12 komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik,
sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.
C. Media Pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih
efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci. Sudjana dan Rivai 2010: 2 mengidentifikasikan beberapa manfaat media
pembelajaran yaitu: 1.
Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap
jam pelajaran. 4.
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Sedangkan Kemp dan Dayton dalam Depdiknas 2003: 10
mengidentifikasikan manfaat media pembelajaran sebagai berikut. 1.
Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
13 2.
Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. 3.
Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif. 4.
Efisiensi dalam waktu dan tenaga. 5.
Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. 6.
Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
7. Media dapat menumbuhkansikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar. 8.
Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Menurut Hamalik 1985: 63 ada empat klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran yaitu:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat.
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar.
3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar.
4. Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dan
sebagainya. Dari penjelasan sebelumnya tentang media dan pembelajaran, dapat
ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu berupa alat yang digunakan pada proses pembelajaran sebagai penyalur pesan antara guru
dan siswa agar tujuan pembelajaran tercapai.
D. Evaluasi Pendidikan
Dalam menentukan suatu keberhasilan proses pembelajaran dibutuhkan suatu evaluasi. Evaluasi dilakukan guna mengetahui sejauh mana tingkat
14 kepahaman siswa. Menurut Grondlund dalam Purwanto 2006: 3, evaluasi
merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai siswa
dalam sebuah proses pembelajaran. Ralp Tyler dalam Arikunto 2011: 1 mengatakan bahwa evaluasi
merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Sedangkan
menurut Mardapi 2008, evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu satuan lembaga
dalam melaksanaakan suatu program. Menurut Sudijono 2005: 2, evaluasi pendidikan mempunyai dua
konsep pengertian bahwa evaluasi pendidikan adalah: a Proseskegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujan yang telah
ditentukan; b Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik feed
back bagi penyempurnaan pendidikan. Menurut Sudijono 2005: 16, secara umum tujuan evaluasi belajar
adalah untuk: a menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami
oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu; b mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode
pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.
Kegiatan evaluasi juga mempunyai tujuan khusus dalam bidang pendidikan, yaitu: a untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam