21
siswa sebanyak mungkin yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi siswa, guru, sumber belajar, dan lingkungan. Untuk itu
pemilihan metode pembelajaran tipe STAD diharapkan dapat memberikan dampak pada hasil belajar yang diharapkan.
2. Hasil belajar
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Menurut Slameto 2010:2 “secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tibgkah laku sebagai
hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”.
Sesuatu yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar dinamakan dengan hasil belajar. Hasil belajar dari aspek kognitif
merupakan kemampuan siswa dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan sintetis.
Sujana 2002:22 “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran”. Selain itu
Sujana juga membagi hasil belajar dalam tiga macam yaitu: 1 keterampilan dan kebiasaan; 2 pengetahuan dan pengertian dan; 3 sikap
dan cita-cita. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bunyamin Bloom yang secara garis besar dibagi
menjadi tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif biasanya berkenaa dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan,
22
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan,
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek psikomotor yaitu gerakan rileks, gerakan dasar,kemampuan perspektual, keharmonisan atau ketepatan,
gerakan keterampilan kompleks, gerakan aspiratif dan gerakan interspektif.
Purwanto 1996:7 berpendapat bahwa ”hasil belajar dapat diketahui dengan menggunakan salah satu indikator tes, hasilnya
kemudian diolah oleh guru dan diberikan penilaian”. Adapun tujuan penilaian tujuan penilaian menurut Arikunto 2007:7 adalah
”Mengetahui siswa mana yang berhak melanjutkan pelajaran karena telah menguasai materi dan siswa mana yang harus mengulang materi
pelajaran, serta untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam pembelajaran sudah selesai”. Sujana 2002:2 menjelaskan ”Tujuan
penilaian adalah untuk mengukur sejauh mana ketercapaian tujuan instruksional oleh siswa. Hasil belajar yang dikuasai sesuai target adalah
65 untuk individu dan untuk klasikal adalah 85”. Berdasarkan beberapa paparan teori dan konsep tentang hasil
belajar tersebut di atas, maka dapat dibuat suatu definisi konseptual hasil belajar sebagai suatu kesimpulan. Hasil belajar adalah merupakan
perilaku berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi, dan atau strategi kognitif yang baru dan diperoleh siswa setelah berinteraksi
23
dengan lingkungan dalam suatu suasana atau kondisi pembelajaran. Pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi, dan atau strategi kognitif
tersebut adalah baru, bukan yang telah dimiliki mahasiswa sebelum memasuki kondisi atau situasi pembelajaran dimaksud. Hasil belajar
tersebut bisa juga berbentuk kinerja atau rujukan performance yang ditampilkan seseorang setelah selesai mengikuti proses pembelajaran
atau pelatihan Dalam penelitian ini hasil belajar yang akan diukur adalah pada
aspek pengetahuan yang diperoleh siswa pada topik bahasan yang akan disampaikan pada Standar Kompetensi Menganalisis Rangkaian Litrik
MRL.
C. Penelitian yang Relevan