digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
64
2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi Autokolerasi adalah suatu korelasi antara nilai variabel dengan
nilai variabel yang sama pada lag satu atau lebih sebelumnya. Misalnya pada variabel bebas X
1
data ke i berkorelasi dengan data ke i-1 atau i-2. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Durbin
Watson. Perhitungan dilakukan dengan ketentuan hipotesis dan rumusan uji statistik.
Hasil perhitungan Durbin Watson kemudian dibandingkan dengan nilai DW kritis pada tabel DW. Kemudian dilakukan
penyimpulan apakah ada autokorelasi atau tidak ada autokorelasi yang ditandai dengan batas-batas atas d
u
dan batas-batas bawah d
L
. Jika nilai d berada di dalam selang batas tersebut atau nilai d berada dalam selang 4 – d
u
sampai dengan 4 – d
L
, maka tidak dapat disimpulkan apa-apa. Nilai d lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari d
L
dikatakan ada autokorelasi positif. Jika 4 – d
L
d 4 dikatakan ada autokorelasi negatif. Sedangkan jika d
u
d 4 – d
u
dikatakan tidak ada autokorelasi.
14
14
Bambang Suharjo, Statistika Terapan: Disertai… , 115.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
65
2. Tabulasi Jawaban Responden
Tabulasi data merupakan proses pengolahan data yang dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam tabel, atau dapat dikatakan
bahwa tabulasi data adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar untuk memudahkan dalam pengamatan dan evaluasi. Hasil tabulasi data
ini dapat menjadi gambaran tentang hasil penelitian, karena data-data yang diperoleh dari lapangan telah tersusun dan terangkum dalam tabel-
tabel yang mudah dipahami maknanya. Selanjutnya peneliti memberi penjelasan atau keterangan dengan menggunakan kalimat atas data-data
tersaji yang telah diperoleh. Jenis tabel yang umumnya dibuat dalam tabulasi data adalah tabel frekuensi dan tabel silang.
3. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda merupakan alat analisis untuk menganalisis dan mengetahui tingkat signifikan dan variabel mana yang
sangat berpengaruh terhadap variabel terikat, dalam penelitian ini yaitu variabel hayātan t}ayyibatan sumber daya insani. Dengan metode ini dapat
diketahui besarnya hubungan antara X
1
dengan Y; X
2
dengan Y; dan untuk mencari besarnya X
1
, X
2
terhadap Y secara bersama-sama. Regresi linier berganda merupakan alat ukur untuk mengetahui
pertautan antara variabel terikat Y dengan beberapa variabel bebas X secara serempak dengan menggunakan perhitungan melalui program IBM
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
66
SPSS Statistics 20. Adapun model persamaan regresi berganda dapat dituliskan sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ Ɛ Dimana:
a = Konstanta Y
b
1
, b
2
= Koefisien regresi Y Y
= Hayātan T}ayyibatan X
1
= Hubungan Karyawan X
2
= Pemberdayaan Karyawan Ɛ
= Std. Error
4. Uji Hipotesis
a. Uji T-Statistik Parsial Uji T-statistik merupakan suatu uji hipotesis terhadap koefisien
regresi parsial yang digunakan untuk melihat pengaruh masing- masing variabel bebas secara individu terhadap variabel terikatnya.
Pengujian t-statistik dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas uji p-value. Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat
signifikansi α sebesar 5 atau 0.05 yang telah ditetapkan berada pada H
1
daerah diterima atau H ditolak, maka koefisien dalam
model signifikan untuk digunakan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
67
b. Uji F-Statistik Simultan Uji F-statistik digunakan untuk menentukan signifikan atau
tidaknya suatu variabel bebas secara simultan dalam mempengaruhi variabel terikatnya. Pengujian F-statistik dapat dilakukan dengan
melihat nilai probabilitas uji p-value. Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi α sebesar 5 atau 0.05 yang telah
ditetapkan berada pada daerah H
1
diterima atau H ditolak, maka
variasi dari model regresi dapat menerangkan variasi dari variabel terikat signifikan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
68
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Umum Objek Penelitian
1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Sejarah BMH Baitul Maal Hidayatullah Perwakilan Jawa Timur
BMH Baitul Maal Hidayatullah adalah Lembaga Amil Zakat Nasional LAZNAS yang bertugas untuk membantu
masyarakat yang akan menunaikan zakat, infaq, sedekah, wakaf, hibah, dan dana kemanusiaan lainnya untuk disalurkan kembali
kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan syariat. Sebagai LAZNAS, BMH telah mendapatkan pengukuhan
resmi dari pemerintah berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 538 Tahun 2001. Namun, kiprahnya telah lebih dahulu berjalan sejak
awal berdiri Pondok Pesantren Hidayatullah di Gunung Tembak, Balikpapan.
Melalui program pendidikan, dakwah, ekonomi, dan sosial, BMH berupaya menguraikan masalah umat guna membangun
insan lebih bermartabat. Dengan jaringan di seluruh kantor cabangnya tersebut, kiprahnya tersebar di 33 provinsi di Indonesia
dari perkotaan hingga desa terpencil di pedalaman. Aktivitas pemberdayaan dibangun melalui 238 pesantren yang mayoritas
berada di daerah terpencil dan pelosok pedalaman. Demikian juga
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
69
melakukan pemberdayaan terhadap ratusan sekolah serta ribuan dai yang berkiprah di tengah-tengah komunitas masyarakat
muslim guna menjadi penggerak perubahan menuju masyarakat yang lebih berdaya, religius, dan mulia. Melalui ZISWAF yang
terhimpun dari kaum muslimin, perusahaan atau instansi, secara perlahan
BMH mewujudkan
dalam berbagai
program kemasyarakatan. Melalui perkembangannya dalam beberapa
tahun, program-program yang dijalankan tersebut insya Allah dapat menghadirkan sebuah mozaik besar yang sangat indah untuk
masyarakat muslim dan negeri yang diberkahi Allah sebagai negeri baldatun tayyibatun wa rabbun ghafuur.
1
Saat ini kantor layanan BMH hadir dengan 1 Kantor Pusat, 22 Kantor Perwakilan dan sekitar 50 UPP di seluruh Indonesia.
BMH berupaya memperluas daerah layanan untuk lebih
memperbesar kiprahnya dalam menyalurkan dana umat, termasuk di provinsi Jawa Timur. Jawa Timur memiliki satu Kantor
Perwakilan yang beralamat di Jl. Mulyosari No. 398, Surabaya, dan 29 UPP. Berikut adalah daftar kantor BMH Jawa Timur.
b. Visi dan Misi 1 Visi
1
Dokumen BMH Baitul Maal Hidayatullah Perwakilan Jawa Timur.