3.6.3 Pemeriksaan Glukosa
Sebanyak 5 ml pereaksi benedict dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian di tambahkan 8 tetes larutan madu di campur rata dan didihkan selama
5 menit, biarkan samapai dingin kemudian di amati perubahan warnanya, jika terbentuk endapan merah bata menunjukkan reaksi postif Gunawan, 2004.
3.6.4 Pemeriksaan Fruktosa
Masukkan 0,5 mL larutan madu ke dalam tabung reaksi, tambahkan 5 mL pereaksi Seliwanoff, campur dan letakkan tabung di dalam penangas air mendidih
selama 60 detik, jika terbentuk warna merah menunjukkan reaksi positif Gunawan, 2004.
3.7 Pengujian Kemampuan Antioksidan Dengan Spektrofotometri Visibel 3.7.1 Prinsip Metode DPPH
Kemampuan sampel uji dalam meredam proses oksidasi DPPH 1,1-
diphenyl-2-picryl-hydrazil sebagai radikal bebas dalam larutan metanol sehingga terjadi perubahan warna DPPH dari ungu menjadi kuning dengan nilai IC50
konsentrasi sampel uji yang mampu meredam radikal bebas 50 digunakan sebagai parameter untuk menentukan aktivitas antioksidan sampel uji.
3.7.2 Pengukuran Larutan DPPH Timbang 20 mg DPPH kemudian dilarutkan dalam metanol hingga
volume 100 ml untuk mendapatkan Larutan DPPH 0,5 mM . Dipipet sebanyak 5 ml, kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dicukupkan dengan
metanol sampai garis tanda. Pengukuran dilakukan setelah didiamkan selama 60 menit pada panjang gelombang 516 nm.
Universitas Sumatera Utara
3.7.3 Pembuatan Larutan Induk
Sebanyak 500 mg sampel uji madu ditimbang, dimasukkan ke dalam labu 50 ml dilarutkan dengan metanol lalu volumenya dicukupkan dengan
metanol sampai garis tanda konsentrasi 10.000
µ
gml.
3.7.4 Pengukuran Aktivitas Antioksidan Sampel Uji
Larutan induk dipipet sebanyak 7,5 ml dan 10 ml dan 12,5 ml ke dalam labu tentukur 25 ml untuk mendapatkan konsentrasi larutan uji 3000
µ
gml, 4000
µ
gml dan 5000
µ
g ml. Ke dalam masing-masing labu tentukur ditambahkan 5 ml larutan DPPH 0,5 mM lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis
tanda. Pengukuran dilakukan setelah didiamkan selama 60 menit pada panjang gelombang 516 nm.
3.7.5 Pengukuran Aktivitas Antioksidan BHT
Sebanyak 25 mg BHT ditimbang, dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dilarutkan dengan metanol lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai
garis tanda. Dipipet sebanyak 0,5 ml; 1 ml; dan 1,5 ml ke dalam labu tentukur 25 ml untuk mendapatkan konsentrasi larutan uji 20
µ
gml, 40
µ
gml dan 60
µ
gml. Ke dalam masing-masing labu tentukur ditambahkan 5 ml larutan DPPH 0,5 mM
lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda. Pengukuran dilakukan setelah didiamkan selama 60 menit pada panjang gelombang 516 nm.
3.7.6 Penentuan Persen Peredaman
Penentuan aktivitas penangkap radikal bebas dari sampel uji menggunakan metode DPPH. Pengukuran dilakukan setelah didiamkan selama 60 menit.
Nilai serapan larutan DPPH sebelum dan sesudah penambahan ekstrak tersebut dihitung sebagai persen inhibisi inhibisi dengan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
inhibisi =
kontrol sampel
kontrol
A A
A −
X 100 Keterangan : A
kontrol
= Absorbansi tidak mengandung sampel A
sampel
= Absorbansi sampel
Universitas Sumatera Utara
B A B IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Karakterisasi