Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Restoran Solaria Medan Fair, Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH SUASANA TOKO (STORE ATMOSPHERE) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA RESTORAN

SOLARIAMEDAN FAIR, MEDAN

OLEH

LAURA SARTIKA M SITANGGANG NIM: 100502163

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

ABSTRAK

PENGARUH SUASANA TOKO (STORE ATMOSPHERE) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA RESTORAN

SOLARIA MEDAN FAIR, MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Restoran Solaria Medan Fair, Medan. Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen restoran Solaria yang melakukan keputusan pembelian dan jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 97 responden dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Pengujian Hipotesis dengna menggunakan metode analisis deskritif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan (Uji F), pengujian signifikansi parsial (Uji-t) dan pengujian koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian secara serempak menunjukkan bahwa Exterior, General Interior, Store Layout, Display secara positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian Konsumen. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa Exterior berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian, General Interior, Store Layout, Display berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuputusan pembelian konsumen. Nilai Adjusted R Square = 0,424 berarti 42,4 % faktor-faktor keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel bebas (Exterior, General Interior, Store Layout, Display) terhadap keputusan pembelian konsuen pada restoran Solaria Medan Fair, Medan. Angka R Square sebesar 0,448 menunjukkan bahwa 44,8 persen keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel Exterior, General Interior, Store Layout, Display sedangkan sisanya 45,2 persen di jelaksan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.


(3)

ABSTRACT

EFFECT OF STORE ATMOSPHERE TO PURCHASE DECISION OF RESTAURANT SOLARIA MEDAN FAIR, MEDAN

This study aims to identify and analyze the effect of Store Atmosphere to Purchase Decision of Restaurant Solaria Medan Fair, Medan. This study was condudted on Solaria restaurant consumers who making purchaseing decisions, nd the total sample od 97 respondents and use the purposive sampling method. Hypothesis testing using descriptive analysis, significant simulyaneous(Uji-F), partial significance testing(Uji-t), and testing the coefficient of determination(R2).

The result of the study showed that the exterior, general interior, store layout, display simultaneously, positively and significantly to the decision purchase. General Interior, Store layout, and Display positive and significant effect of purchase decision. The result of the study showed that the exterior is partially negative and significant effect on purchasing decisions. The value of Adjusted R Square+ 0,424 means that 42,4% purchase decision factors can be explained by the independent variables (Exterior, General Interior, Store Layout, Display) on consumer purchasing decision at the restaurant Solaria. Figures R Square of 0,448 showed that 44,8% of consumer purchasing decision can be explained by the variables while the remaining 45,2% explained by other variables beyond the variables used in the study.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Allah Bapa dan AnakNya Yesus Kristus yang selalu memberikan rahmat dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Suansana Toko (Store Atmosphere) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Restoran Solaria Medan Fair, Medan”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku Bapak Jonner Sitanggang dan kepada Mama Helmi Siahaan yang selalu memberikan ku dukungan, semangat serta motivasi yang luar biasa kepada penulis sehingga skripsi ini bisa selesai.

Pada kesempatan yang baik ini, penulis juga menyampaikan dan mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, Mec.,AC selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE.,ME., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Marhayanie Msi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., Msi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara


(5)

5. Ibu Prof. Dr. Rismayani, SE., Msi., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

6. Ibu Dra. Ulfah, MS., selaku Pembaca Penilai yang telah memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini

7. Bang Arga Silalahi yang selalu memberikanku semangat, dukungan dan perhatian yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Civitas GMKI Fakultas Ekonomi USU yang menjadi keluarga kedua

penulis yang selalu ada dan selalu memberikan semangat untuk skripsi penulis. Terkhusus buat PK m.b 2011-2012 terimakasih buat kalian semua yang menjadi sahabat penulis terkhusus buat Robin Manalu, Headhi Siringo-ringo, Valentino Panjaitan dan teman-teman yang lain.

9. Teman-teman Manajemen Malem, Fitriyanti, Quitsyah, Ruslan, Beatris, Lika, Friska dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan sat per satu. 10.Kepada teman-teman satu kos berdikaari 76 Ruth Gultom, Susi Sianturi,

Nora Sitinjak, Healty Silitonga terimakasih buat dukungan dari teman-teman semua sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi saya ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan tinggi Iman, tinggi Ilmu dan tinggi Pengabdian. Ut Omnes Unum Sint

Medan,15 Agustus 2014 Penulis,


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORI ... 9

2.1 Teori tentang Store Atmosphere ... 9

2.1.1 Pengertian Store Atmosphere ... 9

2.1.2 Cakupan Store Atmosphere ... 9

2.1.3 Elemen Store Atmosphere ... 11

2.2 Teori tentang Perilaku Konsumen ... 18

2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 18

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 19

2.2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen ... 21

2.2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen ... 21

2.2.3.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen ... 22

2.2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 23

2.4 Penelitian Terdahulu ... 27

2.5 Kerangka Konseptual ... 28

2.6 Hipotesis ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1 Jenis Penelitian ... 32

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

3.3 Batasan Operasional Variabel Penelitian... 33

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 33

3.5 Populasi dan Sampel ... 35

3.5.1 Populasi ... 35

3.5.2 Sampel ... 35

3.6 Jenis Data dan Sumber data ... 37

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 38

3.7.1 Wawancara(interview) ... 38

3.7.2 Daftar Pertanyaan (Quistionaire) ... 38


(7)

3.8.1 Uji Validitas ... 39

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 42

3.9 Model Analisis Data ... 43

3.9.1 Model Analisis Deskriptif ... 44

3.9.2 Model Analisis statistik(Analisis Regresi Berganda) ... 43

3.9.3 Uji Asumsi Klasik ... 44

3.9.3.1 Uji Normalitas ... 44

3.9.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 44

3.9.3.3 Uji Multikolineatitas ... 45

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 48

4.1.1 Sejarah Berdirinya Restoran Solaria ... 48

4.1.2 Visi, Misi Perusahaan ... 52

4.1.3 Job Description Organisasi ... 53

4.1.4 Suasana Restoran Solaria ... 4.2 Hasil Penelitian ... 57

4.2.1 Model Analisis deskriptif ... 57

4.2.1.1 Deskriptif Responden ... 57

4.2.1.2 Deskriptif variabel ... 60

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 67

4.3.1 Uji Normalitas ... 67

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 70

4.3.3 Uji Multikolinieritas ... 72

4.4 Hasil Analisis Statistik(Analisis Regresi Berganda) ... 73

4.4.1 Persamaan ... 4.4.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 76

4.4.2 Uji Serentak(Uji-F) ... 77

4.4.3 Uji Parsial(Uji-t) ... 80

4.5 Pembahasan ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 85

5.1 Kesimpulan ... 85

5.2 Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 90

LAMPIRAN ... 92


(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Data Pengunjung Restoran Solaria Carefour Medan Fair Medan ... 6

