Mele Keterampilan Bermain Bolabasket Melalui Tes Pengamatan Pada

59 Tabel 14. Kategori Keterampilan Melakukan Shooting Siswa Melalui Tes Pemgamatan Dapat diketahui sebanyak 3 siswa 20 memiliki keterampilan shooting bolabasket dengan kategori sangat baik, sebanyak 3 siswa 20 memiliki keterampilan shooting bolabasket dengan kategori baik, sebanyak 7 siswa 46,67 memiliki keterampilan shooting bolabasket dengan kategori cukup baik, sebanyak 0 siswa 0 memiliki keterampilan shooting bolabasket dengan kategori kurang baik dan sebanyak 2 siswa 13,33 memiliki keterampilan shooting bolabasket dengan kategori sangat kurang. Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket mendominasi kategori cukup baik dengan persentase 46,67. Apabila digambarkan dalam bentuk histogram akan terlihat seperti gambar di bawah: Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori 15,00 – 14.59 3 20 Sangat Baik 14,60 – 13,16 3 20 Baik 13,17 – 11,73 7 46,67 Cukup Baik 11,74 – 10,30 Kurang Baik 10,31 – 8,90 2 13,33 Sangat Kurang Jumlah 15 100 Gam d. Analis S tiga k shooti standa diguna D pengam dilaku bolaba 2250,0 2 4 6 8 F re k u e n si mbar 17. D sis Data T-S Setelah men kriteria item ng. Maka art deviasi akan untuk Dari tabel matan terh ukan oleh asket di S 00. Dapat 10,31 ‐ 8,90 Sangat Kurang 13,33 2 Keteram 60 Diagram K Melalui T Peserta E Negeri 1 Y Score nganalisa d m ketera diperoleh d i. Dari da membuat T perhitunga hadap kete siswa pu SMA Nege disimpulka 11,74 ‐ 10,30 Kurang Baik pilan Shoo P Keterampi Tes Pengam Ekstrakurik Yogyakarta eskriptif sta ampilan, ya data minimu ata mean T-Score. an dapat erampilan utra yang eri 1 Yog an bahwa 13,17 ‐ 11,73 Cukup Baik 46,67 7 Interval Sko oting Bola Pengamata ilan shooti matan pad kuler Bolab a. atistik tes p aitu dribbl um, maksim dan stand diperoleh bermain b mengikuti gyakarta m dari hasil k 14,60 ‐ 13,16 Bai 20 3 or abasket M an ing Bolab da Siswa P basket di pengamatan le, passing mum, mean dart devias hasil dari bolabasket ekstrakuri memiliki T- kedua T- k 15,00 ‐ 14,59 Sangat Baik 20 3 Melalui Tes asket Putra SMA n dari g dan n dan si itu i tes yang ikuler -score -score ‐ t s 61 tersebut lebih tinggi hasil rata – rata T-score tes keterampilan melalui tes STO dari pada tes keterampilan melalui tes pengamatan.

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat dijelaskan bahwa perbedaan keterampilan bermain bolabasket pada peserta ekstrakurikuler bolabasket di SMA Negeri 1 Yogyakarta memiliki perbedaan hasil, dimana tes keterampilan memiliki rata – rata mean lebih tinggi dibanding dengan tes pengamatan. Walaupun tes keterampilan melalui tes STO lebih tinggi hasilnya dibanding tes pengamatan. Tes keterampilan melalui tes pengamatan juga dapat dijadikan referensi atau rujukan untuk mengukur tingkat keterampian siswa. Tingkat keterampilan bermain bolabasket setiap siswa sangat bervariasi, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal yang merupakan faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, baik keadaan fisik, tingkat emosi, bentuk dan postur tubuh, tingkat kesegaraan jasmani dan kekuatan otot. Serta faktor eksternal, faktor yang datang dari luar siswa, meliputi sarana dan prasarana, pelatih, keluarga, pembina guru serta lingkungan tempat tinggal. Mengingat hal di atas pelatih tidak sertamerta mempercayai tes STO sebagai salah satu tes keterampilan yang paling baik. Realita perfoma yang ada keterampilan STO merupakan keterampilan parsial yang mencakup sebagian aspek yaitu aspek teknik. Siswa yang memiliki keterampilan