17
keterampilan secara komprehensif dalam kelompoknya. Ketika siswa melakukan kegiatan untuk memecahkan permasalahan yang diberikan
pada kelompoknya, dengan sendirinya akan mendorong potensi mereka untuk melakukan kegiatan pada tingkat berfikir yang lebih tinggi
sehingga pada akhirnya membentuk intelegensi siswa. Dengan terbentuknya intelegensi mahasiswa akan berpengaruh pada peningkatan
hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik MRL di SMK Muhammadiyah I Padang.
2. Metode Ceramah
Dalam lingkungan pendidikan modern, ceramah sebagai metode mengajar telah menjadi salah satu persoalan yang cukup sering
diperdebatkan. Sebagian orang menolak sama sekali dengan alasan bahwa metode mengajar kurang efisien dan bertentangan dengan cara
manusia belajar. Sebaliknya, sebagian yang mempertahankan berdalih, bahwa ceramah lebih banyak dipakai sejak dulu dalam setiap pertemuan
di kelas guru tidak mungkin meninggalkan ceramah walaupun hanya sekedar sebagai kata pengantar atau merupakan uraian singkat di tengah
pelajaran. Dalam situasi-situasi tertentu, metode ceramah merupakan metode
yang paling baik, tetapi dalam situasi lain mungkin sangat tidak efisien. Guru yang bijaksana senantiasa menyadari kondisi-kondisi yang
berhubungan dengan situasi pengajaran yang dihadapinya. Ceramah merupakan satu-satunya metode yang konvensional dan
masih tetap digunakan dalam strategi belajar mengajar dan metode
18
pembelajaran yang sangat sederhana. Menurut Gulo 2002:137 pada dasarnya ceramah murni cenderung pada bentuk komunikasi satu arah.
Gulo 2002:137 menyatakan ada tiga bentuk kesalahan dalam komunikasi yaitu:
“Dikatakan terjadi communication gap kesenjangan komunikasi jika pesan itu tidak diterima sama sekali oleh receiver, dan
miscomunication kesalahan komunikasi jika pesan itu diterima tidak sesuai dengan apa yang dimaksud oleh transmitter.
Miscomunication dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain kerusakan atau gangguan jalur komunikasi, perbedaan bahaya
antara transmitter dengan receiver, pendengaran yang kurang sempurna, komunikasi satu arah, dan lain-lain”.
Untuk mengurangi kesalahan tersebut di atas, maka ceramah dilakukan sebagai berikut: 1 Penceramah dalam hal ini guru, harus
menguasai dengan sungguh-sungguh bahan ceramahnya; 2 Sistematika ceramah mempunyai urutan yang logis; 3 Penyampaian bahan secara
jelas, antara lain dengan komunikasi dua arah; 4 Kemampuan menggunakan bahasa yang tepat.
Langkah-langkah di bawah ini dapat dipakai sebagai petunjuk untuk mempertinggi hasil metode ceramah:
1 Tujuan pembicaraan ceramah harus dirumuskan dengan jelas. 2 Setelah menetapkan tujuan, harus diteliti apakah metode ceramah
merupakan metode yang sudah tepat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
3 Menanamkan pengertian yang jelas. Hal ini juga dapat dilaksanakan dengan berbagai jalan. Salah satu diantaranya adalah: guru memulai
pembicaraan dengan suatu ikhtisarringkasan tentang pokok-pokok yang akan diuraikan. Kemudian menyusul bagian dari pokok
19
bahasan yang merupakan inti, dan akhirnya disimpulkan kembali pokok-pokok yang penting dari pembicaraan itu.
4 Menangkap perhatian siswa dengan menunjukkan penggunaanya. Siswa akan tertarik bila mereka melihat bahwa apa yang di pelajari
berguna bagi kehidupan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode
ceramah adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan
informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
B. Standar Kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik dan Hasil Belajar 1. Standar Kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik
Di SMK Muhammadiyah I Padang terdapat jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Mata pelajaran pada jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik terdiri dari: mata pelajaran normatif, adaptif, dan produktif.
Mata pelajaran produktif terdiri dari: a. Dasar Kompetensi Kejuruan DKK
Dasar Kompetensi Kejuruan DKK terdiri dari 5 Standar Kompetensi:
1.Menganalisis Rangkaian Listrik MRL 2.Menggunakan Hasil Pengukuran MHP
3.Menafsirkan Gambar Teknik Listrik MGTL 4.Melakukan Pekerjaan Mekanik Dasar MPMD
5.Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja MK3
b. Kompetensi Kejuruan KK Kompetensi Kejuruan KK terdiri dari 14 Standar
Kompetensi:
20
1. Memahami Dasar-dasar Elektronika MDE 2. Memahami Pengukuran Komponen Elekrtonika MPKE
3. Merawat Peralatan Rumah Tangga Listrik MPRTL 4. Memperbaiki Peralatan Rumah Tangga Listrik MPPRTL
5. Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Sederhana
MIPLBS 6. Memasang Instalasi Tenaga Listrik Bangunan Sederhana
MITLBS 7. Memasang Instalasi Penerangan Listrik Bangunan Bertingkat
MIPLBB 8. Memasang Tenaga Penerangan Listrik Bangunan Bertingkat
MITLBB 9. Memperbaiki Motor Listrik MML
10 Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektronik MSPEL 11 Mengoperasikan Peralatan Pengendali Daya Tegangan Rendah
MPPDTR 12 Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik MSPEM
13 Memasang Sistem Pentanahan Instalasi Listrik MSPIL 14 Merawat Panel Listrik dan Switchgear MPLS
Standar Kompetensi Menganalisis Rangkaian Litrik MRL merupakan bidang studi yang sudah terdefinisikan dengan jelas. Ruang
lingkup Standar Kompetensi ini mencakup pada penanaman konsep Rangkaian Listrik serta penerapannya.
Tujuan pembelajaran Standar Kompetensi MRL ini lebih banyak bertumpu pada kegiatan siswa untuk mengintegrasikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sebagai proses pencapaian kompetensi. Dengan demikian, kompetensi dalam pembelajaran ini adalah integrasi dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan oleh siswa untuk melaksanakan suatu tugas di dunia kerja.
Pembelajaran pada Standar Kompetensi MRL diarahkan pada pendekatan pembelajaran yang dapat memberikan proses berfikir kepada
21
siswa sebanyak mungkin yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi siswa, guru, sumber belajar, dan lingkungan. Untuk itu
pemilihan metode pembelajaran tipe STAD diharapkan dapat memberikan dampak pada hasil belajar yang diharapkan.
2. Hasil belajar