2.1 Penelitian Terdahulu ... 27

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 35

3.2 Instrument Skala Likert ... 36

3.3 Uji Validitas ... 42

3.4 Uji Reliabilitas ... 44

4.1 Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 57

4.2 Deskriptif Responden Berdasarkan Usia ... 58

4.3 Deskriptif Responden Berdasarkan frekuensi Berkunjung ... 59

4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Exterior ... 60

4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel General Interior .. 61

4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Store Layout ... 63

4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Display ... 64

4.8 Distribusi Jawaban Responden TerhadapVariabel Keputusan Pembelian Konsumen ... 65

4.9 Pendekatan Kolmogrov- Smirnov ... 70

4.10 Pendekatan Glejser ... 72

4.11 Uji Multikolinieritas ... 73

4.12 Analisis Regresi Berganda ... 74

4.13 Uji Sumultan ... 77

4.14 Uji Parsial ... 79

4.15 Hubungan Antar Variabel ... 81


(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Skema Perilaku Konsumen ... 23

2.2 Kerangka Konseptual ... 30

4.1 Gambar Suasana Restoran Solaria ... 57

4.2 Pendekatan Histogram ... 68

4.3 Normal Probability Plots ... 69


(10)

ABSTRAK

PENGARUH SUASANA TOKO (STORE ATMOSPHERE) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA RESTORAN

SOLARIA MEDAN FAIR, MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Restoran Solaria Medan Fair, Medan. Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen restoran Solaria yang melakukan keputusan pembelian dan jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 97 responden dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Pengujian Hipotesis dengna menggunakan metode analisis deskritif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan (Uji F), pengujian signifikansi parsial (Uji-t) dan pengujian koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian secara serempak menunjukkan bahwa Exterior, General Interior, Store Layout, Display secara positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian Konsumen. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa Exterior berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian, General Interior, Store Layout, Display berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuputusan pembelian konsumen. Nilai Adjusted R Square = 0,424 berarti 42,4 % faktor-faktor keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel bebas (Exterior, General Interior, Store Layout, Display) terhadap keputusan pembelian konsuen pada restoran Solaria Medan Fair, Medan. Angka R Square sebesar 0,448 menunjukkan bahwa 44,8 persen keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh variabel Exterior, General Interior, Store Layout, Display sedangkan sisanya 45,2 persen di jelaksan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.


(11)

ABSTRACT

EFFECT OF STORE ATMOSPHERE TO PURCHASE DECISION OF RESTAURANT SOLARIA MEDAN FAIR, MEDAN

This study aims to identify and analyze the effect of Store Atmosphere to Purchase Decision of Restaurant Solaria Medan Fair, Medan. This study was condudted on Solaria restaurant consumers who making purchaseing decisions, nd the total sample od 97 respondents and use the purposive sampling method. Hypothesis testing using descriptive analysis, significant simulyaneous(Uji-F), partial significance testing(Uji-t), and testing the coefficient of determination(R2).

The result of the study showed that the exterior, general interior, store layout, display simultaneously, positively and significantly to the decision purchase. General Interior, Store layout, and Display positive and significant effect of purchase decision. The result of the study showed that the exterior is partially negative and significant effect on purchasing decisions. The value of Adjusted R Square+ 0,424 means that 42,4% purchase decision factors can be explained by the independent variables (Exterior, General Interior, Store Layout, Display) on consumer purchasing decision at the restaurant Solaria. Figures R Square of 0,448 showed that 44,8% of consumer purchasing decision can be explained by the variables while the remaining 45,2% explained by other variables beyond the variables used in the study.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari perusahaan Indonesia, sementara di sisi lain, keadaan tersebut memunculkan persaingan bisnis yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik maupun perusahaan asing.

Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencari keuntungan. Saat ini perkembangan bisnis dunia sudah semakin tinggi. Pada dasarnya sebuah perusahaan atau organisasi bisnis mempunyai tujuan untuk dapat bertahan hidup, mendapatkan laba dan berkembang. Hal tersebut tentunya dapat dicapai dengan menggunakan strategi yang mampu bersaing dengan perusahaan lain. Para pelaku bisnis harus memikirkan strategi yang tepat dan efektif agar bisnis mereka tetap eksisis dipasaran bahkan berkembang lebih baik lagi. Dalam menarik konsumen untuk melakukan pembelian, perusahaan harus mampu menerapkan konsep pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang ada. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.


(13)

Saat ini perkembangan usaha bisnis semakin mengalami peningkatan. Perkembangan bisnis tersebut juga dialami oleh kota Medan. Aneka ragam aktivitas bisnis mulai bermunculan dan berkembang, misalnya bisnis properti, bisnis manufaktur dan yang tak kalah berkembang adalah bisnis kuliner.

Bisnis kuliner merupakan bisnis yang menjadi salah satu pilihan para pebisnis untuk dijalankan karena memiliki prospek yang baik. Hal ini dapat dilihat dengan semakin menjamurnya berbagai macam jenis bisnis di bidang kuliner mulai dari warung makanan di pinggir jalan, kafe-kafe, hingga resto-resto besar, yang tetap ramai dikunjungi pengunjung. Artinya adalah persaingan yang terjadi di antara pebisnis kuliner itu sendiri akan semakin ketat, sehingga memaksa para pebisnis untuk tetap mencari ide-ide baru , mempersiapkan strategi yang tepat, dan membuat suatu nilai tambah dibandingkan dengan pesaingnya. Dengan demikian hanya perusahaan yang mempunyai kemampuan bersaing saja yang dapat bertahan. Persaingan yang selalu muncul dalam dunia bisnis mendorong munculnya pemikiran – pemikiran yang baru yang dapat membangun produk atau jasa yang memberikan nilai lebih kepada pelanggan. Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh perusahaan yang ingin terjun ke dunia bisnis ini. Kesiapan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis nantinya akan dapat dilihat dari bertahan atau tidaknya bisnis yang dijalankannya.

  Seiring dengan perubahan jaman, kecenderungan orang untuk makan di

luar rumah semakin meningkat dengan berbagai alasan praktis, ekonomis maupun Prestise. Hidangan cepat saji yang ditujukan bagi mereka yang sibuk dan punya waktu sedikit saja untuk makan dan saat ini konsep tersebut meluas dengan


(14)

semaraknya bisnis restoran yang menawarkan tempat makan yang nyaman. Sejalan dengan semaraknya bisnis restoran, berkembang pula perilaku pembelian konsumen. Perubahan perilaku pembelian yang awalnya tidak terlalu kritis dimana hanya harga yang menjadi patokan pembelian sedangkan faktor lain cenderung diabaikan, kini perilaku pembelian konsumen tersebut berubah menjadi sangat selektif dan kritis dalam menentukan pilihan pembelian. Bukan hanya dari rasa makanan, tetapi juga terdapat berbagai faktor lain yang pada saat ini mempengaruhi keputusan pembelian konsumen seperti suasana tempat, fasilitas tempat, hiburan dan dari segi pelayanan yang ada di restoran tersebut. Keadaan ini merupakan peluang tersendiri bagi bisnis di bidang restoran.

Melihat kondisi persaingan yang semakin ketat tersebut, setiap bisnis kuliner perlu meningkatkan kekuatan yang ada dalam perusahaannya dengan cara memunculkan perbedaan atau keunikan yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan pesaing untuk dapat menarik minat membeli konsumen. Menarik konsumen untuk melakukan pembelian juga dapat dilakukan dengan cara memberikan atmosphere yang menyenangkan bagi kosumen pada saat di dalam toko, karena konsumen yang merasa senang diharapkan akan melakukan pembelian.

