Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Kebijakan Loan To Value Terhadap Penyaluran Kredit Konsumsi (Studi Kasus pada BUSN Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

(1)

(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap

: Riyana Andriyani

NIM

: 21112055

Jurusan

: Akuntansi (S1)

Fakultas

: Ekonomi

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 15 Maret 1995

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Sekemirung No. D30 RT 04 RW 10 Bandung 40191

E-mail

:

riyanandriyani91@gmail.com

/

ryana_andry@yahoo.com

No. Telp

: 087722403438 / 081563534736

DATA PENDIDIKAN

Pendidikan Formal

1. Tahun 2000

2006

: SDN Bojong Kacor II Bandung

2. Tahun 2006

2009

: SMP PGII 2 Bandung

3. Tahun 2009

2012

: SMK ICB

Cinta Niaga Bandung

4. Tahun 2012

Sekarang

: Tercatat sebagai Mahasiswa UNIKOM


(5)

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN

KEBIJAKAN

LOAN TO VALUE

TERHADAP PENYALURAN KREDIT KONSUMSI

(

✁✂ ✄☎✆✝✞ ✂✞✟✝ ✄✝✠ ✡ ☛☞✌

visa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2011-2014)

THE INFLUENCE OF THIRD PARTY FUNDS AND

LOAN TO VALUE POLICY TO CONSUMER LOANS

(Case Study On BUSN Devisa Listed On Indonesia Stock Exchange

Period 2011-2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi

Disusun oleh:

Riyana Andriyani

21112055

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016


(6)

KATA PENGANTAR

ْح َرلا ِه ِمــــــــْسِب

م

ِمــــــــْيِح َرلا ِن

Alhamdulillahirabbil’alamiin, s

egala puji bagi Allah SWT dan tak lupa

shalawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW atas

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat pada

waktunya. Skripsi dengan judul

Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Kebijakan

Loan To Value

terhadap Penyaluran Kredit Konsumsi (Studi Kasus Pada

BUSN Devisa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh jenjang Strata Satu

(S1) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer

Indonesia.

Selama penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak yang telah memotivasi penulis baik secara moril, meteril, d

o’a

serta dukungannya terutama kepada dosen pembimbing Dr. Surtikanti, SE., M.Si.,

Ak., CA yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan maupun waktunya

dalam penyusunan Skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat penulis mengucapkan

terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang secara langsung

maupun tidak langsung yang telah memberikan bantuannya kepada penulis. Yaitu

sebagai berikut:

1.

Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.


(7)

iv

2.

Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3.

Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak., CA., selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

4.

Wati Aris Astuti SE., M.Si., selaku Dosen Wali penulis di kelas AK3

Universitas Komputer Indonesia.

5.

Dr. Adeh Ratna Komala, SE., M.Si., selaku Dosen Penguji I penulis.

6.

Dian Dwinita Kurniawaty, SE., M.Si., selaku Dosen Penguji II penulis.

7.

Seluruh staff dosen dan Sekretariat Program Studi Akuntansi Universitas

Komputer Indonesia.

8.

Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Bandung yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9.

Ibunda Ana Rohayana serta Ayahanda Heri Kartono, Adik serta keluarga

besar yang tidak henti-

hentinya memberikan do’a, duku

ngan, dan kasih

sayangnya pada penulis.

10.

Teguh Pamungkas yang tidak pernah bosan mendengarkan keluh kesah

penulis, memberikan dukungan serta do’a selama penyusunan Skripsi ini

hingga selesai.

11.

Sahabat-sahabat seperjuangan-ku, Fitri, Dwi, Marselina, dan Indriani

yang senantiasa memberikan canda tawanya dan motivasi untuk penulis.

12.

Rekan-rekan seperjuangan sesama bimbingan dan rekan-rekan


(8)

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna baik

dari isi maupun tata bahasanya yang tidak luput dari kekurangan juga kesalahan.

Hal ini karena kemampuan penulis dalam membuat karya tulis masih terbatas.

Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap Skripsi ini dapat bermanfaat

baik untuk penulis sendiri maupun para pembaca sekalian.

Bandung,

Agustus 2016

Penulis

Riyana Andriyani

21112055


(9)

vi

✍✎✏

T

R

✑✒ ✑

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

ABSTRACT

...

i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 10

1.3 Rumusan Masalah ... 11

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11

1.4.1 Maksud Penelitian ... 11

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 11

1.5 Kegunaan Penelitian ... 12

1.5.1 Kegunaan Praktis ... 12


(10)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS ... 13

2.1 Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Dana Pihak Ketiga ... 12

2.1.1.1 Pengertian Dana Pihak Ketiga ... 12

2.1.1.2 Giro (

Demand Deposit

) ... 14

2.1.1.3 Tabungan (

Saving Deposit

) ... 16

2.1.1.4 Simpanan Deposito ... 18

2.1.2 Kebijakan

Loan To Value ...

20

2.1.2.1 Pengertian

Loan To Value ...

20

2.1.2.2 Pengaturan LTV ... 21

2.1.3 Penyaluran Kredit Konsumsi ... 23

2.1.3.1 Pengertian Kredit Konsumsi ... 23

2.1.3.2 Tujuan Kredit ... 24

2.1.3.3 Fungsi Kredit ... 26

2.1.3.4 Jaminan Kredit ... 27

2.1.3.5 Prinsip Pemberian Kredit ... 28

2.2 Kerangka Pemikiran ... 31

2.2.1 Pengaruh Dana Pihak Ketiga pada Penyaluran

Kredit Konsumsi ... 31

2.2.2 Pengaruh Kebijakan

Loan To Value

pada Penyaluran

Kredit Konsumsi ... 32


(11)

viii

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan ... 36

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 39

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.3.1 Sumber Data ... 42

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu penelitian ... 43

3.4.1 Populasi ... 43

3.4.2 Sampel ... 45

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 47

3.5 Metode Pengujian Data ... 48

3.5.1 Analisis Data ... 48

3.6 Pengujian Hipotesis ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

4.1 Hasil Penelitian ... 62

4.1.1 Analisis Deskriptif ... 62

4.1.1.1 Dana Pihak Ketiga Pada Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014 ... 62

4.1.1.2

Loan to Value

Pada Bank Umum Swasta

Nasional Devisa Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014 ... 67


(12)

4.1.1.3 Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Bank

Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014 ... 70

4.1.2 Analisis Verifikatif ... 75

4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 75

4.1.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

(

Multiple Regression

) ... 80

4.1.2.3 Analisis Korelasi ... 82

4.1.2.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 84

4.1.2.5 Pengujian Hipotesis ... 86

4.2 Pembahasan ... 89

4.2.1 Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran

Kredit Konsumsi ... 89

4.2.2 Pengaruh Kebijakan

Loan to Value

Terhadap

Penyaluran Kredit Konsumsi ... 91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

5.1 Kesimpulan ... 94

5.2 Saran ... 95

5.2.1 Saran Operasional ... 95

5.2.2 Saran Akademis ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN ... 102


(13)

x

DAFTAR TABEL

Nama

Judul

Halaman

Tabel 1.1

DPK, LTV dan Penyaluran Kredit Konsumsi ... 5

Tabel 2.1

Penerapan LTV di Berbagai Negara ... 22

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel ... 41

Tabel 3.2

Populasi Penelitian... 45

Tabel 3.3

Pemilihan Sampel ... 47

Tabel 3.4

Waktu Penelitian ... 48

Tabel 3.5

Interpretasi Koefisien Korelasi ... 57

Tabel 4.1

DPK Pada BUSN Devisa Yang Terdaftar Di BEI

Tahun 2011-2014 ... 63

Tabel 4.2

Perkembangan Dana Pihak Ketiga Tahun 2011-2014 ... 66

Tabel 4.3

Kebijakan

Loan to Value

(LTV) Periode Tahun 2011-2014 ... 68

Tabel 4.4

Penyaluran Kredit Konsumsi Pada BUSN Devisa Yang Terdaftar

Di BEI Tahun 2011-2014 ... 71

Tabel 4.5

Perkembangan Kredit Konsumsi Tahun 2011-2014 ... 73

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas ... 77

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi ... 80

Tabel 4.8

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 81

Tabel 4.9

Interpretasi Koefisien Korelasi ... 83

Tabel 4.10

Hasil Analisis Korelasi ... 83

Tabel 4.11

Koefisien Determinasi ... 84


(14)

Tabel 4.13

Pengujian Hipotesis X

1

... 86


(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Nama

Judul

Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 34

Gambar 2.2 Paradigma Pemikiran ... 35

Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 60

Gambar 4.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Periode Tahun 2011-2014 ... 66

