12. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut 13. Usaha Kesehatan Jiwa
14. Kesehatan Mata 15. Laboratorium
16. Pencataatn dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan 17. Kesehatan Usia Lanjut
18. Pembinaan Obat Tradisional Kegiatan pokok puskesmas bersifat dinamis dan berubah sesuai dengan
kondisi masyarakat. Disamping penyelenggaraan usaha-usaha pokok tersebut di atas, puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan progarm
kesehatan oleh pemerintah pusat, misalnya melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional PIN. Dengan demikian, baik petunjuk pelaksanaan maupun
pembekalan oleh pemerintah pusat bersama pemerintah daerah Mubarak Chayatin, 2009.
2. Tinjauan Tentang Perawat
2.1. Pengertian perawat Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan formal dalam bidang
keperawatan yang program pendidikannya telah disyahkan oleh pemerintah, sedangkan perawat profesional adalah perawat yang mengikuti pendidikan
keperawatan sekurang-kurangnya Diploma III keperawaatan. Keperawatan sebagai profesi terdiri atas komponen disiplin dan praktik Gartinah.dkk, 1999.
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik keperawatan sebagi profesi menurut Gillies 1996 yaitu memiliki ilmu pengetahuan tentang tubuh manusia yang sistemis dan khusus,
mengembangkan ilmu pengetahuan tentang tubuh manusia secara konstan melalui penelitian, melaksanakan pendidikan melalui pendidikan tinggi, menerapkan ilmu
pengetahuan tentang tubuh manusia dalam pelayanan, berfungsi secara otonomi dalam merumuskan kebijakan dan pengendalian praktek profesional, memberikan
pelayanan untuk kesejahteraan masyarakat diatas kepentingan pribadi, berpegang teguh pada tradisi leluhur dan etika profesi serta memberikan kesempatan untuk
pertumbuhan profesional dan mendokumentasikan proses perawatan
2.2. Peran dan Fungsi Perawat Berdasarkan Konsorsiun Ilmu Kesehatan 1989, peran perawat terdiri atas :
1. Pemberi Asuhan Keperawatan Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat
dengan mempertahankan keadaan kebutuhan dasar manusia melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan, sehingga
masalah yang muncul dapat ditentukan diagnosis keperawatannya,
perencanaannya dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan yang dialaminya, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
Asuhan keperawtan yang diberikan mulai dari awal yang sederhana sampai dengan masalah yang kompleks.
2. Advokat
Universitas Sumatera Utara
Peran dilakukan perawat dalam membantu klien, keluarga dalam mengiterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain,
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien. Selain itu juga dapat berperan mempertahankan dan
melindungi hak-hak klien, yang meliputi hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya, hak informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan
nasibnya sendiri, dan hak menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan. 3. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatannya, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan,
sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan.
4. Koordinator Peran ini dilakukan dengan mengarahkan, merencanakan, dan
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan, sehingga pemberian pelayanan kesehatan terarah, serta sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Kolaborator Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri atas dokter, fisioterpis, ahli gizi, radiologi, laboratoriun, dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan,
termasuk distribusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
6. Konsultan Peran perawat sebagai konsultan yaitu tempat konsultasi terhadap masalah
atas tindakan keperwatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayan keperawatan yang
diberikan. 7.
Pembaharu Peran perawat sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan kerja sama, perubahan yang sistematis, dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan
Berdasarkan hasil lokakarya nasional keperawatan 1983 bahwa peran perawat di bagi menjadi empat yaitu :
1 Perawat sebagai pelaksana pelayanan keperawatan Perawat bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan keperawatan dari
yang bersifat sederhana sampai yang paling kompeks, secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Ini
merupakan peran utama dari perawat dimanan perawat dapat memberikan asuhan keperwatan yang profesional, menerapkan ilmu atau teori, prinsip, konsep dan
menguji kebenarannya dalam situasi yang nyata, apakah kriteria profesi dapat ditampilkan sesuai dengan harapan penerimaan jasa keperawatan. Masyarakat
mengharapkan perawat mempunyai kemampuan khusus untuk menanggulangi masalah-masalah masyarakat. Perawat harus menguasai konsep-konsep dalam
lingkup kesehatan dan melatih diri sehingga dapat memiliki kemampuan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Kemampuan ini diperoleh selama masa pendidikan dan dimantapkan saaat menjalankan tugasnya di sarana pelayanan kesehatan Lokakarya, 1983.
