Gambaran Klinis Filariasis Obat Filariasi

Bila penderita penyakit kaki gajah ini digigit nyamuk dan nyamuk menghisap darahnya, maka mikrofilaria di dalam tubuh vektor nyamuk akan mengalami multiplikasi dan nyamuk menjadi pejamu intermediate Chandra, 2009. Seandainya nyamuk infeksius ini mengigit orang lain, maka air liur nyamuk yang banyak mengandung mikrofilaria akan masuk ke dalam aliran darah orang tadi dan akan berubah menjadi cacing dewasa Chandra, 2009.

2.1.4 Gambaran Klinis Filariasis

- Fase akut penyakit ini ditandai dengan demam menggigil, sakit kepala, limfangitis dan limfadenitis yang timbul - Bagian tubuh yang meradang tampak merah dan nyeri - Limfangitisnya khas, bersifat desendes dan dari proksimal menjalar ke distal - Radang dapat menjadi abses dan pecah meninggalkan parut terutama di daerah inguinal, paha dan ketiak - Dalam keadaan kronis baru tampak gangguan aliran limf yang menyebabkan elefantiasis, hidrokel, dan khiluria yaitu: keluarnya cairan limf dalam urin - Diagnosis dipastikan dengan menemukan mikrofilaria dalam darah tepi yang diambil malam hari antara pukul 10.00 malam dan pukul 02.00 dinihari, dan diwarnai dengan giemsa. Dalam keadaaan kronik pemeriksaan ini sering negatif Depkes RI, 2012

2.1.5 Obat Filariasi

A. DEC Dietilkarbamazin Dietilkarbamazin termasuk derivat piperazin, yang efektif terhadap microfilaria dan cacing dewasa loa-loa, Wuchereria bancrofti dan Brugia malayi. Dietilkarbamazin memiliki aktifitas mikrofilarisidal dan makrofilarisidal yang efektif. Dietilkarbamazin digunakan pada infeksi parasit nematoda loa-loa yang ditularkan melalui gigitan lalat Chrysops. Juga digunakan pada infeksi limfatik filariasis yang disebabkan oleh Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori. Obat ini memberikan efek samping berupa sakit kepala, pusing, mual, muntah dan reaksi imunologik pada beberapa jam setelah pemberian dosis pertama. Pada pasien dengan riwayat gangguan ginjal dosis harus diturunkan, dan harus hati-hati pada pasien dengan riwayat gangguan jantung. Juga harus hati-hati pada penyakit akut parah lainnya, pemberian obat lain harus ditunda Depkes RI, 2006 B. Albendazole Albendazole termasuk kedalam golongan karbamat, bekerja menghambat masukan glukosa pada parasit nematode sehingga pembentukan adenosin trifosfat ATP berkurang dan selanjutnya pergerakan parasit berhenti. Albendazole dapat menyebabkan gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, pusing, ruam kulit dan demam, pada pemakaian yang lebih lama obat ini dapat menimbulkan penurunan jumlah leukosit leukopenia, kebotakan dan gangguan enzim hati Depkes RI, 2006

2.1.6 Pengendalian Penyakit Filariasis