Analisis Pengaruh Lokasi, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan)

(1)

ANALISIS PENGARUH LOKASI, KUALITAS PRODUK, DAN

HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Disusun oleh:

DAHLINA LUBIS

090907095

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh : Nama : Dahlina Lubis

NIM : 090907095

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul : Analisis Pengaruh Lokasi, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan)

Medan, Juli 2013

Pembimbing Ketua Program Studi

Dra. Nurlela Ketaren, M.SP

NIP. 195405021982032002 NIP. 195908161986111001 Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

NIP.196805251992031002 Prof.Dr.Badaruddin, M.Si


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh :

Nama : Dahlina Lubis NIM : 090907095

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul : Analisis Pengaruh Lokasi, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan)

yang dilaksanakan pada :

Hari :

Tanggal : Waktu :

Ketua : ( )

Anggota I : ( )


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi ini yaitu “Analisis Pengaruh Lokasi, Kualitas Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan)”.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan, semangat, doa dan perhatian dari orang-orang terdekat. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini, antara lain:

1. Teristimewa buat kedua orang tua penulis tercinta, Alm. Nazlan Lubis dan

Farida, yang tak pernah henti memberikan kasih sayang dan cintanya, doa yang selalu mengiringi langkahku, nasehat, perhatian dan dukungannya selama ini. Ayah dan mama, skripsi ini kupersembahkan untuk kalian berdua. 2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.


(5)

4. Bapak M. Arifin Nasution, M.SP, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Nurlela Ketaren, M.SP selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membantu, membimbing dan mengarahkan penulis sampai selesainya skripsi ini.

6. Bapak/Ibu staf pengajar Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, khususnya buat Kak Sis dan Bang Farid yang telah banyak membantu penulis dalam administrasi perkuliahan maupun skripsi.

7. Karyawan-karyawan Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur yang telah memberikan izin dan banyak membantu memberikan data-data untuk penyusunan skripsi ini. Maaf banyak merepotkan abang-abang.

8. Abang-abangku tercinta, Arief Fadillah Lubis, SP, Aries Fatahillah Lubis, S.Kom, Arifin Fauzi Lubis, ST yang sangat sabar membimbing, membantu, memberikan nasehat, dan memberikan dukungan serta doa untuk adek. Terima kasih bang.

9. Sahabat-sahabatku tersayang, Wina, Rinda, Nadra dan Ayu yang selalu bersama dalam menjalani suka dan duka. Terima kasih buat semua keceriaan dan bantuannya selama ini.

10.Teman-teman seperjuangan AB ‘09, khususnya buat Novi, Marlina, Ica, Feri, Juju dan Soni atas segala dukungannya.


(6)

11.Semua pihak yang telah membantu penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta pengalaman penulis.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan skripsi ini.Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca demi menambah pengetahuan.

Medan, Juli 2013


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAK ... xi

ABSTRACT ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 10

1.4.2 Manfaat Praktis ... 10

BAB II KERANGKA TEORI ... 12

2.1 Landasan Teori ... 12

2.1.1 Lokasi ... 12

2.1.1.1Pengertian dan Pentingnya Lokasi ... 12

2.1.1.2Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Lokasi ... 13

2.1.2 Kualitas Produk ... 14

2.1.2.1Pengertian dan Pentingnya Kualitas Produk ... 14

2.1.2.2FaktordalamPemilihan Produk ... 17

2.1.2.3DimensiKualitasProduk ... 18

2.1.2.4KategoridanTingkatanProduk ... 19

2.1.3 Harga ... 22

2.1.3.1Pengertian dan Pentingnya Harga ... 22

2.1.3.2Tujuan Penetapan Harga ... 23

2.1.3.3Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga ... 25

2.1.3.4Peranan Harga dalam Keputusan Pembelian ... 26

2.1.4 Keputusan Pembelian ... 27

2.1.4.1Pengertian Keputusan Pembelian ... 27

2.1.4.2Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen... 27

2.1.4.3Peran Pembeli dalam Keputusan Pembelian ... 28

2.1.4.4Model Perilaku Pembeli ... 29

2.1.4.5Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Pembelian ... 30

2.1.5 Hubungan antar Variabel ... 32

2.1.5.1Hubungan Lokasi dengan Keputusan Pembelian... 32

2.1.5.2Hubungan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian ... 32


(8)

2.1.5.3Hubungan Harga dengan Keputusan Pembelian ... 33

2.2Penelitian Terdahulu ... 34

2.3 Kerangka Pemikiran ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

3.1 Bentuk Penelitian ... 40

3.2 LokasiPenelitian ... 40

3.3 PopulasidanSampel ... 40

3.3.1 Populasi ... 40

3.3.2 Sampel ... 41

3.4Hipotesis ... 42

3.5Definisi Konsep ... 43

3.6Definisi Operasional ... 44

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 47

3.8 Teknik Pengukuran Skor ... 48

3.9 Uji Instrumen ... 49

3.9.1 Uji Validitas ... 49

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 50

3.10 Teknik Analisis Data ... 50

3.10.1 UjiAsumsiKlasik ... 51

3.10.1.1 Normalitas ... 51

3.10.1.2 Multikolinieritas ... 52

3.10.1.3 Heteroskedastisitas ... 52

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 53

3.10.3 Pengujian Hipotesis ... 53

3.10.3.1 Uji F ... 53

3.10.3.2 Uji t ... 54

3.10.4 Koefisien Determinasi ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 56

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 56

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 56

4.1.2 Visi dan Misi ... 59

4.1.3 Struktur Perusahaan ... 59

4.1.4 DeskripsiTugas dan Tanggung Jawab ... 61

4.1.5 Logo Perusahaan ... 63

4.2 Penyajian Data ... 63

4.2.1 UjiValiditasdanReliabilitas Instrumen ... 64

4.2.1.1Uji Validitas ... 64

4.2.1.2UjiReliabilitas ... 66

4.2.2 Deskripsi Data DemografiResponden ... 67

4.2.2.1IdentitasRespondenBerdasarkanJenisKelamin ... 67

4.2.2.2IdentitasRespondenBerdasarkanUsia ... 68

4.2.2.3IdentitasRespondenBerdasarkanPekerjaan ... 69

4.2.2.4IdentitasRespondenBerdasarkanFrekuensiPembelian .... 70


(9)

4.2.3.1DeskripsiVariabelLokasi ... 71

4.2.3.2DeskripsiVariabelKualitasProduk ... 76

4.2.3.3DeskripsiVariabelHarga ... 81

4.2.3.4DeskripsiVariabelKeputusanPembelian ... 86

4.3 Analisis Data ... 91

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 91

4.3.1.1Normalitas ... 91

4.3.1.2Multikolinieritas ... 94

4.3.1.3Heteroskedastisitas ... 95

4.3.2 AnalisisRegresi Linier Berganda ... 97

4.3.3 PengujianHipotesis ... 100

4.3.3.1Uji F ... 100

4.3.3.2Uji t ... 101

4.3.4 KoefisienDeterminasi ... 103

4.3.5 Pembahasan ... 106

BAB V PENUTUP ... 120

5.1 Kesimpulan ... 120

5.2 Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA


(10)

Halaman

Gambar 2.1 Model Perilaku Pembeli ... 29

Gambar 2.2 Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen ... 31

Gambar 2.3 Model Kerangka Pemikiran ... 39

Gambar 4.1 StrukturOrganisasiWaroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur ... 60

Gambar 4.2 Logo Waroeng Steak and Shake ... 63

Gambar 4.3 PengujianNormalitas Histogram ... 92

Gambar 4.4 Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 93

Gambar 4.5 UjiHeteroskedastisitas ... 96


(11)

Halaman

Tabel 1.1 Usaha-usaha di Daerah Jl. Dr. Mansyur ... 6

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 38

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 46

Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Uji Validitas Instrumen ... 65

Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 66

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67

Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 68

Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 69

Tabel 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian ... 70

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Lokasi Mudah Dijangkau ... 72

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Kedekatan Lokasi dengan Pusat Keramaian ... 73

Table 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Ketersediaan Area Parkir yang Luas ... 74

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan ... 75

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Bahan Baku Berkualitas ... 77

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Memiliki Rasa yang Enak ... 78

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Tampilan Produk Menarik... 80

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Penyajian yang Bersih ... 81

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Harga dengan Daya Beli Konsumen ... 82

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk ... 83

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Harga dengan Porsi Produk ... 85

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Harga Bersaing dengan Pesaing Lain .. 86

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Produk dengan Selera ... 87


(12)

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Tetap Membeli Meskipun

Mendapatkan Informasi Mengenai Produk Lain ... 89

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Untuk Melakukan Pembelian Ulang ... 90

Tabel 4.23 Uji Kolmogrov Smirnov ... 94

Tabel 4.24 Uji Multikolinieritas ... 95

Tabel 4.25 Uji Glejser ... 97

Tabel 4.26 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 98

Tabel 4.27 Hasil Uji F ... 100

Tabel 4.28 Hasil Uji t ... 102

Tabel 4.29 Hasil Koefisien Determinasi ... 104

Tabel 4.30 Hubungan Antar Variabel ... 104


(13)

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Tabulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3 Tabulasi Data Hasil Kuesioner

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda, Uji F, Uji t, dan Koefisien Determinasi

Lampiran 7 Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi Lampiran 8 Surat Penugasan Membimbing Skripsi Lampiran 9 Surat Izin Pra Penelitian

Lampiran 10 Surat Izin Penelitian

Lampiran 11 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

Lampiran 12 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi untuk Dosen Pembimbing

Lampiran 13 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi untuk Dosen Penguji Lampiran 14 Jadwal Seminar Proposal Skripsi

Lampiran 15 Daftar Hadir Seminar Proposal Rancangan Usulan Penelitian Lampiran 16 Berita Acara Seminar Proposal Rencana Usulan Penelitian


(14)

ANALISIS PENGARUH LOKASI, KUALITAS PRODUK, DAN

HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No.85 Medan) Nama : Dahlina Lubis

NIM : 090907095

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Dra. Nurlela Ketaren, M.SP

Perkembangan era globalisasi menyebabkan persaingan di dunia bisnis menjadi semakin ketat, termasuk pada bisnis kuliner.Hal ini menyebabkan terjadinya fluktuasi pada volume penjualan dan jumlah konsumen sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan keputusan pembelian dengan memahami perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian.Keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lokasi, kualitas produk, dan harga. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh lokasi (X1), kualitas

produk (X2), dan harga (X3

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi, kualitas produk, dan harga terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur dan menganalisis faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur.

) terhadap keputusan pembelian (Y) sehingga dapat memberikan masukan untuk perumusan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur.Sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan pendekatan Accidental Sampling, yakni teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda. Analisis ini meliputi Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Analisis Regresi Berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis melalui Uji F dan Uji t, serta analisis Koefisien Determinasi (R²).

Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + bX1 + cX2 + dX

Y = 5,063 + 0,391 X

3

1 + 0,150 X2 + 0,157 X

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi, kualitas produk, dan harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel lokasi dengan koefisien regresi sebesar 0,391, kemudian diikuti oleh variabel harga dengan koefisien regresi sebesar 0,157, dan terakhir adalah variabel kualitas produk dengan koefisien regresi sebesar 0,150.Pengujian hipotesis menggunakan uji t yangmenunjukkan bahwa ketiga variabel independen yaitu lokasi (X

3

1), kualitas produk (X2), dan harga (X3)

terbukti secara parsial positif mempengaruhi variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y). Kemudian, melalui uji F dapat diketahui bahwa variabel lokasi, kualitas produk, dan harga berpengaruh secara serempak terhadap keputusan


(15)

pembelian. Dan hasil koefisien determinasi (Adjusted R Square)menunjukkan bahwa 52,6% variasi keputusan pembelian dapatdijelaskan oleh variabel lokasi, kualitas produk, dan harga. Sedangkan sisanya sebesar 47,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar ketigavariabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan variabel lokasi, kualitas produk, dan harga dapat meningkatkan keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur.

Kata kunci: lokasi, kualitas produk, harga, keputusan pembelian


(16)

ANALYSIS THE INFLUENCE OF LOCATION, PRODUCT

QUALITY, AND PRICE ON PURCHASING DECISIONS

(Studies at Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan) Name : Dahlina Lubis

NIM : 090907095

Department : Business Administration

Faculty : Faculty of Political and Social Science Advisor : Dra. Nurlela Ketaren, M.SP

Development of globalization bring on competition in business world being more strict, including culinary business. This situation causes fluctuation on sale and consumer volume. Therefore, some efforts are needed to increase purchasing decisions by understand the consumer behavior on making purchasing decisions. Purchasing decisions are influenced by some factors, such as location, product quality and price. So, this research is about analyzing how location (X1), product quality (X2), and price (X3

The aim of this research is to determine the influence of location, product quality, and price of purchasing decisions at Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur and also to analyze the dominant factor that effects purchasing decisions at Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur.

) influence purchasing decisions (Y) and provide alternatives for making right strategy formulations to face the competition.

The population in this research are consumers of Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur. The sample is taken from 100 respondents with the Non-Probability Sampling technique with Accidental Sampling approach that the determination of the sample is accidentally taken. Then, the data obtained were analyzed using multiple regression. This analysis includes the validity test, reliability test, multiple regression analysis, classic assumption test, hypothesis testing through the F test and t test, and coefficient of determination analysis (R²).

The result obtained regression equation:

Y = a + bX1 + cX2 + dX

Y = 5,063 + 0,391 X

3

1 + 0,150 X2 + 0,157 X

The result showed that location, price, and quality of the product have positive and significant impact to the purchasing decision. The most dominant factor that effect of purchasing decisions are location variable with a regression coefficient of 0,391, then the price variable with a regression coefficient of 0,157, and the last is the quality of product variable with a regression coefficient of 0,150.Hypothesis testing using t test is showing that the three independent variables are location (X

3

1), quality of product (X2), and price (X3) on partial positively and significantly affect the dependent variable is the purchasing decision (Y). Then, from the F test is showingthat the variables location, quality of product, and price are simultaneously influenced purchasing decisions. And the result of determination coefficient (Adjusted R Square) showed that 52,6% variationof purchasing decisions can be explained by location, quality of product,


(17)

and price. While the rest of 47,4% was explained by other variables outside of thethree variables used in this research.


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Kebutuhan dan keinginan manusia terus berkembang dan tidak terbatas seiring dengan perkembangan zaman.Manusia tidak lagi mampu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya sendiri sehingga diperlukan adanya organisasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia tersebut. Proses yang dilakukan oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia dalam rangka meraih keuntungan dikenal dengan istilah bisnis.

Dunia bisnis terus berkembang pesat sejalan dengan perkembangan era globalisasi.Hal ini ditandai dengan semakin tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis dalam memasarkan produk maupun jasa kepada konsumen.Para pelaku bisnis saling berlomba-lomba dalam memasarkan produk yang mereka tawarkan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.Persaingan yang semakin ketat dilingkungan bisnis menuntut setiap pelaku bisnis untuk berfikir cerdas dalam mengambil setiap tindakan termasuk dalam hal perumusan strategi yang tepat agar mampu menarik konsumen dengan produk yang ditawarkan sehingga dapat terus bertahan ditengah persaingan.

Persaingan yang ketat didalam dunia bisnis terjadi pada berbagai bidang, termasuk bisnis kuliner. Kebutuhan akan makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar manusia yang wajib terpenuhi sehingga bisnis kuliner menjadi banyak pilihan bagi para pelaku bisnis. Kuliner kini sedang menjadi


(19)

trenddikalangan masyarakat Indonesia.Beberapa tahun terakhir, jumlah bisnis kuliner di Indonesia terus bertambah dengan beragam variasi produk yang ditawarkan. Hal ini dipengaruhi oleh terjadinya perubahan pola konsumsi dan perubahan gaya hidup konsumen Indonesia. Pola konsumsi masyarakat Indonesia berubah dari makanan tradisional ke makanan modern dan perubahan gaya hidup yang cenderung lebih memilih sesuatu yang sifatnya praktis seperti halnya mengkonsumsi makanan siap saji. Peluang inilahyang dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk ikut terjun ke dalam bisnis kuliner dengan berlomba-lomba dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan produk yang mereka tawarkan sehingga membuat persaingan di dunia bisnis kuliner menjadi semakin ketat.

Persaingan yang ketat pada bisnis kuliner menyebabkan semakin banyak pula pilihan bagi konsumen dalam memilih produk yang dapat memuaskan kebutuhannya sehingga konsumen akan menjadi lebih selektif dalam membuat sebuah keputusan pembelian. Situasi pasar yang demikian menuntut setiap organisasi bisnis untuk mampu merumuskan kebijakan serta strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan perilaku konsumen agar dapat bersaing secara kompetitif dalam menciptakan dan mempertahankan pelanggan dan mampu beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang terus berubah sehingga dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Salah satu strategi pemasaran yang digunakan untuk dapat bersaing adalah bauran pemasaran (marketing mix).Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran


(20)

perusahaan.Empat variabel tersebut dikenal dengan 4P, yakni Product (Produk),

Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi).Marketing mix

merupakan bentuk rangsangan dari organisasi bisnis terhadap perilaku pembelian konsumen.

Dalam pengambilan keputusan pembelian, konsumen selalu mempertimbangkan variabel-variabel pada bauran pemasaran. Namun, hal penting yang harus dipahami oleh organisasi bisnis bahwa setiap konsumen memiliki perilaku yang berbeda sehingga belum tentu semua variabel bauran pemasaran tersebut akan mempengaruhinya dalam membuat suatu keputusan pembelian pada suatu bisnis. Konsumen bisa saja hanya dipengaruhi oleh satu variabel, dua variabel atau bahkan dipengaruhi oleh semua variabel dari bauran pemasaran.Oleh karena itu, organisasi bisnis harus memiliki pengetahuan mengenai variabel bauran pemasaran yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membuat keputusan pembelian dan juga variabel yang paling dominan diantara keempat variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian.Dengan demikian, organisasi bisnis dapat membuat kebijakan dan strategi yang efektif dengan kombinasi bauran pemasaran yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Penerapan strategi bauran pemasaran yang tepat dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Keputusan konsumen akan dipengaruhi oleh akal pemikiran dan informasi yang mereka dapatkan. Terdapat beberapa faktor dari bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, seperti lokasi, kualitas produk, dan harga.


(21)

Lokasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.Konsumen cenderung memilih lokasi yang mudah dijangkau dibandingkan lokasi yang sulit untuk menjangkaunya karena jauh, atau arus lalu lintas yang macet.Lokasi yang mudah dijangkau dapat memberikan manfaat berupa efisiensi waktu dan tenaga.Disamping itu, aman dan nyaman serta memiliki area parkir yang luas juga menjadi pilihan konsumen karena dapat memberikan kepuasan yang lebih bagi konsumen.Dalam situasi persaingan yang ketat diantara pesaing, lokasi menjadi faktor penting dalam kesuksesan bisnis.

Faktor kualitas produk juga merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membuat keputusan pembelian pada suatu bisnis. Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, konsumen akan berusaha untuk mencari produk yang dapat memuaskan mereka dari banyaknya alternatif produk yang ditawarkan oleh para pelaku bisnis, sehingga kualitas produk menjadi faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pilihan. Konsumen mengharapkan kualitas produk yang dibeli memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan harapan agar dapat memuaskan mereka.Kepuasan konsumen dapat menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian ulang.

Selain faktor lokasi dan kualitas produk, faktor penting lainnya yang juga ikut mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah faktor harga.Konsumen menginginkan harga produk yang sesuai dengan kualitas dari produk yang bersangkutan.Penetapan harga oleh pelaku bisnis harus disesuaikan


(22)

dengan lingkungan dan perubahan yang terjadi. Perbedaan harga yang terjadi diantara bisnis sejenis akan berdampak kepada keputusan pembelian.

Salah satu bisnis kuliner yang sedang berkembang saat ini ditengah maraknya persaingan adalah Waroeng Steak and Shake.Waroeng Steak and Shake atau yang lebih dikenal dengan WS merupakan bisnis kuliner yang menjual makanan dan minuman dengan menu andalan berupa steak yang sesuai dengan nama bisnisnya dengan kualitas rasa yang tidak kalah saing dengan steak-steak mahal. Harga yang ditawarkan relatif terjangkau bila dibandingkan dengan harga steak pada umumnya, sehingga dapat merubah stigma mahal dari steak.Waroeng Steak and Shake ini merupakan pelopor steak murah di Indonesia.

Waroeng Steak and Shake pertama kali didirikan di Yogyakarta. Melihat pangsa pasarnya yang besar, maka Waroeng Steak and Shake mulai melebarkan usahanya ke wilayah-wilayah lain di Indonesia, termasuk di Kota Medan. Saat ini, Waroeng Steak and Shake telah memiliki tiga outlet di Kota Medan, salah satu outletnya berlokasi di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan yang menjadi lokasi dalam penelitian ini.

Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 merupakan salah satu tempat kuliner yang terkenal di Jl. Dr. Mansyur, khususnya bagi para mahasiswa.Rata-rata konsumen di Waroeng Steak and Shake berkisar antara 200 hingga 300 orang per harinya.Ramainya konsumen di Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 menjadi hal yang menarik untuk diteliti, melihat banyaknya pesaing sejenis di daerah tersebut.Di sepanjang jalan tersebut terdapat berbagai jenis kuliner dengan keunggulan produknya masing-masing yang saling


(23)

bersaing untuk meraih konsumen.Jumlah bisnis kuliner di daerah tersebut juga terus bertambah seiring dengan perkembangan waktu sehingga membuat persaingan menjadi semakin ketat. Berikut ini merupakan beberapa pesaing di daerah Jl. Dr. Mansyur:

Tabel 1.1

Usaha-usaha di Daerah Jl. Dr. Mansyur

No. Nama Usaha No. Nama Usaha

1. Steak& Stuff 9. New Penang Corner

2. Ayam Penyet Surabaya 10. Gardenia

3. Ayam Penyet Jakarta 11. Warung Ijo 4. Joko Solo 12. Purwodadi Resto 5. Ayam Bakar KQ 5 13. Sari Raos

6. Lubuk Arai 14. Texas

7. Waroeng Triboy 15. Jedar 8. The Paradock

Sumber: Hasil pengamatan, 2013

Persaingan tidak hanya berasal dari pesaing sejenis saja, namun

trendcoffee shop (kedai kopi) yang sedang marak dikalangan masyarakat juga menambah ketat persaingan.Hal ini dikarenakan, sebagian coffe shop tidak hanya menjual menu olahan kopi saja, tetapi juga menyediakan variasi menu makanan lainnya. Adapun coffe shop yang berada di sepanjang jalan tersebut, yakni Kopi Ulee Kareng, Kopi Tiam Ong, Kopi Baba, Coffe Cangkir, Music Coffee dan Boss Coffe Chocolate.

Meskipun Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur cukup banyak diminati oleh konsumen, namun persaingan yang ketat di daerah tersebut memiliki dampak tertentu pada kegiatan usaha Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur.Persaingan tersebut mengakibatkan terjadinya fluktuasi pada volume penjualan dan jumlah konsumen.Penjualan dan jumlah konsumen di Waroeng


(24)

Steak and Shake tidak bersifat konstan, artinya terjadi naik turun terhadap volume penjualan dan jumlah konsumen setiap bulannya. Hal ini tentu akan berdampak kepada pendapatan Waroeng Steak and Shake.

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa masih kurang optimalnya sistem manajemen dari pihak Waroeng Steak and Shake dalam menerapkan strategi pemasarannya sehingga hal ini berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.Manajemen Waroeng Steak and Shake perlu melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada agar dapat memberikan keyakinan terhadap konsumen untuk tetap melakukan pembelian di Waroeng Steak and Shake sehingga dapat meningkatkan volume penjualan.

Penelitian mengenai pengaruh lokasi, kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian, pernah diteliti oleh beberapa peneliti terdahulu, diantaranya oleh Larosa (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian pada Warung-Warung Makan di Sekitar Simpang Lima Semarang” yang menunjukkan hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh yang positif antara harga, kualitas produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian. Selanjutnya, Antyadika (2012) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Lokasi, Harga, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Wong Art Bakery & Café Semarang)” juga menunjukkan hasil penelitian bahwa lokasi, harga, dan kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Penelitian lainnya yang juga terkait dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Iswayanti(2010) dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas


(25)

Produk, Kualitas Pelayanan, Harga, dan Tempat terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Rumah Makan “Soto Angkring Mas Boed” di Semarang)”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, kualitas pelayanan, harga dan tempat memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.Selanjutnya, Susanti (2012) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Spesial Sambal Cabang Tembalang, Semarang)” menunjukkan hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh kualitas produk, harga, lokasi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.Kedua penelitian ini menambah faktor kualitas pelayanan yang juga menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Luthfia(2012) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada Coffee Shop Kofisyop Tembalang” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kualitas produk, dan harga terhadap keputusan pembelian.Namun,pada penelitian ini, kualitas pelayanan tidak memiliki pengaruh positif.

Penelitian-penelitian terdahulu diatas menunjukkan bahwa faktor lokasi, kualitas produk, dan harga merupakan faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian.Oleh karena itu, pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang meliputi lokasi, kualitas produk, dan harga perlu untuk diketahui oleh Waroeng Steak and Shake


(26)

Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan dalam menentukan strategi pemasaran kedepannya agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen sebaik mungkin.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Lokasi, Kualitas Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dalam uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan?

2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan?

3. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan?

4. Bagaimana pengaruh lokasi, kualitas produk, dan harga secara serempak terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan?

1.3Tujuan Penelitian


(27)

1. Untuk menganalisis pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan.

2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan.

3. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan.

4. Untuk menganalisis pengaruh lokasi, kualitas produk, dan harga secara serempak terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kepustakaan dan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pemasaran dan bisnis yang kaitannya dengan keputusan pembelian.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan mengenai pentingnya faktor lokasi, kualitas produk dan harga dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

b. Bagi pihak manajemen Waroeng Steak and Shake, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam pengambilan keputusan


(28)

perusahaan yang menyangkut perumusan strategi pemasaran perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

c. Bagi pihak lain, diharapkan menjadi tambahan bahan bacaan dan dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain yang bermaksud mengkaji hal yang relevan dengan penelitian ini.


(29)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1Landasan Teori 2.1.1 Lokasi

2.1.1.1Pengertian dan Pentingnya Lokasi

Lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah usaha yang merupakan komponen utama yang terlihat dalam membentuk kesan sebuah usaha yang dilakukan perusahaan dalam melakukan penempatan usahanya dan kegiatan dalam menyediakan saluran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen (Utami, 2012:89).

Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan mengenai dimana operasi akan ditempatkan. Hal yang paling penting dari lokasi adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat.

Dalam bisnis, mencari dan menentukan lokasi merupakan tugas yang paling penting karena penentuan lokasi yang tepat merupakan kunci kesuksesan suatu bisnis.Dalam menentukan lokasi usaha, faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu kestrategisan, apakah daerah tersebut dapat dijadikan pusat bisnis atau bukan. Hal lain yang juga harus dipertimbangkan yaitu arus lalu lintasnya. Arus lalu lintas mempengaruhi penempatan lokasi usaha karena dapat menarik konsumen untuk mengunjungi bisnis tersebut dan bahkan juga memungkinkan konsumen untuk membeli (Utami, 2012:89).


(30)

Lokasi juga seringkali menentukan kesuksesan suatu bisnis, karena lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial suatu perusahaan. Fleksibilitas suatu lokasi merupakan sejauh mana suatu bisnis dapat bereaksi terhadap situasi ekonomi yang berubah karena keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap aspek-aspek yang bersifat capital intensif, maka suatu perusahaan haruslah benar-benar mempertimbangkan dan menyeleksi lokasi yang responsif terhadap perubahan-perubahan ekonomi, demografis, budaya, dan persaingan di masa mendatang (Tjiptono, 2004:41).

Dalam menentukan lokasi dimulai dengan memilih komunitas.Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas maupun persaingan serta iklim politik (Utami, 2012:93).

2.1.1.2Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Lokasi

Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut (Tijptono, 2004:42-43) :

1. Akses, lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana transportasi umum. 2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar terjadinya impulse buying (proses pembelian tidak terencana).

b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan. 4. Tempat parkir yang luas dan aman

5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari.


(31)

6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. 7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing.

8. Peraturan Pemerintah

2.1.2 Kualitas Produk

2.1.2.1Pengertian dan Pentingnya Kualitas Produk

Menurut Kotler, definisi produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan (Angipora 1999:127).

Crosby dalam Nasution (2005:2) mendefinisikan kualitas adalah

conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. Maka, suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan, meliputi bahan baku, proses produksi, dan produk jadi. Selanjutnya, Juran (Nasution, 2005:2) mendefinisikan kualitas produk adalah kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

Kecocokan penggunaan produk seperti dikemukakan diatas memiliki dua aspek utama, yaitu:

1. Ciri-ciri produk yang memenuhi permintaan pelanggan

Ciri-ciri produk berkualitas tinggi apabila memiliki ciri-ciri produk yang khusus atau istimewa, berbeda dari produk pesaing dan dapat memenuhi harapan atau tuntutan sehingga memuaskan pelanggan.


(32)

Kualitas yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan, membuat produk laku terjual, dapat bersaing dengan pesaing, meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualan, serta dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.

2. Bebas dari kelemahan

Suatu produk berkualitas tinggi apabila di dalam produk tidak terdapat kelemahan, tidak ada yang cacat sedikit pun.

Menurut Assauri (2007:202), pada hakikatnya, seseorang membeli suatu produk bukanlah hanya sekedar ia ingin memiliki produk tersebut. Para pembeli membeli barang atau jasa, karena barang atau jasa tersebut dapat dipergunakannya sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya.

Terdapat beberapa faktor yang terkandung dalam suatu produk, yaitu mutu/kualitas, penampilan (features), pilihan yang ada (options), gaya (styles), merek (brand names), pengemasan (packacing), ukuran (sizes), jenis (product lines), macam (product items), jaminan (warranties), dan pelayanan (services) (Assauri, 2007:200). Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keputusan pembelian akan suatu produk adalah kualitas produk. Kualitas produk yang baik dapat memberikan kepuasan bagi konsumen.

Kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan/produsen, mengingat kualitas suatu produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan. Setiap perusahaan harus memilih tingkat kualitas yang akan membantu atau menunjang usaha untuk meningkatkan atau


(33)

mempertahankan posisi produk itu dalam pasar sasarannya. Kualitas merupakan satu dari alat utama untuk mencapai posisi produk.Kualitas menyatakan tingkat kemampuan dari suatu merek atau produk tertentu dalam melaksanakan fungsinya yang diharapkan (Assauri, 2007:211).

Terdapat kaitan yang erat antara kualitas, kepuasan, dan profitabilitas. Kualitas produk yang baik akan menciptakan kepuasan konsumen. Dari kepuasan konsumen akan memberikan profitabilitas bagi perusahaan. Semakin tinggi tingkat kualitas, semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan yang dihasilkan, yang mendukung harga yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah (Kotler, 2009:144).

Kualitas produk menunjukkan ukuran tahan lamanya produk itu, dapat dipercayanya produk itu, ketepatan produk, mudah mengoperasikannya dan memeliharanya serta atribut lain yang dinilai. Kualitas yang tinggi biasanya diikuti dengan pembebanan harga yang relatif tinggi kepada konsumen oleh perusahaan, tetapi tidak berarti bahwa biaya yang timbul dalam pembebanan harga berlebih-lebihan. Sedangkan pengadaan produk dengan kualitas rendah, tidak berarti total keuntungan yang diperoleh kecil (Assauri, 2007:212).

Membuat produk berkualitas tinggi merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan pemasaran internasional sekarang ini dan pemasaran dari bisnis yang satu ke bisnis yang lain (Mowen dan Minor, 2002: 90).

Dalam pengembangan suatu produk, perusahaan awalnya harus memilih tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk di pasar sasaran. Disini, kualitas produk berarti kualitas kinerja – kemampuan produk untuk melaksanakan


(34)

fungsinya.Perusahaan lebih memilih tingkat kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasaran dan tingkat kualitas produk pesaing.Selain tingkat kualitas, kualitas yang tinggi dapat pula berarti tingkat dari konsistensi kualitas yang tinggi.Disini, kualitas produk berarti kualitas kesesuaian – bebas dari kerusakan, serta konsistensi dalam memberikan tingkat kinerja yang ditargetkan. Perusahaan apa pun harus mengejar tingkat kesesuaian kualitas yang tinggi (Sunarto, 2004:159).

Untuk menciptakan kualitas produk yang baik, perusahaan harus benar-benar dapat memahami apa yang dibutuhkan oleh konsumen atas suatu produk, dan berusaha untuk mewujudkan kebutuhan dan keinginan tersebut melalui produk yang dihasilkan.

Selera atau harapan konsumen pada suatu produk selalu berubah, sehingga kualitas produk juga harus berubah atau disesuaikan. Dengan perubahan kualitas produk tersebut, diperlukan perubahan atau peningkatan keterampilan tenaga kerja, perubahan proses produksi dan tugas, serta perubahan lingkungan perusahaan agar produk dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen (Nasution, 2005:3).

2.1.2.2Faktor dalam Pemilihan Produk

Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh suatu organisasi bisnis dalam memilih produk yang dijualnya, yaitu (Utami, 2012: 86-87):

1. Keanekaragaman (Variety)

Kelengkapan produk yang dijual dapat mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam memilih suatu bisnis.