Perubahan gaya hidup, kebiasaan, selera dan tata cara dalam menikmati dan mengkonsumsi makanan pada masyarakat perkotaan membuat para pelaku. bisnis kuliner semakin kreatif menuangkan ide-ide baru mengenai resto yang lebih modern dan disukai konsumen. Harga, cita rasa makanan dan kualitas pelayanan tidak lagi menjadi alasan utama konsumen dalam memilih tempat bersantap, saat


(15)

ini atmosphere (suasana) menjadi faktor terpenting bagi konsumen dalam memilih tempat bersantap. Di dalam bisnis yang kompetitif saat ini pasar telah berkonsentrasi pada semua aspek produk mereka dari produksi untuk jual, di antara semua aspek lain, store atmosphere telah dianggap penting sebagai Point of Purchase (titik pembelian) bagi pelanggan. Atmosphere resto yang nyaman dengan dekorasi yang unik dan kreatif menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah resto yang membuat konsumen memutuskan untuk mengunjungi resto tersebut. Bahkan tidak jarang konsumen memutuskan untuk mengunjungi suatu kafe ataupun resto hanya karena menyukai atmosphere yang ditawarkan. Store atmosphere (suasana toko) sebagai alat komunikasi pemasaran yang didesain sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga membuat konsumen merasa nyaman dan tenang berada di resto tersebut. Perubahan terhadap store atmosphere (suasana toko) harus selalu dirancang agar tidak membosankan, langganan tetap setia, dan mengatasi para saingan. Jika konsumen bosan dengan suasana toko kemungkinan besar mereka akan beralih ke toko lain. Bagi seorang konsumen, suasana yang aman dan nyaman menjadi bahan pertimbangan sendiri sebelum memutuskan untuk datang atau mengunjungi resto tertentu. Identitas sebuah toko dapat dikomunikasikan terhadap konsumen melalui dekorasi toko atau secara lebih luas dari atmosfernya. Meskipun store atmosphere tidak secara langsung mengkomunikasikan kualitas produk dibandingkan dengan melalui iklan, store atmosphere merupakan komunikasi secara diam – diam yang dapat menunjukkan kelas sosial dari produk – produk yang ada di dalammya.


(16)

Dalam menciptakan Store Atmosphere yang baik dan benar terdapat elemen-elemen penting, yaitu : exterior, general interior, store layout, dan displays. Keempat elemen-elemen tersebut dapat memicu para konsumen untuk tetap bersantap dan bersantai sejenak.

Pada umumnya interior sebuah restoran memiliki tema tertentu.Tema-tema dalam interior didukung oleh berbagai faktor. Selain penataan interior yang sesuai dengan tuntutan fungsi serta aktifitas, penggunaan material dan elemen-elemen interior yang tepat akan membentuk dan memperkuat tema-tema tersebut. pemilihan bahan atau material sebagai unsur-unsur pembentuk ruang saat ini amat beragam, dari lantai, dinding hingga ceiling.

PT. Sinar Solaria merupakan salah satu restoran cepat saji yang berada di kota-kota besar dan salah satunya yaitu berada di salah satu supermarket yang terletak di Padang bulan, Medan. Restoran Solaria yang kini sangat banyak keberadaannya dan mempunyai jumlah 130 gerai di seluruh Indonesia. Restoran ini hanya dimiliki oleh satu orang saja dan bukan franchise. Restoran ini memiliki ciri khas dengan warna ungu terang. Restoran ini adalah salah satu restoran cepat saji, tetapi tidak seperti restoran cepat saji lainnya yang memiliki standar desain yang sangat terlihat beberapa restoran solaria mempunyai ciri khas

dalam desain interiornya. Solaria saat ini memasuki kawasan-kawasan yang

dikunjungi banyak orang seperti mall ataupun swalayan. Solaria ingin terlihat berkelas dengan Gerai Solaria yang minimalis dan modern. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung yang menikmati dan bersantap pada restoran


(17)

cepat saji ini. Berikut ini terdapat rata-rata jumlah pengunjung Restoran Solaria Carefour Medan Fair, Medan pada bulan Maret 2014:

Tabel 1.1

Data Pengunjung Restoran Solaria Carefour Medan Fair Medan No Keterangan Jumlah Pengunjung

1 Minggu ke-1 1479 orang

2 Minggu ke-2 1338 orang

3 Minggu ke-3 1366 orang

4 Minggu ke-4 1549 orang

TOTAL 5732 orang

Sumber: Restoran Solaria Carefour Medan Fair, Medan(data diolah) Dari data pengunjung Restoran Solaria tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung pada bulan Maret 2014 adalah sebesar 5732 orang. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang dapat dikategorikan cukup banyak untuk pengunjung sebuah restoran cepat saji. Pada saat ini konsumen merupakan konsumen yang cerdas yang tidak lagi melihat faktor harga, selera hingga cita rasa tetapi konsumen sudah melihat bagaimana suasana yang ditawarkan oleh restoran tersebut. Konsumen cenderung bersantap di Solaria karena Solaria menawarkan konsep yang unik dan menarik dibandingkan dengan restoran cepat saji lainnya. Sehingga, Restoran Solaria dapat mencapai jumlah pengunjung yang banyak.

Pemahaman kebutuhan dan proses pembelian konsumen adalah sangat penting dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengerti bagaimana pembeli melalui proses pengenalan masalah, pencarian informasi, mengevaluasi alternatif, memutuskan membeli, dan perilaku setelah membeli para pemasar dapat mengambil isyarat-isyarat penting bagaimana memenuhi kebutuhan pembeli. Keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen dalam memperlakukan pengambilan keputusan konsumen sebagai pemecahan masalah


(18)

yang dihadapinya. Keputusan pembelian ini menunjukkan arti kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan pembelian.

Konsumen apabila masuk ke suatu tempat mereka tidak hanya memberikan penilaian produk dan harga yang ditawarkan, tetapi juga memberikan respon terhadap lingkunganyang diciptakan melalui store layout, display (penataan barang) yang kreatif, desain bangunan yang menarik, pengaturan jarak antar rak, temperatur, musik yang dilantunkan. Tidak hanya memberikan nilai tambah bagi produk yang dijual tetapi juga menciptakan suasana yang menyenangkan bagi konsumen, sehingga konsumen tersebut memilih tempat yang disukainya dan pada akhirnya meningkatkan keputusan pembeliannya.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang diuraikan di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) yang terdiri dari Exterior (X1), General Interior (X2), Store Layout (X3), Display (X4) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Restoran Solaria Medan Fair, Medan? 1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneilitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh Suasana Toko(Store Atmosphere) terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen Pada Restoran Solaria Medan Fair, Medan. 1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:


(19)

a. Bagi perusahaan

Diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas implementasi strategi Store Atmosphere yang mereka miliki untuk dapat mempertahankan konsumen mereka dalam persaingan yang ada, dan diharapkan hasil penelitian ini dapat juga digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam bidang pemasaran.

b. Bagi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Diharapkan dapat menambah bacaan bagi mahasiswa/i di jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

c. Bagi Penulis

Bagi Penulis Diharapkan dapat menambah atau memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan dalam penerapan ilmu manajemen pemasaran, dan untuk belajar mengenai cara-cara penerapan teori yang penulis peroleh selama mengikuti perkuliahan dan kenyataan yang dihadapi di lapangan serta

pengetahuan penulis mengenai Store Atmosphere sebagai atribut yang

mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen.

