17 Daerah ini termasuk usaha edukasi untuk mempengaruhi gaya hidup
dalam ketertarikan untuk mencegah penyakit,sama baiknya dengan usaha untuk menganjurkan mengambil layanan pencegahan. Sebagai tambahan,dua
arah dasar dari proses edukasi jangan dilupakan: komunikasi harus digunakan untuk memastikan bahwa layanan pencegahan yang tepat dan diinginkan
tersebut lengkap. Contoh saran berhenti merokok dan informasinya.
2.7 Klasifikasi Sasaran Promosi Kesehatan
M. Khizfi Nurfiqoh 160110130017
Berdasarkan tahapan dari promosi kesehatan, maka sasaran promosi kesehatan terbagi menjadi:
1. Sasaran Primer
primary target
Sasaran primer adalah masyarakat umum yang dapat kemudian dikelompokkan menjadi kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu
hamil dan menyusui untuk masalah kesehatan ibu dan anak KIA, serta anak sekolah untuk masalah kesehatan remaja dan lainnya. Sasaran promosi kesehatan
ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat. 2.
Sasaran Sekunder
secondary target
Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta
berpengaruh penting dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapan setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat kembali
memberikan atau kembali menyampaikan promosi kesehatan pada lingkungan masyarakat sekitarnya. Tokoh masyarakat yang telah mendapatkan promosi
kesehatan diharapkan pula agar dapat menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat sekitarnya.
3. Sasaran Tersier
tertiary target
Sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah pembuat keputusan
decision maker
atau penentu kebijakan
policy maker.
Hal ini dilakukan dengan suatu harapan agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh
kelompok tersebut akan memiliki efekdampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi
advocacy
18 Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tatanan tempat pelaksanaan:
1. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga rumah tangga
Keluarga adalah persemaian manusia sebagai anggota masyarakat, masing- masing keluarga menjadi tempat yang kondusif untuk tumbuhnya perilaku sehat
bagi anak- anak sebagai calon anggota masyarakat. Proses kesehatan sangat berperan,sasaran utamanya adalah orang tua,terutama ibu.
2. Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
Sekolah merupakan tempat lanjutan untuk meletkkan dasar perilaku bagi anak, temsuk perilaku kesehatan. Sekolah dan lingkungan sekolah yang sehat cangat
kondusif untuk berperilaku sehat bagi anak-anak. Sasaran antara promosi kesehatan di sekolah adalah guru, guru memperoleh pelatihan-pelatihan tentang
kesehatan dan promosi kesehatan yang cukup, selanjutnya guru akan meneruskannya kepada murid- muridnya.
3. Promosi kesehatan pada tempat kerja
Selama hidup kurang lebih 8 jam perhari para pekerja menghabiskan waktu untuk menjalankan aktivitas yang beresiko terhadap kesehatannya. Resiko itu
tergantung jenis pekerjaan, lingkungan, dan individu yang berada di dalamnya. Promosi kesehatan di tempat kerja dilakukan oleh pimpinan perusahaan atau
tempat kerja memberikan fasilitas bekerja yang kondusif, misalnya tersedia air bersih, tempat sampah, kantin, ruang istirahat, tempat pembuangan kotoran, dan
sebagainya. Selain itu perusahaan juga harus menyediakan unit K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pemasangan poster atau leaflet berisi pesan untuk selalu
menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. 4.
Promosi kesehatan di tempat-tempat umum TTU Tempat umum adalah tempat dimana orang-orang berkumpul pada waktu
tertentu, misalnya pasar, terminalbus, stasiun kereta api, mall, dan lain sebagainya. Bentuk promosi kesehatan dalam bidang fasilitas seperti penyediaan
tempat sampah, tempat cuci tangan, tempat pembuangan air kotor, ruang tunggu perokok-nonperokok, kantin, dan lain sebagainya. Pemasangan poster dan
penyedianan leaflet yang berisi cara-cara menjaga kesehatan atau kebersihan adalah bentuk promosi kesehatan.
5. Pendidikan kesehatan di Institusi pelayanan kesehatan
Tempat pelayanan kesehatna seperti rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, poliklinik, dan tempat praktik dokter adalah tempat yang strategis
19 untuk dijadikan tempat promosi kesehatan. Ketika ada keluarga yang sakit,
mereka akan lebih peka terhdap informasi kesehatan terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan atau penyakit yang sedang dideritanya maupun
keluarganya. Promosi kesehatan ini seperti mendengarkan nasihat dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya.
Pelaksanaan promosi kesehatan ini dapat dilakukan secara individual, berkelompok, ataupun secara massal. Contoh promosi kesehatan yang dilakukan
oleh institusi pelayanan kesehatan ini adalah menyediakan leaflet atau selebaran tentang informasi yang berisikan penyakit-penyakit mengenai jenisnya,
pencegahan, serta perawatannya.
2.8 Strategi promosi kesehatan