Cara Menentukan Satpel TINJAUAN PUSTAKA

27 3 Condition , persyaratan yang harus ada atau diperhatikan pada saat perilaku yang diharapkan dimiliki oleh audiensi itu dievaluasi. 4 Degree , target tujuan yang harus dicapai atau tingkatan minimal yang harus dimiliki audiensi. Persyaratan dalam membuat TIK, antara lain: 1 Harus menggunakan istilah kata kerja yang operasional, yaitu kata kerja yang menunjukkan tingkah laku yang dapat diamati. 2 Harus berorientasi pada sasaran berbentuk tingkah laku sasaran. 3 Harus dalam bentuk hasil belajar. 4 Hanya meliputi satu jenis tingkah laku. Contoh: Setelah pelajaran selesai, siswa SMA kelas 10 dapat menerjemahkan uraian tentang kesehatan dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia paling sedikit sebanyak satu halaman dalam tempo 60 menit. Audience : Siswa SMA kelas 10 Behavior : Dapat menerjemahkan uraian tentang kesehatan dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Condition : Tanpa membuka kamus. Degree : Sebanyak satu halaman selama 60 menit.

2.10 Cara Menentukan Satpel

Bunga Hasna Adillah 160110130110 BahanMateri yang Diberikan Bahanmateri yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang sasaran agar materi mudah dipahami oleh sasaran, penyusunan materi harus sistematik. Istilah asing sebaiknya sudh diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan penggunaan istilah harus ajeg dari awal sampai akhir penyuluhan. Pemilihan Metode Muhammad Arfianto Nur 160110130069 Pemilihan metode yang tepat akan menentukan keberhasilan proses penyuluhan. Untuk memperoleh metode yang tepat, seorang penyuluh harus 28 dapat memahami kriteria pemilihan metode serta mengerti tentang prinsip- prinsip menggunakan metode mengenai jenis-jenis metode beserta karakteristiknya Pemilihan metode harus mengacu pada kriteria tertentu, yaitu : 1. Menunjang penyampaian TIK yag telah ditetapkan. Hal ini tergantung pada perubahan perilaku yang diharapkan, berdasarkan taksonomi Bloom yang membagi perilaku manusia dalam 3 ranah, yaitu :  Kognitif Pengetahuan  Afektif Sikap  Psikomotor Keterampilan 2. Sesuai dengan materi yang akan disajikan 3. Sesuai dengan karakteristik siswasasaranusiatingkat pendidikan. 4. Bergantung pada waktu yang tersedia 5. Bergantung pada sarana dan prasarana 6. Bergantung pada banyak sasaran 7. Bergantung pada kemampuan penyuluh 8. Bergantung pada besar kecilnya ruangan 29 Prinsip Penggunaan Metode  Tidak ada satupun metode yang dapat digunakan untuk mencapai semua tujuan  Sebaiknya digunakan lebih dari satu metode dalam satu penyuluhan Tujuan Instruksional Khusus Meningkatkan membentuk pengetahuan Meningkatkanmembentuk keterampilan Meningkatkan membentuk sikap Metode yang digunakan :  Ceramah  Diskusi  Tanya Jawab  Pemberian Tugas Metode yang digunakan :  Demonstrasi  Eksperimen  Praktik Metode yang digunakan :  Permainan  Simulasi Kegiatan Belajar Mengajar Hedy Diana 160110130037 Kegiatan belajar mengajar KBM adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh penyuluh maupun sasaran dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Langkah ini merupakan langkah yang harus ditempuh agar proses belajarpenyuluhan berjalan dengan lancar sehingga dapat dapat timbul interaksi antara penyuluh dengan audiensi sehingga audiensi akan mengalami perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Di dalam SATPEL harus ditulis apa saja kegiatan guruPenyuluh dan apa saja kegiatan audiensi. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan penyuluhan merupakan pemikiran langkah yang harus ditempuh oleh gurupenyuluh untuk membantu audiensi mencapai tujuan instruksional atau terjadinya perubahan tingkah laku. Kegiatan penyuluh dalam mengatur strategi pembelajaran meliputi hal-hal sebagai berikut. 1. Pendahuluan Tahap ini membutuhkan waktu 10 dari waktu pertemuan yang dialokasikan dan bertujuan membawa siswa kebagian pokok pembelajaran. Peristiwa belajar yang perlu dilaksanakan pada tahap inni, antara lain : 30  Menyiapkan siswa atau menenangkan siswa  Memberi salam  Memperkenalkan diri  Menarik perhatian siswa  Menimbulkan atau meningkatkan motivasi  Memberitahukan TIK yang akan dicapai  Menjelaskan KBM  Menyajikan bahan pengait dengan cara persepsites awal Fungsi tahapan ini untuk merangsang terciptanya kondisi internal pada diri siswa 2. Pengembangan Banyak orang beranggapan bahwa tahap ini merupakan pengajaran sesungguhnya. Sebanyak 65 dari alokasi waktu yang tersedia digunakan untuk menyampaikan materi yang bersifat pengetahuan, 25 sisanya untuk materi yang bersifat keterampilan. KBM yang dilaksanakan, meliputi :  Penyampaian materi  Pemotivasian dan pembimbingan siswa belajar  Pemerolehan umpan balik 3. Konsolidasi Mengonsolidasi bagian materi yang telah diajarkan menjadi satu kesatuan dilakukan dengan cara merangkum. Dalam proses konsolidasi kita harapkan adanya persamaan pandangan antara penyuluh dan sasaran terhadap pesan yang telah disampaikan. 4. Pemberian tugas Pemberi tugas meliputi :  Menghubungkan apa yang didapat dengan apa yang akan diajarkandiberikan.  Menutup pelajaranpenyuluhan  Menenangkan sasaran  Memberi salam 5. Kegiatan sasaran Bila di dalam kelas:  Anak duduk dengan tenang 31  Menyiapkan alat pelajaran  Mendengarkanmelaksanakan perintah penyuluh  Mencatat  Menjawab pertanyaan Bila di masyarakat :  Sasaran duduk dengan tenang  Mendengarkan  Menjawab dan bertanya  Dalam metode demonstrasi sasaran mungkin ikut serta memperaktikannya  Menenekankan apa yang sedang diberikan Alat Peraga Media Promosi Kesehatan Catherine Gitta M. 160110130090 Alat peraga atau media dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa, atau dicium untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi. Alat bantu ini sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses penyuluhan Notoatmodjo, 2007. Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sasaran penyuluhan sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah proses penerimaan pengetahuan yang baru. Biasanya, dalam suatu kegiatan promosi kesehatan akan digunakan beberapa alat peraga secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dan foto dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik tunggal maupun dikombinasikan, ada dua hal yang tetap harus diperhatikan, yaitu alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran dan ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh masyarakat sasaran. Alat peraga yang digunakan secara baik akan memberikan keuntungan bagi penyuluh, antara lain: 1. Dapat menghindari salah pengertian atau salah tafsir 32 2. Dapat memperjelas materi yang diterangkan dan mempermudah sasaran menangkap materi yang telah dijelaskan 3. Materi yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutamaaa hal-hal yang mengesankan 4. Dapat menarik dan memusatkan perhatian sasaran 5. Dapat member motivasi yang kuat untuk melakukan hal-hal yang diajarkan atau dianjurkan. Alat peraga dapat dibagi ke dalam empat kelompok besar, yaitu: 1. Benda asli Merupakan benda yang keberadaannya sungguh ada, baik hidup maupun mati. Alat peraga menggunakan benda asli merupakan yang paling baik karena mudah dan cepat dikenal serta mempunyai bentuk dan ukuran yang tepat. Namun, kelemahan alat peraga asli ini adalah tidak selalu mudah dibawa ke mana-mana sebagai alat bantu mengajar. Alat peraga asli ini dibagi lagi menjadi:  Benda sesungguhnya  Spesimen, benda sesungguhnya yang telah diawetkan.  Sample, benda sesungguhnya untuk diperdagangkan. 2. Benda tiruan Merupakan benda yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Benda tiruan dapat digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan jika tidak memungkinkan untuk menggunakan benda aslinya, misalnya karena ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dan lain- lain. Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, plastik, dan lain-lain. 3. Gambar media grafis  Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-kata. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, foto, atau gambar. Kata-kata pada poster harus jelas artinya, tepat pesannya, dan dapat mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada tempat yang mudah 33 dilihat dan banyak dilalui orang karena tujuan utama poster adalah untuk mempengaruhi orang banyak. Oleh karena itu, poster harus dibuat semenarik mungkin, namun tetap sederhana dan hanya berisi satu ide saja. Poster dikatakan baik jika mampu diingat untuk waktu yang lama oleh orang yang melihatnya dan dapat mendorong untuk bertindak.  Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ide yang disajikan pada leaflet dapat beragam dan disajikan secara berlipat. 4. Gambar alat optik  Foto Sebagai bahan untuk alat peraga, foto digunakan dalam bentuk: a Album, yaitu merupakan foto-foto yang isinya berurutan dan menggambarkan suatu cerita, kegiatan dan lain-lain. b Dokumentasi lepasan, yaitu foto-foto yang berdiri sendiri dan tidak disimpan dalam bentuk album. Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik perhatian.  Slide Slide pada umumnya digunakan pada sasaran kelompok. Slide ini sangat efektif untuk membahas suatu topik tertentu dan peserta dapat mencermati setiap materi dengan seksama, karena slide sifatnya dapat diulang-ulang.  Film Film lebih kearah sasaran secara massal, sifatnya menghibur namun bernuansa edukatif. Selain pengelompokan di atas, alat peraga juga dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori berdasarkan indera yang dilibatkan, yaitu: a. Alat bantu lihat Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera mata pada saat penyuluhan. Alat ini dibagi lagi ke dalam 2 bentuk yaitu 1. Alat yang diproyeksikan contoh: slide, film 34 2. Alat yang tidak diproyeksikan contoh: gambar dua dimensi, gambar tiga dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia, boneka dan lain-lain. b. Alat bantu dengar Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengar pada saat proses penyampaian bahan penyuluhan, misalnya piringan hitam, radio, pita suara dan lain-lain. c. Alat bantu lihat-dengar Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran pada waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan lain-lain. Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media ini dapat dibagi menjadi 3 yakni : a. Media cetak Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyer selebaran, flip chart lembar balik, rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat. b. Media elektronik Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah televisi , radio , video film, cassette, CD, VCD. Kelebihan dari media ini antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya lebih besar. 35 Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya. c. Media Luar Ruang Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya. Media penyuluhan kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan. Sumber Pelajaran Sumber pelajaran adalah buku atau bahan bacaan yang digunakan sebagai acuan pengembangan materi yang akan disampaikan pada saat penyuluhan. Sumber pelajaran sebaiknya diambil dari bahan-bahan bacaan yang memiliki sumber yang jelas sehingga kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan oleh penyuluh. Bahan bacaan yang dianjurkan berupa textbook , jurnal ilmiah, situs-situs ilmiah, dan lain-lain sumber lain yang evidence-based . Evaluasi Evaluasi merupakan tes yang dilakukan kepada sasaran untuk mengetahui sampai sejauh mana materi dapat ditangkap oleh sasaran. Evaluasi dapat berupa tes lisan, tes tulisan, maupun tes perbuatan. 36 BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Kasus