d. Peneliti Selanjutnya

Bagi Peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan dan sebagai bahan bacaan yang diharapkan akan menambah wawasan pengetahuan bagi yang

membacanya terutama mengenai masalah Store Atmosphere dan Keputusan

Pembelian konsumen dan juga penulisan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi tambahan atau referensi.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori tentang Store Atmosphere

2.1.1 Pengertian Store Atmosphere

Store Atmosphere adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk memengaruhi pelanggan dalam membeli barang (Utami, 2006). Menurut Kotler (2005) “Atmosphere (suasana toko) adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli”. Store Atmosphere menyebabkan atau mempengaruhi pembelian. Menurut Christina Widhya Utami (2010) “Suasana Toko (Store Atmosphere) merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperature, music, aroma secara menyeluruh akan menciptakann citra dalam bentuk

konsumen”. Benyamin Molan (2004) “Suasana toko (store atmosphere

merupakan unsur lain dalam perasenjataan produk. Setiap toko mempunyai tata letak fisik yang membuat orang bergerak di dalamnya dengan susah dan mudah”. Sutisna (2005) mengatakan store atmosphere adalah “penataan ruang dalam (instore) dan ruang luar (outstore) yang dapat menciptakan kenyamanan bagi pelanggan”.

2.1.2 Cakupan Store Atmosphere

Cakupan strategi Store atmosphere bisa dikelompokan menjadi Instore dan Outstore.”Store atmosphere bisa dipahami sebagai penataan ruang dalam


(21)

(Instore) dan ruang luar (Outstore) yang dapat menciptakan kenyamanan bagi pelanggan”,(Sutisna, 2005).

(a) Instore Atmosphere

Instore Atmosphere adalah pengaturan-pengaturan di dalam ruangan yang menyangkut:

1) Internal Layout merupakan pengaturan dari berbagai fasilitas dalam ruangan yang terdiri dari tata letak meja kursi pengunjung, tata letak meja kasir, dan tata letak lampu, pendingin ruangan, sound.

2) Suara merupakan keseluruhan alunan suara yang dihadirkan dalam ruangan untuk menciptakan kesan rileks yang terdiri dari live music yang disajikan restoran dan alunan suara musik dari sound system.

3)Bau merupakan aroma-aroma yang dihadirkan dalam ruangan untuk menciptakan selera makan yang timbul dari aroma makanan dan menuman dan aroma yang ditimbulkan oleh pewangi ruangan.

4) Tekstur merupakan tampilan fisik dari bahanbahan yang digunakan untuk meja dan kursi dalam ruangan dan dinding ruangan.

5) Desain interior bangunan adalah penataan ruang-ruang dalam restoran kesesuaian meliputi kesesuaian luas ruang pengunjung dengan ruas jalan yang memberikan kenyamanan, desain bar counter, penataan meja, penataan lukisan-lukisan, dan sistem pencahayaan dalam ruangan.

(b). Outstore atmosphere

Outstore atmosphere adalah pengaturan-pengaturan di luar ruangan yang menyangkut:


(22)

1) External Layout yaitu pengaturan tata letak berbagai fasilitas restoran diluar ruangan yang meliputi tata letak parker pengunjung, tata letak papan nama, dan lokasi.

2) Tekstur merupakan tampila n fisik dari bahanbahan yang digunakan bangunan maupun fasilitas diluar ruangan yang meliputi tekstur dinding bangunan luar ruangan dan tekstur papan nama luar ruangan.

3) Desain eksterior bangunan merupakan penataan ruangan-ruangan luar restoran meliputi desain papan nama luar ruangan, penempatan pintu masuk, bentuk bangunan dilihat dari luar, dan sistem pencahayaan luar ruangan.

2.1.3 Elemen Store Atmosphere

Menurut Barry dan Evans (2004), “Atmosphere can be divided into several elements: exterior, general interior, store layout, and displays.” Elemen Store atmosphere ini meliputi : bagian luar toko, bagian dalam toko, tata letak ruangan, dan pajangan (interior point of interest display), akan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini:

1) Exterior (bagian luar toko)

Exterior adalah desain bagian paling luar. Exterior ini biasanya memberikan kesan pertama terhadap toko, karena bagian ini adalah yang pertama dilihat oleh pengunjung.

Karakteristik exterior mempunyai pangaruh yang kuat pada citra toko tersebut, sehingga harus direncanakan dengan sebaik mungkin. Kombinasi dari exterior ini dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik,


(23)

menonjol dan mengundang orang untuk masuk kedalam toko. Element-elemen exterior ini terdiri dari sub elemen-sub elemen sebagai berikut:

a. Storefront (Bagian Muka Toko)

Bagian muka atau depan toko meliputi kombinasi papan nama, pintu masuk, dan konstruksi bangunan. Storefront harus mencerminkan keunikan, kemantapan, kekokohan atau hal-hal lain yang sesuai dengan citra toko tersebut. Khususnya konsumen yang baru sering menilai toko dari penampilan luarnya terlebih dahulu sehingga merupakan exterior merupakan faktor penting untuk mempengaruhi konsumen untuk mengunjungi toko.

b. Marquee (Simbol)

Marquee adalah suatu tanda yang digunakan untuk memejang nama atau logo suatu toko. Marquee dapat dibuat dengan teknik pewarnaan, penulisan huruf, atau penggunaan lampu neon. Marquee dapat terdiri dari nama atau logo saja, atau dikombinasikan dengan slogan dan informasi lainya. Supaya efektif, marquee harus diletakan diluar, terlihat berbedea, dan lebih menarik atau mencolok daripada toko lain disekitarnya.

c. Entrance (Pintu Masuk)

Pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin, sehingga dapat mengundangkonsumen untuk masuk melihat ke dalam toko dan juga mengurangi kemacetan lalu lintas keluar masuk konsumen.

d. Display Window (Tampilan Jendela)

Tujuan dari display window adalah untuk mengidentifikasikan suatu toko dengan memajang barang-barang yang mencerminkan keunikan toko tersebut


(24)

sehingga dapat menarik konsumen masuk. Dalam membuat jendela pajangan yang baik harus dipertimbangkan ukuran jendela, jumlah barang yang dipajang, warna, bentuk,dan frekuensi penggantiannya.

e. Height and Size Building (Tinggi dan UkuranGedung)

Dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadaptoko tersebut. Misalanya, tinggi langit-langit toko dapat membuat ruangan seolah-olahlebih luas.

f. Uniqueness (Keunikan)

Keunikan suatu toko bisa dihasilakan daridesain bangunan toko yang lain dari yang lain.

g. Surrounding Area (Lingkungan Sekitar)

Keadaan lingkungan masyarakat diaman suatu toko berada, dapat mempengaruhi citra toko. Jika toko lain yang berdekatan memiliki citra yang kurang baik, maka toko yang lain pun akan terpengaruh dengan citra tersebut.

h. Parking (Tempat Parkir)

Tempat parkir merupakan hal yang penting bagi konsumen. Jika tempat parkir luas, aman, dan mempunyai jarak yang dekat dengan toko akan menciptakan Atmosphere yang positif bagi toko tersebut.

