digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan, proses pembelajaran menjadi salah satu bagian terpenting, karena tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan nasional
akan di tentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai macam disiplin ilmu diajarkan di sekolahan, salah satunya adalah mata pelajaran bahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional negara Indonesia. Bahasa Indonesia juga menjadi bahasa pemersatu penduduk negara Indonesia
yang terdiri dari berbagai macam suku dengan juga memiliki berbagai bahasa daerahnya pula. Mengingat pentingnya bahasa Indonesia, maka cara
berbahasa Indonesia yang baik harus sudah diajarkan kepada anak sejak dini. Pelajaran bahasa Indonesia sudah diajarkan kepada peserta didik
sejak tingkat SD atau MI, dengan harapan agar peserta didik dapat memahami, menguasai dan mengimplementasikan empat keterampilan
berbahasa yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa ini saling berkaitan dan memiliki kedudukan yang
sama-sama penting. Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar untuk semua mata pelajaran kecuali bahasa daerah dan bahasa asing untuk itu peserta
didik harus mampu menguasai keempat keterampilan berbahasa tersebut agar peserta didik dapat menangkap isi pelajaran yang lain.
1
1
Burhan Nurgiyantoro, Menulis Secara populer Jakarta: Pustaka Jaya, 2011, 271.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Salah satu keterampilan berbahasa adalah berbicara. Keterampilan berbicara adalah pengetahuan bentuk-bentuk bahasa dan makna-makna
bahasa tersebut, dan kemampuan untuk menggunakannya pada saat kapan dan kepada siapa.
2
Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk anak usia dasar, karena dengan cara berbicara anak tersebut mampu mengutarakan
gagasan maupun ide dalam pikirannya untuk berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu keterampilan berbicara pada anak perlu diberikan
penekanan secara khusus Agar anak dapat berperan aktif dan berpartisipasi langsung ketika pembelajaran berlangsung.
Namun yang terjadi pada peserta didik yang menjadi subyek penelitian adalah keterampilan berbicara melalui telepon mata pelajaran
Bahasa Indonesia cukup rendah. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara
peneliti dengan guru bahasa Indonesia di MI AL Qodir Wage Taman Sidoarjo
pada tanggal 02 November 2016, dari 37 siswa hanya 40,54 yang dapat mempraktikkan percakapan melalui telepon, yaitu pada kompetensi dasar
“Melakukan percakapan melalui telepon alat komunikasi sederhana dengan menggunakan kalimat ringkas”. Dari hasil wawancara dengan peserta didik
yang ditemui peneliti mengatakan bahwa mereka merasa kurang bisa mengungkapkan ide dan gagasan yang di miliki dan diingatnya secara lisan
dengan benar.
3
2
Utari dan Nababan, Metodologi Pengajaran Bahasa Jakarta:Gramedia,1993, 45.
3
Laila Fitriyah, Guru Kelas III MI alqodir Wage Taman Sidoarjo, Wawancara Pribadi, Sidoarjo 02 November 2016.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Berdasarkan hasil analisis peneliti, faktor yang di duga sebagai penyebab rendahnya peningkatan keterampilan berbicara melalui telepon
mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu kurang variatifnya proses pembelajaran bahasa Indonesia. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa
pembelajaran perlu adanya inovasi untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.
4
Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik dalam berbicara maka perlu adanya
inovasi baru, salah satunya dengan perubahan metode belajar. Pemilihan metode belajar akan berpengaruh terhadap keterampilan berbicara peserta
didik untuk itu guru harus memilih metode yang tepat. Metode ini mampu memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut
dengan lancar. Metode ini digunakan untuk mengembangkan tulisan dengan lancar dan melatih bahasa sebelum dituliskan.
Metode Think Talk Write merupakan metode yang memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar.
Metode Think Talk Write memperkenankan siswa untuk mempengaruhi dan memanipulasi ide-ide sebelum menuangkannya dalam bentuk tulisan. Ia juga
membantu siswa dalam mengumpulkan dan mengembangkan ide-ide melalui percakapan terstruktur. Metode ini mendorong siswa untuk berpikir,
berbicara, dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu.
5
Ada beberapa
4
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2005, 189
5
Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, 218.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
metode yang dapat di gunakan dalam mengajarkan keterampilan berbicara, namun peneliti memilih metode Think Talk Write
Atas dasar uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tindakan
kelas PTK dengan judul Peningkatan keterampilan berbicara melalui telepon pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan metode Think
Talk Write siswa kelas III MI AL Qodir Wage Taman Sidoarjo.
B. Rumusan Masalah