Pengaruh Musik Instrumental Terhadap Stres kerja Karyawan

2. musik akan bernilai sekali pada pekerja tangan pada pekerjaan repetitif dan pekerjaan lain yang hanya memerlukan sedikit kegiatan mental. 3. musik tidak akan bernilai tinggi jika ada suara atau bunyi lain yang cukup keras. 4. musik bernada meriah diperdengarkan secara sinkat pada awal hari, permulaan kerja, untuk membangkitkan gairah, diperdengarkan juga pada akhir hari, dan empat kali masing-masing selama setengah jam diperdengarkan musik ringan di tengah hari. 5. tempo musik jangan terlalu lambat slow tetapi juga jangan terlalu cepat. Irama yang lambat bisa menidurkan sedang irama yang cepat bisa mengganggu dan menciptakan ketergesaan. Dengan demikian musik mempunyai banyak manfaat terhadap individu. Penggunaan musik sebagai pengiring kerja dapat mempengaruhi motivasi karyawan, sehingga karyawan bekerja dengan perasaan senang, bekerja lebih keras, tidak banyak absen, dan kurang merasa lelah pada akhir kerja.

C. Pengaruh Musik Instrumental Terhadap Stres kerja Karyawan

Musik bersifat terapeutik artinya dapat menyembuhkan. Salah satu alasannya karena musik menghasilkan rangsangan ritmis yang kemudian ditangkap melalui organ pendengaran dan diolah di dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar pada otak yang selanjutnya mereorganisasi interpretasi bunyi ke dalam rtime internal pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Dengan metabolisme yang lebih baik, tubuh akan mampu membangun sistem kekebalan yang lebih baik, dan dengan sistem kekebalan yang lebih baik tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit Satiadarma, 2001. Universitas Sumatera Utara Musik bermanfaat untuk memberikan rasa nyaman, menurunkan stres, kecemasan dan kegelisahan, melepaskan tekanan emosional yang dialami, meningkatkan kontrol diri dan perasaan berharga. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui berbagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam terapi musik, seperti menyanyi, bermain musik, mendengarkan musik, menyaksikan video musik, menulis lagu atau aransemen musik, dan berdiskusi tentang musik Lindberg, 1997. Musik membantu orang-orang yang memiliki masalah emosional dalam mengeluarkan perasaan mereka, membuat perubahan positif dengan suasana hati, membantu memecahkan masalah, dan memperbaiki konflik. Metode yang digunakan dalam terapi musik adalah ; be rnyanyi, bermain musik, gerakan ritmis dan mendengarkan musik Djohan, 2005. Gallahue mengatakan bahwa kemampuan-kemampuan dalam mengkomunikasikan suatu emosi yang dirasakan oleh manusia dan secara tidak langsung ikut mempengaruhi kondisi psikologis yang dirasakan oleh individu yang mendengarkan musik makin dioptimalkan melalui stimulus dengan memperdengarkan musik. Selanjutnya DeNora 1997 dalam penelitiannya menunjukan bahwa musik merupakan sarana untuk menata dan meningkatkan kualitas diri baik pada aspek kognitif, emosi dan fisik. Sloboda 2001, menemukan bahwa musik berkaitan erat dengan perubahan suasana hati dan dapat menghasilkan ketenangan. Alasan yang paling sering digunakan seseorang untuk mendengarkan musik adalah kesenangan, maka rasa senang sebagai salah satu pengalaman emosi yang paling sering dialami dalam kaitannya dengan musik Juslin Laukka, 2004. Irvine, penelitian dari Universitas California, tentang ”Musik dan Kecerdasan”, menunjukan ada hubungan kausal antara musik dan aspek inteligensi. Selanjutnya penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan untuk segala aspek perkembangan secara koqnitif dan kecerdasan emosional Roger Sperry, 1992. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya para karyawan bekerja dengan perasaan senang, bekerja lebih keras, tidak banyak absen, dan kurang merasa lelah pada akhir hari kerja Sunyoto, 2001. Musik bernada meriah diperdengarkan secara singkat pada awal hari, permulaan kerja untuk membangkitkan gairah, dan diperdengarkan juga pada akhir hari. Pada umumnya jenis musik ringan yang dimainkan dengan instrumen saja instrumentalia dapat digunakan sebagai pengiring kerja Sunyoto, 2001. Dalam salah satu penelitian di College of Notre Dame, Belmont, California Satiadarma, 1990 menggunakan stimulus suara bunyi, musik untuk mengetahui dampak suara terhadap kondisi stres dan rileks yang dialami seseorang. Hasil penelitian tersebut mengalami penurunan secara berarti signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan betapa besar dan pentingnya peran stimulus suara dalam mempengaruhi ketegangan atau kondisi rileks pada diri seseorang. Selain itu, penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Regina dan Prabowo tahun 2007 mengenai tritmen meta music untuk menurunkan stres dengan metoda mendengarkan musik pada mahasiswa yang berusia 19-24 tahun, hasilnya menunjukkan adanya perbedaan yang signifkian terhadapa stres sebelum dan sesudah perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa meta musik dapat digunakan dalam menurunkan stres pada karyawan. Dengan demikian berdasarkan keseluruhan hal diatas maka sangat penting memperhatikan penggunaan musik sebagai salah satu cara untuk meningkatkan motivasi kerja karyawannya. Dengan adanya penggunaan musik dalam lingkungan kerja maka diharapkan para karyawan akan bekerja dengan perasaan senang, bekerja lebih keras, tidak banyak absen, dan mengurangi kelelahan diakhir kerja serta mempunyai komitmen yang kuat terhadap organisasi.

D. Hipotesis