PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI WAROENG STEAK AND SHAKE KEDATON

(1)

ABSTRAK

PengaruhStore AtmosphereTerhadap Keputusan Pembelian Di Waroeng Steak And Shake Kedaton

Oleh

(Primarta Ramadhona)

Suasana gerai (Store Atmosphere) merupakan kombinasi dari

elemen-elemen bentuk nyata yang diwujudkan dalam bentuk jalan, bangunan, peralatan, dan perlengkapan yang dirangkai untuk menciptakan kesenangan dan

kenyamanan bagi konsumen dan penjual. Waroeng Steak And Shake Kedaton merupakan salah satu gerai yang merupakan tempat untuk bersantap serta bersantai bersama kerabat. Waroeng Steak And Shake merupakan salah satu tempat makan dan bersantai yang menerapkanStore Atmosphereyang baik. Berangkat dari masalah tersebut dapat dilihat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ApakahStore Atmosphereberpengaruh positif pada keputusan

pembelian konsumen di Waroeng Steak And Shake ?

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Waroeng Steak and Shake Kedaton. Hasil penelitian ini adalah secara simultan (Bersama-sama) dimensi Store Atmospher berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Dapat dilihat dari hasil R2sebesar 0,64 atau 64%. .


(2)

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI WAROENG STEAK AND SHAKE KEDATON

Oleh:

PRIMARTA RAMADHONA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG


(3)

PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI WAROENG STEAK AND SHAKE KEDATON

Skripsi

Oleh:

PRIMARTA RAMADHONA

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG


(4)

DAFTAR GAMBAR


(5)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN Halaman

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen ... 8

2.2 Keputusan Pembelian konsumen ... 9

2.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian: ... 11

2.2.2 Tahapan Pengambilan Keputusan ... 12

2.3 Store Atmosphere ... 14

2.3.1 Elemen-Elemen Store Atmosphere ... 15

2.4 Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian ... 16

2.5 Kajian Penelitian Terdahulu ... 17

2.6 Kerangka Pemikiran ... 19

2.7 Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian... 21

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.4 Populasi dan Sampel ... 23

3.4.1Populasi ... 23

3.4.2Sampel ... 23

3.5 Teknik Pengambilan Sampel... 23

3.6 Identifikasi Operasional Variabel ... 24

1. Variabel bebas (Independent) ... 24

2. Variabel terkait (Dependent) ... 24


(6)

3.8 Model Analisis Data ... 26

3.9 Uji Validitas ... 26

3.10 Uji Reliabilitas ... 26

3.11 Analisis kuantitatif ... 27

3.11.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 27

3.11.2 Koefisien determinasi (R2) ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kualitatif ... 29

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Demografi ... 29

1. Kakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 29

2. Kakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden ... 30

3. Kakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 30

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 31

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 32

4.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ... 33

1. Tanggapan Atas Store Atmosphere (X)... 33

2. Penilaian Rentang Skor ... 36

3. Tanggapan atas Keputusan Pembelian (Y) ... 37

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 39

4.1.1 Uji Validitas ... 39

4.1.2 Uji Reliabilitas ... 40

4.4 Analisis Kuantitatif ... 41

1. Uji Determinasi R2 ... 41

2. Uji Koefisien Regresi ... 42

4.5 Pembahasan ... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 45

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Pesaing Waroeng Steak And Shake, 2015. ... 3

Tabel 1.2 Daftar data penjualan Waroeng Steak And Shake Tahun 2012 – Tahun 2014 ... 4

Tabel 2.1 Refrensi Penelitian Terdahulu ... 17

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 25

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 29

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 30

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 30

Tabel 4.4 Persentase Berdasarkan Pendidikan ... 31

Tabel 4.5. Persentase Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 32

Tabel 4.6 Hasil Jawaban Responden atas Store Atmosphere ... 33

Tabel 4.7 Rentang Skor Variabel ... 36

Tabel 4.8 Hasil Jawaban Responden Atas Keputusan Pembelian (Y) ... 37

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas ... 39

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas ... 40

Tabel 4.11 Analisis Determinasi (R2) ... 41


(8)

(9)

(10)

MOTO

“ALLAH tidakakan membebani seseorang melainkan sesuai dengankesanggupannya”

(Q.S Al- Baqarah 284-286)

“Kejarlah Waktu Jangan Pernah Menunggu, Karena Waktu Tidak Akan Pernah Menunggu”


(11)

PERSEMBAHAN

Di atas segalanya ucap syukur kepada ALLAH SWT kupersembahkan karya sederhana ini kepada:

Papa yang menjadi alasan dan motivasiku untuk segera menyelesaikan pendidikanku dan menjadi manusia yang berhasil.

Mama atas pengorbanannya baik moril maupun materil, kasih sayang yang tidak terhingga, serta sujud dan doanya yang selalu di ucapkan demi keberhasilanku.

Adik-Adikku yang selalu memberikan semangat dan mengharap keberhasilanku.

Saudara-Saudaraku yang selalu memberikan semangat serta motivasi untukku agar cepat menyelesaikan pendidikan ini dan menjadi manusia yang berhasil.

Serta Sahabat-Sahabatku dan Teman-Temanku semuanya yang telah saling mendukung dan membantu untuk menyelesaikan pendidikan ini.


(12)

(13)

RIWAYAT HIDUP

Peneliti yang bernama Primarta Ramadhona dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 12 Maret 1993, merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Ir. Hasim Yasin dan Ibu Erlia.

Pendidikan yang ditempuh oleh Peneliti yaitu pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK AL-Kautsar Bandar Lampung pada Tahun 1998-1999, Sekolah Dasar di SD AL-AL-Kautsar Bandar Lampung pada Tahun 1999-2005, Sekolah Menengah Pertama di SMPN 25 Bandar Lampung pada Tahun 2005-2008, dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 4 Bandar Lampung pada Tahun 2008-2011.

Pada Tahun 2011, Peneliti diterima melalui jalur Ujian Mandiri sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung. Pada Tahun 2015, Peneliti mengikuti program pengabdian kepada masyarakat yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kibang Budi Jaya Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat selama 40 hari.


(14)

SANWACANA

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Di Waroeng Steak And Shake Kedaton”.Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memperoleh bantuan dan bimbingan serta petunjuk dari semua pihak. Maka dalam kesepatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Rr. Erlina, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. Ribhan, S.E., M.Si., selaku Dosen penguji skripsi yang telah memberikan kritik dan saran sehingga skripsi ini semakin berkualitas. 5. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama atas

kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran, serta kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.


(15)

6. Ibu Dwi Asri Siti Ambarwati, S.E., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing

Pendamping atas kesediaannya memberikan waktu, pengetahuan, bimbingan, saran, serta kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Muslimin, S.E., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik atas kesediaannya selama ini dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran dalam proses kuliah.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya serta membimbing penulis selama masa kuliah.

9. Kedua orangtuaku tercinta, Papa Ir. Hasim Yasin dan Mama Erlia. terima kasih atas kasih sayang, pengorbanan, perhatian, dan doa yang telah diberikan demi kesuksesan penulis.

10. Adik-Adikku tercinta Vini Ayu Pratiwi, A.md., Triarta Akbar Prawira, Tiara Putri Mahardika yang telah memberikan doa dan semangatnya sehingga terselesaikannya skripsi ini.

11. Kiyay Ivan, Bung Fiki, Abang Aan, Kak Alam, Kak Ruly, Daing Edi, Rendi, Rudi, Riki, Anto, Atu Uli, Mbak Tina, Mbak Ani, Atu Ica, Ses Nesya, Dina, Sarah, Vita, yang telah mendukung penulis selama ini.

12. Sahabatku Niko Edmansyah, Ahmad Krisna Febrian, Iman Taufik, Vladimir Matto, yang telah memberikan semangat dan mendukung penulis selama ini. 13. Dulur Prasetya Nugraha dan Deni Wahyudi yang telah memberikan saran

serta masukan untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. 14. Sahabat Manajemen Genap, Try, Tyo, Rio, Mm odi, Meirian, David, Egi,

Agil, Njoy, Adit Uwak, Adit AIM, Bekel, Gita, Fifi, Ratu, Oyen, Dina, Faras, Audi, Eva, yang selalu memberikan motivasi serta dukungan agar penulis menyelesaikan skripsi ini.

15. Teman-Teman KKN, Andika, Jani, Aulia, Ari N, Kiki, Erinda yang telah menemaniku selama 40 hari KKN Di Desa Kibang Budi.


(16)

16. Keluarga Bapak Edi Purnomo Dan Ibu Septiana serta Lutfi Dan Naban, terimakasih telah menjadi sosok bapak dan ibu selama penulis KKN Di Desa Kibang Budi.

17. Manajemen 2011, Arif, Ajie, Artenza, Diono, Fadel, Prashadio, Yipi, Fazrie, Farid, Catur, Yasser, Bayu, JP, Jaka, Putu, Ricky, Tatang, Agung P, Erie, Dona, Tama, Anin, Ratih, Yaya, Rizky,ainul yaqin, dll tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

18. Manajemen 2010, Rezi, Andre, Cepy, Ucen.

Akhir kata, penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 27 januari 2016 Penulis


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia, karena perannya sangat penting untuk sumber tenaga, pertumbuhan tubuh, serta melindungi tubuh dari penyakit. Makanan sehat, aman dan nikmat akan meningkatkan produktivitas kerja

seseorang. Makanan merupakan sumber energi dan berbagai zat gizi untuk mendukung hidup manusia tetapi makanan akan menjadi wahana bagi unsur pengganggu kesehatan manusia, yang berupa unsur yang secara alamiah telah menjadi bagian dari makanan, maupun masuk ke dalam makanan dengan cara tertentu.

Persepsi diatas dapat diartikan bahwa, kehidupan kita tidak terlepas dari kuliner. Kuliner merupakan sebuah gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan. Karena setiap orang memerlukan makanan yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Mulai dari makanan yang sederhana hingga makanan yang berkelas tinggi dan mewah. Melihat kebutuhan makan merupakan kebutuhan pokok yang tidak pernah ada habisnya , maka para penjual kuliner berlomba-lomba untuk menyediakan makanan yang dapat membuat konsumen tertarik untuk menikmatinya. Hal ini membuat para penjual harus memiliki suatu strategi untuk menarik perhatian konsumen dengan cara menyuguhkan suatu makanan yang bervariatif .


(18)

2

Untuk mengundang suatu ketertarikan dari para konsumen, rasa tidaklah cukup untuk menimbulkan suatu perasaan dan keputusan dari konsumen untuk membeli makanan tersebut. Perusahaan harus memahami karakteristik konsumen mereka dan memahami bagaimana konsumen dalam memutuskan pembelian, sehingga dengan memahami perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan, maka perusahaan akan dapat mempengaruhinya, sehingga konsumen tersebut nantinya akan menggunakan produk mereka.

Loden dan Bitta dalam Simamora (2003:2), lebih menekankan perilaku konsumen sebagai pengambilan keputusan. Menurut mereka perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktifitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa. Sementara itu Kotler dan Amstrong Simamora (2003:02) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.

