Pondok Pesantren Jenis Lembaga Pendidikan Islam

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 88

2. Jenis Lembaga Pendidikan Islam

a. Pondok Pesantren

Pesantren secara etimologi merupakan pesantrian “tempat para santri” yang mendapat pelajaran dari pimpinan pesantren kiai dan oleh para ustadz yang mencakup berbagai bidang pengetahuan tentang ilmu keIslaman. Pesantren berasal dari shastri yang dalam bahasa india artinya orang yang tahu buku-buku suci agama hindu. Kata shastri berasal dari shastra yang berarti buku suci, buku- buku agama tentang ilmu pengetahuan. 99 Sementara kata Pondok berasal dari funduq Arab yang berarti ruang tidur atau wisma sederhana, karena pondok memang merupakan tempat penampungan sederhana bagi para pelajar yang jauh dari tempat asalnya. Dari sini kita memahami bahwa pesantren setidaknya memiliki lima unsur, yakni; Santri, Kyai, pondokAsrama, masjid, dan kitab-kitab klasik. 100 Yang dalam khazanah tradisi pesantren terdapat kaidah hukum yang menarik untuk di aplikasikan dalam kehidupan sebagai bagian dari lembaga yang merespon perubahan yang lebih baikmodernisasi, sebagaimana yang dikutip oleh Abd. Qadir dalam bukunya Jejak Langkah Pembaharuan Pemikiran Islam di Indonesia, yaitu: ﺪﺧااو حل اللا م ﺪ لا ﻰلﻋ ﺔ ﻓ اﺤ لا  حلﺻ اا ﺪ ﺪجلل Artinya: Memelihara nilai-nilai lama yang baik, dan mengambil nilai-nilai yang baru yang lebih baik. 101 99 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Jakarta: LP3ES, 1984, 18. 100 Asrama adalah tempat penampungan santri yang ingin menimba ilmu, asrama ini disediakan oleh kiai bagi mereka yang bermukim. Awalnya asrama ini berbentuk seperti bilik-bilik yang terbuat dari bambu. Seiring kemajuan zaman, bentuk asrama mulai mengarah pada bentuk yang permanen dengan model yang bermacam-macam. 101 Abdul Qadir, Jejak Langkah Pembaharuan Pemikiran Islam di Indonesia Bandung: CV Pustaka Setia, 2005, 21. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 89 Tabel 2.4 Variasipola dan karakteristik Pesantren. 102 NO POLA KETERANGAN 1 Pola I : Masjid, Rumah kiai Pesantren ini masih bersifat sederhana, dimana kiai menggunakan masjid atau rumahnya sendiri untuk tempat mengajar. Dalam pola ini, santri hanya datang dari daerah pesantren itu sendiri, namun mereka mempelajari ilmu agama secara kontinue dan sistematis. Metode pengajarannya wetonan dan sorogan 2 Pola II : Masjid, Rumah kiai, pondok Dalam pola ini, pesantren telah memiliki pondok atau asrama yang disediakan bagi santri yang datang dari berbagai daerah. Metode pengajarannya wetonan dan sorogan 3 Pola III : Masjid, Rumah kiai, pondok, Madrasah Pesantren ini telah memiliki sistem klasikal, santri yang mondok sudah mendapat pendidikan di madrasah. 4 Pola IV : Masjid, Rumah kiai, pondok, Madrasah, tempat keterampilan Dalam pola ini, disamping telah memiliki madrasah, juga memiliki tempat keterampilan. Misalnya pertokoan, industri, pertanian, dll 5 Pola V : Masjid, Rumah kiai, pondok, Madrasah, tempat Pesantren dalam pola ini sudah berkembang dan masuk kategori mandiri. Disamping itu, 102 Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012, 68. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 90 keterampilan, gedung pertemuan, sekolah umum, universitas, pesantren ini mengelola SMP, SMA, dan SMK lainnya.

b. Madrasah