KecermatanKetepatan accuracy KeseksamaanKetelitian precision

memenuhi persyaratan untuk penggunaannya WHO, 1992. Validasi dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis yang dilakukan akurat, spesifik, reprodusibel dan tahan pada kisaran analit yang akan dianalisis Rohman, 2007.

2.4.1 KecermatanKetepatan accuracy

Kecermatan merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit sebenarnya. Kecermatan dapat ditentukan dengan dua cara yaitu metode simulasi spiked-placebo recovery dan metode penambahan baku standard addition method. Dalam metode simulasi, sejumlah analit bahan murni pembanding kimia ditambahkan ke dalam campuran bahan pembawa sediaan farmasi plasebo lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan. Metode adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa lalu dianalisis lagi dengan metode tersebut WHO, 1992. Perolehan kembali = A A F C C C − x 100 Keterangan : C F = konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku C A = konsentrasi sampel awal C ∗ A = konsentrasi larutan baku yang ditambahkan

2.4.2 KeseksamaanKetelitian precision

Ketelitian dapat dinyatakan sebagai keterulangan repeatability atau ketertiruan reproducibility. Keterulangan adalah ketelitian metode jika dilakukan berulang kali oleh analis yang sama pada kondisi sama dan dalam interval yang pendek. Ketertiruan adalah metode jika dikerjakan pada kondisi yang berbeda WHO, 1992. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara 3.1 Alat–alat Alat–alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer ultra violet-Visible UV mini 1240 Shimadzu, oven, neraca listrik Vibra AJ, dan alat-alat gelas yang lazim digunakan di laboratorium analisis.

3.2 Bahan–bahan

Bahan- bahan yang digunakan dalam penelitian ini jika tidak dinyatakan lain adalah yang berkualitas pro analisa dari E.Merck, yaitu : natrium hidroksida, natrium nitroprusid, iodin, asam sulfat, kalium iodida, kalium iodat, merkuri iodida; asam klorida, natrium nitrit, ammonium sulfamat, N-1-naftiletilendyamin, aseton, akuades Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif; kaptopril dan Hidroklorotiazid BPFI Badan POM RI; tablet Capozide PT. Bristol-Myers Squibb K..

3.3 Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang dilakukan adalah sampling purposif yaitu sampel dipilih dengan pertimbangan sesuai dengan tujuan purpose penelitian. Pengambilan sampel secara purposif, tanpa membandingkan antara satu tempat dengan tempat yang lain, karena tempat pengambilan sampel dianggap homogen. Sampel yang digunakan adalah tablet Capozide PT. Bristol- Myers Squibb K.. Universitas Sumatera Utara