3. Dokumentasi
Pengumpulan data dari dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang terdapat pada objek penelitian guna melengkapi data yang belum
terambil melalui observasi dan wawancara. Opsi-opsi dukumentasi berupa arsip-arsip, dokumen publik, dokumen privat dan surat-surat
Creswell 2010: 269. Dokumentasi digunakan untuk menguatkan data yang sudah
didapat dari hasil observasi dan wawancara yang berhubungan dengan dokumen baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan.
Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu RPP, silabus, kurikulum, materi pembelajaran dan lampiran foto-foto yang didapat dari hasil observasi
dan wawancara.
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama Moleong, 2006: 09. Instrumen
utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam mengumpulkan data, peneliti dalam penelitian ini menggunakan panduan observasi langsung
dan panduan wawancara.
1. Panduan Observasi Langsung
Instrument pengumpulan data untuk observasi berwujud lembar pengamatan. Agar data yang diperoleh lebih akurat, peneliti
menggunakan alat bantu kemera foto dan kamera video. Sebagai panduan dalam melakukan observasi, peneliti melalui tahapan sebagai berikut:
a. Mengamati persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, meliputi materi pembelajaran.
b. Mengamati dengan cermat proses pembelajaran, media yang digunakan dan pelaksanaan evaluasi
c. Menarik kesimpulan sesuai dengan hasil pengamatan atau observasi.
2. Panduan Wawancara
Panduan wawancara berisi tentang pertanyaan-pertanyaan strategi pembelajaran seni musik untuk meningkatkan prestasi siswa yang
datanya belum diperoleh saat pengamatan. Pedoman wawancara mendalam yang digunakan peneliti berupa daftar pertanyaan tentang
materi yang akan diteliti. Peneliti menggunakan alat bantu perolehan suara, kamera serta alat tulis yang digunakan untuk mencatat kejadian-
kejedian yang ditemui peneliti dalam penelitan.
E. Teknik Pemilihan Informan
Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah purposif sampling, dimana peneliti cenderung memilih informan yang dianggap tahu
dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui permasalahan secara mendalam. Menurut Phaton dalam Sutopo 1988: 22,
pemilihan informan ini dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peneliti dalam memperoleh data.