(35)

2. Kelebaran atau Keluasan Produk (Width or Breadth)

Tersedianya produk-produk pelengkap dari produk utama yang ditawarkan. 3. Kedalaman (Depth)

Merupakan macam dan jenis karakteristik dari suatu produk 4. Konsistensi (Consistency)

Produk yang sudah sesuai dengan keinginan konsumen harus tetap dijaga keberadaannya dengan cara menjaga kelengkapan, kualitas, dan harga dari produk yang dijual.

5. Keseimbangan (Balance)

Berkaitan dengan usaha untuk menyesuaikan jenis dan macam-macam produk yang dijual dengan pasar sasarannya.

2.1.2.3Dimensi Kualitas Produk

Garvin dalam Nasution (2005:4) mengidentifikasi delapan dimensi kualitas yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas produk, yaitu sebagai berikut:

1. Kinerja (performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk.

2. Fitur (features), merupakan aspek kedua dari kinerja yang menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya.

3. Keandalan (reability), berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi tertentu.


(36)

Dengan demikian, keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan kemungkinan tingkat keberhasilan dalam penggunaan suatu produk.

4. Konformasi (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konformasi merefleksikan derajat dimana karakteristik desain produk dan karakteristik operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan. 5. Daya Tahan (durability), merupakan ukuran masa pakai suatu produk.

Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan dari produk itu.

6. Kemampuan Pelayanan (service ability), merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan/kesopanan, kompetensi, kemudahan, serta akurasi dalam perbaikan.

7. Estetika (aesthetics), merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual.

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk.

Sedangkan untuk kualitas makanan, ditentukan oleh bahan makanan, cara penyimpanan bahan makanan, cara pengolahan makanan, cara pengangkutan makanan, cara penyimpanan makanan jadi, dan cara menyajikan makanan (Mukono, 2004:46)

2.1.2.4Kategori dan Tingkatan Produk

Berdasarkan tujuan penggunaannya, produk dikategorikan menjadi dua, yaitu (Kismono, 2001:326-329):


(37)

1. Produk Konsumen (Consumer Product)

Produk konsumen adalah barang atau jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga atau individual. Produk yang dibeli konsumen akan langsung dikonsumsi sendiri. Produk konsumen digolongkan menjadi tiga, yaitu convience goods, shopping goods, specialty goods, dan unsought goods.

a. Convenience Goods (Produk Kebutuhan Sehari-hari) merupakan barang dan jasa yang harganya relatif tidak mahal, frekuensi pembeliannya tinggi, dan konsumen mengeluarkan sedikit usaha maupun pertimbangan sebelum membuat keputusan pembelian. Contohnya: permen, minuman, gula pasir, makanan, sabun, bensin, dan sebagainya.

b. Shopping Goods (Produk Belanja) merupakan produk yang dibeli konsumen berdasarkan perbandingan dengan produk lain melalui informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Konsumen memerlukan waktu, usaha, dan tenaga untuk menemukan dan mendapatkan produk ini. Contohnya: televisi, perabot rumah tangga, dan sebagainya.

c. Specialty Goods (Produk Khusus) merupakan produk yang unik di mata konsumen tertentu, sering kali konsumen harus membelinya meski berapapun harganya dan jauh lokasi pembeliannya. Harganya relatif mahal sehingga hanya terjangkau oleh sedikit konsumen saja. Contohnya: jam tangan mewah, mobil Rolls Royce dan sebagainya.

d. Unsought Goods (Produk yang tidak dicari) merupakan barang-barang yang belum diinginkan oleh konsumen potensial, atau konsumen belum


(38)

tahu bahwa mereka dapat membelinya. Contohnya: asuransi jiwa dan sebagainya.

2. Produk Industrial (Industrial Goods)

Produk industrial adalah barang atau jasa yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa lain, atau dibutuhkan untuk kegiatan operasional perusahaan tersebut. Kategori produk industri meliputi: instalasi, peralatan tambahan, bahan-bahan mentah, bagian-bagian komponen dan material, persediaan, dan pelayanan.

Adapun tingkatan produk, adalah sebagai berikut (Hurriyati, 2005:51): a. Produk utama/inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya

dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.

b. Produk Generik (generic product), yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).

c. Produk Harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli.

d. Produk Pelengkap (augmented products), yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk pesaing.


(39)

2.1.3 Harga

2.1.3.1Pengertian dan Pentingnya Harga

Menurut Stanton dalam Angipora (1999:174), harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.Definisi lainnya, harga merupakan nilai tukar suatu produk yang dinyatakan dalam satuan moneter (Kismono, 2001:346).

Harga sangat berhubungan dengan nilai dasar dari persepsi konsumen berdasarkan dari keseluruhan unsur bauran pemasaran dalam menciptakan suatu gambaran dan pengalaman bertransaksi. Tingkat harga pada suatu bisnis dapat mempengaruhi cara berpikir konsumen terhadap unsur-unsur lain dari bauran pemasaran. Tingkat harga sering kali dianggap dapat mencerminkan kualitas dari barang dagangan dan pelayanan yang diberikan, sehingga akan mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihannya untuk berbelanja pada sebuah bisnis (Utami, 2012:87).

Segala keputusan yang berhubungan dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan perusahaan, baik menyangkut kegiatan penjualan maupun aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Dengan demikian semua keputusan yang berkaitan dengan harga harus dipertimbangkan secara sungguh-sungguh dan mendalam serta memperhatikan aspek intern dan ekstern perusahaan.

Harga mempunyai dampak psikologis kepada para pembeli. Penetapan harga yang terlalu tinggi akan menciptakan kesan negatif di benak konsumen mengenai suatu bisnis. Demikian sebaliknya, penetapan harga yang terjangkau


(40)

akan menciptakan kesan positif di benak konsumen. Namun berbeda halnya dengan produk yang berkualitas.Harga yang tinggi mencerminkan kualitas produk yang tinggi pula.

Harga juga merupakan suatu cara bagi produsen untuk membedakan penawaran barangnya dari pesaing. Perbedaan harga diantara pesaing dapat menarik konsumen dan tidak beralih ke pesaing lainnya.

Konsumen sangat mempertimbangkan harga sebelum melakukan keputusan pembelian. Menurut Stanton (dalam Susanti, 2012), terdapat tiga ukuran harga, yaitu:

1. Harga yang sesuai dengan kualitas suatu produk 2. Harga yang sesuai dengan manfaat suatu produk 3. Perbandingan harga dengan produk lain

2.1.3.2Tujuan Penetapan Harga

Pada umumnya para penjual memiliki beberapa tujuan dalam penetapan harga atas barang atau jasa yang dihasilkan antara lain sebagai berikut (Angipora, 1999:177):

a. Mendapatkan laba maksimal

b. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih

c. Mencegah atau mengurangi persaingan

d. Mempertahankan atau memperbaiki market share.

Menurut Tjiptono (1997:152-153) terdapat empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu:


(41)

1. Tujuan Berorientasi pada Laba

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Dalam hal ini, perusahaan akan menggunakan target laba.

2. Tujuan Berorientasi pada Volume

Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar.

3. Tujuan Berorientasi pada Citra

Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetepan harga.Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius.Sementara itu, harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu.

4. Tujuan Stabilisasi Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka.Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.

5. Tujuan-tujuan lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.


(42)

2.1.3.3Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Harga

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan harga, yaitu (Stanton, 1996:315):

1. Permintaan produk 2. Target pangsa pasar 3. Reaksi pesaing

4. Penggunaan strategi penetapan harga: penetrasi atau saringan

5. Bagian lain dari bauran pemasaran – produk, saluran distribusi, dan promosi 6. Biaya untuk memproduksi atau untuk membeli produk.

Menurut Philip Kotler dalam Laksana (2008:108-109) bahwa terdapat sembilan faktor yang mempengaruhi kepekaan pembeli terhadap harga, yaitu: 1. Pengaruh keunikan, semakin unik sebuah produk, semakin berkuranglah

kepekaan pembeli terhadap harga.

2. Pengaruh kesadaran adanya pengganti, semakin rendah kesadaran pembeli tentang adanya pengganti, semakin berkuranglah kepekaan pembeli terhadap harga.

3. Pengaruh sulitnya membandingkan, semakin sulit pembeli membandingkan mutu produk-produk pengganti, semakin kuranglah kepekaan pembeli terhadap harga.