Gambar 4.2 Perkembangan Penyaluran Kredit Konsumsi Periode Tahun

2011-2014 ... 74

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas ... 76

Gambar 4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 79

Gambar 4.5 Uji Hipotesis X

1

... 87


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama

Judul

Halaman

Lampiran 1 Surat Permohonan Penelitian ... 102

Lampiran 2 Surat Balasan Dari Perusahaan dan Publikasi ... 103

Lampiran 3 Berita Acara Bimbingan Skripsi ... 104

Lampiran 4 Lampiran Revisi Sidang Usulan Penelitian dan Skripsi ... 107

Lampiran 5 Laporan Keuangan Bank BRI Agroniaga ... 112

Lampiran 6 Laporan Keuangan Bank Bukopin ... 115

Lampiran 7 Laporan Keuangan Bank ICB Bumiputera ... 120

Lampiran 8 Laporan Keuangan Bank BCA ... 123

Lampiran 9 Laporan Keuangan Bank CIMB Niaga ... 128

Lampiran 10 Laporan Keuangan Bank Danamon ... 133

Lampiran 11 Laporan Keuangan Bank Ekonomi ... 138

Lampiran 12 Laporan Keuangan Bank Himpunan Saudara ... 143

Lampiran 13 Laporan Keuangan Bank BII ... 148

Lampiran 14 Laporan Keuangan Bank QNB Kesawan ... 153

Lampiran 15 Laporan Keuangan Bank Mayapada ... 158

Lampiran 16 Laporan Keuangan Bank Mega ... 163

Lampiran 17 Laporan Keuangan Bank Nusantara Parahyangan ... 168

Lampiran 18 Laporan Keuangan Panin Bank ... 173

Lampiran 19 Laporan Keuangan Bank Permata ... 178

Lampiran 20 Laporan Keuangan Bank Sinarmas ... 183


(17)

xiv

Lampiran 22 Laporan Keuangan Bank OCBC NISP ... 193

Lampiran 23 Laporan Keuangan Bank Bumi Arta ... 198

Lampiran 24 Laporan Keuangan Bank Windhu ... 203

Lampiran 25 Lampiran

Output

SPSS ... 208

Lampiran 26 Pengolahan Data

Excel

... 211

Lampiran 27 Lembar Bebas Perpustakaan ... 216

Lampiran 28 Daftar Hadir Seminar Usulan Penelitian ... 217


(18)

✓✔✕✖ ✔✗✘✙✚✖✔✛ ✔

g

u

s

✢✣ ✤

rawo

t

✥✦ ✧★ ✤

Teori & Praktek Penilaian Properti.

Y

o

g

y

ak

arta

✪✢✫✬ ✭

Y

✮✯

Y

✜✰ ✜✱✲ ✜✤

g

u

st

i

u

p

riad

✥✦ ✧★ ✤

Bank Indonesia: Ekonomi Melambat, Permintaan Kredit

Anjlok.

n

lin

e

✤ ✴✵✩ ✶✶

h

tt

cn

✤✷

esia

n

o

d

in

n

o

m

ek

o

n

o

m

i

✶✥✦ ✧★✦ ✸ ✥ ✧✦ ✹ ✧ ✥✥★ ✭✸ ✺✭

6

✸ ✻✸★✶

ban

k

n

esia

o

d

in

ek

o

n

o

m

i

bat

m

elam

p

erm

in

taan

it

red

k

an

jl

✣ ✼ ✶ ✽

d

i

ak

ses

p

ad

a

aret

✥✦ ✧✿ ❀✤

k

in

y

o

m

i

lad

ele

❁✣❂❃✤ ✥✦✧❄✤

Effect of Deposit Volume on Banks Lending

Behaviour in the Nigerian Post-Consolidation Era.

n

tern

atio

n

al

o

u

rn

al

o

f

n

n

o

v

atio

n

an

d

cien

tific

esearc

❂✤

Vo

l

❄ ❆✣ ✤✧❇ ✥✧ ✭ ✥★✤ ❅✳✳❆✩ ✥ ✻★✧✭

8

✦ ✧❄✤

lfiah

u

su

m

awati

✤ ✥✦ ✧❄✤

Pengaruh Loan to Value Terhadap Kinerja LNC Pada

Kredit Kepemilikan Rumah Studi Kasus PT. Bank Negara Indonesia

Customer & Retail Loan Center Makassar.

✲❈

si

❉ ✤ ✾❊

ister

g

an

ajem

en

✾❊✩

k

assar

n

iv

ersitas

asan

u

d

d

i

❃✤

an

k

n

d

o

n

esia

✤ ✥✦✧✻ ✤

Bank Indonesia Keluarkan Ketentuan Baru tentang Rasio

LTV/FTV.

n

lin

e

✤ ✴

h

tt

✵✩ ✶✶

bi

✤❍✣ ✤■❏✶

i

❏✶

an

g

ru

m

ed

ia

in

fo

terbar

❑ ✶✢

ag

e

❉ ✶▲ ✤ ❊

ed

u

k

asi_ltv

_ft

x

sp

d

i ak

ses

p

ad

a

an

u

ari

✥✦✧✿❀✤

an

k

n

d

o

n

esia

✤ ✥✦ ✧ ✥✤

Kajian Stabilitas Keuangan No. 19, September 2012

✤ ❁

ak

arta

✩✪

an

k

n

d

o

n

esia

en

d

awijay

a

✥✦ ✦★✤

Manajemen Perbankan.

✪✩

r

o

g

o

h

alia

n

d

o

n

esia

iz

en

g

an

an

d

n

eed

o

an

g

✤ ✥✦ ✧ ✧✤

Do Loan-to-Value and Debt-to-Income

Limits Work? Evidence From Korea.

❅✾✫

Wo

in

rk

g

ap

er W

✢✧✧ ✶✥✹ ✸ ✤

ewi

estu

✾❊✤

n

g

eswu

ri

✥✦ ✧ ✻✤

Kebijakan Loan To Value Guna Membatasi

Pemberian KPR.

n

fo

in

g

k

at

✤ ◆

Vo

l

V

❆✣✤✧✹ ✤❅✳✳❆✥✦ ✺ ✺ ✭ ✥✻★ ✧ ✤


(19)

98

esi

P

u

jiati

◗ ❘❙

ria

❚◗

n

cela

en

y

u

san

ti d

an

❘❲ ❳

iy

an

i

❨ ❩ ❬❭ ❪ ❨

Pengaruh Non

Performing Loan, Capital Adequacy Ratio dan Dana Pihak Ketiga

Terhadap Penyaluran Kredit pada PT. Bank Central Asia, Tbk.

P

ro

ceed

in

g

P❫❱❚❴ ❵P◗

sik

o

lo

g

i

❫ ❛ ❜❝ ❜❞◗

i

❱◗

astra

rsitek

tu

r &

ek

n

ik

ip

il

❡❨❢ ❜❣❨❤❨✐❱❱❥❦❭❧❤ ❧ ♠❩❤ ❤ ♥❨

♦❣❜♣q❙❝ ❥r❙s❲ ◗ t❲❞ q❝q❙

t

❴❙❙

t

q✉q

r

❙❝ ✈ ✐

r

q❝❙ ❘q ✇ ❙q❨ ❩ ❬❭❤❨

Implementing

Loan-To-Value and Debt Service-To-Income Measures: A Decade of Romanian

Experience.

❥❙

t

q ❜❝❙❣ ❯❙❝ ❛ ❜① ②❜❞❙❝q❙ ❨③✉✉❙ ④q ❜❝❙❣P❙ ⑤r

rs

❥ ❜❨❭❤❨ ✐❱❱❥❦ ❭❤ ❧⑥♠❬❧⑦⑧❨

♦q❙❝ ⑨❜

r

P❙❝ ✈q❙ ❨ ❩ ❬❭❩❨

Manajemen Dana dan Kesehatan Bank

❨ ⑩❙❛❙

rt

❙❦ ②q❝r❛❙ ❶q

p

t

❙ ❨

❷r

r

✈ q

y

❥ ❜♣❞❙❣❙ ❱❙q❨

r

❩ ❬❭ ❪ ❨

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi penyaluran

Kredit Bank Umum di Indonesia (Periode 2008.1-2012.2).

⑩❝❙❣

u

r

❫❛ ❜❝ ❜❞q ✈❙❝Pr❞ ❸❙❝s❲❝❙❝❨❢ ❜ ❣❨❭❥ ❜❨❪❹♥❪❭♠♥⑥❭ ❨✐❱❱❥❦❩ ❪ ❬❪♠❭ ❭⑧ ⑥❨

Hendro Wibowo dan Sutrisno. 2015.

Determinan Penyaluran Kredit Konsumsi

pada Bank Konvensional.

Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan

Manajemen. Vol. 1 No. 1; 13-20. E-ISSN: 2443-1419.

Henry Konaefi. 2013.

Perluasan LTV Tidak Berpengaruh Signifikan.

Online.

<http://kontan.co.id/news/perluasan-ltv-tak-berpengaruh-signifikan/

,

diakses Juni 2016>.

Husein Umar. 2011.

Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.

Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Ida Ayu Putri Saraswati. 2014.

Analisis Kebijakan Bank Indonesia Tentang Loan

To Value Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Kantor Cabang

Singaraja.

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 4 No. 1.

Irham Fahmi. 2014.

