Universitas Sumatera Utara
2.3 Masalah Kurang Gizi pada Anak Sekolah
Berbagai masalah kesehatan dijumpai di kalangan anak sekolah, diantaranya adalah kurangnya pertumbuhan fisik secara optimal. Salah satu faktor yang sangat
menentukan adalah faktor gizi. Kurang gizi pada masa ini akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan badan, mental, kecerdasan dan mudah terserang
penyakit infeksi. Di samping kurang gizi, ditemukan juga masalah kesehatan pada anak yang disebabkan gizi lebih yang dapat menyebabkan kegemukan dan anak
berisiko menderita penyakit degeneratif. Pada dasarnya seiring dengan pertambahan usia anak, ragam makanan yang diberikan harus bergizi lengkap dan
seimbang. Peran zat gizi ini penting untuk menunjang tumbuh kembang anak, termasuk untuk menunjang kecerdasannya. Dalam hal pengaturan pola konsumsi
makan, orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam memilih jenis makanan yang bergizi seimbang. Dikatakan juga bahwa bila terdapat kebiasaan
makan yang jelek pada anak, selain dipengaruhi oleh kebiasaan keluarga yang jelek juga dipengaruhi oleh pendapatan keluarga yang rendah. Dengan pendapatan
terbatas, tidak terpenuhinya variasi dan jumlah makanan yang dibutuhkan dalam mengembangkan kebiasaan gizi yang baik pada anak Gibeon, 2011
Jumirah 2008 mengemukakan dalam penelitiannya, anak sekolah dasar di kelurahan Namo Gajah Medan Tuntungan sebagian besar mempunyai status baik,
namun masih ditemukan kasus guzi kurang dan buruk. Berdasarkan indeks BBU bahwa 26,7 anak mengalami gizi kurang dan 1,1 gizi buruk. Sedangkankan
berdasarkan indeks TBU ditemukan anak yang pendek sebanyak 12,6 dan sangat pendek 5,6.
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting sehingga kondisi keluarga akan sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak. Peranan
sosial ekonomi keluarga terhadap pendidikan anak sangat luas dan uraian ini bergantung dari sudut orientasi mana akan dilakukan. Dari sudut ekonomi,
keluarga adalah organisasi ekonomi primer. Kondisi ekonomi yang kurang atau
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
kemiskinan akan berpengaruh besar terhadap kondisi fisik dan mental tiap anggota keluarga. Singgih, 2000
Kurang gizi pada anak sekolah pada umumnya disebabkan karena kebiasaan makan anak yang tidak teratur. Dimana pada masa ini anak mulai memilih sendiri
makanan yang disenangi dan sudah menyukai makanan di luar rumah. Selain dari perubahan pola makan, anak-anak pada usia ini juga mengalami pergeseran status
gizi karena tingkat pengetahuan dan kebiasaan jajannya. Santoso S, 2004 Masalah kurang gizi yang sering ditemukan dan berdampak pada prestasi
belajar dan pertumbuhan fisik anak SD antara lain Kurang Energi Protein KEP, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium GAKY, Kurang Vitamin
A. Almatsier, 2009 a Kurang Energi Protein KEP
Suatu kondisi dimana jumlah asupan zat gizi yaitu energi dan protein kurang dari yang dibutuhkan. Akibat buruk dari KEP bagi anak SD adalah
anak menjadi lemah daya tahan tubuhnya dan terjadi penurunan konsentrasi belajar.
b Anemia Gizi Besi Suatu kondisi pada anak SD dengan kadar haemoglobin Hb dalam darah
kurang dari normal kurang dari 12 gr . Akibat buruk dari anemia gizi besi adalah anak menjadi lesu, lemah, letih, lelah, dan lalai 5 L dan
mengurangi daya serap otak terhadap pelajaran. c Gangguan Akibat Kurang Yodium GAKY
Suatu gejala yang diakibatkan oleh kekurangan asupan yodium dalam makanan sehari-hari yang berlangsung dalam jangka waktu lama. Masalah
GAKY pada umumnya ditemukan di dataran tinggi. Akibat buruk GAKY adalah anak menjadi lamban dan sulit menerima pelajaran.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
d Kurang Vitamin A KVA Suatu kondisi yang diakibatkan oleh jumlah asupan vitamin A tidak
memenuhi kebutuhan tubuh. Akibat buruk dari kurang vitamin A adalah menurunya daya tahan tubuh terhadap infeksi sehingga anak mudah sakit.
Disamping itu vitamin A terkait dengan fungsi penglihatan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel
Depeden
3.2 Definisi Operasional
Definisi Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
Status gizi: Status gizi yang digunakan
pada penelitian ini Kartu Menuju Sehat
KMS anak SD MI
berdasarkan jenis
kelamin, dimana pengukuran
secara rutin selama 4 bulan sekali oleh
- Microtoa
- Timbangan
Pengukuran tinggi dan
berat badan Status gizi
berdasarkan WHO
Ordinal Faktor-faktor yang mempengaruhi :
• Pola makan anak • Pekerjaan orang tua
• Pendapatan orang tua • Lingkungan tempat tinggal
• Pendidikan orang tua Status gizi anak SD
Universitas Sumatera Utara