2) General Interior (bagian dalam toko)

General Interior adalah display suatu restoran yang membuat pengunjung merasa nyaman berada di restoran. Display yang baik yaitu yang dapat menarik perhatian konsumen dan akhirnya melakukan pembelian. Desain interior dari suatu toko harus dirancang untuk memaksimalkan visual merchandising. Display yang baik yaitu yang dapat menarik perhatian pengunjung dan membantu meraka


(25)

agar mudah mengamati,memeriksa, dan memilih barang dan akhirnya melakukan pembelian. Ada banyak hal yang akan mempengaruhi persepsi konsumen pada toko tersebut. Elemen-elemen general interior terdiri dari:

a. Flooring (Lantai)

Penentuan jenis lantai, ukuran, desain dan warna lantai sangat penting, karena konsumen dapat mengembangkan persepsi mereka berdasarkan apa yang mereka lihat.

b. Color and Lightening (Warna dan Pencahayaan)

Setiap toko harus menpunyai pencahayaan yang cukup untuk mengarahkan atau menarik perhatian konsumen ke daerah tertentu dari toko. Konsumen yang berkunjung akan tertarik pada sesuatu yang paling terang yang berada dalam pandangan mereka. Tata cahaya yang baik mempunyai kualitas dan warna yang dapat membuat suasana yang ditawarkan terlihat lebih menarik, terlihat berbeda bila dibandingkan dengan keadaan yang sebenarnya.

c. Scent and Sound ( Aroma dan Musik)

Tidak semua toko memberikan pelayanan ini, tetapi jika layanan ini dilakukan akan memberikan suasana yang lebih santai pada konsumen, khusunya konsumen yang ingin menikmati suasana yang santai dengan menghilangkan kejenuhan, kebosanan, maupun stress sambil menikmati makanan.

d. Fixture (Penempatan)

Memilih peralatan penunjang dan cara penempatan meja harus dilakukan dengan baik agar didapat hasil yang sesuai dengan keinginan. Karena penempatan meja yangsesuai dan nyaman dapat menciptakan image yang berbeda pula.


(26)

e. Wall Texture (Tekstur Tembok)

Teksture dinding dapat menimbulkan kesan tertentu pada konsumen dan dapat membuat dinding terlihat lebih menarik.

f. Temperature (Suhu Udara)

Pengelola toko harus mengatur suhu udara, agara udara dalam ruangan jangan terlalu panas atau dingin.

g. Width of Aisles (Lebar Gang)

Jarak antara meja dan kursi harus diatur sedemikian rupa agar konsumen merasa nyaman dan betah berada di toko.

h. Dead Area

Dead Area merupakan ruang di dalam toko dimana display yang normal tidak bisa diterapkan karena akan terasa janggal. Misal : pintu masuk, toilet, dan sudut ruangan.

i. Personel (Pramusaji)

Pramusaji yang sopan, ramah, berpenampilan menarik, cepat, dan tanggap akan menciptakan citra perusahaan dan loyalitas konsumen.

j. Service Level

Macam-macam tingkat pelayanan menurut Kotler yang dialih bahsakan oleh Teguh,Rusli, dan Molan (2000) adalah self service, self selection, limited service, dan full service.

k. Price (Harga)

Pemberian harga bisa dicantumkan pada daftar menu yang diberikan agar konsumen dapat mengetahui harga dari makanan tersebut.


(27)

3) Store Layout (Tata Letak Toko)

Store Layout adalah pengelolaan dalam hal penentuan lokasi dan fasilitas restoran. Pengelolaan toko juga harus memanfaatkan ruangan toko yang ada seef toko. Pengelola toko juga harus memanfaatkan ruangan toko yang ada seefektif mungkin. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang layout adalah sebagai berikut:

a. Allocation of floor space for selling, personnel, and customers. Dalam suatu toko, ruangan yang ada harus dialokasikan untuk:

1. Selling Space (Ruangan Penjualan)

Ruangan untuk menempatkan dan tempat berinteraksi antara konsumen dan pramusaji.

a). Personnel Space (Ruangan Pegawai)

Ruangan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pramusaji seperti tempat beristirahat atau makan.

b). Customers Space (Ruangan Pelanggan)

Ruangan yang disediakan untuk meningkatkan kenyamanan konsumen seperti toilet, ruang tunggu.

b.Traffic Flow (Arus Lalu Lintas)

Macam-macam penentuan arus lalu lintas toko, yaitu: 1. Grid Layout (Pola Lurus)


(28)

2. Loop/Racetrack Layout (Pola Memutar)

Terdiri dari gang utama yang dimulai dari pintu masuk, mengelilingi seluruh ruangan, dan biasanya berbentuk lingkaran atau persegi, kemudian kembali ke pintu masuk.

3. Spine Layout (Pola Berlawanan Arah)

Pada spine layout gang utama terbentang dari depan sampai belakang toko, membawa pengunjung dalam dua arah.

4. Free-flow Layout (Pola Arus Bebas)

Pola yang paling sederhana dimana barang-barang diletakkan dengan bebas.

4) Display (Dekorasi Pemikat Dalam Toko)

Display adalah suatu dekorasi yang dapat menjadi ciri khas dan dapat memikat konsumen. Display mempunyai dua tujuan, yaitu memberikan informasi kepada konsumen dan menambah store atmosphere, hal ini dapat meningkatkan penjualan dan laba toko. Interior point of interest display terdiri dari :

a. Theme Setting Display (Dekorasi Sesuai Tema)

Dalam suatu musim tertentu retailer dapat mendisain dekorasi toko atau meminta pramusaji berpakaia sesuai tema tertentu.

b. Wall Decoration (Dekorasi Ruangan)

Dekorasi ruangan pada tembok bisa merupakan kombinasi dari gambar atau poster yang ditempel, warna tembok, dan sebagainya yang dapat meningkatkan suasana toko.


(29)

Menurut Levi dan Weitz (2000), Ketika hendak menata atau mendekorasi ulang sebuah toko manajer harus memperhatikan tiga tujuan dari atmosphere berikut:

1. Atmosphere harus konsisten dengan citra toko dan strategi secara keseluruhan. 2. Membantu konsumen dalam menentukan keputusan pembelian.

3. Ketika membuat suatu keputusan mengenai desain, manajer harus mengingat mengenai biaya yang diperlukan dengan desain tertentu yang sebaik-baikanya sesuai dengan dana yang dianggarkan .

2.2 Teori-teori tentang Perilaku konsumen 2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat terlebih dahulu apa yang mereka pikirkan(kognisi) dan mereka rasakan(pengaruh), apa yang mereka lakukan(perilaku), dan apa serta dimana atau kejadian di sekitar (Setiadi,2003).

Perilaku Konsumen adalah dinamis. Hal itu menunjukkan bahwa perilaku seorang konsumen selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Dalam hal studi perilaku konsumen, salah satu implikasinya adalaha bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk jangka waktu tertentu, produk atau individu.


(30)

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

Keputusan Pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi dan embeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan.

a. Faktor Kebudayaan

1. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang.

2. Sub- budaya

Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya.

3. Kelas Sosial

Kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tesusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai , minat dan perilaku yang serupa.

b. Faktor Sosial

1. Kelompok referensi

Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseoraang.


(31)

2. Keluarga

Keluarga dapat dibedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli, yang pertama adalah keluarga orientasi yaitu orang tua seseorang yang mendapatkan pandangan tentang ekonomi, harga diri, dll. Kedua yaitu keluaarga prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif

c. Faktor Pribadi

1. Umur dan tahapan dalam siklus hidup

Konsumsi seseorang juga dubentuk olehtahap siklus hidup keluarga. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat menjalani hidupnya.