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi.

Bandung: Alfabeta.

Ismail. 2010.

Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi.

Jakarta:

Kencana.


(20)

v

o

r

znar dan James Morsink. 2014.

With Great Power Comes Great

Responsibility: Macroprudential Tools at Work in Canada.

Washington:

International Monetary Fund Working Papers 14/83.

Julius R. Latumaerissa. 2014.

Manajemen Bank Umum.

Jakarta: Penerbit Mitra

Wacana Media.

Kasmir. 2014.

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.

Jakarta: Rajawali Pers.

Ktut Silvanita Mangani. 2009.

Bank & Lembaga Keuangan Lain.

Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Lauren Sulistiawati. 2012.

Tak Terpengaruh LTV, Kredit KPR Permata Dipatok

Rp15 T.

Online.

<http://neraca.co.id/article/21359/tak-terpengaruh-ltv-kredit-kpr-permata-dipatok-rp 15-t/ , diakses Januari 2016>.

Lokot Zein Nasution. 2013.

Pengaruh Loan To Value dan Shock Variabel Makro

Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Industri Properti Indonesia.

Jurnal

Pembangunan Manusia. Vol. 7 No.3.

Muhammad Abdul Majid Ikram. 2014.

Analisis Perbandingan Dampak Kebijakan

Loan To Value Terhadap Kinerja Keuangan Bank: Studi Kasus Empat

Bank Umum di Provinsi Riau.

Tesis. Magister Manajemen. Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada.

Muliaman D. Hadad. 2015.

OJK Relaksasi Aturan Uang Muka KPR dan KKB.

Online. <http://Infovesta.com/ , diakses Januari 2016>.

Oktaviani dan Irene Rini Demi Pangestuti. 2012.

Pengaruh DPK, ROA, CAR,

NPL, dan Jumlah SBI Terhadap Penyaluran Kredit Perbankan (Studi

Pada Bank Umum Go Public di Indonesia Periode 2008-2011).

Diponegoro Journal Of Management. Vol. 1 No. 2; 430-438.

Peraturan Bank Indonesia No. 17/10/PBI/2015 Tentang Rasio

Loan to Value

atau

Rasio

Financing to Value

untuk Kredit atau Pembiayaan Properti dan

Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor.


(21)

100

ri

❽❾❿

s

➀➁➂ ❽➃➁➂ ➄➂➁

r

zsa. 2015.

Analisis Pengaruh Kebijakan Loan To Value,

Inflasi, Suku Bunga Kredit dan Loan to Deposit Ratio, terhadap

Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Provinsi Lampung Periode

2010:01-2014-09.

Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi

Pembangunan. Lampung: Universitas Negeri Lampung.

Regi Fachriansyah. 2015.

Kebijakan LTV Akan Dilonggarkan! Bagaimana

Kinerja

Properti

dan

Perbankan.

Online.

<http://vibiznews.com/2015/04/22/kebijakan-ltv-akan-dilonggarkan-bagaimana-kinerja-properti-dan-perbankan/ , di akses pada Januari 2016>.

Sugiyono. 2014.

Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung:

Alfabeta.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/10/DPNP Tanggal 15 Maret 2012.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/40/DKMP Tanggal 24 September 2013.

Tatik Setiyati. 2007.

Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Dana Pihak Ketiga

(DPK) dan Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap Penyaluran Kredit

Pada Perbankan di Indonesia.

Skripsi. Fakultas Ekonomi Jurusan

Ekonomi Pembangunan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Totok Nudisantoso dan Nuritomo. 2014.

Bank dan Lembaga Keuangan Lain.

Jakarta: Salemba Empat.

Umi Narimawati. 2010.

Penulisan Karya Ilmiah.

Jakarta: Penerbit Genesis.

V. Wiratna Sujarweni. 2015.

Metodologi Penelitian

Bisnis & Ekonomi.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Veithzal Rivai. 2013.

Commercial Bank Management: Manajemen Perbankan

Dari Teori ke Praktek.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Venny Rohviani, Mardi dan Erika Takidah. 2015.

Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Pinjaman dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit

Pada Industri Perbankan di Indonesia.

Proceeding Book Seminar dan

Konferensi Nasional 2015. Jakarta.


(22)

(23)

94

➅ ➆➅

V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

➇➈➉➊ ➋➌ ➋➉➍ ➋➎ ➏ ➋➌➐➑ ➒ ➈➎ ➈➑➐ ➓➐ ➋➎ ➊ ➋➎ ➒ ➈➔→ ➋➏➋➌➋➎ ➔ ➈➎➣ ➈➎➋➐ ➒➈➎ ➣➋➉↔➏ ➊➋➎➋ ➒ ➐➏ ➋➍ ➍ ➈➓➐ ➣➋ ➊➋➎ ➍ ➈→➐ ↕➋➍ ➋➎

loan to value

➓➈➉➏➋➊➋➒ ➒➈➎➙ ➋➑ ↔➉ ➋➎ ➍➉ ➈➊➐ ➓ ➍➛➎➌ ↔ ➔➌➐ ➒➋➊ ➋ ➇➋➎ ➍➜➔ ↔➔➝➞➋➌ ➓➋➟ ➋➌➐➛➎➋➑ ➠➈➡➐ ➌➋➙ ➋ ➎➣➓➈➉➊➋➢ ➓➋➉➊ ➐ ➇↔ ➉➌ ➋➤➢➈➍➥ ➎➊➛➎➈➌➐ ➋ ➒➈➉➐➛➊➈➦➧ ➨ ➨➩ ➦➧➨➫ ➭➒➈➎↔➑➐ ➌➔➈➎ ➋➉➐ ➍➍➈➌➐ ➔➒↔➑ ➋➎➌ ➈→ ➋ ➣➋➐→➈➉➐ ➍ ↔➓

:

1.

Dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap kredit konsumsi yang

disalurkan oleh Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Artinya, ketika dana pihak

ketiga meningkat, maka kredit konsumsi yang disalurkan oleh perbankan

pun akan ikut meningkat. Rendahnya penyaluran kredit konsumsi oleh

perbankan sebagian besar

disebabkan oleh

rendahnya jumlah

penghimpunan dana pihak ketiga, tingginya tingkat suku bunga kredit

yang dibebankan oleh bank, ekonomi yang melambat selama beberapa

tahun terakhir serta dampak sementara dari aturan

loan to value

.

2.

Kebijakan

loan to value

berpengaruh signifikan terhadap kredit konsumsi

yang disalurkan oleh Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Artinya, kebijakan

loan to

value

yang diterapkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2012 cenderung

meningkatkan pertumbuhan kredit konsumsi pada perbankan. Rendahnya

penyaluran kredit konsumsi dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi


(24)

95

Indonesia

dan

kenaikan tingkat suku bunga kredit sehingga

mengakibatkan kredit yang disalurkan oleh bank menurun.

5.2

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian dan

kesimpulan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka penulis memberikan

beberapa saran sebagai berikut:

5.2.1

Saran Operasional

1.

Bagi Perbankan

Sebelum bank memberikan kreditnya bank juga harus memperhatikan

beberapa faktor dalam penilaian kredit, diantaranya adalah:

Character

Hal pertama yang harus dianalisis oleh bank adalah sifat atau watak

dari nasabah yang akan diberikan kredit, apakah benar-benar dapat

dipercaya atau tidak.

Capacity

Setelah itu, bank juga harus menganalisis seorang nasabah dari segi

kemampuannya, kemampuan dalam bidang bisnis dan sebagainya.

Capital

Setelah menganalisis kemampuan nasabah, selanjutnya bank harus

menilai penggunaan modal nasabah tersebut, apakah efektif atau tidak.

Collateral

Setelah menganalisis ketiga faktor tersebut, bank juga harus menilai

jaminan yang diberikan oleh nasabah saat mengajukan kredit.


(25)

96

Condition

Setelah melalui proses-proses tersebut, hendaknya bank juga menilai

kondisi nasabah tersebut, diantaranya adalah kondisi ekonomi dan

prospek usaha yang ia jalankan.

2.

Bagi Nasabah

Bagi nasabah, diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumber

pengetahuan dan referensi untuk mengetahui tentang kondisi perbankan

di Indonesia khususnya BUSN Devisa yang telah terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2011-2014 serta memberikan informasi terkait dampak

dari aturan

Loan to Value

yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

5.2.2

Saran Akademis

1.

Saran Pengembangan Ilmu

Untuk pengembangan ilmu akuntansi khususnya akuntansi keuangan di

bidang perbankan, diharapkan penelitian selanjutnya menambahkan

variabel

lain

agar

penelitian-penelitian

selanjutnya

menambah

keberagaman hasil penelitian dan melahirkan pengetahuan yang baru.

2.

Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini menjadi sumber referensi

untuk penelitian selanjutnya dan diharapkan jika melakukan penelitian

yang sama dengan variabel yang sama menggunakan referensi buku

terbaru agar lebih

update

.