Berdasarkan pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa Perilaku Konsumen sangat erat hubungannya dengan keputusan pembelian. Baik keputusan pembelian yang dilakukan oleh orang perorangan, kelompok dan organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka baik terhadap kebutuhan terhadap barang

maupun terhadap jasa. Jadi sangat penting bagi perusahaan untuk memahami bagaimana konsumen mereka dalam memutuskan pembelian mereka, agar dapat mempengaruhi keputusan pembelian tersebut. Namun hal ini tidak akan mudah, karena banyaknya pesaing dalam bisnis kuliner. Maka setiap usaha dagang harus memiliki strategi-strategi ampuh dan berbeda, agar dapat mempengaruhi


(19)

3

keputusan pembelian konsumen akan produk mereka. Sebuah gerai harus mampu membuat para konsumennya merasa betah dan nyaman selama melakukan

aktivitas belanja di gerai tersebut. Hal inilah yang menyebabkan sebuah gerai harus dapat membangun suasana gerai (Store Atmosphere) yang baik. Adanya lingkungan gerai yang baik akan memperkuat posisi gerai itu sendiri dimata para konsumennya. Suasana gerai (Store Atmosphere) merupakan kombinasi

dari elemen-elemen bentuk nyata yang diwujudkan dalam bentuk jalan, bangunan, peralatan, dan perlengkapan yang dirangkai untuk menciptakan kesenangan dan kenyamanan bagi konsumen dan penjual.

Waroeng Steak And Shake Kedaton merupakan salah satu gerai yang merupakan tempat untuk bersantap serta bersantai bersama kerabat. Waroeng Steak And Shake merupakan salah satu tempat makan dan bersantai yang berada di daerah Kedaton yang sudah berdiri sejak 2010 . Adapun beberapa tempat makan dan bersantai di daerah Kedaton antara lain sebagai berikut .

Tabel 1.1 Daftar Pesaing Waroeng Steak And Shake, 2015.

Nama Alamat

Obonk Jln. Zaenal Abidin Pagar Alam

KFC coffee Jln. Zaenal Abidin Pagar Alam Dunkin Donut Jln. Zaenal Abidin Pagar Alam

Enhai Jln. Zaenal Abidin Pagar Alam

Bebek Pak Selamet Jln. Zaenal Abidin Pagar Alam Bebek Belur Jln. Zaenal Abidin Pagar Alam

Glompong Jln. Zaenal Abidin Pagar Alam

Sumber : manager operasional Waroeng Steak And Shake and Shake, Mei 2015.

Sejak munculnya beberapa tempat makanan tersebut, Waroeng Steak And Shake yang tadinya merupakan salah satu tempat makan dan bersantai yang dipilih konsumen, perlahan mulai menurun karena munculnya beberapa tempat makan


(20)

4

yang lainnya dengan suasana gerai yang beragam jenis untuk menarik perhatian konsumen dan membuat para konsumen merasa nyaman ketika berada di gerai tersebut. Hal tersebut dapat kita lihat dari data penjualan Waroeng Steak And Shake pada Tabel 1.2

Tabel 1.2 Daftar data penjualan Waroeng Steak And Shake Tahun 2012 Tahun 2014

Bulan Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Januari Rp 40.545.000 Rp 46.098.000 Rp 33.831.000 Februari Rp 41.540.500 Rp 44.939.000 Rp 32.951.000 Maret Rp 42.097.000 Rp 41.766.650 Rp32.218.600

April Rp 45.890.400 Rp 40.484.000 Rp30.852.800 Mei Rp 46.065.000 Rp 40.132.000 Rp29.731.000 Juni Rp 46.230.600 Rp 39.963.000 Rp30.070.000 Juli Rp 49.665.000 Rp 42.142.700 Rp33.965.000 Agustus Rp 47.344.700 Rp 41.980.000 Rp29.345.000 September Rp 48.036.000 Rp 40.974.500 Rp28.713.500 Oktober Rp 46.122.000 Rp 38.567.900 Rp27.132.000 November Rp 47.988.000 Rp 37.329.000 Rp26.982.900 Desember Rp 48.747.000 Rp 35.798.000 Rp27.776.000

sumber : Waroeng Steak And Shake, 2015

Berdasarkan Tabel 1.2 tersebut bahwa data penjualan Waroeng Steak And Shake mengalami penurunan dan fluktuasi pada tahun 2013 serta menurun kembali pada tahun berikutnya yaitu 2014 yang dibarengi dengan munculnya beberapa pesaing


(21)

5

yang mempunyai suasana gerai yang berbeda sehingga konsumen memiliki pilihan alternatif untuk memilih gerai mana yang dipilih. Penurunan penjualan Waroeng Steak And Shake dikarenakan munculnya pesaing-pesaing dibidang kuliner yang ada di Bandar Lampung. Untuk itu pelaku bisnis dituntut untuk mampu meraih pangsa pasar sesuai daya beli masyarakat di Bandar Lampung. Dalam hal ini Waroeng Steak And Shake menggunakanStore Atmospheresebagai modal utama menarik minat konsumen untuk berkunjung ke Waroeng Steak And Shake.

