Penentuan Populasi dan Sampel Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

E. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris yang dikaji dan dianalisis secara kualitatif. Data dan informasi yang diperoleh akan diukur dengan ketentuan hukum yang berlaku berkaitan dengan isi dari permasalahan. Data yang telah diukur tersebut akan dianalisis sesuai dengan kenyataan dan mengacu pada peraturan-peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku sehingga dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan dalam penulisan ini. Setelah data dianalisis maka dapat ditarik kesimpulan secara deduktif yaitu cara berpikir dalam pengambilan kesimpulan dari hal-hal yang umum menuju pada hal-hal yang khusus sehingga dapat ditarik kesimpulan yang benar-benar tepat sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

V. PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Peranan TPP dalam pelaksanaan pembinaan narapidana meliputi peranan yang seharusnya expected role dan peranan yang sebenarnya dilakukukan actual role. Peranan TPP yang seharusnya adalah sebagai tim yang bertugas memberi pertimbangan kepada pimpinan dalam rangka tugas pengamatan terhadap pelaksanaan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan di setiap Unit Pelaksana Teknis sedangkan peranan TPP yang sebenarnya dilakukan adalah sebagai tim yang sangat penting dan berperan dalam proses pemasyarakatan Warga Binaan Pemasyarakatan untuk kembali dan berintegrasi dengan masyarakat. 2. Faktor penghambat TPP dalam pelaksanaan pembinaan narapidana Studi pada Lemabaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung adalah sebagai berikut: a. Faktor Undang-Undang yaitu susunan keanggotaan TPP yang hanya diatur dalam Keputusan Menteri kurang mengikat bagi anggota lain di luar petugas lembaga pemasyarakatan. b. Faktor penegak hukum yaitu kurang optimalnya kerja sama dengan instansi terkait. c. Faktor Masyarakat yaitu terdapat beberapa narapidana yang tidak pernah dibesuk keluarganya, banyak keluarga narapidana yang tidak mengakui lagi narapidana tersebut menjadi bagian keluarganya, dan tidak diketahui alamat yang pasti dari narapidana karena tempatnya jauh di perkampungan, sehingga syarat administratif berupa surat pernyataan kesanggupan tidak terpenuhi.

B. Saran

Setelah melakukan pembahasan dan memperoleh kesimpulan dalam skripsi ini, maka saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: 1. Diharapkan demi terwujudnya susunan anggota TPP yang utuh maka pengaturannya dimasukan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan yang nantinya dapat mengikat dan mengharuskan semua pihak untuk ikut aktif berperan dalam pelaksanaan pembinaan narapidana. 2. Diharapkan TPP Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung meningkatkan koordinasi dengan instansi yang terlibat dalam pelaksanaan pembinaan narapidana. Untuk mengatasi keterlambatan vonis dari Pengadilan dan keterlambatan surat keterangan dari Kejaksaan yang menyatakan bahwa narapidana yang bersangkutan tidak tersangkut perkara lain, serta kurangnya pemahaman Aparat KelurahanDesa tentang pembuatan Surat Pernyataan dan Surat Jaminan dari Keluarga Narapidana yang diketahui oleh

Dokumen yang terkait

Peran Hakim Pengawas Dan Pengamat Terhadap Pembinaan Narapidana Narkotika (Studi Pengadilan Negeri Sibolga dan Lembaga Pemasyarakatan Sibolga)

2 49 96

Akuntabilitas Tim Pengamat Pemasyarakatan (Tpp) Pada Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Prespektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2 75 143

Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Ketrampilan Bagi Narapidana (Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Purwokerto)

0 6 102

PERANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (STUDI DI Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Sragen).

0 0 13

PERANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (STUDI DI Peranan Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Sragen).

0 1 19

EFEKTIVITAS HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA EFEKTIVITAS HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA.

0 2 9

PENDAHULUAN EFEKTIVITAS HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA.

1 7 18

PENDAHULUAN EFEKTIVITAS HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA.

0 5 19

PERANAN TIM PENGAMAT PEMASYARAKATAN (TPP) DALAM PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA (Studi Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung) Oleh: Kurniawan Syarif, Diah Gustiniati M., Dona Raisa M. Email : kurniawan.syarif89gmail.com ABSTRAK - PERANAN TIM

0 1 11

PERANAN HAKIM PENGAWAS DAN PENGAMAT DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LAPAS KLAS IIA MATARAM Lalu Panca Tresna D DIA 113 152 ABSTRAK Peranan Hakim Pengawas dan Pengamat dalam pembinaan Narapidana di Lapas Klas

0 0 18