(26)

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KEBIJAKANLOAN TO VALUE TERHADAP PENYALURAN KREDIT KONSUMSI

(Studi Kasus Pada BUSN Devisa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014)

Oleh:

RIYANA ANDRIYANI NIM: 21112055

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Email: riyanandriyani91@gmail.com

ABSTRACT

Some banking companies that go public on Indonesia Stock Exchange in 2012 has decreased consumer loans while third party funds increased, a decrease in consumer loans caused by implementation of loan to value policy and rise in loan interest rates. This research aims to (1) determine the influence of third party funds to consumer loans and (2) determine the influence of loan to value policy to consumer loans.

This research using descriptive verificative method with quantitative approach. Sampling technique in this research is non probability sampling by using purposive sampling technique. Unit of analysis in this research i.e. National Private Commercial Banks Foreign Exchange were listed on the Indonesia Stock Exchange and unit of observation in this research i.e. annual financial reports from National Private Commercial Banks Foreign Exchange in 2011-2014. Data analysis methods in this research is the multiple linear regression and hypothesis testing in this research using the SPSS 16.0 for windows software.

The results of this research indicate that (1) the third-party funds have significant effect on consumer loans with a positive direction and (2) a loan to value policy have significant effect on consumer loans with a positive direction.

Keywords:Third Party Funds, Loan to Value Policy, Consumer Loans

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kegiatan usaha yang utama dari suatu bank adalah penghimpunan dan penyaluran dana dengan tujuan untuk memperoleh penerimaan akan dapat dilakukan apabila dana telah dihimpun. Penghimpunan dana dari masyarakat perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu sehingga efisien dan dapat disesuaikan dengan rencana penggunaan dana tersebut (Totok Nudisantoso dan Nuritomo, 2014:123). Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya. Kegiatan penyaluran dana ini dikenal juga dengan istilah alokasi dana. Pengalokasian dana dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit (Kasmir, 2014:84).

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit pada perbankan adalah dana pihak ketiga (DPK). Dana pihak ketiga bagi bank merupakan sumber dana yang cukup besar, khususnya untuk penyaluran kredit. Apabila dana pihak ketiga mengalami peningkatan maka penyaluran kredit pun akan mengalami peningkatan (Venny, 2015). Pernyataan ini juga sejalan dengan pernyataan dari Dendawijaya (2005:49) yang menyatakan bahwa dana-dana yang dihimpun dari masyarakat (DPK) ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank. Dengan kata lain, dana pihak ketiga disini mempunyai peran penting dalam penyaluran kredit perbankan karena dana tersebut merupakan sumber dana utama bagi


(27)

2

Berdasarkan monitoring Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit multiguna termasuk kredit/pembiayaan konsumsi beragun properti selama beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi. Namun, yang menjadi masalah dalam beberapa tahun terakhir, harga properti mengalami kenaikan yang kurang rasional dari nilai jual sesungguhnya. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko bagi perbankan terutama terkait siklus boom and bust dari harga properti (Dewi Mangeswuri, 2013). Terdapat keterkaitan yang berbanding lurus antara kredit yang tersedia di sektor properti dengan indeks harga properti. Dengan demikian, pertumbuhan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang tinggi akan mendorong kenaikan harga properti. Bila kenaikan harga ini tidak terkendali hingga bersifat bubble, maka kondisi seperti ini akan meningkatkan risiko kredit bagi bank-bank dengan exposure kredit properti yang besar (Kajian Stabilitas Keuangan, 2012:39).

Perhatian terhadap pertumbuhan harga properti dan pertumbuhan kredit properti ini diperkuat dengan tambahan informasi bahwa di lapangan terdapat pembelian properti secara bulk(lebih dari 1 bahkan 10 unit sekaligus), baik menggunakan KPR ataupun secara cashatau cashbertahap. Data Sistem Informasi Debitur (SID) per April 2013 menunjukkan adanya debitur yang memiliki KPR lebih dari satu sebanyak 35.298 debitur (sekitar 4,6 persen dari total 768.132 debitur KPR), dengan nilai baki debet Rp31,8 triliun (12,4 persen dari total baki debet KPR posisi April 2013 sebesar Rp257,6 triliun). Dengan perilaku demikian, maka permintaan terhadap perumahan diperkirakan akan terus meningkat dan dikhawatirkan terus mendorong kenaikan harga rumah. Dari kondisi tersebut, BI meresponnya dengan menerbitkan kebijakan Loan to Value(LTV) untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) pada Maret 2012. Kebijakan LTV tersebut mengatur besarnya jumlah kredit yang dapat diberikan oleh Bank terhadap nilai agunan pada saat awal pemberian kredit (Bank Indonesia, 2013).

Penerapan kebijakan LTV ini juga tampaknya turut memperlambat penyaluran kredit konsumsi pada perbankan, dapat dilihat sejak pemberlakuan LTV pertumbuhan kredit mulai melambat, tercermin dari pertumbuhan tahunan sepanjang 2014 yang hanya 12,5% (Regi Fachriansyah, 2015). Hal tersebut disebabkan karena menurunnya daya beli konsumen akibat meningkatnya pembayaran uang muka. Penurunan penjualan tersebut juga memberikan efek beruntun pada sektor perbankan sebagai penyedia layanan Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor (M. Abdul Majid, 2014). Penerapan rasioLoan to Valuepada tahun 2012 di Indonesia untuk kredit perumahan maksimum ditetapkan sebesar 70% (Ivo dan James, 2014:34).

1.2 Identifikasi Masalah

1. Adanya peningkatan atau penurunan jumlah dana pihak ketiga oleh bank tidak selalu sejalan dengan teori yang ada. Pada Bank Danamon, Bank Mega dan Bank QNB Kesawan, jumlah penyaluran kredit konsumsi menurun pada saat dana pihak ketiga bank mengalami pertumbuhan.

2. Keadaan dilapangan saat penerapan kebijakan LTV bertolak belakang dengan teori yang ada, teori mengatakan LTV diterbitkan untuk mengatur kredit konsumsi yang disalurkan oleh perbankan. Namun, pada Bank Permata dan Bank BCA, kredit konsumsi yang disalurkan justru tidak terpengaruh oleh aturan tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

1. Seberapa besar pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap penyaluran kredit konsumsi.

2. Seberapa besar pengaruh kebijakan Loan to Value (LTV) terhadap penyaluran kredit konsumsi.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1 Maksud Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga dan kebijakan loan to value (LTV) terhadap penyaluran kredit konsumsi.


(28)

1.4.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap penyaluran kredit konsumsi.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari kebijakan Loan To Value (LTV) terhadap penyaluran kredit konsumsi.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Praktis

Diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi bagi pihak perbankan maupun bagi nasabah mengenai pengaruh dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kebijakanLoan To Value (LTV) yang mempengaruhi penyaluran kredit konsumsi pada perbankan.

1.5.2 Kegunaan Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau referensi untuk penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh dana pihak ketiga dan kebijakanloan to value(LTV) terhadap penyaluran kredit konsumsi.

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Dana Pihak Ketiga

2.1.1.1 Pengertian Dana Pihak Ketiga

Menurut Veithzal Rivai (2013:172), dana pihak ketiga adalah:

Dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta asing. Pada sebagian besar atau setiap bank, dana masyarakat ini umumnya merupakan dana terbesar yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat .

2.1.1.2 Giro (Demand Deposit)

Pengertian giro menurut Julius R. Latumaerissa (2014:22) adalah:

Simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, atau surat perintah bayar lainnya atau dengan cara pemindah bukuan .

2.1.1.3 Tabungan (Saving Deposit)

Sedangkan menurut Veithzal Rivai (2013:174), tabungan adalah:

Simpanan pihak ketiga dalam rupiah dan atau valuta asing pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu dari masing-masing bank penerbit, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu .

2.1.1.4 Simpanan Deposito

Menurut Totok Nudisantoso dan Nuritomo (2014:125) deposito adalah:

Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang diperjanjikan antara deposan dan bank .

2.1.2 KebijakanLoan To Value 2.1.2.1 PengertianLoan to Value

Menurut Agus Prawoto (2015:509) rasioLoan to Valueadalah:

Angka rasio antara nilai kredit yang dapat diberikan oleh Bank terhadap nilai agunan berupa properti pada saat pemberian kredit berdasarkaan harga penilaian terakhir .


(29)

4

2.1.2.2 Pengaturan LTV

Berikut adalah pengaturan Loan to Value di Indonesia menurut Ivo dan James (2014:34) yaitu:

June 2012: a maximum loan-to-value ratio for housing loans set at 70 percent. 2.1.3 Penyaluran Kredit Konsumsi

2.1.3.1 Pengertian Kredit Konsumsi

Irham Fahmi (2014:97) mengungkapkan bahwa:

Kredit konsumsi adalah kredit yang diajukan oleh seorang debitur kepada kreditur guna memenuhi kebutuhan pribadinya. Seperti untuk membeli sepeda motor, mobil, rumah, perabotan rumah, untuk renovasi rumah dan lain-lainnya .