Store Atmospheresebagai salah satu sarana komunikasi dapat berakibat positif dan menguntungkan dibuat sedimikian menarik. Suatu proses pemasaran yang dilakukan gerai karena konsumen akan merasa nyaman berbelanja jikaStore Atmosphereatau suasana lingkungan gerainya mendukung, minimal konsumen atau calon konsumen akan merasa betah berlama-lama berbelanja di dalam gerai dan semakin memperbesar peluang konsumen untuk melakukan pembelian. Artinya bahwaStore Atmospheredapat berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Hal tersebut didukung dengan penelitian terdahulu yang menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruhStore Atmosphere yang positif terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pelaksanaanStore Atmosphereyang dilakukan Waroeng Steak And Shake Kedaton sebagai salah satu bentuk pemikat agar konsumen tertarik melakukan pembelian sekaligus memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memberikan suasana makan yang enak dan nyaman. Maka di dalam menyusun


(22)

6

skripsi penulis mengambil judul :PengaruhStore AtmosphereTerhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Waroeng Steak And Shake Kedaton. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, yang menjelaskan bagaimanastore atmosphereyang diberikan Waroeng Steak And Shake serta penjualan yang cenderung berfluktuasi menurun, serta hasil penelitian terdahulu. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:

• ApakahStore Atmosphereberpengaruh positif pada keputusan pembelian konsumen di Waroeng Steak And Shake ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini memiliki tujuan untuk sebagai berikut:

• Untuk mengetahui pengaruh positif variabelStore Atmosphereterhadap keputusan pembelian Waroeng Steak And Shake.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini antara lain:

• Bagi Perusahaan

Memberikan saran dan masukan kepada Waroeng Steak And Shake kedaton dalam pelaksanaanStore Atmosphere yang dilakukan.


(23)

7

• Bagi Penulis

Menambah wawasan tentang strategi pemasaran khususnya mengenai Store Atmospheredan bagaimana cara mengimplementasikannya.

• Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan atau referensi dalam penelitian selanjutnya.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Konsumen

Konsumen sebagai seorang manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhinya, dan sering kali dalam memenuhi kebutuhan ini mereka harus melakukan pembelian. Kebutuhan adalah hal-hal dasar yang harus dipenuhi manusia sedangkan keinginan adalah kebutuhan manusia yang telah terbentuk sesuai dengan persepsinya.

Loden dan Bitta dalam Simamora (2003:2), lebih menekankan perilaku konsumen sebagai pengambilan keputusan. Menurut mereka perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktifitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa. Sementara itu Kotler dan Amstrong (2003:02) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.


(25)

9

Berdasarkan pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa perilaku konsumen sangat erat hubunganya dengan keputusan pembelian. Baik keputusan pembelian yang dilakukan oleh orang perorangan, kelompok dan organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka baik terhadap kebutuhan barang maupun

terhadap jasa.

2.2 Keputusan Pembelian konsumen

Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan membeli sejumlah barang dan jasa, yang dipilih berdasarkan informasi yang didapat tentang produk, dan segera disaat kebutuhan dan keinginan muncul, dan kegiatan ini menjadi informasi untuk pembelian selanjutnya.

Bagi pemasar tahap keputusan pembelian ini adalah tahap yang sangat penting untuk dipahami karena akan berhubungan dengan keberhasilan suatu program pemasaran. Secara khusus, pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian. (Kotler, 2005:220)

Secara umum ada lima peranan yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam melakukan pembelian, (Kotler, 2005:221) yaitu :

1. Pencetus (Initiator) : seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk atau jasa.

2. Pemberi pengaruh (Influencer) : seseorang yang pandangan atau saranya mempengaruhi keputusan pembelian.


(26)

10

3. Pengambil keputusan (Decision maker) : seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap komponen keputusan pembelian apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli, dan di mana akan dibeli.

4. Pembeli (Buyer) : orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya. 5. Pemakai (User) : seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan

produk atau jasa yang bersangkutan.

Pengambilan keputusan pembelian konsumen berbeda-beda tergantung jenis keputusan pembeliannya. Menurut Assael dalam Kotler (2005:221), ada empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan merek, yaitu :

1) Perilaku pembelian yang rumit (complex buying behavior), perilaku pembelian yang rumit akan menimbulkan keterlibatan yang tinggi dengan menyadari adanya perbedaan yang kuat diantara merek-merek yang ada, biasanya konsumen tidak tahu terlalu banyak tentang kategori produk sehingga harus belajar untuk mengetahuinya. Proses pembelian yang rumit ini terdiri atas tiga langkah. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, ia membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, ia membuat pilihan pembelian yang cermat.

2) Perilaku pembelian yang mengurangi ketidaknyamanan (dissonance reducing buying behaviour), perilaku pembelian ini mempunyai

keterlibatan yang tinggi dan konsumen menyadari hanya sedikit perbedaan antara berbagai merek.


(27)

11

3) Perilaku pembelian karena kebiasaan, perilaku pembelian yang memiliki keterlibatan yang rendah dan tidak terdapat perbedaan merek yang signifikan. Konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan saja dan bukan keyakinan terhadap merek.

4) Perilaku pembelian yang mencari variasi (variety seeking buying behaviour), perilaku membeli ini memiliki keterlibatan rendah namun masih terdapat perbedaan yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman atau sensasi bukan kepuasan.

2.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian:

Menurut Kotler (2005:202), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen secara umum ada dua faktor yang berpengaruh yaitu :

1. FaktorIntern, yaitu faktor dari dalam diri konsumen itu sendiri yang meliputi : motivasi, pembelajaran sikap dan kepribadian serta konsep diri. 2. FaktorEkstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri konsumen yang

meliputi : budaya dan sub budaya, kelas sosial, kelompok sosial dan kelompok referensi, serta keluarga.

Menurut Schiffman (2004:491), dalam pemasaran terdapat bauran pemasaran yang merupakan strategi bagi pemasar untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Dimana dalam kegiatan bauran pemasaran ini, perusahaan berusaha menyampaikan manfaat produk dan jasa mereka kepada para konsumen potensial dan jika hal ini dihayati dengan mendalam maka akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.