4. Pengaruh jumlah total pengeluaran, semakin rendah jumlah total pengeluaran untuk membeli sebuah produk dalam rasio terhadap penghasilan pembeli, semakin berkuranglah kepekaan pembeli terhadap harga.


(43)

5. Pengaruh manfaat akhir, semakin rendah pengeluaran dibandingkan dengan biaya total produk akhir, semakin berkuranglah kepekaan pembeli terhadap harga.

6. Pengaruh biaya bersama, jika sebagian biaya untuk membeli sebuah produk ditanggung oleh pihak lain, kepekaan pembeli terhadap harga berkurang. 7. Pengaruh investasi tergabung, kepekaan pembeli terhadap harga berkurang

bila produk tadi digunakan dalam hubungannya dengan aktiva yang telah ditanamkan sebelumnya.

8. Pengaruh mutu harga, kepekaan pembeli terhadap harga berkurang jika produk dianggap lebih bermutu, lebih bergengsi dan lebih eksklusif.

9. Pengaruh persediaan, kepekaan pembeli terhadap harga berkurang jika mereka tidak dapat menyimpan produk tertentu.

2.1.3.4Peranan Harga dalam Keputusan Pembelian

Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu (Tjiptono, 1997:152):

1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat dan utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.

2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam ‘mendidik’ konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas.


(44)

2.1.4 Keputusan Pembelian

2.1.4.1Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2002:289) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif.

Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya (Assauri, 2007:141).

Dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan pembelian merupakan suatu keputusan yang dilakukan konsumen apakah melakukan pembelian atau tidak berdasarkan alternatif-alternatif produk yang ditawarkan oleh penjual.

2.1.4.2Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen

Menurut Swastha (1997:122), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih penjual (motif langganan/patronage motive). Motif ini sering menjadi latar belakang pembelian konsumen. Faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Lokasi penjual yang strategis, pelayanan yang baik, tempat persediaan yang mudah dicapai, dan tidak ramai.

Pembeli cenderung akan memilih lokasi yang benar-benar strategis dan tidak membutuhkan terlalu banyak waktu, tenaga dan biaya. Disamping lokasi,


(45)

pelayanan yang baik juga menjadi pertimbangan konsumen untuk berbelanja di suatu toko.

b. Harga

Harga merupakan faktor penentu dalam keputusan pembelian. Terjadinya perbedaan harga antar pesaing menyebabkan konsumen cenderung akan pindah ke toko lain yang menawarkan harga lebih murah.

c. Penggolongan barang

Penggolongan barang yang baik dapat memudahkan konsumen dalam pencarian barang.

d. Servis yang ditawarkan

Konsumen cenderung tertarik memilih toko yang menawarkan servis-servis yang menguntungkan mereka.

e. Toko yang menarik

Tampilan toko juga menjadi daya tarik bagi pembeli untuk memilih sebuah toko.Tampilan toko seperti tata ruang, desain toko, warna, penerangan, dan lain sebagainya.

f. Kemampuan tenaga penjualnya

Kemampuan tenaga penjual yang terampil dan kompeten dapat memuaskan konsumen dan mendukung dalam kegiatan pemasaran.

2.1.4.3Peran Pembeli dalam Keputusan Pembelian

Terdapat lima peran pembeli yang dimainkan konsumen dalam keputusan pembelian (Sunarto, 2006:97):


(46)

a. Pencetus : seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk atau jasa.

b. Pemberi Pengaruh : seseorang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan.

c. Pengambil Keputusan : seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap komponen keputusan pembelian-apakah membeli, tidak membeli, bagaimanan membeli, dan dimana akan membeli.

d. Pembeli : orang yang melakukan pembelian sesungguhnya.

e. Pemakai : seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.

2.1.4.4Model Perilaku Pembeli

Perilaku konsumen atau pembeli akan mencerminkan tanggapan mereka terhadap berbagai rangsangan (stimuli) pemasaran, yang terlihat dari tanggapan mereka akan berbagai bentuk produk (product features), harga, daya tarik advertensi (advertising appeals), dan sebagainya. Perilaku konsumen berdasarkan model rangsangan tanggapan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1 : Model Perilaku Pembeli


(47)

Dari model diatas terlihat bahwa kegiatan pembelian yang akan dilakukan pembeli atau konsumen ditentukan oleh pemikiran dan tindakan calon pembeli atau konsumen tersebut, terdiri dari dua komponen, yaitu pertama, ciri-ciri pembeli yang akan mempengaruhi reaksi mereka terhadap rangsangan, dan kedua, proses pengambilan keputusan oleh pembeli itu, yang akan terlihat dari hasil terjadinya transaksi pembelian. Ciri-ciri pembeli akan menentukan rangsangan apa yang sebaiknya dapat dipergunakan secara efektif, baik rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi, maupun rangsangan lainnya yang timbul dari lingkungan si pembeli, yang terdiri dari ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Rangsangan ini akan mempengaruhi proses keputusan pembeli, yang tercermin dalam tanggapan pembeli, yang berupa pilihan produk, pilihan merek, pilihan toko, pilihan waktu, dan jumlah pembelian (Assauri, 2007:135-136).

2.1.4.5Tahap-Tahap dalam Proses Keputusan Pembelian

Secara umum, konsumen akan melalui lima tahap dalam membeli sesuatu. Namun, hal ini tidak selalu terjadi, khususnya dalam pembelian yang kurang memerlukan keterlibatan konsumen.Para konsumen dapat melompati beberapa tahap atau urutannya tidak sesuai. Adapun tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian adalah sebagai berikut (Utami, 2012:56-63):

1. Pengenalan Kebutuhan

Pada saat konsumen menyadari adanya kebutuhan yang belum terpuaskan, pada saat itulah mereka berada pada tahap pengenalan kebutuhan.


(48)

2. Pencarian Informasi

Setelah konsumen mengidentifikasi suatu kebutuhan, maka mereka akan mencari informasi tentang ritel atau produk untuk membantu mencukupi kebutuhan mereka.

3. Evaluasi atas Alternatif-alternatif

Setelah mempertimbangkan berbagai faktor sebagai hasil dari proses pencarian informasi, maka konsumen berada pada tahapan evaluasi atas alternatif-alternatif yang telah ditetapkan oleh konsumen. Evaluasi tersebut terkait dengan alternatif pilihan toko maupun pilihan produk dan merek.

4. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan keputusan akhir konsumen apakah membeli atau tidak setelah melalui tahap-tahap sebelumnya.

5. Evaluasi Setelah Belanja (Perilaku Pascapembelian)

Setelah melakukan pembelian, konsumen menggunakan produk itu dan kemudian mengevaluasi pengalaman ini untuk menentukan apakah produk ini memuaskan atau tidak memuaskan.

Gambar2.2 : Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen

Sumber: Kotler (2009:185)

Pengenalan Masalah

Pencarian informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Pascapembelian


(49)

2.1.5 Hubungan antar Variabel

2.1.5.1Hubungan Lokasi dengan Keputusan Pembelian

Dalam bisnis, mencari dan menentukan lokasi merupakan tugas yang paling penting karena penentuan lokasi yang tepat merupakan kunci kesuksesan suatu bisnis.Dalam menentukan lokasi usaha, faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu kestrategisan, apakah daerah tersebut dapat dijadikan pusat bisnis atau bukan. Hal lain yang juga harus dipertimbangkan yaitu arus lalu lintasnya. Arus lalu lintas mempengaruhi penempatan lokasi usaha karena dapat menarik konsumen untuk mengunjungi bisnis tersebut dan bahkan juga memungkinkan konsumen untuk membeli (Utami, 2012:89).

Konsumen cenderung memilih bisnis yang yang berlokasi di tempat yang mudah dijangkau, aman dan nyaman, dan memiliki area parkir yang luas.Lokasi yang strategis dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

2.1.5.2Hubungan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian

Loudon dan Bita dalam Utami (2012:75) mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu bisnis, antara lain produk, harga, promosi, layanan, dan fasilitas fisik termasuk didalamya lokasi.

Produk merupakan tujuan konsumen dalam melakukan sebuah pembelian untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.Kualitas produk menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membuat keputusan pembelian.Konsumen mengharapkan produk yang dapat memuaskan mereka. Produk yang berkualitas tentu telah mengikuti standar dalam proses


(50)

pembuatannya sehingga dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Konsumen yang puas akan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan karena konsumen yang puas dengan kualitas yang diberikan cenderung loyal dan memiliki kemungkinan besar untuk melakukan pembelian ulang secara terus-menerus. Hal ini tentu dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.

