Analisis Hasil Belajar Siswa

60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Hasil Uji Coba

SMK Negeri 1 Purworejo merupakan sekolah vokasi yang mengedepankan pendidikan dan pelatihan keterampilan. Hal ini dapat dilihat dari visi dan misi sekolah yang mengharuskan siswa untuk unggul dalam pendidikan, keterampilan, teknologi informasi baik di kancah nasional maupun internasional. Dalam bidang prestasi tentu sekolah ini mempunyai deretan prestasi yang membanggakan sehingga mendeklarasikan Kabupaten Purworejo sebagai Kabupaten vokasi. Prestasi terakhir yang didapatkan di tahun 2014 lalu adalah di bidang keterampilan pada LKS tingkat Nasional yang meraih juara 1 sehingga mewakili Indonesia pada LKS Internasional di Brazil pada tahun 2015 ini. Hal tersebut juga tidak terlepas dari fasilitas sekolah yang memadai serta lingkungan belajar yang nyaman, sehingga menjadikan alasan peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Berikut ini deskripsi hasil data penelitian yang diperoleh dari observasi dan wawancara di sekolah.

a. Identitas sekolah

1 Nama sekolah : SMK Negeri 1 Purworejo 2 Kabupaten : Purworejo 3 Provinsi : Jawa Tengah 4 Alamat : Jl. Tentara Pelajar no.127 Purworejo 5 Website : www.smkn1pwrj.net 61

b. Perlengkapan sekolah

Sebagai sekolah kejuruan yang unggul, SMK Negeri 1 Purworejo memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Guna menunjang pembelajaran pada bidang bangunan, sekolah ini mempunyai beberapa laboratorium untuk menujang pembelajaran diantaranya 2 laboratorium CAD Building, 1 Laboratorium Gambar Manual, 1 Laboratorium Batu Beton, 1 Laboratorium Survey Pemetaan, 1 Laboratorium Kerja Kayu, 1 Laboratorium Fisika dan kimia, serta 1 Laboratorium Multimedia. Peralatan dalam laboratorium tersebut juga sangat lengkap karena SMK N 1 Purworejo merupakan 2 dari SMK di Jawa Tengah yang dijadikan sebagai sekolah kejuruan percontohan sehingga perlengkapan yang digunakan untuk menunjang pembelajaran tentu sangat mendukung. Dengan adanya peralatan ini diharapkan siswa akan mendapatkan materi pembelajaran yang lebih variatif dan lebih berbobot jika dalam pemanfaatanya dapat digunakan dengan baik.

c. Kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di SMK Negeri 1 Purworejo berlangsung dari pukul 07.00-15.00 pada setiap hari jam efektifnya. Akan tetapi diluar jam tersebut juga terdapat kegiatan tambahan berupa ekstrakulikuler yang akan menambah pengetahuan peserta didik pada bidang lain atau bidang tertentu yang dapat memperdalam keterampilan tertentu yang dibutuhkan untuk dapat berkompetisi mewakili sekolah, sehingga tidak jarang sekolah ini sampai 17.00 pun masih ramai terdapat kegiatan disekolah. Beberapa kegiatan itu di antaranya Ekstrakulikuler Olahraga, PMR, ROHIS, Pecinta Alam, Pramuka, 62 Pendalaman LKS CAD, LKS Welding, LKS Mesin, LKS Electrical, dan beberapa kegiatan lain. Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan beberapa hal di antaranya sebagai berikut. 1 Tersedianya perlengkapan alat multimedia seperti LCD Projector, Speaker Active pada setiap ruang belajarnya. Tersedia juga Laboratorium Komputer, laboratorium CAD Building, Laboratorium Gambar Manual, Laboratorium Batu Beton, Laboratorium Survey Pemetaan, Laboratorium Kerja Kayu, 1 Laboratorium Fisika dan kimia, serta 1 Laboratorium Multimedia. Banyak dari beberapa perlengkapan di dalam laboratorium atau sarana yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diperoleh informasi bahwa kegiatan pembelajaran belum sepenuhnya memanfaatkan media yang ada. 2 Ketika pembelajaran, guru memberikan pembelajaran IBG hanya mengandalkan buku dan LKS, sehingga perhatian dan ketertarikan siswa mulai menurun. Ditambah lagi pada mata pelajaran ini siswa dituntut untuk dapat menggunakan imajinasinya untuk membayangkan seperti apa yang dimasksud guru. 3 Pada saat evaluasi belajar, terkadang hasil akhir bukanlah gambaran sebenarnya dari kemampuan siswa. Metode evaluasi yang kuno dengan soal dan urutan soal yang sama terkadang masih menjadi pemicu terjadinya proses bertukar jawaban. Metode evaluasi yang seperti ini juga kurang memotivasi siswa untuk mendapatkan nilai yang tinggi karena akan terasa membosankan.