(28)

12

2.2.2 Tahapan Pengambilan Keputusan

Menurut Kotler (2005:252) ada lima tahapan yang dilalui oleh konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk, yaitu :

1) Pengenalan masalah

Masalah ini ada pengakuan konsumen bahwa mereka membutuhkan sesuatu. Tahap ini diamati pada saat pembeli mengenali adanya masalah atau

kebutuhan, pembeli menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Tahap pengenalan masalah ini berupa desakan yang membangkitkan tindakan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal maupun eksternal.

2) Pencarian informasi

Jika minat seseorang akan suatu produk telah timbul, maka dorongan untuk mencari informasi akan menjadi semakin kuat. Seorang konsumen akan terdorong kebutuhannya, mungkin akan mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen tersebut kuat dan produk itu berada didekatnya, mungkin konsumen akan langsung membelinya. Jika tidak, kebutuhan konsumen ini hanya akan menjadi ingatan saja. Konsumen dapat memperoleh informasi tersebut dari beberapa sumber. Salah satu kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber-sumber informasi konsumen ini dapat dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu; 1) sumber pribadi, seperti keluarga, teman; 2) sumber komersil, seperti iklan, wiraniaga; 3) sumber publik, seperti media


(29)

13

masa, organisasi penentu peringkat konsumen; 4) sumber pengalaman, seperti penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.

3) Evaluasi alternatif

Setelah konsumen mendapatkan cukup informasi mengenai produk maka tahap berikutnya adalah mengevaluasi alternatif-alternatif yang ada. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Para konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Ada beberapa proses evaluasi konsumen, yaitu : 1) konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan; 2) konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk; 3) konsumen memandang setiap produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.

4) Keputusan pembelian

Pada tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga akan

membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun terdapat dua faktor yang mempengaruhi niat membeli dan keputusan pembelian, yaitu : 1) sikap orang lain, yaitu sejauhmana sikap orang lain mengurangi alternatif yang telah ditentukan oleh seseorang konsumen. Hal ini akan bergantung pada intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan

konsumen, serta motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut; 2) faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.


(30)

14

5) Perilaku pasca pembelian

Setelah melakukan pembelian konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Tugas pemasar tidak berakhir pada saat produk tersebut dibeli, tetapi berlanjut pada periode sesudah pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan

pemakaian produk pasca pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang

dirasakan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan, pelanggan akan puas, dan jika melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.

2.3 Store Atmosphere

PengertianStore Atmospheremenurut Kotler, (2008:61) adalah suasana (Atmosphere) setiap gerai mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan untuk berputar-putar didalamnya. Setiap gerai mempunyai

penampilan yang berbeda-beda baik itu kotor, menarik, megah, dan suram. Suatu gerai harus membentuk suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan dapat menarik konsumen untuk membeli di gerai tersebut.

PengertianStore Atmospheremenurut Ma’ruf (2009:201) adalah salah satu marketing mixdalam gerai yang berperan penting dalam memikat pembeli, membuat mereka nyaman dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan mereka produk apa yang ingin dimiliki baik untuk keperluan pribadi, maupun untuk keperluan rumah tangga.


(31)

15

Berdasarkan kedua pengertian di atas, penulis dapat mengambil keputusan bahwa Store Atmospheresuatu karakteristik yang sangat fisik dan sangat penting bagi setiap bisnis hal ini berperan bagi setiap penciptaan suasana yang nyaman untuk konsumen dan membuat konsumen ingin berlama-lama berada didalam gerai dan secara tidak langsung merangsang konsumen untuk melakukan pembelian.

2.3.1 Elemen-ElemenStore Atmosphere

Store Atmospherememiliki elemen-elemen yang semuanya berpengaruh terhadap suasana gerai yang ingin diciptakan. Menurut Berman dan Evan (2001:604) membagi elemen-elemenStore Atmosphereke dalam 4 elemen, yaitu : 1.Exterior

Bagian depan gerai adalah bagian yang termuka. Maka ia hendaknya memberikan kesan yang menarik. Dengan mencerminkan kemantapan dan kekokohan, maka bagian depan dan bagian luar ini dapat menciptakan kepercayaan dangoodwill.Di samping itu hendaklah menunjukan spirit perusahaan dan sifat kegiatan yang ada di dalamnya. Karena bagian depan dan exteriorberfungsi sebagai identifikasi atau tanda pengenalan. Bagian-bagian dariexteriorantara lain: papan nama gerai, akses masuk gerai/gerai mudah, luas bangunan, fasilitas parkir, keamanan kendaraan.

2.General interior

Ketika konsumen memasuki gerai hendaknya memperoleh kesan yang menyenangkan. Kesan ini dapat diciptakan misalnya dengan cahaya ruangan, suhu udara yang baik, pegawai yang ramah, sistem pembayaran mudah, kebersihan gerai, dekorasi tempat.


(32)

16

3.Store layout

Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari Jalan/gang di dalam gerai yang cukup lebar dan memudahkan orang untuk berlalu-lalang.

4. Interior display

Sangat menentukan bagi suasana gerai karena memberikan informasi kepada konsumen. Hal ini bisa dijabarkan dalam daftar menu.

2.4 PengaruhStore AtmosphereTerhadap Keputusan Pembelian

Store Atmosphere merupakan suatu bentuk suasana yang terdapat pada suatu gerai yang akan memberikan suasana kenyamanan disebabkan oleh keadaan serta perlengkapan gerai yang baik , begitu pula sebaliknya. Jika suatu gerai dapat menimbulkan suasana kenyamanan tersebut maka hal tersebut menjadi suatu daya tarik tersendiri yang akhirnya menimbulkan suatu pemikiran berkunjung dan kemudian melakukan pembelian.


