Konsep Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together

dan juga emosi, untuk kemudian bertindak melakukan sesuatu. Semua itu didorong karena adanya tujuan, kebutuhan dan keinginan. Fungsi Motivasi itu sendiri yaitu: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai pengerak atau motor yang melepaskan energi b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang ingin dicapai. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus di kerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.”Sadiman, 2004:85 Peranan motivasi dalam belajar pada hakekatnya orang ingin mencapai tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan mencapai hasil. Hal ini sesuai dengan pendapat Morgan bahwa: “ manusia hidup dengan memilikin berbagai kebutuhan antara lain: 1. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas 2. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain 3. Kebutuhan untuk mencapai hasil 4. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan Semua perbuatan manusia pada hakikatnya memiliki motif tertentu. Demikian pula halnya dengan siswa dalam belajar agar hasil belajar siswa menigkat dapat di upayakan dengan membangkitkan Motivasi belajar siswa yang berangkutan. Motivasi belajar siswa untuk belajar menjadi modal bagi siswa untuk belajar lebih baik dan lebih berhasil dalam proses pembelajaran. Jadi seorang guru memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuhkan motivasi siswa. Terkadang suatu proses pembelajaran tidak dapat memperoleh hasil yang maksimal disebabkan oleh ketidakadaan kekuatan-kekuatan yang mendorong motivasi. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan belajar siswa. Motivasi belajar dapat menimbulkan rasa senang dan semangat dalam kegiatan belajar sehingga siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan belajar dalam skala yang tinggi pula. Dengan motivasi yang baik, dalam belajar akan menunjukan perolehan hasil yang baik dalam mencapai prestasi belajar. Di dalam literatur psikologi, terdapat dua motivasi sebagai berikut: a. Motivasi Intrinsik Motif intrinsik adalah motif yang mendorong seseorang melakukan sesuatu kegiatan tertentu b. Motif Ekstrinsik Motif ekstrinsik adalah motif yang mendorong seseorang melakukan kegiatan tertentu, tetapi motif tersebut terlepas atau tidak berhubungan langsung dengan kegiatan yang ditekuni itu. Thursan Hakim, 2005:28 Dua jenis motifasi yang sama juga dikemukakan oleh sardiman, yaitu: a. Motivasi intrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karna dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. b. Motivasi ekstrinsik, motif-motif yang aktif karena adaya rangsangan dari luar.Sardiman, 2004: 89-90. Hal ini serupa dengan yang dikataka Sardiman Sedangkan cara-cara membangkitkan motif-motif ekstrinsik itu dapat dilakukan dengan memiliki berbagai keinginan yang perlu dimiliki untuk membangkitkan motivasi belajar diantaranya sebagai berikut: 1. Keinginan mendapat nilai ujian yang baik 2. Keinginan menjadi juara kelas atau juara umum 3. Keiginan menjadi naik kelas atau lulus ujian 4. Keiginan menjaga harga diri gengsi, misalnya ingin untuk dianggap sebagai orang pandai 5. Keinginan untuk menang bersaing dengan orang lain 6. Keinginan menjadi siswa atau mahasiswa teladan 7. Keiginan untuk memenuhi persyaratan dalam memasuki pendidikan lanjut 8. Keinginan untuk menjadi sarjana 9. Keinginan untuk dikagumi sebagai orang berprestasi 10. Keiginan untuk menutupi atau mengimbangi kekurangan tertentu dalam diri sendiri 11. Keinginan untuk melaksanakan anjuran atau dorongan dari orang lain seperti orang tua, kakak, temenakrab, guru, dan orang lain yang disegani Thursan Hakim, 2005:30 Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah 1. Memberikan angka 2. Hadiah 3. Persaingan Kompetisi 4. Ego-ivolvement 5. Memberi ulangan 6. Mengetahui hasil 7. Pujian 8. Hukuman 9. Hasrat untuk belajar 10. Minat 11. Tujuan yang diakui Sardiman, 2004:92 Cara membangkitan motivasi belajar yang telah diuraikan diatas, selai perlu diterapkan oleh siswa juga perlu dikembangkan lebih jauh agar motivasi siswa tersebut semakin lama semakin kuat, mantap dan stabil. Setiap siswa biasanya menpunyai hambatan dan kesulitan masing-masing dalam proses belajar. Selama siswa memiliki kemampuan atau motivasi belajar yang kuat dan mantap selama itu pula segala hambatan dan kesulitan dalam proses belajar dapat diatasi atau setidaknya dapat mencegah agar tidak terjadi hal yang merugikan bagi siswa. Sesungguhnya kemauan atau motivasi itu merupakan motor pengerak utama dalam proses belajar. Untuk mengetahui tinggi rendahnya

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.1 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN

0 5 67

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.1 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN

0 12 65

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS X.1 SEMESTER GENAP PADA SMK BAKAUHENI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 16 63

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII G DI SMP NEGERI 1 WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 13 74

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 23 171

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DALAM BELAJAR IPS (SEJARAH) SISWA KELAS VII.1 DI SMP NEGERI I GISTING TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 13 85

PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII B SMP WIYATA BHAKTI NATAR LAMPUNG SELATAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 79

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DALAM BELAJAR IPS (SEJARAH) SISWA KELAS VIII.2 PADA SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 2 SUMBEREJOTAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 12 94

MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI KELAS VII.2 SMP NEGERI 1 BARRU

0 2 6

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN IPS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MIS BAWARI

0 0 9