2. Pekerjaan

Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.

3. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi adalah pendapatan yang dibelanjakan , tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.


(32)

4. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang.

5. Kepribadian dn konsep diri

Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadaplingkungan yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen.

2.2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen 2.2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen

Pemahaman kebutuhan dan proses pembelian konsumen adalah sangat penting dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengerti bagaimana pembeli melalui proses pengenalan masalah, pencarian informasi, mengevaluasi alternatif, memutuskan membeli, dan perilaku setelah membeli para pemasar dapat mengambil isyarat-isyarat penting bagaimana memenuhi kebutuhan pembeli. Menurut Setiadi (2008), keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen dalam memperlakukan pengambilan keputusan konsumen sebagai pemecahan masalah yang dihadapinya. Menurut Kotler dan Armstrong (2003) keputusan pembelian adalah saat konsumen membeli suatu produk dalam waktu tertentu. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk (2007) yaitu , “Keputusan pembelian konsumen adalah seleksi terhadap dua pilihan atau lebih. Dengan perkataan lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan”.


(33)

2.2.3.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler & Keller (2009), proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap yang meliputi :

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang−rasa lapar, haus naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan; atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal, sehingga memicu pemikiran untk melakukan pembelian.

2. Pencarian Informasi

Konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan (pencarian Internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal).

3. Evaluasi Alternatif

Konsumen mengevaluasi pilihan berkenan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih.

4. Keputusan Pembelian

Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau mengganti yang dapat diterima bila perlu.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah dilaksanakan.


(34)

Pada proses keputusan pembelian dapat dilihat pada gambar berikut:

Sumber: Setiadi ( 2003) Gambar 2.1

Skema Tahapan Pembelian

2.2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Faktor-faktor yang mempengarui keputusan pembelian konsumen terdiri dari faktor internal dan eksternal. Menurut Supranto, J. & Limakrisna, Nandan, 2007) , faktor internal meliputi: persepsi, pembelajaran, memori, motivasi, kepribadian, emosi, sikap, sedangkan factor eksternal meliputi: budaya, sub budaya, demografis, status sosial, kelompok rujukan, family.

a. Faktor-faktor internal

Faktor internal merupakan factor dari dalam individu yang memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap keputusan individu. Pengaruh yang dimaksud adalah berkaitan dengan penilaian individu terhadap suatu alternative produk yang ada yang mengarahkan seseorang untuk mengambil keputusan membeli suatu produk yang meliputi :

1) Persepsi

Persepsi adalah proses yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi dan mengartikan masukan informasi guna menciptakan suatu gambaran yang berarti dari lingkungan sekitarnya (Kotler, 2005).

Evaluasi alternatif Pengenalan

masalah

Pencarian informasi

Keputusan pembelian

Perilaku pasca pembelian


(35)

2) Pembelajaran

Pembelajaran merupakan istilah yang dipergunakan untuk menguraikan proses dengan mana memori dan perilaku diubah sebagai suatu hasil dari proses informasi secara sadar dan tak sadar (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007)

3) Memori

Memori merupakan seluruh akumulasi pembelajaran pengalaman sebelumnya. Terdiri dari dua komponen, yaitu memori jangka pendek dan panjang. Memori jangka pendek merupakan porsi/ bagian dari seluruh memori yang pada saat terkirim (currently) diaktifkan atau dipergunakan (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007).

4) Motivasi

Motivasi merupakan kekuatan yang enejik yang menggerakkan perilaku dan memberikan tujuan dan arah pada perilaku. Suati motif (motive) merupakan kostrak (construck) mewakili kekuatan dalam (inner force) yang tidak terlihat dan memaksa suatu respon perilaku dan memberikan pengarahan khusus terhadap respon (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007)

5) Kepribadian

Kepribadian (personality) merupakan suatu karakteristik individu mengenai kecendrungan merespon lintas situasi yang mirip. Kepribadian konsumen menunjukkan dan mengarahkan perilaku yang


(36)

dipilih untuk mencapai tujuan dalam situasi yang berbeda (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007).

6) Emosi

Emosi adalah perasaan yang secara relatif tidak terkontrol yang mempengaruhi perilaku secara kuat (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007). Perasaan tersebut dapat berupa kemarahan, kesedihan, kebahagiaan, dan sebagainya.

7) Sikap

Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan dan manfaat dari objek tersebut (Sumarwan, Ujang, 2004).

b. Faktor-faktor eksternal 1) Budaya

Budaya (culture) adalah keseluruhan yang kompleks (complex whole) meliputi pengetahuan, kepercayaan, snei, hukum, moral, kebiasaan, dan setiap kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh oleh setiap orang sebagai anggota masyarakat (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007) 2) Sub budaya

Sub budaya merupakan segmen atau bagian dari masyarakat, sub budaya dan kelas sosial merupakan kelompok sosial dimana anggota-anggotanya sama- sama memiliki makna budaya yang sama, akan tetapi keduanya merupakan bagian dari masyarakat yang lebih luas, jadi akan


(37)

dipengaruhi oleh budaya secara keseluruhan (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007).

3) Demografis

Demografis merupakan suatu akibat dan suatu sebab dari nilai budaya dan kultural (Supranto,J. & Limakrisna, Nandan, 2007).

4) Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang berbeda. Perbedaan kelas atau strata akan akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda, gaya hidup, nilai-nilai yang dianut (Ujang Sumarwan, 2002). 5) Kelompok Rujukan/ Acuan

Kelompok Rujukan/Acuan adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok rujukan/ atau acuan digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau sebuah referensi dalam membentuk respons afektif dan kognitif dan perilaku (Ujang Sumarwan, 2002).

6) Keluarga

Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang terikat oleh perkawinan, darah (keturunan: anakatau cucu), dan adopsi (Ujang Sumarwan, 2002).


(38)

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Hasil

Suvi Goman (2005)

Analisa

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian pada Resto Solaria Carefour Pdang Bulan Store Atmosphere dan Keputusan Pembelian

Dari hasil pembahasan menunjukkan bahwa hasil pengujian hipotesis yaitu uji F,

menunjukkan bahwa Fhitung(48,038) >

Ftabel(2,99). Hal ini menunjukkan bahwa instore dan outstore terhadap keputusan pembelian konsumen sebesar 49,8%. Nilai thitung untuk instore dan outstore yaitu sebesar 2,091 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ttabel yaitu sebesar 1,663. Nilai koefisien determinasi parsial untu instore lebih mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di resto Nine dibandingkan dengan outstore atmosphere.