2.1.3.2 Tujuan Kredit

Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit oleh perbankan, dalam Kasmir (2014:88) tujuan dari pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut:

1. Mencari keuntungan,

2. Membantu usaha nasabah, dan 3. Membantu pemerintah .

2.1.3.3 Fungsi Kredit

Disamping tujuan pemberian suatu kredit diatas, dalam Kasmir (2014:89) kredit juga memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan daya guna uang.

2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. 3. Untuk meningkatkan daya guna barang.

4. Meningkatkan peredaran barang. 5. Sebagai alat stabilitas ekonomi.

6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha. 7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan. 8. Untuk meningkatkan hubungan internasional . 2.1.3.4 Jaminan Kredit

Adapun jaminan yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh calon debitur, dalam Kasmir (2014:93) jaminan dari suatu kredit adalah sebagai berikut:

1. Dengan jaminan

a. Jaminan benda berwujud, yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan seperti:

1) Tanah 2) Bangunan

3) Kendaraan bermotor 4) Mesin-mesin/peralatan 5) Barang dagangan 6) Tanaman/kebun/sawah 7) Dan lainnya

b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan surat-surat yang dijadikan jaminan seperti:

1) Sertifikat saham 2) Sertifikat obligasi 3) Sertifikat tanah 4) Sertifikat deposito

5) Rekening tabungan yang dibekukan 6) Rekening giro yang dibekukan 7) Promes


(30)

9) Dan surat tagihan lainnya c. Jaminan orang

Yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit tersebut macet, maka orang yang memberikan jaminan itulah yang menanggung risikonya.

2. Tanpa jaminan

Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan dengan jaminan barang tertentu. Biasanya diberikan ungtuk perusahaan yang memang benar-benar bonafid dan professional sehingga kemungkinan kredit tersebut macet sangat kecil. Dapat pula kredit tanpa jaminan hanya dengan penilaian terhadap prospek usahanya atau dengan pertimbangan untuk pengusaha-pengusaha ekonomi lemah .

2.1.3.5 Prinsip Pemberian Kredit

Adapun analisis pemberian kredit berdasarkan kriteria penilain yang dilakukan oleh bank dapat dilakukan dengan analisis 5C dan 7P.

Menurut Kasmir (2014:95), analisis 5C adalah sebagai berikut: 1.Character

2.Capacity 3.Capital 4.Collateral 5.Condition.

Kemudian analisis pemberian kredit selanjutnya adalah analisis 7P, analisis 7P menurut Kasmir (2014:96) adalah sebagai berikut:

1.Personality 2.Party 3.Perpose 4.Prospect 5.Payment 6.Profitability 7.Protection. 2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Dana Pihak Ketiga pada Penyaluran Kredit Konsumsi Frianto Pandia (2012:9) mengungkapkan bahwa:

Sumber dana dari pihak ketiga adalah dana yang berasal dari masyarakat yang dihimpun dalam bentuk giro(demand deposit), tabungan(saving deposit)dan deposito (time deposit) dana ini bisa mencapai 80% sampai 90% dari totalitas dana yang dikelola oleh bank sebagai dana perkreditannya .

2.2.2 Pengaruh KebijakanLoan to Valuepada Penyaluran Kredit Konsumsi Agus Prawoto (2015:507) yang menyatakan bahwa:

Latar belakang penerbitan rasio loan to value oleh Bank Indonesia adalah karena diperlukan adanya pengaturan terkait dengan pemberian kredit atau pembiayaan pemilikan properti, kredit atau pembiayaan konsumsi beragun properti, dan kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor .

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kajian teori, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh terhadap penyaluran kredit konsumsi perbankan Indonesia.


(31)

6

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Alasan penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu dan hakikat di antara variabel-variabel dan dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif. Selain itu, penulis menggunakan penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan di analisis menggunakan statistik. Sedangkan alasan penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu objek penelitian, dan penelitian ini menggunakan metode verifikatif karena bertujuan untuk meneliti ulang hasil penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk memverifikasi kebenaran hasil penelitian sebelumnya.

3.2 Operasionalisasi Variabel 3.1 Variabel Independen (X1 dan X2)

Variabel independen menurut Sugiyono (2014:39) adalah:

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Varibel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya .

Sedangkan menurut V. Wiratna (2015:75) variabel independen adalah:

Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen .

Dalam penelitian ini variabel X1 adalah Dana Pihak Ketiga (DPK) sedangkan variabel X2 adalah KebijakanLoan to Value (LTV). Variabel X2 dalam penelitian ini merupakan variabel dummy,dimana kategori 0 adalah sebelum kebijakan LTV dan 1 untuk setelah kebijakan LTV.

Variabel dummy adalah variabel yang digunakan untuk mengkuantitatifkan variabel yang bersifat kualitatif misalnya jenis kelamin, ras, agama, perubahan kebijakan pemerintah, perbedaan situasi dan lainnya. Variabel dummy merupakan variabel yang bersifat kategorikal yang diduga mempunyai pengaruh terhadap variabel yang bersifatcontinue.

3.2 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen menurut Sugiyono (2014:39) adalah:

Sering disebut sebagai variabeloutput, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas .

Sedangkan menurut V. Wiratna (2015:75) variabel dependen adalah:

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas .

Sedangkan untuk variabel terikat/dependen (Y) yang digunakan adalah Penyaluran Kredit Konsumsi.

Agar lebih jelas, selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel 3.1.

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Sumber Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan telah dipublikasi.


(32)

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dapat diperoleh dengan membaca dan mempelajari berbagai macam bahan bacaan seperti buku-buku, jurnal-jurnal, artikel-artikel, laporan-laporan dan bahan lainnya terkait dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.

2. Riset Internet(online research)

Yaitu pengumpulan data yang berasal dari situs-situs terkait untuk memperoleh tambahan literatur, jurnal dan data lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.4 Populasi, Sampel dan tempat serta Waktu Penelitian 3.4.1 Populasi

Menurut V. Wiratna (2015:80) mengungkapkan populasi adalah:

Keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya .

Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dari penelitian ini adalah 88 laporan keuangan tahunan dari 22 Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.4.2 Sampel

Menurut V. Wiratna (2015:81) sampel adalah:

Bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian .

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan laporan keuangan tahunan Bank Umum Swasta Nasional Devisa selama 4 periode, maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 4 x 20 = 80 laporan keuangan tahunan dari Bank Umum Swasta Nasional Devisa dengan kriteria yang dipilih oleh penulis dalam menentukan penarikan sampel dalam penelitian ini adalah:

1. BUSN Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. BUSN Devisa yang laporan keuangannya memiliki data-data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini.

3.4.3 Tempat Serta Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, maka penulis mengadakan penelitian di Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Bandung yang berlokasi di Jalan Veteran No. 10 Bandung.

Adapun waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada Januari 2016 sampai dengan Agustus 2016.

3.5 Metode Pengujian data 3.5.1 Analisis Data

A. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.

Menurut V. Wiratna (2015:120) menyatakan bahwa:

Data yang berdistribusi normal artinya data yang mempunyai sebaran yang normal, dengan profil yang dapat dikatakan bisa mewakili populasi .

Uji normalitas uji dapat dilakukan dengan cara metode grafi p-plot dengan ketentuan sebagai berikut:


(33)

8

 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

B. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Menurut V. Wiratna (2015:226) mendefinisikan uji multikolinearitas adalah:

Terdapat linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang independen dari model yang ada .

Metode untuk menguji adanya multikolinearitas dilakukan dengan melihat tolerance valuedanvariance inflation factor(VIF). Batastolerance value> 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

C. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas merupakan indikasi varian antar residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien.

Menurut V. Wiratna (2015:226) mendefinisikan uji heterokedastisitas sebagai berikut: Suatu keadaan dimana varians dan kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas .

Untuk menguji apakah varian dari residual homogen digunakan uji rank Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual(error). Apabila ada koefisien korelasi yang signifikan pada tingkat kekeliruan 5%, mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

D. Uji Autokorelasi

Pada pengujian autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi dan berikut nilaiDurbin-Watsonyang diperoleh melalui hasil estimasi model regresi.

Menurut V. Wiratna (2015:225) menyatakan bahwa :

Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel sebelumnya .

Cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan nilai statistik Durbin-Watson (D-W). Uji Durbin-Watson digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel bebas.

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang telah diuraikan diatas adalah sebagai berikut:

A. Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Regression)

Pengertian analisis regresi berganda menurut V. Wiratna (2015:117) adalah:

Regresi berganda terdiri satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen .

Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh Dana Pihak Ketiga dan KebijakanLoan to Valueterhadap Penyaluran Kredit Konsumsi.

Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y = + 1X1+ 2X2+ e

Sumber: V. Wiratna (2015:227) Keterangan:

Y : Penyaluran Kredit Konsumsi X1 : Dana Pihak Ketiga

X2 : KebijakanLoan to Value : Konstanta

1, 2 : Koefisien Regresi


(34)

B. Analisis Deskriptif

Pengertian analisis deskriptif menurut V. Wiratna (2015:122) adalah:

Analisis deskriptif berusaha untuk menggambarkan berbagai karakteristik data yang berasal dari suatu sampel .

