Pengaruh Pengobatan Jangka Panjang Terhadap Penderita Tipe Kepatuhan Faktor- faktor yang mempengaruhi kepatuhan

2.1 Pengaruh Pengobatan Jangka Panjang Terhadap Penderita

Menurut Cuneo dan Snider 1989 pengobatan memerlukan jangka waktu yang panjang akan memberikan pengaruh- pengaruh pada penderita seperti: 2.1.1 Merupaka suatu tekanan psikologis bagi seseorang penderita tanpa keluhan atau gejala penyakit saat diinyatakan sakit dan harus menjalani pengobatan sekian lama. 2.1.2 Bagi penderita dengan keluhan gejala penyakit setelah menjalani pengobatan 1-2 bulan atau lebih lama keluhan akan segera berkurang atau hilang sama sekali penderita akan merasakan sembuh dan malas untuk meneruskan pengobatan kembali. 2.1.3 Datang ketempat pengobatan selain waktu yang tersisa juga menurunkan motivasi yang akan semakin menurun dengan lamanya waktu pengobatan. 2.1.4 Pengobatan yang lama merupakan beban dilihat dari segi biaya yang harus dikeluarkan. 2.1.5 Efek samping obat walaupun ringan tetap akan memberikan rasa tidak enak terhadap penderita. 2.1.6 Sukar untuk menyadarkan penderita untuk terus minum obat selama jangka waktu yang ditentukan. Karena jangka waktu pengobatan yang ditetapkan lama maka terdapat beberapa kemungkinan pola kepatuhan penderita yaitu penderita berobat teratur dan memakai obat secara teratur, penderita Universitas Sumatera Utara tidak berobat secara teratur, penderita sama sekali tidak patuh dalam pengobatan yaitu putus berobat Snewe, 1996.

2.2 Tipe Kepatuhan

Menurut Cramer 1991 kepatuhan penderita dapat dibedakan menjadi: 2.2.1. Kepatuhan penuh Total Compliance Pada keadaan ini penderita tidak hanya berobat secara teratur sesuai batas waktu yang ditetapkan melainkan juga patuh memakai obat secara teratur sesuai petunjuk. 2.2.2 Penderita yang sama sekali tidak patuh Non Compliance Yaitu penderita yang putus berobat atau tidak mengguanakan obat sama sekali.

2.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi kepatuhan

Kepatuhan menurut socket yang dikutip oleh neil iven 2000 bahwa kepatuhan pasien sebagai mana prilaku pasien sesuai ketentuan yang diberikan oleh professional kesehatan. Orang mematuhi perintah dari orang yang mempunyai kekuasaan bukan bukan mengherankan ketidak patuhan sering kali diikuti dengan beberapa bentuk hukuman. Meskipun demikian, yang menarik adalah pengaruh dari orang yang tidak mempunyai kekuasaan dalam membuat orang mematuhi perintahnya dan sampai sejauh mana kesedian orang untuk mematuhinya. Universitas Sumatera Utara 2.3.1 Faktor Penderita Individu a. Sikap atau motivasi individu ingin sembuh Motivasi atau sikap yang paling kuat adalah dalam diri individu sendiri. Motivasi individu ingin tetap mempertahan kan kesehatannya sangat mempengaruh terhadap faktor- factor yang berhubungan dengan prilaku penderita dalam kontrol penyakitnya. b. Kenyakinan Kenyakinan merupakan dimensi spiritual yang dapatmenjalani kehidupan. Penderita yang berpegang teguh terhadap kenyakinannya akan memiliki jiwa yang tabah dan tidak mudah putus asa serta dapat menerima keadaannya. 2.3.2 Dukungan Keluarga Dukungan keluarga merupakan bagian dari penderita yang paling dekat dan tidak dapat dipisahkan. Penderita akan merasa senang dan tenteram apabila mendapatkan perhatian dan dukungan dari keluarga. 2.3.3. Dukungan Sosial Dukungan sosial dalam bentuk dukungan emosional dari anggota keluarga lain merupakan fakto- factor yang penting dalam kepatuhan terhadap program- program medis. Keluarga dapat mengurangi ansietas yang disebabkan oleh penyakit tertentu dan dapat mengurangi godaan terhadap ketidaktaatan. Universitas Sumatera Utara 2.3.4. Dukungan Petugas Kesehatan Dukungan petugas kesehatan merupakan factor lain yang dapat mempengaruhi penerapan prilaku kepatuhan. Faktor lain adalah peran pemberian minum obat, kolaborasi petugas kesehatan dengan keluarga yang ditunjuk untuk mendampingi ketika penderita minum obat, juga perlu factor yang perlu dievaluasi untuk menentukan tingkat kepatuhan dan keberhasilannya Nirmala, 2003. Pengobatan dilakukan setiap hari dan dalam jangka panjang, sehingga kepatuhan minum obat juga sering menjadi masalah yang harus dipikirkan sejak awal pengobatan. Minum obat yang tidak rutin terbukti telah menyebabkan resistensi minum obat yang dapat mnyebabkan kegagalan pengobatan. Berdasarkan hal tersebut, untuk adanya pengaturan penggunaan obat sesuai dengan tujuannya terutama obat yang dikehendaki. Aturan minum obat sangat berpengaruh pada kepatuhan penderita Snewe, 2003.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Tentang Tuberkulosis Paru dengan Keteraturan Minum Obat Anti Tuberkulosis Pada Penderita Tuberkulosis Paru di Poli Paru RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2011

0 49 84

Karakteristik Penderita Hipertensi Rawat Inap di Rumah Sakit Bhayangkara Medan Tahun 2008-2010

3 56 117

PERAN KELUARGA DALAM PENGAWASAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TUBERCULOSIS PARU Di Wilayah Puskesmas Ciptomulyo

9 59 17

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KELUARGA MENURUT NILAI APGAR DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERCULOSIS PADA PENDERITA TUBERCULOSIS PARU

8 39 67

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTITUBERKULOSIS (OAT) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RS PARU SIDAWANGI, CIREBON, JAWA BARAT

11 58 88

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA TUBERCULOSIS PARU DI PUSKESMAS GATAK

0 4 7

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN MINUM Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberculosis Paru di Puskesmas Gatak.

1 6 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberculosis Paru di Puskesmas Gatak.

0 0 5

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberculosis Paru di Puskesmas Gatak.

0 0 12

Tingkat Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberculosis Paru Di Poli Paru Rumah Sakit Haji Medan 2012

0 1 15