Rubiyanti (2004)

Pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada China Emporium Factory Outlet Medan Fair Store Atmosphere dan Keputusan Pembelian

Hasil penelitian tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode statistik, yaitu dengan korelasi Rank Spearman, koefisien diperoleh nilai 0,53 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat dan searah antara store atmosphere dengan keputusan pembelian konsumen. Analisis koefisien

determinasi menunjukkan bahwa store

atmosphere mampu mempengaruhi tingkat keputusan pembelian konsumen sebesar 28%, sedangkan sisanya 72% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Sedangkan analisis uji hipotesis diperoleh thitung sebesar 6,18 lebih besar daripada ttabel sebesar 1,663 yang berarti bahwa store atmosphere memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Permana

(2008)

Pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan pembelian pada Konsumen Air Plane System Medan Fair Store Atmosphere dan Keputusan Pembelian

Hasil penelitian tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode statistik, yaitu dengan korelaasi Rank Spearman, koefisien determinasi r dan statistik uji t. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelai Rank Spearman (rs), maka diperoleh rs sebesar 0,53. Berdasarkan hasil perhitungan analisis iji hipotesis, diketahui nilai thitung sebesar 5,81 dan nilai ttabel sebesar 1,664 artinya terdapat pengaruh antara store atmosphere dengan


(39)

Wan Sheila Baros (2009)

Pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan pembelian konsumen pada Ranch 57 Cafe & Resto Medan Fair, Medan Store Atmosphere dan Keputusan Pembelian

Teknik pengambilan sampel secara probabilitas samping, meliputi sampling aksidental. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikasi 0,001. Dengan menggunakan batas signifikasi 0,05 dan nilai nya lebih kecil sehingga arah koefisien positif. Dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa store atmosphere memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen dapat diterima.

2.4 Kerangka Konseptual

Bisnis kuliner saat ini telah mengalami perkembangan yang sagat pesat. Banyak para pebisnis saat ini melihat peluang yang cukup menejanjikan pada bisnis kuliner ini. Rumah makan, resto serta cafe-cafe telah menjamur di kota Medan. Produk ataupun makanan yang dijual antara yang satu dengan yang lainnya hampir sama. Namun, di balik kehomogenan tersebut terdapat hal-hal menarik untuk dicermati. Dalam menghadapi persaingan bisnis resto tersebut alternatif yang harus dilakukan adalah dengan memberikan suatu yang berbeda dan yang menarik perhatian konsumen agar mau menjadikan resto tersebut sebagai pilihan yang tepat. Strategi yang harus dilakukan adalah membuat Store Atmosphere yang dapat membatu sebuah resto akan selalu merekat di pikiran konsumen. Elemen-elemen dari kreativitas penataan sebuah tempat seringkali memengaruhi proses pemilihan tempat dan niat beli konsumen. Dengan penataan store atmosphere diharapkan tercipta suasana dan lingkungan yang kreatif, menarik serta membuat konsumen merasa nyaman dan menjadikan resto tersebut sebagai pilihan utama dalam bersantap dan bersantai.


(40)

Store atmosphere terdiri atas empat sub variabel, yaitu general interior membuat suasana didalam restoran menjadi nyaman. Hal ini disebabkan elemen instore ditata dan disesuaikan agar konsumen merasa betah dan menikmati makanan di restoran. Sebagai contoh pemilihan lantai dipilih dengan corak putih agar kesan bersih dapat dimunculkan, suhu dijaga agar tetap sejuk sehingga konsumen merasa nyaman. Variabel store atmosphere pada Interior Display. Restoran memberikan tambahan aksesoris-aksesoris pada instore restoran agar tercipta suasana dan ciri khas. Dengan strategi ini diharapkan konsumen akan tertarik dan teringat dengan aspek instore restoran sehingga dapat mendorong terjadinya pembelian. Variabel store atmosphere pada penataan exterior restoran. Bagian luar restoran adalah bagian yang pertama kali dilihat oleh konsumen. Dengan penataan exterior yang bagus, unik dan menarik maka konsumen akan tertarik dan penasaran dengan restoran tersebut sehingga muncul keinginan untuk mengunjunginya. Selanjutnya diharapkan konsumen dapat memutuskan untuk melakukan pembelian dan menjadi konsumen setia dari restoran. Variabel store atmosphere pada penataan store layout. Store layout ditata sehingga konsumen merasa leluasa dan betah untuk menghabiskan waktu di restoran. Penataan tersebut dapat meliputi penataan jarak antar meja, penataan lalu lintas konsumen, dan penataan alokasi karyawan.

Keempat sub variabel store atmosphere yang tergabung ke dalam strategi store atmosphere dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Suasana lingkungan yang tercipta dari penerapan store atmosphere dapat digunakan sebagai ciri khas dan pembeda dengan yang lain. Selain itu, suasana lingkungan


(41)

juga bisa dijadikan alat untuk menarik kelompok yang spesifik dari konsumen yang menjadikan makan dan minum tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan akan tetapi juga lifestyle dan tuntutan gaya hidup. Dengan suasana yang mendukung, diharapkan akan tercipta kepuasan dari para konsumen, sehingga akan berdampak tercapainya loyalitas konsumen. Hal ini sangat penting karena jika dilihat dari prespektif jangka panjang, biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan konsumen yang sudah ada lebih kecil daripada mencari

konsumen baru. Konsep Store Atmosphere memang sangat penting dalam

memenangi persaingan terutama didalam kondisi zaman yang seperti saat ini. Berdasarkan teori tersebut maka kerangka konseptual dapat dibuat secara sistematis sebagai berikut:

Store Atmosphere ( X )

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

X

2 (General Interior)

X

3 (Store Layout)

X

4 (Display)

Y (

KeputusanPembelian

)

X

1 (Exterior)


(42)

2.5 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan, maka terdapat hipotesis sebagai berikut: “ Suasana Toko (Store Atmosphere) yang terdiri dari Exterior (X1), General Interior (X2), Store Layout (X3), Display (X4) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Restoran Solaria Medan Fair, Medan.”


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemiiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk mebuat deskripsi, gambaran atau lukisansecara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifa-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki ( Nazir, 2009). Penelitian Deskriptif mencakup metode yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental, dan secara umum lebih sering diberi nama metode survey. Dalam hal ini metode survey yang digunakan menggunakan metode kuantitatif karena dalam penelitian ini menggunakan angka-angka ataupun statistik. Penelitian ini menganalisis pengaruh Suasana Toko(Store Atmosphere) yang dalam penelitian ini adalah menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh Exterior (X1),General interior (X2), Store layout(X3), Displays (X4) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) Pada Restoran Solaria Medan Fair, Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Restoran Solaria yang beralamat Jl Gatot Subroto no 30 Lt 2, Medan Fair


(44)

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Januari 2014 sampai Juli 2014.

3.3 Batasan Operasional Variabel Penelitian

Batasan ini dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan yang ada. Penelitian ini dikhususkan pada batasan operasional sebagai berikut:

a. Variabel independen yang dianalisis penulis dalam penelitian ini adalah Exterior(X1), General interior ( X2), Store Layout (X3),dan Display (X4). b. Variabel Dependen yang dianalisis penulis dalam penelitian ini adalah

Keputusan Pembelian ( Y).

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut ( Nazir, 2009). Definisi operasional diperlukan untuk menjelaskan faktor-faktor yang sudah diidentifikasi sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Store Atmosphere.


(45)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator Pengukuran

Exterior ( X1) Exterior adalah desain bagian paling luar. Exterior ini biasanya memberikan kesan pertama terhadap toko, karena bagian ini adalah yang pertama dilihat oleh

pengunjung

1. Bagian depan 2. Papan nama

dan logo 3. Pintu masuk 4. Lokasi

strategis Restoran

Skala Likert

General Interior (X2)

General Interior adalah display suatu restoran yang membuat pengunjung merasa nyaman berada di restoran. Display yang baik yaitu yang dapat menarik perhatian konsumen dan akhirnya melakukan pembelian.

