ 0 dan hipotesis alternatifnya H 1 : β Ho : β 0 : kompetensi tidak berpengaruh positif terhadap variabel dan kualitas audit lebih kecil dari. Ha : β 0 : kompetensi berpengaruh positif terhadap variabel dan kualitas audit lebih besar. Ho : β 0 : tekanan anggaran waktu audit tidak berpengaruh positif terhadap kualitas audit lebih kecil dari. Ha : β 0 : tekanan anggaran waktu audit positif terhadap kualitas audit lebih besar.  Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji Statistik F. Ho : β 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi dan tekanan anggaran waktu audit terhadap kualitas audit. Ha : β ≠ 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi dan tekanan anggaran waktu audit terhadap kualitas audit

2. Menentukan tingkat signifikan

Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk = n – k – l, untuk menentukan t tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian.  Menghitung nilai t hitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus : dan Dimana : r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel t = t hitung  Selanjutnya menghitung nilai F hitung sebagai berikut : Sumber: Sugiyono Dimana: R = koefisien kolerasi ganda K = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel

3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut :  Hasil t hitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Jika t hitung ≥ t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya. b Jika t hitung ≤ t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya. c t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan d t tabel; dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 dan dk = n-k-1 atau 24-2-1=21  Hasil Fhitung dibandingkan dengan F tabel dengan kriteria : a Tolak ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien positif. b Tolak Ho jika F hitung F tabel pada alpha 5 untuk koefisien negatif. c Tolak Ho jika nilai F-sign ɑ ,05.

4. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Daerah Pen

5. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir m Jika t hitung dan F hitung jatuh di diterima dan Ha diterima signifikan. Kesimpulannya, berpengaruh tidak berpenga yaitu 5 α = 0,05, artiny kepercayaan 95 , maka ke mempunyai kebenaran 95 pengaruh yang meyakinkan s Agar penulis dapat m dilakukan tahapan analisis da analisis data dan pengujian hi metode apa yang digunaka merancang metode untuk meng enerimaan dan Penolakan Hipotesis Gambar 3.1 lan merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebalikny uh di daerah penolakan penerimaan, maka Ho ditol ditolak. Artinya koefisian regresi signifikan ti a, kompetensi dan tekanan anggaran waktu a ngaruh terhadap kualitas audit Tingkat signifikanny nya jika hipotesis nol ditolak diterima dengan t kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpul 95 dan hal ini menunjukan adanya tidak ada signifikan antara dua variabel tersebut menghasilkan data yang dapat dipercaya maka ha dan pengujian hipotesis. Untuk melakukan sebua n hipotesis, terlebih dahulu penulis akan menentuka kan untuk menganalisis data hasil penelitian enguji sebuah hipotesis. iknya. ditolak tidak u audit kannya n taraf pulan danya harus ebuah ntukan n dan 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Praktek akuntan di Indonesia di mulai sejak jaman VOC 1642. Akuntan- akuntan Belanda itu kemudian mendominasi akuntan di perusahaan-perusahaan yang dimonopoli penjajah, hingga abad 19. Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan akuntansi hanya diselenggarakan oleh Departemen Keuangan berupa kursus akuntansi di Jakarta. Pesertanya pada saat itu 30 orang termasuk Prof. Soemardjo dan Prof. Hadibroto. Bersama empat akuntan lulusan pertama Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan enam lulusan Belanda, Prof. Soemardjo merintis Ikatan Akuntan Indonesia IAI tanggal 23 Desember 1957. Pada tahun yang sama pemerintah melakukan nasionalisasi perusahaan milik Belanda. Hal ini menyebabkan akuntan-akuntan dari Belanda kembali ke negerinya dan sejak itu para akuntan Indonesia semakin berkembang. Perkembangan itu semakin pesat setelah presiden meresmikan kegiatan pasar modal 10 Agustus 1977 yang membuat peranan akuntan dan laporan keuangan menjadi penting. Bulan Januari 1986 Menteri Keuangan mengeluarkan SK Nomor 431986 tentang jasa akuntan menggantikan Kepmenkeu 7631977. Selain mewajibkan akuntan publik memiliki sertifikat akuntan publik, juga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

8 38 77

Pengaruh Fee Audit dan Tekanan Anggaran Waktu Audit Terhadap Kualitas Audit (Penelitian Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Bandung yang terdaftar di IAPI)

1 10 37

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN KOMPLEKSITAS AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN KOMPLEKSITAS AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik).

0 2 16

PENDAHULUAN PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN KOMPLEKSITAS AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik).

0 2 6

LANDASAN TEORI PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN KOMPLEKSITAS AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik).

0 13 17

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA, AKUNTABILITAS, TEKANAN Pengaruh Kompetensi, Indepedensi, Pengalaman Kerja, Akuntabilitas, Tekanan Anggaran Waktu Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Solo dan

0 6 20

Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu dan Kompleksitas Audit Terhadap Kualitas Audit (Survei pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

0 8 26

Pengaruh Fee Audit, Pengalaman Audit Dan Independensi Akuntan Publik Terhadap Tekanan Anggaran Waktu Audit Dan Dampaknya Terhadap Kualitas Audit (Survei Pada Kantor Akuntan Publik Yang Terdaftar Di Bapepam-Lk).

0 0 2

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Audit Tenure, Tekanan Anggaran Waktu dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 12

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Audit Tenure, Tekanan Anggaran Waktu dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repository

0 0 18