Adapun tujuan analisis deskriptif pada penelitian ini adalah untuk :

a. Mengetahui perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Mengetahui pengaturan kebijakan Loan to Value yang diterapkan pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Mengetahui perkembangan Penyaluran Kredit Konsumsi Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

C. Analisis Korelasi

Besarnya pengaruh masing-masing komponen variabel bebas terhadap variabel tidak bebas yaitu DPK terhadap penyaluran kredit konsumsi dan kebijakan LTV terhadap penyaluran kredit konsumsi dapat diketahui dengan menggunakan korelasi pearson. Ketentuan untuk melihat tingkat keeratan korelasi digunakan acuan pada tabel 3.2.

D. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (goodness of fit) yang dinotasikan dengan R2 merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi (R2) mencerminkan kemampuan variabel dependen. Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Besarnya pengaruh DPK (X1) dan Kebijakan LTV (X2) terhadap Penyaluran Kredit Konsumsi (Y) dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yaitu:

Kd = r2x 100% Sumber: Umi Narimawati (2010:50)

Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi atau Seberapa Jauh Perubahan Variabel Y Dipergunakan oleh Variabel X

r2 = Kuadrat Koefisien Korelasi

100% = Pengkali yang menyatakan dalam persentase 3.6 Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini dengan menggunakan pengujian secara parsial, yaitu untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Menurut V. Wiratna (2015:68) hipotesis adalah:

Jawaban sementara terhadap tujuan penelitian yang diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat .

A. Hipotesis Keseluruhan

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis mengajukkan hipotesis sebagai berikut:

1. Hipotesis parsial antara variabel bebas dana pihak ketiga terhadap variabel terikat penyaluran kredit konsumsi.

H0: Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit konsumsi perbankan Indonesia.

H1: Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh terhadap penyaluran kredit konsumsi perbankan Indonesia.

2. Hipotesis parsial antara variabel bebas kebijakan LTV terhadap variabel terikat penyaluran kredit konsumsi.

H0: Kebijakan Loan to Value (LTV) tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit konsumsi perbankan Indonesia.


(35)

10

B. Hipotesis Statistik

Pengujian statistik secara parsial akan menggunakan uji statistik t. Uji statistik t akan menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Dilihat dari bunyi hipotesis nol: = 0 dan hipotesis alternatifnya (H1): 0.

H0: = 0 : Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit konsumsi perbankan Indonesia.

H1: 0 : Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh terhadap penyaluran kredit konsumsi perbankan Indonesia.

H0: = 0 : KebijakanLoan to Value(LTV) tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit konsumsi perbankan Indonesia.

H2: 0 : Kebijakan Loan to Value (LTV) berpengaruh terhadap penyaluran kredit konsumsi perbankan Indonesia.

C. Menentukan Tingkat Signifikan

Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n k l, untuk menentukan tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.

Untuk menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak, dapat dilakukan dengan rumus:

= Sumber: Sugiyono (2014:194)

Dimana:

r = Korelasi parsial yang ditemukan n = Jumlah sampel

t = thitungyang selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel D. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan

Kriteria pengambilan keputusan hasil thitungadalah:

a. Jika thitung ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti H1 diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.

b. Jika thitung ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti H1 ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya.

c. thitungdicari dengan rumus perhitungan thitung.

d. ttabel; dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, = 0,05 dan dk = (n-k-1)

E. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka H0 ditolak (diterima) dan H1 diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya, dana pihak ketiga dan kebijakan loan to value berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap penyaluran kredit konsumsi. Tingkat signifikannya yaitu 5 % ( = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


(36)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Analisis Deskriptif

4.1.1.1 Dana Pihak Ketiga Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

Jumlah dana pihak ketiga terbesar yang dapat dihimpun pada periode tahun 2011 sampai dengan 2014 diperoleh oleh PT. Bank Central Asia, Tbk (BBCA) dan jumlah dana pihak ketiga terkecil yang dapat dihimpun pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 diperoleh oleh Bank of India Indonesia, Tbk (BSWD).

Untuk melihat perkembangan dana pihak ketiga pada 20 Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 dapat dilihat pada gambar 4.1. 4.1.1.2 Loan to ValuePada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Periode 2011-2014

Penilaian untuk kebijakan LTV dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy, kode 0 sebelum kebijakan LTV yaitu pada tahun 2011 dan kode 1 setelah kebijakan LTV dari tahun 2012-2014.

4.1.1.3 Penyaluran Kredit Konsumsi Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

selama periode 2011 sampai dengan 2014 penyaluran kredit konsumsi tertinggi 4 tahun berturut-turut disalurkan oleh PT. Bank central Asia, Tbk (BBCA) dan penyaluran kredit konsumsi terendah yang disalurkan periode 2011-2012 disalurkan oleh Bank of India Indonesia, Tbk (BSWD) sedangkan periode 2013-2014 penyaluran kredit konsumsi terendah disalurkan oleh Bank Mayapada Internasional, Tbk (MAYA).

Untuk melihat perkembangan penyaluran kredit konsumsi pada 20 Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 dapat dilihat pada gambar 4.2

.

4.1.2 Analisis Verifikatif 4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil dari uji normalitas dengan metodep-plot,maka uji normalitas dalam penelitian diketahui bahwa titik-titik yang diperoleh masih mengikuti garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan memiliki sebaran data yang terdistribusi secara normal. Dengan demikian asumsi normalitas data terpenuhi. Hasil uji normalitas dengan menggunakan metodep-plotdapat dilihat pada gambar 4.3.

2. Uji Multikolinearitas

Diketahui bahwa nilai tolerance yang diperoleh masing-masing variabel bebas > 0,1 dan Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa dari kedua variabel bebas yang diuji tidak ditemukan adanya korelasi yang kuat, sehingga asumsi multikolinieritas data terpenuhi. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.1

3. Uji Heterokedastisitas

Hasil dari uji heterokedasititas dalam penelitian ini terlihat bahwa titik titik yang diperoleh tidak membentuk pola tertentu, tetapi menyebar tidak beraturan dan berada di atas dan dibawah sumbu Y pada angka nol. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa variasi residual dalam data bersifat homokedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.4.

4. Uji Autokorelasi

Nilai Durbin-Watson yang diperoleh sebesr 0,439. Nilai ini berada diantara -2 dan 2. Sesuai dengan kriteria pengujian dapat dikatakan bahwa data yang digunakan tidak memiliki masalah autokorelasi, baik itu autokorelasi positif ataupun autokorelasi negatif. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.2.


(37)

12

4.1.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Regression)

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, maka persamaan regresi linier berganda yang akan dibentuk adalah sebagai berikut:

Y= = -2,411 + 0,161X1+6,133X2

Hasil analisis regresi berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.3. 4.1.2.3 Analisis Korelasi

1. Analisis Korelasi Antara Dana Pihak Ketiga Dengan penyaluran Kredit Konsumsi Nilai koefisien korelasi yang diperoleh antara Dana Pihak Ketiga (X1) dengan penyaluran kredit konsumsi Y sebesar 0,839. Nilai korelasi bertanda positif, yag menunjukan bahwa hubungan yang terjadi adalah searah. Berdasarkan interpretasi koefisien korelasi, nilai sebesar 0,839 termasuk kedalam kategori hubungan yang sangat kuat, berada dalam kelas interval antara 0,80 1,000.

2. Analisis Korelasi Antara Kebijakan Loan to Value Dengan penyaluran Kredit Konsumsi

Nilai koefisien korelasi yang diperoleh antara kebijakan LTV (X2) dengan penyaluran kredit konsumsi (Y) adalah sebesar 0,208. Nilai korelasi bertanda positif, yang menunjukan bahwa hubungan yang terjadi adalah searah. Berdasarkan interpretasi koefisien korelasi, nilai sebesar 0,208 termasuk kedalam kategori hubungan yang rendah, berada dalam kelas interval antara 0,20 0,399.

Hasil dari analisis korelasi dapat dilihat pada tabel 4.4. 4.1.2.4 Analisis Koefisien Determinasi

Hasil dari analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) memberikan kontribusi paling dominan terhadap penyaluran kredit konsumsi dengan kontribusi yang diberikan sebesar 69,6%, lalu 3,2% diberikan oleh kebijakan LTV dan 27,2% lainnya merupakan konstribusi dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini diantaranya adalah tingkat suku bunga simpanan, rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Loan), rasio permodalan bank (Capital Adequacy Ratio), jumlah nasabah, tingkat suku bunga kredit dan lainnya.