(33)

17

2.5 Kajian Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Refrensi Penelitian Terdahulu No Judul Nama Penelitian dan Tahun

Penelitian Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian 1 Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Konsumen Distro Planet Surf Mall Olympic Garden Kota Malang)

1. Achamad Indra Widyanto 2. Edy Yulianto 3. Sunarti (2014) Penelitian ini termasuk kategori penelitian explanatory dengan menggunakan metode kuisioner analisis linier berganda dalam membuktikan pengujian hipotesis Pengaruh Store Atmosphere yang terdiri dariexterior (X1),interior display(X2), store layout (X3), dan interior display(X4) terhadap variable keputusan pembelian (Y) 2 Store Atmosphere Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Texas Chicken Multimart II Manado Cindy Juwita Dessyana (2013) Penelitian ini dilakukan di Texas Chicken Mutlimart II Manado. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Metode pengumpulan data adalah metode kuisioner dan metode penelitian kepustakaan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, maka dapat disimpulkan bahwa secara bersama, Store Exterior, General Interior, Store Layout,dan Interior Display berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.


(34)

18 samplingdan metode analisisnya menggunakan regresi linier berganda. 3 Pengaruh Atmosfer Gerai dan Pelayanan Ritel Terhadap Nilai Hedonik dan Penelitian Ipulsif Pelanggan Matahari Department StoreDuta Plaza di Denpasar

1. Ni Nyoman Manik Yistiyani 2. Ni Nyoman

Kerti Yasa 3. I.G.A Ketut

Gede Suasana (2012) Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan bukti sebab akibat antara variabel-variabel penelitian yang terdiri atas atmosfer gerai, pelayanan ritel, nilai hedonik, dan pembelian impulsive. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, disimpulkan bahwa atmosfer gerai dan pelayanan ritel berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai hedonik pelanggan Matahari Department StoreDuta Plaza di Denpasar

4 Effect of Store Atmosphere on Consumer Purchase Intention

Riaz Hussain dan Mazhar Ali (2015)

Metodologi penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier berganda Cleanliness, Music, Scent, Temperature, Lighting, Color, Display/Layout berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli konsumen


(35)

19

2.6 Kerangka Pemikiran

Persaingan dalam dunia bisnis kuliner, penjual tidak dapat memfokuskan perhatian mereka ke dalam produk saja, melainkan mereka harus membuat para konsumen tertarik pada produk yang mereka jual. Para penjual harus membuat strategi untuk menangani permasalahan tersebut, diantaranya adalah pemberian store atmospherekarena berpengaruh terhadap kenyamanan dan kemudahan konsumen dalam melakukan pembelian.Adapun kerangka pikir ini didukung oleh penelitian terdahuluRiaz Hussain dan Mazhar Ali yang berjudul “Effect Of Store Atmosphere ON Consumer Purchase Intention”yang mendapatkan hasil bahwa secara bersama Cleanliness, Music, Scent, Temperature, Lighting, Color, Display / Layout berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Adapun beberapa elemen dariStore Atmosphereyang menjadikan suatu

pendorong bagi keputusan para konsumen ialah :Cleanliness, Music, Scent, Temperature, Lighting, Color, Display / Layout.

Maka kerangka pikir dapat digambarkan sebagai berikut:

Kotler (2005)

Sumber : Riaz Hussain and Mazhar Ali No.2; Vol.7; 2015 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran


(36)

20

2.7 Hipotesis

Hipotesis yang di ajukan penulis berdasarkan pada rumusan masalah, kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : terdapat pengaruh positifStore Atmosphereterhadap keputusan pembelian konsumen di Waroeng Steak And Shake.


(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian verifikatif diterangkan oleh Arikunto (2004:7) sebagai penelitian yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data dilapangan, sifat verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :

Data Kuantitatif

Merupakan data yang diperoleh dari perusahaan yang dapat dibuktikan dengan angka-angka yang akan diolah dan dianalisa sesuai dengan metode analisis yang digunakan sehingga dapat terlihat hasilnya.


(38)

Data Kualitatif

Data kualitatif adalah yang bukan angka, yang sifatnya tidak dapat dihitung berupa informasi atau penjelasan yang didasarkan pada pendekatan teoritis dan penilaian logis, dan juga penilaian menggunakan skor.

Data yang diambil dari penelitian ini terbagi dalam data primer yang bersumber dari jawaban responden setelah mengisi kuesioner. Data sekunder diperoleh dari Waroeng Steak And Shake. Jenis penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data dalam skripsi ini ialah : 1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan

responden akan memberikan respon terkait atas daftar pertanyaan dari kuesioner tersebut.

2. Studi Kepustakaan

Studi pustaka yaitu pengumpulan data atau informasi dengan menggunakan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian dan bertujuan untuk menemukan teori, konsep, dan variabel lain yang dapat mendukung penelitian. Metode studi pustaka ini, peneliti


(39)

✁ ✂

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Sugiyono (2009 : 57) populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Penelitian ini, populasi penelitian yang diambil adalah konsumen Waroeng Steak And Shake dan jumlah dari populasi ini tidak diketahui. Karena terbatasnya waktu maka penelitian ini dilakukan secarasampling.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi.Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh

anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan yang disebut sampel (Ferdinand, 2006:30).

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan pada sampel penelitian ini adalah teknikpurposive sampling. Purposive samplingadalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan atau menggunakan kriteria tertentu, Sehingga data yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses penelitian yang kompeten

dibidangnya, Sugiyono (2009:122).

