33
H. Uji Coba Produk
Uji coba produk merupakan bagian penting dalam penelitian pengembangan yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba produk dimaksudkan
untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat efektifitas, efisiensi, dan atau daya tarik dari produk yang
dihasilkan. Uji produk pengembangan biasanya dilakukan dalam dua tahap yaitu uji validasi isi dan uji coba lapangan. Oleh karena keterbatasan waktu dan biaya
maka penelitian hanya dilakukan sampai tahap validasi isi dengan menggunakan uji kelompok kecil.
Dalam bagian ini secara berurutan dikemukakan tetang desain uji coba, subjek validasi, jenis data, instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data.
1. Desain Uji Coba
Uji coba produk pengembangan menggunakan desain validasi logis dengan tipe validasi isi content validity. Validasi isi dilakukan oleh para ahli akuntansi
dengan cara mengisi instrumen berupa angket dan memberi kritik atau saran terhadap produk pengembangan. Hal ini bertujuan agar dapat diketahui apakah
produk pengembangan layak atau tidak untuk dilakukan validasi selanjutnya yaitu validasi empiris. Menurut Sugiyono 2009: 129 validasi empiris dilakukan
dengan cara membandingkan kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta- fakta empiris yang terjadi di lapangan. Arikunto 2006: 66 menguatkan bahwa
validitas empiris tidak dapat diperoleh hanya dengan menyusun instrumen berdasarkan ketentuan seperti halnya validitas logis, tetapi juga harus dibuktikan
melalui pengalaman. Namun pada penelitian pengembangan ini tidak dilakukan validitas empiris karena terbatasnya waktu dan biaya. Sehingga penelitian hanya
34 dilakukan sampai validasi isi oleh ahli uji ahli dan kelompok kecil uji terbatas
pada kelompok kecil.
2. Subjek Uji Coba
Subjek coba atau validator pada penelitian pengembangan media berbasis Lectora merupakan kelompok ahli yaitu ahli materi Jaringan Komputer, ahli
media berbasis Lectora, serta 24 siswa SMK Jurusan TKJ Kelas XI TIA sebagai subjek coba.
3. Jenis Data
Pada dasarnya data yang diperoleh bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa angka yang diperoleh dari angket penilaian produk
pengembangan yang disusun dengan skala Likert skala bertingkat. Data kualitatif berupa tanggapan, kritik dan saran yang dituangkan dalam angket. Data
yang dihasilkan berkaitan dengan kelayakan atau kesesuaian atas produk pengambangan yang dibuat.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui validitas produk pengembangan yaitu metode kuesioner atau angket. Sehingga instrumen
yang digunakan adalah kuesioner atau angket dengan bentuk check list Arikunto, 2006: 151. Angket validasi produk yaitu angket untuk penilaian produk
pengembangan media pembelajaran berbasis game Lectora Inspire. Angket yang digunakan terdiri dari dua bagian, yaitu kolom check list meliputi daftar
penilaian dan skala penilaiannya serta lembar komentar, tanggapan, kritik dan saran dari validator.
Skala pengukuran pada angket validasi produk pengembangan menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
35 persepsi seseorang. Variabel penelitian yang diukur dengan skala Likert
dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian dijadikan sebagai titik tolak penyusun item-item instrumen, bisa berbentuk pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis
kuantitatif maka jawaban diberi skor Sugiyono, 2010: 134-135. Kriteria dari masing-masing skala penilaian dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1. Skala penilaian Likert
Skala Penialaian Kriteria
4 Sangat tepat sangat layak sangat sesuai
3 Tepat layak sesuai
2 Kurang tepat kurang layak kurang sesuai
1 Tidak tepat tidak layak tidak sesuai
5. Instrumen Penelitian