2 Perawat sebagai pengelola pelayanan dan institusi keperawatan Perawat bertanggung jawab dalam hal administrasi keperawatan di
masyarakat maupun di dalam institusi dalam mengelola pelayanan keperawatan untuk masyarakat. Perawat juga bekerja sebagai pengelola suatu sekolah atau
program pendidikan keperawatan. Sebagai administratif secara umum. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang spesifik dalam sistem pelayanan kesehatan tetap
bersatu dalam profesi lain dalam pelayanan kesehatan. Setiap tenaga kesehatan adalah anggota potensial dalam kelompoknya dan dapat mengatur, merencanakan,
melaksanakan dan menilai tindakan yang diberikan, mengingat perawatan merupakan anggota profesional yang paling lama bertemu dengan klien
Lokakarya, 1983. 3 Perawat sebagai pendidik dalam keperawatan
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainnya.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingkah laku merupakan salah satu sasaran dari
pelayanan keperawatan. Perawat harus bias berperan sebagai pendidik bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat Lokakarya, 1983.
4 Perawat sebagai peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu innovator dalam
ilmu keperawatan karena ia memiliki kreatifitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap
Universitas Sumatera Utara
rangsangan dari lingkungannya. Kegiatan ini dapat diperoleh melalui kegiatan riset atau penelitian. Penelitian pada hakikatnya adalah melakukan evaluasi,
mengukur kemampuan, menilai dan mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan yang telah diberikan. Dalam hasil penelitian, perawat dapat mengerakkan
orang lain untuk berbuat sesuatu yang baru berdasarkan kebutuhan , perkembangan dan aspirasi individu, keluarga, kelompok atau masyarakat. Oleh
karena itu perawat dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan, memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari berbagai sumber. Selain itu perawat
perlu melakukan penelititan dalam rangka : mengembangkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek profesi keperawatan khususnya pelayanan keperawatan
pendidikan keperawatan dan administrasi keperawatan. Perawat juga menunjang pengembangan di bidang kesehatan dengan berperan serta dalam kegiatan
penelitian kesehatan Lokakarya, 1983.
2.3. Tanggung jawab perawat Secara umum perawat mempunyai tanggung jawab dalam memberikan
asuhan keperawatan, meningkatkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan diri sebagai profesi. Tanggung jawab memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
mencakup aspek bio-psiko-kultural-spiritual dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasarnya dengan menggunakan proses keperawatan yang meliputi :
1. Membantu pasien memperoleh kesehatannya. 2. Membantu pasien yang sehat untuk memelihara kesehatannya.
3. Membantu pasien yang tidak bisa disembuhkan untuk menerima kondisinya.
Universitas Sumatera Utara
4. Membantu pasien yang menghadapi ajal untuk memperlakukan secara manusiawi sesuai martabatnya sampai meninggal.
2.4. Lingkup kewenangan perawat Gartinah,dkk 1999 membagi kewenangan perawat menjadi lima, yaitu :
1. Melaksanakan pengkajian perawat terhadap status bio-psiko-sosio-kultural spiritual pasien.
2. Merumuskan diagnosis keperawatan terkait dengan fenomena dan garapan utama yaitu tidak terepenuhinya kebutuhan dasar pasien.
3. Menyusun rencana tindakan keperawatan. 4. Melaksanakan tindakan keperawatan.
2.5. Tugas Pokok Perawat Puskesmas a. Melaksanakan tugas asuhan keperawatan didalam gedung maupun diluar
gedung. b. Berkolaborasi dengan Dokter dalam pelayanan pengobatan pasien baik di
Puskesmas induk maupun di pos-pos Puskesling. c. Bertanggung jawab atas kebersihan dan penataan ruang BPIGDPoli MTBS.
d. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengamanan alat medis dan non medis di ruang BPIGDMTBS.
e. Membantu kegiatan lintas program antara lain dalam kegiatan pemberantasan penyalit, UKS, Penyukuhan Kesehatan Masyarakat dan
kegiatan lapangan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
f. Melaksanakan kegiatan Puskesmas diluar gedung. g. Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu balita dan Posyandu lansia.
h. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat perencanaan kegiatan. i. Membantu Kepala Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan.
j. Melaksanakan kegiatan pelayanan pos MTBS di Puskesmas. k. Membantu pelaksanaan pelacakan kelainanmata, jiwa dan tumbuh kembang
anak balita Mubarak Chayatin, 2009.
3. Tinjauan Tentang Penelitian Kualitatif