2.1.5.3Hubungan Harga dengan Keputusan Pembelian

Menurut Swastha (1997:122), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih toko/penjual. Motif ini sering menjadi latar belakang pembelian konsumen.Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi penjual yang strategis, harga, penggolongan barang, servis yang ditawarkan, toko yang menarik, dan kemampuan tenaga penjualnya.

Harga menjadi faktor pertimbangan konsumen dalam pemilihan sebuah produk dan juga keputusan pembelian.Informasi mengenai harga merupakan hal penting untuk diketahui oleh konsumen.Harga suatu produk dapat mencerminkan kualitas dari produk yang bersangkutan. Kualitas produk yang tinggi biasanya akan diikuti dengan harga yang tinggi pula. Disamping itu, sebelum melakukan keputusan pembelian, konsumen biasanya akan membandingkan harga-harga di tempat lain terlebih dahulu. Konsumen cenderung memilih toko yang menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga pesaing.

Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu (Tjiptono, 1997:152):


(51)

1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat dan utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.

Peran alokasi dari harga ini akan mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian suatu produk. Berdasarkan peran dari alokasi harga tersebut, konsumen dapat mempertimbangkan terlebih dahulu produk mana yang dapat memberikan manfaat dan keuntungan yang lebih tinggi dan sesuai dengan daya belinya dari berbagai jenis produk yang ada. 2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam ‘mendidik’ konsumen

mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas.

Peran informasi dari harga akan memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen dalam melakukan evaluasi terhadap suatu produk sebelum melakukan pengambilan keputusan pembelian. Harga mencerminkan kualitas suatu produk, sehingga penetapan harga yang tinggi dapat menyakinkan konsumen bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang lebih baik.

2.2Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar dan bahan referensi dalam penelitian ini. Adapun beberapa penelitian terdahulu terkait dengan penelitian ini, antara lain:

Ika Putri Iswayanti (2010) dari Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarangmelakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Harga, dan Tempat terhadap Keputusan


(52)

Pembelian (Studi pada Rumah Makan “Soto Angkring Mas Boed” di Semarang)”.Sampel yang diambil sebanyak 100 responden denganmenggunakan teknik Non-Probability Sampling dengan pendekatan accidentalsampling.Pada pengujian asumsi klasik, model regresi bebasmultikolonieritas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan berdistribusi normal.Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, harga dan tempat terhadap keputusan pembelian.Urutan variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kualitas produk dengan koefisien regresi 0,260, kualitas layanan dengan koefisien regresi 0,253,harga dengan koefisien regresi 0,239, dan tempat dengan koefisien regresi 0,206.

Septhani Rebeka Larosa (2011)dari Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian pada Warung-Warung Makan di Sekitar Simpang Lima Semarang”.Sampel pada penelitian ini sebanyak 80 responden dan teknik yang digunakan adalah teknik Non-probability sampling dengan pendekatan accidental sampling.Dari hasil analisis, faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel harga (dengan koefisien regresi sebesar 0,365), kemudian diikuti variabel lokasi (koefisien regresi sebesar 0,341), dan terakhir adalah variabel kualitas produk (koefisien regresi sebesar 0,292).

Bonaventura Efrian Antyadika (2012) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang melakukan penelitian dengan judul “Analisis Lokasi, Harga, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada


(53)

Wong Art Bakery& Café Semarang)”. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden dengan teknik Non probability sampling dengan pendekatan accidental sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi, harga, dan kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.Urutan secara individu dari masing-masing variabel yang paling berpengaruh adalah variabel kualitas produk, kemudian harga, dan yang paling rendah adalah lokasi.

Tina Susanti (2012) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Spesial Sambal Cabang Tembalang, Semarang)”.Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik Non-probability sampling dengan pendekatan accidental sampling.Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh kualitas produk, harga, lokasi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel harga dengan koefisien regresi sebesar 0,252, sedangkan yang paling rendah adalah kualitas produk dengan koefisien regresi sebesar 0,203.

Widha Emil Luthfia (2012)Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada Coffee Shop Kofisyop Tembalang”.Sampel pada penelitian ini sebanyak 75 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling.Teknik analisis data yang digunakan, yaitu analisis regresi berganda.Analisis ini meliputi Uji Validitas,


(54)

Uji Reliabilitas, Analisis Regresi Berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis melalui Uji F dan Uji t, serta analisis Koefisien Determinasi (R²). Secara individual, variabel yang memiliki pengaruh paling besar adalah variabel kualitas produk dengan koefisien regresi sebesar 0,374, kemudian diikuti oleh variabel harga dengan koefisien regresi 0,331, dan yang tidak memiliki pengaruh positif adalah variabel kualitas pelayanan dengan koefisien regresi -0,028.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor lokasi, kualitas produk, dan harga merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian pada suatu bisnis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi, kualitas produk dan harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.Meskipun hasil penelitian terdahulu diatas menunjukkan hasil yang berbeda-beda mengenai faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian, namun ketiga faktor tersebut terbukti memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan pada objek yang diteliti, sehingga besar pengaruh dari masing-masing faktor tergantung pada kebijakan objek penelitian yang berhubungan dengan pemilihan lokasi, penentuan kualitas produk, dan penetapan harga.

Beberapa penelitian terdahulu diatas juga menambahkan faktor kualitas pelayanan disamping faktor lokasi, kualitas produk, dan harga yang mempengaruhi keputusan pembelian.Namun, tidak semua hasil penelitian


(55)

menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian.

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu N

o Peneliti Sumber Judul Penelitian

Alat

Analisis Hasil Penelitian

1. Ika Putri Iswayanti (2010) Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Harga, dan Tempat terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Rumah Makan “Soto Angkring Mas Boed” di Semarang)”

Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, harga dan tempat terhadap keputusan pembelian.

2. Septhani Rebeka Larosa (2011) Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian pada Warung-Warung

Makan di Sekitar Simpang Lima Semarang”. Regresi Linier Berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh harga, kualitas produk, dan lokasi terhadap keputusan pembelian

3. Bonaventura Efrian Antyadika (2012) Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang “Analisis Lokasi, Harga, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Wong Art

Bakery& Café

Semarang)” Regresi Linier Berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi, harga, dan kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

4. Tina Susanti (2012) Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Regresi Linier Berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kualitas produk, harga, lokasi dan kualitas pelayanan terhadap keputusan


(56)

Spesial Sambal Cabang Tembalang, Semarang)”

pembelian

5. Widha Emil Luthfia (2012) Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada Coffee Shop

Kofisyop Tembalang”

Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kualitas produk, dan harga terhadap keputusan pembelian. Sedangkan kualitas pelayanan tidak memiliki pengaruh positif.

Sumber: Peneliti-peneliti terdahulu

2.3Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu diatas, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 2.3 : Model Kerangka Pemikiran

Sumber: Pengembangan Konsep Peneliti H1

H2

H3

H4

Lokasi (X1)

Kualitas Produk (X2)

Harga (X3)

Keputusan Pembelian (Y)


(57)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian assosiatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang berupaya untuk mengkaji bagaimana suatu variabel dipengaruhi oleh variabel lain dengan menggunakan analisis data kuantitatif berupa metode-metode statistik.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1Populasi

Populasi merupakan totalitas dari seluruh unsur yang ada dalam sebuah wilayah penelitian (Juliandi, 2013:54).Sedangkan menurut Sugiyono (2006:55), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang yang sudah mengkonsumsi/membeli produk Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan.


(58)

3.3.2Sampel

Sampel adalah wakil-wakil dari populasi (Juliandi, 2013:54).Sedangkan menurut Sugiyono (2006:56), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Maka, sampel dalam penelitian ini adalah konsumen Waroeng Steak and Shake yang sudah pernah atau beberapa kali mengkonsumsi/membeli produk Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan.

Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling.Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana tidak semua angggota/elemen populasi berpeluang sama untuk dijadikan sampel (Juliandi, 2013:56). Sedangkan, metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode accidental sampling, yaitu metode pengambilan sampel dengan cara mencari objek yang akan diteliti. Objek yang kebetulan bertemu pada saat pengumpulan data dan sesuai untuk diteliti, maka dijadikan sebagai sampel penelitian (Juliandi, 2013:60).