Hair (2006:197) menyarankan bahwa penelitian yang akan diolah dengan menggunakanmultiple regressionjumlah sampel minimum 50 responden dan


(40)

✄ ☎

lebih disarankan 100 responden bagi kebanyakan situasi penelitian. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti menentukan jumlah sampel 100 orang.

Sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil objek penelitian yang selektif dan mempunyai ciri-ciri spesifik dan mempunyai kriteria sebagai berikut:

1. Responden adalah konsumen Waroeng Steak And Shake

2. Para konsumen yang sudah membeli lebih dari satu kali di Waroeng Steak And Shake

3. Usia minimal responden berumur 17 tahun keatas.

Sampel pada konsumen Waroeng Steak And Shake terpilih bisa mewakili populasi yang dituju.

3.6 Identifikasi Operasional Variabel

Variabel pada umumnya dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Variabel bebas (independent)

Tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independentdalam penelitian ini adalah promosi

2. Variabel terikat (dependent)

Variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabelindependent.Variabeldependentdalam penelitian ini adalah keputusan pembelian.

3.7 Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebihsubstantivedari suatu konsep. Tujuannya agar dapat


(41)

✆ ✝

mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau

operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang di telitinya.

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Skala

Store Atmosphere(X) Suasana (Atmosphere) setiap gerai mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan untuk berputar-putar didalamnya. • CleanlinessMusicScentTemperatureLightingColor

Display / Layout

(Riaz Hussain dan Mazhar Ali)

Ordinal

KeputusanPembelian (Y)

Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk

• Pengenalan Masalah • Pencarian Informasi • Penilaian Alternatif • Keputusan Membeli

Perilaku

SetelahPembelian

Likert


(42)

✞6

3.8 Model Analisis Data

Agar tujuan penelitian dapat tercapai maka penelitian ini diuji dengan

menggunakan analisis kuantitatif uji statistika sebagai sarana untuk menganalisa data yang telah diperoleh.Untuk mempermudah dalam analisis data maka peneliti menggunakan pengolah data SPSS.Analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, yang berupa poin -poin pertanyaan dalam kuesioner.Setelah itu analisis dilanjutkan dengan

menggunakan uji regresi linier sederhana.

3.9 Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas instrumen dilakukan dengan menguji validitas konstruk melalui penggunaan analisis faktor. Validitas konstruk menunjukkan seberapa valid hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukur atau indikator sesuai dengan konsep teori yang digunakan. Pernyataan tersebut dikatakan valid apabilafactor loadinglebih besar dari 0,5 (Hair, 2006:112 )

3.10 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ialah pengujian untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pertanyaan menghasilkan jawaban yang konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dengan caraone shot(pengukuran sekali saja). Pengukuran hanya dilakukan dengan pertanyaan lain mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilaicronbach Alpha> 0,70 (Hair, 2006:197)


(43)

27

3.11 Analisis kuantitatif

3.11.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara langsung variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berpengaruh positif atau negatif dan untuk

memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = a+ b,x1

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian X = Store Atmosphere

Untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1 =0

Artinya tidak terdapat pengaruh dari variabel (X) terhadap keputusan pembelian yaitu variabel terikat (Y).


(44)

28

Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel (X) terhadap keputusan pembelian yaitu variabel terikat (Y). kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika t hitung < t tabel, pada α< 0,05 %

Ha ditolak jika t hitung < t tabel, pada α< 0,05 %

3.11.2 Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terkait.


(45)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka simpulan penelitian ini adalah Store Atmospher berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian hal tersebut berdasarkan:

1. Hasil uji t sub variable diketahui bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel 1,984. Hal ini berarti Cleanliness Music, Scent, Temperature, Lighting, Color, Display / Layout memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian di Waroeng Steak And Shake kedaton, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Hasil uji R2 dapat diketahui bahwa pengaruh Cleanliness Music, Scent, Temperature, Lighting, Color, Display / Layout terhadap keputusan pembelian dengan R2 sebesar 0.640 hal ini berarti sumbangan variable X (Store Atmosphere)terhadap variable Y (Keputusan Pembelian) sebesar 64%


(46)

✟6

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka beberapa hal yang dapat menjadi masukan pada penelitian ini adalah:

1. Sebaiknya Waroeng Steak And Shake Kedaton meningkatkan Store Atmosphere terutama dangan memaksimalkan indikator didalamnya yaitu Cleanliness Music, Scent, Temperature, Lighting, Color, Display / Layout,. Hal yang bisa dilakukan misalnya dengan menambahkan inovasi baru pada strategi yang sudah dijalankan seperti musik yang up to date contohnya seperti musik-musik yang sedang digemari anak muda saat ini, tempat duduk yang diperbanyak dan diperluas, penambahan pencahayaan dan sebaiknya menambahkan LCD proyektor untuk fasilitas menonton bersama apabila ada pertandingan sepak bola. Apabila strategi yang dijalankan sesuai denganStore Atmosphere, maka Waroeng Steak And Shake Kedaton dapat meningkatkan pelanggan untuk berkunjung.

2. Sebaiknya Waroeng Steak And Shake Kedaton lebih meningkatkan strategi yang berkaitan dengan Tampilan gerai di Waroeng Steak And Shake Kedaton agar konsumen lebih tertarik untuk berkunjung. Hal yang bisa dilakukan misalnya menambahkan artistik design untuk menjadikan Waroeng Steak and Shake Kedaton lebih memikat pengunjung yang datang sehingga akan berkunjung kembali.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, dan Kotler 2003,Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesembilan, Penerbit PT. Indeks Gramedia, Jakarta

Arikunto, Suharsimi. (2004).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: PT Rineka Cipta

Berman, B. dan J. R. Evans (2001),Retail Management: a strategic approach (8th ed.) Upper saddle River: Pretice Hall International, Inc

Dessyana, (2013)“Store AtmospherePengaruhnya Perhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Texas Chicken Multimart II Manado”Vol.1 No.3 Juni 2013

Ferdinand, Augusty. (2006).Metode Penelitian Manajemen.Semarang: CV Indoprint.

