19
2. Praktik Las Busur Manual a. Pengertian Praktik Las Busur Manual
Praktik pengelasan adalah bentuk kegiatan proses pembelajaran produktif yang mengajarkan materi kompetensi pengelasan kepada para
siswa yang ingin menguasai kompetensi tersebut dengan cara atau metode yang baku dan benar. Kegiatan ini dapat berlangsung jika
didukung dengan beberapa aspek pokok yaitu : aspek fasilitas praktik, bahan praktik, urut-urutan kegiatan pembelajaran atau rencana
pelaksanaan pembelajaran, job sheet, guru, teknisi, siswa dan aspek- aspek pendukung lainnya. Melalui praktik, siswa akan memperoleh
pengalaman dalam bekerja, serta pengoperasian mesin-mesin yang diperoleh dalam teori dengan bentuk kerja yang sesungguhya.
Pengelasan secara Shielded Metal Arc Welding SMAW las busur manual merupakan pengelasan yang dilakukan dengan jalan
mengubah arus listrik menjadi panas. Panas yang dihasilkan digunakan untuk melelehkan atau mencairkan permukaan benda yang akan
disambung dengan membangkitkan busur las listrik melalui sebuah elektroda. Terjadinya busur nyala listrik tersebut diakibatkan oleh
perbedaan tegangan listrik antara dua kutub, yaitu benda kerja dengan elektroda. Perbedaan tegangan ini disebut dengan tegangan busur nyala.
Dengan adanya pencairan ini maka kampuh las akan terisi oleh logam cair yang berasal dari elektroda dan logam induk, terbentuklah kawah
20 cair, lalu membeku maka terjadilah logam lasan weldment dan terak
slag. Salah satu mata pelajaran siswa kelas X pada program keahlian
teknik pemesinan di Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta adalah praktik las busur manual. Praktik
las busur manual merupakan salah satu yang terfokus pada kerja las, sedangkan praktik las asetiline dipelajari pada kelas XI. Pelajaran
praktik las busur manual ditempuh oleh siswa kelas X pada semester ganjil dan genap pada program keahlian Teknik Pemesinan.
Dalam pembelajaran praktik las busur manual sebelum melakukan praktik, siswa terlebih dahulu diberi pelajaran teori tentang
jenis pekerjaansambungan las yang akan dibuat. Di samping itu, dijelaskan sekaligus tentang tindakan-tindakan keselamatan kerja dalam
pengerjaan tersebut. Istilah lain untuk menyebutkan tindakan itu adalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3.
Pelajaran praktik las busur manual lebih mengutamakan keterampilan di samping kecerdasan. Ini disebabkan dalam pelajaran ini
lebih banyak ilmu penerapannya dari pada ilmu teori. Jadi, pelajaran praktik mempunyai persentase waktu yang lebih besar dibandingkan
dengan pelajaran teori. Penilaian hasil belajar pun lebih didasarkan kepada hasil praktik yang diperoleh siswa. Tetapi walaupun begitu,
ilmu teori tentang pengetahuan dasar perlu diperhatikan karena berpengaruh dalam proses pembelajaran ilmu praktik. Tanpa ilmu teori