31
pembelajaran adalah demonstrasi unjuk kerja dengan observasi dan hasil akhirnya dapat dilihat dari hasil jahitan yang dihasilkan.
5. Peningkatan Ekonomi
Lembaga kursus merupakan wujud nyata dari lembaga PLS yangdiselenggarakan dan dikelola oleh masyarakat. Lembaga kursus
bertujuan untukmemberikan latihan dan keterampilan kepada warga masyarakat warga belajar. Melaluipendidikan keterampilan ini masyarakat
dapat mengembangkan diri, memiliki keahlian atauketerampilan yang bisa berfungsi untuk kehidupannya. Sehingga keberadaan lembagakursus dalam
kehidupan masyarakat
dapat meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilanmasyarakat bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari.
Kehadiran lembaga kursus ditengah-tengah kalangan masyarakat didasarkan ataskeadaan warga belajar, karena tidak semua orang
mendapatkan kesempatan yang samauntuk belajar pada pendidikan formal. Seperti kondisi ekonomi keluarga yang rendah danusia warga belajar yang
tidak sesuai dengan batas usia yang ditentukan pada pendidikanformal. Sebagai contoh keterampilan komputer, menjahit dan keterampilan
berbahasa. Padahal keterampilan tersebut sangat dibutuhkan oleh peserta didik agar menjadi orang yangsiap dipakai pada lapangan kerja.
Setelah berakhirnya proses pelatihan dan keterampilan menjahit dapat dilihat adanya sebagian perserta kursus yang kemudian
mempraktekkan keterampilannya, ada yang bekerja di pabrik garmen ada
32
yang berkerja pada penjahit –penjahit besar dan ada yang memberanikan diri
membuka usaha sendiri. Salah satu tujuan dengan dibukanya balai latihan atau tempat
–tempat kursus adalah untuk mencetak hasil lulusan yang siap untuk bekerja, yang mana secara ekonomi akan meningkat sesuai dengan
kemampuan para lulusan dalam mengelola keterampilannya. Pada pelaksanaan pelatihan dan kursus menjahit biasanya yang
menjadi peserta didik merupakan mereka kaum perempuan. Jumlah peserta kaum perempuan hampir 90 sementara jumlah peserta laki-lakinya hanya
sekitar 10. Perempuan yang mengikuti pelatihan dan kursus menjahit berkeinginan untuk dapat memperoleh keterampilan yang nantinya dapat
dipergunakan untuk mencari penghasilan baik untuk pribadinya maupun untuk keluarganya.
Menurut Srikandi 2013:81 peranan strategis perempuan dalam menyukseskan pembangunan bangsa dapat dilakukan melalui: per-tama,
Peranan perempuan dalam keluarga, perempuan merupakan benteng utama dalam keluarga. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dimulai dari
peran perempuan dalam memberikan pendidikan kepada anak-nya sebagai generasi penerus bangsa. Kedua, peranan perempuan dalam Pendidikan.
Jumlah perempuan yang demi-kian besar merupakan aset dan pro- blematika di bidang ketenaga kerjaan. Dengan mengelola potensi
perempuan melalai bidang pendidikan dan pelatihan maka tenaga kerja perempuan akan semakin menempati posisi yang lebih terhormat untuk
mampu mengangkat derajat bangsa. Ketiga, peranan perempuan dalam
33
bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan memacu pertumbuhan industri dan peningkatan pemenuhan kebutuhan dan kualitas hidup. Di sektor ini
perempuan dapat membantu peningkatan ekonomi keluarga melalui berbagai jalur baik kewirausahaan maupun sebagai tenaga kerja yang
terdidik.
Instrumentaisasi pendidikan orang dewasa sangat erat dengan “ekonoisasi” kehidupan sosial. Pembelajaran dilihat dalam perspektif yang
diharapkan memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi dan peluang seseorang untuk berpartisipasi dalam pasar buruh, atau lebih
umumnya kemampuan seseorag untuk bertahan hidup dalam ekonomi global. Disebabkan oleh merembesnya dari rasionalitas ekonomi dan
keunggulan pengetahuan dan informasi bagi produksi dan kontribusi barang dan jasa, fungsi pendidikan orang dewasa sangat dianjurkan dalam bidang
tenaga kerja dan pndidikan kejuruan. Jadi, dari sudut pandang ekonomi yang diglobalkan, pendidikan orang dewasa membutuhkan alat yang
memadai untuk tujuan meningkatkan persaingan individu dan organisasi. Mathias Finger dan Jose Manuel Asun, 2004: 181-182.
34
B. Kerangka Pikir