Hair,(2006).Multivariate Data Analysis.New Jersey: Pearson Education

Kotler, Philip. (2005).Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia✠

Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane (2008a),Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12, PT. Indeks. Kotler, Philip and Kell


(48)

Ni Nyoman Manik Yistiani Ni Nyoman Kerti Yasa I G.A. Ketut Gede Suasana (2012). Pengaruh Atmospher Gerai Dan Pelayanan Ritel Terhadap Nilai Hedonik Dan Pembelian Implusif Pelanggan Matahari Department Store Duta Plaza Di Denpasar. Jurnal Manajemen Vol. 6, No. 2 Agustus 2012

Riaz Hussain and Mazhar Ali.Effect of store atmosphere on consumer purchase intention.Jurnal internasional No. 2; Vol.7; 2015

Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk, (2004).Perilaku Konsumen(edisi 7). Jakarta : Prentice Hall

Simamora, Bilson. (2003). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV .Alfabeta: Bandung


(1)

27

3.11 Analisis kuantitatif

3.11.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara langsung variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berpengaruh positif atau negatif dan untuk

memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = a+ b,x1

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian X = Store Atmosphere

Untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1 =0

Artinya tidak terdapat pengaruh dari variabel (X) terhadap keputusan pembelian yaitu variabel terikat (Y).


(2)

28

Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel (X) terhadap keputusan pembelian yaitu variabel terikat (Y). kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika t hitung < t tabel, pada α< 0,05 % Ha ditolak jika t hitung < t tabel, pada α< 0,05 % 3.11.2 Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terkait.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka simpulan penelitian ini adalah Store Atmospher berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian hal tersebut berdasarkan:

1. Hasil uji t sub variable diketahui bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel 1,984. Hal ini berarti Cleanliness Music, Scent, Temperature, Lighting,

Color, Display / Layout memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian di Waroeng Steak And Shake kedaton, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Hasil uji R2 dapat diketahui bahwa pengaruh Cleanliness Music, Scent,

Temperature, Lighting, Color, Display / Layout terhadap keputusan pembelian dengan R2 sebesar 0.640 hal ini berarti sumbangan variable X (Store Atmosphere)terhadap variable Y (Keputusan Pembelian) sebesar 64%


(4)

✟6

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka beberapa hal yang dapat menjadi masukan pada penelitian ini adalah:

1. Sebaiknya Waroeng Steak And Shake Kedaton meningkatkan Store Atmosphere terutama dangan memaksimalkan indikator didalamnya yaitu Cleanliness Music, Scent, Temperature, Lighting, Color, Display / Layout,. Hal yang bisa dilakukan misalnya dengan menambahkan inovasi baru pada strategi yang sudah dijalankan seperti musik yang up to date contohnya seperti musik-musik yang sedang digemari anak muda saat ini, tempat duduk yang diperbanyak dan diperluas, penambahan pencahayaan dan sebaiknya menambahkan LCD proyektor untuk fasilitas menonton bersama apabila ada pertandingan sepak bola. Apabila strategi yang dijalankan sesuai denganStore Atmosphere, maka Waroeng Steak And Shake Kedaton dapat meningkatkan pelanggan untuk berkunjung.

2. Sebaiknya Waroeng Steak And Shake Kedaton lebih meningkatkan strategi yang berkaitan dengan Tampilan gerai di Waroeng Steak And Shake Kedaton agar konsumen lebih tertarik untuk berkunjung. Hal yang bisa dilakukan misalnya menambahkan artistik design untuk menjadikan Waroeng Steak and Shake Kedaton lebih memikat pengunjung yang datang sehingga akan berkunjung kembali.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, dan Kotler 2003,Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesembilan, Penerbit PT. Indeks Gramedia, Jakarta

Arikunto, Suharsimi. (2004).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: PT Rineka Cipta

Berman, B. dan J. R. Evans (2001),Retail Management: a strategic approach (8th ed.) Upper saddle River: Pretice Hall International, Inc

Dessyana, (2013)“Store AtmospherePengaruhnya Perhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Texas Chicken Multimart II Manado”Vol.1 No.3 Juni 2013

Ferdinand, Augusty. (2006).Metode Penelitian Manajemen.Semarang: CV Indoprint.

Hair,(2006).Multivariate Data Analysis.New Jersey: Pearson Education

Kotler, Philip. (2005).Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia✠

Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane (2008a),Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12, PT. Indeks. Kotler, Philip and Kell


(6)

Ni Nyoman Manik Yistiani Ni Nyoman Kerti Yasa I G.A. Ketut Gede Suasana (2012). Pengaruh Atmospher Gerai Dan Pelayanan Ritel Terhadap Nilai Hedonik Dan Pembelian Implusif Pelanggan Matahari Department Store Duta Plaza Di Denpasar. Jurnal Manajemen Vol. 6, No. 2 Agustus 2012

Riaz Hussain and Mazhar Ali.Effect of store atmosphere on consumer purchase intention.Jurnal internasional No. 2; Vol.7; 2015

Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk, (2004).Perilaku Konsumen(edisi 7). Jakarta : Prentice Hall

Simamora, Bilson. (2003). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV .Alfabeta: Bandung