Hasil dari analisis koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.5. 4.1.2.5 Pengujian Hipotesis

A. Pengujian Hipotesis Pertama Dana Pihak Ketiga Berpengaruh Terhadap Penyaluran Kredit Konsumsi

Diketahui bahwa nilai thitung yang diperoleh Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 13,922. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai ttabelpada tabel distribusi t. Dengan =0,05, df=n-k-1=80-2-1= 77, diperoleh nilai ttabel untuk pengujian dua pihak sebesar ±1,991. Dari nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai thitung yang diperoleh sebesar 13,922, berada diluar nilai ttabel (-1,991 dan 1,991). Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya secara parsial Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit konsumsi perbankan Indonesia periode tahun 2011-2014.

Hasil pengujian hipotesis pertama dapat dilihat pada tabel 4.6.

B. Pengujian Hipotesis Kedua Kebijakan Loan to Value Berpengaruh Terhadap Penyaluran Kredit Konsumsi

Diketahui bahwa nilai thitungyang diperolehLoan to Value(LTV) sebesar 2,597. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tabel distribusi t. Dengan =0,05, df=n-k-1=80-2-1= 77, diperoleh nilai ttabel untuk pengujian dua pihak sebesar ±1,991. Dari nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai thitung yang diperoleh sebesar 2,597, berada diluar nilai ttabel (-1,991 dan 1,991). Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya secara parsial Loan to Value (LTV) berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit konsumsi perbankan Indonesia periode tahun 2011-2014.


(38)

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit Konsumsi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dana pihak ketiga dengan penyaluran kredit konsumsi sebesar 0,839. Nilai korelasi bertanda positif, yang menunjukan bahwa hubungan yang terjadi adalah searah dan mempunyai arti bahwa semakin besar dana pihak ketiga maka kredit konsumsi yang akan disalurkan oleh bank akan semakin besar. Berdasarkan interpretasi koefisien korelasi, nilai sebesar 0,839 termasuk kedalam kategori hubungan yang sangat kuat, berada dalam kelas interval antara 0,800-1,000.

Hasil pengujian hipotesis antara dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit konsumsi menunjukkan bahwa nilai thitungyang diperoleh dari variabel dana pihak ketiga berada diluar nilai ttabel. Dari hasil pengujian hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit konsumsi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.

Besarnya pengaruh dana pihak ketiga terhadap penyaluran kredit konsumsi yaitu sebesar 69,6% lalu 3,2% diberikan oleh kebijakan loan to value dan sisanya 27,2% merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini diantaranya adalah tingkat suku bunga simpanan baik itu simpanan giro, tabungan maupun deposito, rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Loan) bank yang rendah, tingginya rasio permodalan bank (Capital Adequacy Ratio), kinerja perusahaan yang baik (Return On Asset), jumlah nasabah dan faktor lainnya.

Fenomena yang terjadi pada Bank Danamon, Bank QNB Kesawan dan Bank Mega, penyaluran kredit konsumsi menurun disaat dana pihak ketiga yang meningkat. Kredit konsumsi yang disalurkan oleh ketiga bank tersebut menurun sementara tidak diikuti dengan dana pihak ketiga yang menurun. Penurunan kredit konsumsi pada ketiga bank tersebut diprediksikan karena terkena dampak sementara dari kebijakan loan to value, kenaikan tingkat suku bunga kredit dan perlambatan ekonomi Indonesia sehingga mengakibatkan kredit yang disalurkan oleh bank menurun.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Greydi (2013) yang menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan salah satu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap peningkatan penyaluran kredit perbankan pada bank umum di Indonesia. Venny (2015) menyatakan bahwa dana pihak ketiga memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap jumlah penyaluran kredit.

4.2.2 Pengaruh KebijakanLoan to ValueTerhadap Penyaluran Kredit Konsumsi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kebijakanloan to value dengan penyaluran kredit konsumsi sebesar 0,208. Nilai korelasi bertanda positif, yang menunjukan bahwa hubungan yang terjadi adalah searah dan mempunyai arti bahwa diterbitkannya kebijakan loan to value pada tahun 2012 meningkatkan kredit konsumsi yang disalurkan oleh perbankan. Berdasarkan interpretasi koefisien korelasi, nilai sebesar 0,208 termasuk kedalam kategori hubungan yang rendah, berada dalam kelas interval antara 0,200-0,399.

Hasil pengujian hipotesis antara kebijakan loan to value terhadap penyaluran kredit konsumsi kredit menunjukkan bahwa nilai thitungyang diperoleh dari variabel dana pihak ketiga berada diluar nilai ttabel. Dari hasil pengujian hipotesis parsial tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel kebijakan loan to value berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit konsumsi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Hal ini juga menunjukkan bahwa kebijakan loan to value berbanding searah dengan penyaluran kredit konsumsi.

Besarnya pengaruh kebijakanloan to valueterhadap penyaluran kredit konsumsi yaitu sebesar 3,2% lalu 69,6% diberikan oleh dana pihak ketiga dan sisanya 27,2% merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini diantaranya adalah faktor dari rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Loan) bank yang rendah, tingginya rasio


(39)

14

penyaluran kredit pada saat kebijakan loan to value diterapkan, diprediksikan penyaluran kredit pada bank tersebut menurun akibat terkena dampak sementara dari aturan kebijakan loan to valueserta tingginya suku bunga kredit.

Fenomena yang terjadi dilapangan yang diungkapkan oleh Direktur Kredit Konsumer Bank Central Asia, Henry Konaefi (2013) menyatakan kebijakan baru ini hanya akan memperlambat penyaluran kredit konsumsi selama 3 bulan hingga 4 bulan, setelahnya pertumbuhan kredit akan berangsur pulih. Hal ini juga sama seperti yang diungkapkan oleh pernyataan DirekturRetail Banking Bank Permata, Lauren Sulistiawati (2012) yang menyatakan jika aturan LTV yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) tidak terlalu berpengaruh terhadap bisnis kredit konsumsi Bank Permata, hal ini dapat dilihat dari jumlah kredit konsumsi yang disalurkan oleh bank permata meningkat dari tahun ke tahun. Kredit konsumsi yang disalurkan oleh kedua bank tersebut tidak terpengaruh oleh kebijakan loan to value karena didorong oleh faktor lain seperti meningkatnya dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank sehingga kredit konsumsi yang disalurkan oleh bank tersebut akan ikut meningkat.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian Alfiah (2014) yang menyatakan bahwa loan to valueuntuk kredit rumah memberikan pengaruh yang signifikan positif terhadap kredit konsumsi. V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh dana pihak ketiga dan kebijakan loan to value terhadap penyaluran kredit konsumsi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap kredit konsumsi yang disalurkan oleh Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Artinya, ketika dana pihak ketiga meningkat, maka kredit konsumsi yang disalurkan oleh perbankan pun akan ikut meningkat. Rendahnya penyaluran kredit konsumsi oleh perbankan sebagian besar disebabkan oleh rendahnya jumlah penghimpunan dana pihak ketiga, tingginya tingkat suku bunga kredit yang dibebankan oleh bank, ekonomi yang melambat selama beberapa tahun terakhir serta dampak sementara dari aturanloan to value.

2.

Kebijakan loan to value berpengaruh signifikan terhadap kredit konsumsi yang

disalurkan oleh Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Artinya, kebijakan loan to value yang diterapkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2012 cenderung meningkatkan pertumbuhan kredit konsumsi pada perbankan. Rendahnya penyaluran kredit konsumsi dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi Indonesia dan kenaikan tingkat suku bunga kredit sehingga mengakibatkan kredit yang disalurkan oleh bank menurun

.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Operasional 1. Bagi Perbankan

Sebelum bank memberikan kreditnya bank juga harus memperhatikan beberapa faktor dalam penilaian kredit, salah satunya adalah dengan analisis 5C.

2. Bagi Nasabah

Bagi nasabah, diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumber pengetahuan dan referensi untuk mengetahui tentang kondisi perbankan di Indonesia khususnya BUSN Devisa yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014 serta memberikan informasi terkait dampak dari aturanLoan to Value yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.


(40)

5.2.2 Saran Akademis

1. Saran Pengembangan Ilmu

Untuk pengembangan ilmu akuntansi khususnya akuntansi keuangan di bidang perbankan, diharapkan penelitian selanjutnya menambahkan variabel lain agar penelitian-penelitian selanjutnya menambah keberagaman hasil penelitian dan melahirkan pengetahuan yang baru.

2. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini menjadi sumber referensi untuk penelitian selanjutnya dan diharapkan jika melakukan penelitian yang sama dengan variabel yang sama menggunakan referensi buku terbaru agar lebihupdate.


(41)

16

DAFTAR PUSTAKA

Agus Prawoto. 2015.Teori & Praktek Penilaian Properti.Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA. Agust Supriadi. 2015. Bank Indonesia: Ekonomi Melambat, Permintaan Kredit Anjlok. Online.

<http://cnnindonesia.com/ekonomi/20150721091225-78-67375/bank-indonesia-ekonomi-melambat-permintaan-kredit-anjlok/, di akses pada Maret 2016>.