Dalam penelitian ini, jumlah populasi besar dan tidak diketahui jumlahnya secara pasti.Hal ini dikarenakan tidak adanya pencatatan jumlah konsumen yang datang. Maka, penentuan jumlah sampel menggunakan interval taksiran dengan rumus (Suliyanto, 2006:103):

n =

2

∝⁄2 4�2

dimana:


(59)

n = jumlah sampel minimal

�∝⁄2 = area di bawah kurva normal (nilai diambil dari tabel normal atas

tingkat keyakinan). Jika tingkat kepercayaan yang dipakai 90%, nilai Z adalah 1,65. Tingkat kepercayaan 95% maka nilai Z adalah 1,96. Sedangkan jika tingkat kepercayaan 99% maka nilai Z adalah 2,58.

e = tingkat kesalahan yang mungkin terjadi

Dalam penelitian ini tingkat keyakinan ditentukan 95%, maka nilai �2 = 1.96 dan tingkat kesalahan penarikan sampel sebesar 10%, sehingga diperoleh besaran sampel:

n =

(1,96)2

4(0,1)2

= 96,04 orang (dibulatkan menjadi 100 orang) Maka, sampel dalam penelitian sebanyak 100 orang.

3.4Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara dari pertanyaan yang ada pada perumusan masalah penelitian.Dikatakan jawaban sementara oleh karena jawaban yang ada adalah jawaban yang berasal dari teori (Juliandi, 2013:47).

Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan penelitian terdahulu diatas, maka hipotesis yang dikemukakan peneliti adalah sebagai berikut:

a. H1

Waroeng Steak and Shake

: Lokasi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian pada


(60)

Waroeng Steak and Shake b. H2

padaWaroeng Steak and Shake

: Kualitas produk mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian

H0

pembelian pada Waroeng Steak and Shake

: Kualitas produk tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan

c. H3

Waroeng Steak and Shake

: Harga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian pada

H0

Waroeng Steak and Shake

: Harga tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian pada

d. H4 :

terhadapkeputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake

Lokasi, kualitas produk, dan harga mempunyai pengaruh secara serempak

H0

Serempak terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake : Lokasi, kualitas produk, dan harga tidak mempunyai pengaruh secara

3.5Definisi Konsep

Definisi konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu (Singarimbun, 1995:34).Tujuannya adalah untuk menyederhanakan pemikiran dan menghindari terjadinya interpretasi ganda dari variabel yang diteliti.


(61)

Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, maka penulis mengemukakan definisi konsep dalam penelitian ini yaitu:

1. Lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah toko untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

2. Kualitas produk adalah kesesuaian produk dengan harapan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

3. Harga adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh produk yang dibutuhkan dan termasuk pelayanan yang menyertainya.

4. Keputusan pembelian merupakan proses pemilihan apakah melakukan pembelian atau tidak berdasarkan alternatif pilihan yang ada.

3.6Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Singarimbun, 1995:46). Adapun definisi operasional dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat (Juliandi, 2013:26). Variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu:

a. Lokasi (X1

Lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah toko untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan


(62)

konsumen.Berdasarkan faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dalam Tjiptono (2004:42-43), maka indikator lokasi, yaitu:

1. Lokasi mudah dijangkau

2. Kedekatan lokasi dengan pusat keramaian 3. Area parkir yang luas

4. Kenyamanan dan kemanan lingkungan b. Kualitas Produk (X2

Kualitas produk adalah kesesuaian produk dengan harapan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Indikator kualitas produk (Larosa, 2011), yaitu:

)

1. Bahan baku yang berkualitas 2. Rasa yang enak

3. Tampilan produk yang menarik 4. Kebersihan dalam penyajian c. Harga (X3

Harga adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh produk yang dibutuhkan dan termasuk pelayanan yang menyertainya. Berdasarkan ukuran penetapan harga (Susanti, 2012), maka indikator harga, yaitu:

)

1. Kesesuaian harga dengan daya beli konsumen (harga terjangkau) 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk


(63)

4. Harga bersaing

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, terikat, tergantung oleh variabel lain yakni variabel bebas (Juliandi, 2013:26). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian. Keputusan pembelian merupakan proses pemilihan apakah melakukan pembelian atau tidak berdasarkan alternatif pilihan yang ada. Indikator keputusan pembelian, yaitu:

1. Kesesuaian produk dengan selera 2. Keinginan untuk mencoba.

3. Membuat keputusan pembelian meskipun telah memperoleh informasi mengenai produk lain.

4. Melakukan pembelian ulang

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

Ukur

Lokasi (X1

Lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah toko untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen )

1. Lokasi mudah dijangkau 2. Kedekatan lokasi dengan

pusat keramaian 3. Area parkir yang luas 4. Kenyamanan dan kemanan

lingkungan Skala Likert Kualitas Produk (X2

Kualitas produk adalah kesesuaian produk dengan harapan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

)

1. Bahan baku yang

berkualitas 2. Rasa yang enak

3. Tampilan produk yang menarik

Skala Likert


(64)

4. Kebersihan dalam penyajian

Harga (X3

Harga adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh produk yang dibutuhkan dan termasuk

pelayanan yang menyertainya.

)

1. Kesesuaian harga dengan daya beli konsumen (harga terjangkau)

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

3. Kesesuaian harga dengan kuantitas produk (porsinya pas)

4. Harga bersaing

Skala Likert Keputusan Pembelian (Y) Keputusan pembelian merupakan proses pemilihan apakah melakukan pembelian atau

tidak berdasarkan alternatif pilihan yang ada.

1. Kesesuaian produk

dengan selera

2. Keinginan untuk

mencoba.

3. Membuat keputusan

pembelian meskipun telah memperoleh informasi mengenai produk lain.

4. Melakukan pembelian ulang

Skala Likert

Sumber: Peneliti-peneliti terdahulu, diolah

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data ataupun informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu: 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun perseorangan seperti hasil wawancara, ataupun hasil pengisian kuesioner (Umar, 2008:42). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti, yaitu:


(1)

Reliabilitas Variabel Harga

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.648 4

Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(2)

Lampiran 6

HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA, UJI F, UJI T, DAN

KOEFISIENSI DETERMINASI

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N Keputusan Pembelian 15.7500 1.71373 100

Lokasi 15.5500 2.33279 100

Kualitas Produk 14.4400 2.25774 100

Harga 15.5800 2.10425 100

Correlations

Keputusan

Pembelian Lokasi

Kualitas

Produk Harga Pearson Correlation Keputusan

Pembelian

1.000 .674 .525 .408

Lokasi .674 1.000 .469 .255

Kualitas Produk .525 .469 1.000 .401

Harga .408 .255 .401 1.000

Sig. (1-tailed) Keputusan Pembelian

. .000 .000 .000

Lokasi .000 . .000 .005

Kualitas Produk .000 .000 . .000

Harga .000 .005 .000 .

N Keputusan

Pembelian

100 100 100 100


(3)

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Harga, Lokasi,

Kualitas Produka

. Enter

a. All requested variables entered.

a.

Koefisiensi Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .735a .541 .526 1.17932 1.580

a. Predictors: (Constant), Harga, Lokasi, Kualitas Produk b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b.

Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 157.233 3 52.411 37.684 .000a

Residual 133.517 96 1.391

Total 290.750 99

a. Predictors: (Constant), Harga, Lokasi, Kualitas Produk b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


(4)

c.

Regresi Linier Berganda dan Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part Tolerance VIF 1 (Constant) 5.063 1.084 4.670 .000

Lokasi .391 .058 .532 6.767 .000 .674 .568 .468 .774 1.292 Kualitas Produk .150 .063 .198 2.386 .019 .525 .237 .165 .695 1.438 Harga .157 .062 .192 2.540 .013 .408 .251 .176 .834 1.200 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue

Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Lokasi Kualitas Produk Harga

1 1 3.964 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .015 16.145 .05 .48 .07 .43

3 .012 17.941 .13 .28 .89 .00

4 .008 22.269 .83 .24 .04 .57


(5)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 12.9911 19.0168 15.7500 1.26024 100

Std. Predicted Value -2.189 2.592 .000 1.000 100

Standard Error of Predicted Value

.130 .491 .223 .077 100

Adjusted Predicted Value 12.9902 18.9173 15.7484 1.26082 100

Residual -2.75324 5.15640 .00000 1.16132 100

Std. Residual -2.335 4.372 .000 .985 100

Stud. Residual -2.364 4.433 .001 1.001 100

Deleted Residual -2.82380 5.30046 .00165 1.20111 100

Stud. Deleted Residual -2.424 4.945 .006 1.035 100

Mahal. Distance .219 16.166 2.970 2.904 100

Cook's Distance .000 .137 .009 .018 100

Centered Leverage Value .002 .163 .030 .029 100


(6)