Akinyomi Oladele John. 2014. Effect of Deposit Volume on Banks Lending Behaviour in the Nigerian Post-Consolidation Era. International Journal of Innovation and Scientific Research. Vol. 4 No.1; 21-25. ISSN: 2351-8014.

Alfiah Kusumawati. 2014. Pengaruh Loan to Value Terhadap Kinerja LNC Pada Kredit Kepemilikan Rumah Studi Kasus PT. Bank Negara Indonesia Customer & Retail Loan Center Makassar.Tesis. Magister Manajemen. Makassar: Universitas Hasanuddin. Bank Indonesia. 2013. Bank Indonesia Keluarkan Ketentuan Baru tentang Rasio LTV/FTV.

Online. <http://bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/edukasi_ltv_ftv.aspx/ , di akses pada Januari 2016>.

Bank Indonesia. 2012. Kajian Stabilitas Keuangan No. 19, September 2012. Jakarta: Bank Indonesia.

Dendawijaya. 2005.Manajemen Perbankan.Bogor: Ghalia Indonesia.

Deniz Igan and Heedon Kang. 2011. Do Loan-to-Value and Debt-to-Income Limits Work? Evidence From Korea.IMF Working Paper WP 11/297.

Dewi Restu Mangeswuri. 2013.Kebijakan Loan To Value Guna Membatasi Pemberian KPR.Info Singkat. Vol. V, No. 19. ISSN 2088-2351.

Desi Pujiati, Maria Ancela, Beny Susanti dan Mujiyani. 2013. Pengaruh Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit pada PT. Bank Central Asia, Tbk. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil). Vol. 5. ISSN: 1858-2559.

Florian Neagu, Luminita Tatarici and Irina Mihai. 2015. Implementing Loan-To-Value and Debt Service-To-Income Measures: A Decade of Romanian Experience. National Bank of Romania. Occasional Papers No. 15. ISSN: 1584-0867.

Frianto Pandia. 2012.Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Jakarta: Rineka Cipta.

Greydi Normala Sari. 2013.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi penyaluran Kredit Bank Umum di Indonesia (Periode 2008.1-2012.2). Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. Vol. 1 No.3; 931-941. ISSN: 2303-1174.

Hendro Wibowo dan Sutrisno. 2015. Determinan Penyaluran Kredit Konsumsi pada Bank Konvensional.Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen. Vol. 1 No. 1; 13-20. E-ISSN: 2443-1419.

Henry Konaefi. 2013. Perluasan LTV Tidak Berpengaruh Signifikan. Online. <http://kontan.co.id/news/perluasan-ltv-tak-berpengaruh-signifikan/ , diakses Juni 2016>.


(1)

17

Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ida Ayu Putri Saraswati. 2014.Analisis Kebijakan Bank Indonesia Tentang Loan To Value Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Kantor Cabang Singaraja. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 4 No. 1.

Irham Fahmi. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Ismail. 2010.Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi.Jakarta: Kencana.

Ivo Krznar dan James Morsink. 2014. With Great Power Comes Great Responsibility: Macroprudential Tools at Work in Canada. Washington: International Monetary Fund Working Papers 14/83.

Julius R. Latumaerissa. 2014.Manajemen Bank Umum.Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Kasmir. 2014.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta: Rajawali Pers.

Ktut Silvanita Mangani. 2009.Bank & Lembaga Keuangan Lain.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lauren Sulistiawati. 2012. Tak Terpengaruh LTV, Kredit KPR Permata Dipatok Rp15 T. Online. <http://neraca.co.id/article/21359/tak-terpengaruh-ltv-kredit-kpr-permata-dipatok-rp 15-t/ , diakses Januari 2016>.

Lokot Zein Nasution. 2013. Pengaruh Loan To Value dan Shock Variabel Makro Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Industri Properti Indonesia. Jurnal Pembangunan Manusia. Vol. 7 No.3.

Muhammad Abdul Majid Ikram. 2014. Analisis Perbandingan Dampak Kebijakan Loan To Value Terhadap Kinerja Keuangan Bank: Studi Kasus Empat Bank Umum di Provinsi Riau. Tesis. Magister Manajemen. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Muliaman D. Hadad. 2015. OJK Relaksasi Aturan Uang Muka KPR dan KKB. Online. <http://Infovesta.com/ , diakses Januari 2016>.

Oktaviani dan Irene Rini Demi Pangestuti. 2012. Pengaruh DPK, ROA, CAR, NPL, dan Jumlah SBI Terhadap Penyaluran Kredit Perbankan (Studi Pada Bank Umum Go Public di Indonesia Periode 2008-2011).Diponegoro Journal Of Management. Vol. 1 No. 2; 430-438.

Peraturan Bank Indonesia No. 17/10/PBI/2015 Tentang Rasio Loan to Value atau Rasio Financing to Value untuk Kredit atau Pembiayaan Properti dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor.

Princes Dianria Marizsa. 2015.Analisis Pengaruh Kebijakan Loan To Value, Inflasi, Suku Bunga Kredit dan Loan to Deposit Ratio, terhadap Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Provinsi Lampung Periode 2010:01-2014-09. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan. Lampung: Universitas Negeri Lampung.


(2)

Regi Fachriansyah. 2015. Kebijakan LTV Akan Dilonggarkan! Bagaimana Kinerja Properti dan Perbankan. Online. <http://vibiznews.com/2015/04/22/kebijakan-ltv-akan-dilonggarkan-bagaimana-kinerja-properti-dan-perbankan/, di akses pada Januari 2016>.

Sugiyono. 2014.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/10/DPNP Tanggal 15 Maret 2012. Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/40/DKMP Tanggal 24 September 2013.

Tatik Setiyati. 2007.Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Produk Domestik Bruto (PDB) terhadap Penyaluran Kredit Pada Perbankan di Indonesia.Skripsi. Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Totok Nudisantoso dan Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.

Umi Narimawati. 2010.Penulisan Karya Ilmiah.Jakarta: Penerbit Genesis.

V. Wiratna Sujarweni. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Veithzal Rivai. 2013. Commercial Bank Management: Manajemen Perbankan Dari Teori ke Praktek.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Venny Rohviani, Mardi dan Erika Takidah. 2015. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Pinjaman dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Pada Industri Perbankan di Indonesia.Proceeding Book Seminar dan Konferensi Nasional 2015. Jakarta.

Http://bi.go.id/ Http://idx.co.id/


(3)

19

LAMPIRAN

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Dana Pihak Ketiga (DPK) (X1)

Sumber dana dari pihak ketiga adalah dana yang berasal dari masyarakat yang dihimpun dalam bentuk giro (demand deposit), tabungan (saving deposit) dan deposito (time deposit) dana ini bisa mencapai 80% sampai 90% dari totalitas dana yang dikelola oleh bank sebagai dana perkreditannya.

(Frianto Pandia, 2012:9)

Dana Pihak Ketiga = Giro + Tabungan + Deposito

(Frianto Pandia, 2012:188)

Rasio

KebijakanLoan To Value(LTV) (X2)

Rasio Loan to Value yang diterapkan oleh Bank Indonesia diperlukan untuk penilaian agunan terkait dengan pemberian kredit atau pembiayaan konsumsi beragun properti, dan kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor.

(Agus Prawoto, 2015:507)

0 sebelum kebijakan LTV, 1 sesudah kebijakan LTV (variabel

dummy)

(Ivo dan James, 2014:34)

Nominal

Penyaluran Kredit Konsumsi (Y)

Kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi berupa barang atau jasa dengan cara membeli, menyewa, atau dengan cara lain. Kredit konsumsi meliputi kredit kendaraan pribadi, kredit perumahan (untuk diri sendiri), kredit untuk pembayaran sewa/kontrak rumah, pembelian alat-alat rumah tangga.

(Viethzal Rivai, 2013:203)

Jumlah kredit konsumsi yang disalurkan oleh bank

(Viethzal Rivai, 2013:203)

Rasio

Tabel 3.2

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 0,199 Sangat Rendah

0,20 0,399 Rendah

0,40 0,599 Sedang

0,60 0,799 Kuat

0,80 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2014:184)

Gambar 4.1


(4)

Gambar 4.2

Perkembangan Penyaluran Kredit Konsumsi Periode Tahun 2011-2014

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas

Tabel 4.1


(5)

21

Gambar 4.4

Hasil Uji Heterokedastisitas Tabel 4.2

Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 4.3

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.4 Hasil Analisis Korelasi


(6)

Tabel 4.5

Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Tabel 4.6 Pengujian Hipotesis X1

Tabel 4.7 Pengujian Hipotesis X2


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Efisiensi Operasional, Kecukupan Modal, Dana Pihak Ketiga Dan Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 64 82

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

6 110 108

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Volume Kredit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 29 79

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Pengaruh Distress Risk,Firm Size, Dan Book To Market Ratio Terhadapreturn Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 – 2014

1 29 90

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46

Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada BUSN Devisa yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 2 1

Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Suku Bunga Kredit terhadap Penyaluran Kredit pada perusahaan Bank umum yang terdaftar di Bursa efek Indonesia Studi kasus tahun 2011-2014

2 8 65