1. Warna 2. Aroma 3. Suhu udara 4. Jarak antar

meja 5. Harga

Skala Likert

Store Layout ( X3)

Store Layout adalah

pengelolaan toko dalam hal penentuan lokasi dan fasilitas restoran. Pengelola toko juga harus memanfaatkan ruangan toko yang ada seefektif mungkin.

1. Arus lalu lintas 2. Jarak

Skala Likert

Display(X4) Display adalah suatu dekorasi yang dapat menjadi ciri khas dan dapat memikat

konsumen. 1. Dekorasi sesuai tema 2. Dekorasi sesuai ruangan Skala Likert


(46)

Keputusan Pembelian(Y)

Keputusan Pembelian adalah Keputusan pembelian

konsumen adalah seleksi terhadap dua pilihan atau lebih. Dengan perkataan lain, pilihan alternatif harus

tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan

1. Telah membanding kannya dengan restoran yang lain

2. Yakin membeli di restoran Solaria karena desainnya yang menarik

Skala Likert

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro,2009). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen pada Restoran Solarian Medan Fair, Medan. Oleh karena itu, jumlah populasi dalam penelitian ini merupakan populasi yang tidak dapat diketahui secara pasti jumlah sebenarnya atau jumlahnya tidak teridentifikasi atau tidak terhingga.


(47)

3.5.2 Sampel

Teknik pengambilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penelitian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro, 2009). Menurut Silalahi (2009), Purposive sampling merupakan pemilihan siapa subjek yang ada dalam posisi terbaik dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Karena itu, menentukan subjek atau orang-orang terpilih harus sesuai dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut atau teknik penentuan penentuan ssampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun yang menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini adalah:

a) Konsumen yang mempunyai umur ≥  17 tahun karena dinilai telah dewasa dan dapat menentukan Store Atmosphere Restoran Solaria

b) Konsumen yang mengunjungi Restoran Solaria sebanyak 2 kali.

Tujuan penetapan dari kriteria ini adalah dengan mempertimbangkan usia yang mampu menilai Store Atmosphere dan apabila konsumen sudah mengunjungi sebanyak 2 kali maka dapat melihat dan merasakan Store Atmosphere yang ada pada Restoran Solaria.

Karena konsumen yang makan di Restoran Solaria jumlahnya tidak diketahui maka untuk menghitung sampelnya digunakan rumus Supramono ( 2003).


(48)

Keterangan :

n = ukuran sampel

Z = nilai standard normal yang jumlahnya tergantung α

bila α = 0.05 maka Z = 1.67

bila α = 0.01 maka Z = 1.96

P = estimasi proporsi populasi

q = 1-p

d = penyimpangan yang ditolerir ( 10 % )

Peneliti memperoleh jumlah sampel dan nilai p diketahui sebesar 0.5 maka dapat digunakan p = 0.5 sehingga jumlah sampel menjadi :

.9 . .. 9 . 9 responden

Dengan demikian jumlah sampel yang diperolah pada penelitian ini sebanyak 96,04 dan dibulatkan menjadi 97 responden.

3.6 Jenis Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data primer adalah data yang diperoleh dengan survey lapangan yang

menggunakan semua metodw pengumpuan data original (Kuncoro,2009). Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari wawancara (interview) dalam


(49)

b. Data Sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasian kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2009:148). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, informasi dari situs, internet, dan penelitian-penelitian terdahulu yag dapat menjadi referensi penelitian ini.

3.7Metode Pengumpulan Data 3.7.1 Wawancara ( Interview )

Wawancara (interview) dilakukan kepada pihak yang berhak dan berwenang agar didapat data dan informasi yang dibutuhkan penulis dalam penelitian ini

3.7.2 Daftar Pertanyaan ( Questionaire)

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan daftar pertanyaan (Questionaire), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Daftar Pertanyaan (Questionaire) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2004).

Daftar pertanyaan (Questioner) dibuat dengan menggunakan

pertanyaan terbuka, yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untuk menjelaskan identitas responden dan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang tersedia dari setiap pertanyaan.


(50)

3.7.3 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku dan literatur-literatur lain yang berhubungan dengan materi penelitian. Studi kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penggunaan data sebagai teori dasar yang diperoleh serta dipelajari dalam kepustakaan tentang pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian konsumen restoran Solaria. 3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah daftar pertanyaan ( Questionaire) layak digunakan sebagai instrument penelitian. Instrumen penelitian adalah yang sesuai dengan sifat data yang dikumpulkan dan dapat menjamin bahwa data yang di kumpulkan itu valid dan dapat dipercaya.

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu dapat mengukur daftar pertanyaan ( Questionaire). Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur ( Situmorang, dkk 2012). Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebutt reliabel ( Situmorang, dkk 2012).

3.8.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi. Alat ukur yang digunakan dalam pengujian validitas


(51)

dengan kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pada pertanyaan kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Tingkat validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan menggunakan program SPSS versi 19.00, dengan kriteria sebagai berikut:

bila : r hitung > r tabel , berarti pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

r hitung ≤ r tabel , berarti pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden penelitian. Nilai tabel r dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh yaitu sebesar 0,361.


(52)

Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

P1 74.8000 82.441 .645 .920

P2 74.9000 84.714 .549 .922

P3 75.0667 83.099 .492 .922

P4 75.0667 83.513 .454 .923

P5 74.9000 79.679 .603 .920

P6 75.3667 75.275 .819 .915

P7 75.3333 81.885 .465 .923

P8 75.0000 78.345 .703 .918

P9 75.1667 82.282 .428 .924

P10 75.0333 84.999 .387 .924

P11 74.8667 82.533 .594 .921

P12 75.0000 79.655 .695 .918

P13 75.0667 79.857 .671 .919

P14 75.2333 80.323 .580 .921

P15 75.0667 81.099 .570 .921

P16 75.4000 77.352 .705 .918

P17 75.3667 75.275 .819 .915

P18 75.1000 83.197 .576 .921

P19 75.4667 76.395 .664 .919

P20 75.7000 80.769 .487 .923

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(Kuesioner, SPSS versi 19.00, 2014)

Pada tabel 3.2 terlihat bahwa selurih butir dinyatakan valid, dapat dilihat dari rhitung pada corrected item-total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,361). Berdasarkaan tabel 3.2 dapat juga disimpulkan bahwa variabel Exterior (X1)terdiri dari 4 buah pertanyaan, General Interior (X2)


(53)

terdiri dari 4 pertanyaan, Store Layout (X3) terdiri dari 3 pertanyaan, Display (X4) terdiri dari 2 pertanyaan, Keputusan Pembelian Konsumen (Y) terdiri dari 7 pertanyaan.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stail dari waktu ke waktu. Instrument yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama, atau jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji ini juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran pada subjek yang sama atau dengan kata lain untuk menunjukkan adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan alat pengukuran yang dipakai. Sesuatu konstruktur atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach ≥ 0.60 (Gozhali, 2006).

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator variabel. Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika masing masing pertanyaan dijawab responden secara konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

Butir pertanyaan yang sudah dikatakan valid dalam uji validitas ditentukan realibilitasnya denagn kriteria sebagai berikut :


(54)

ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliable.

Nilai Cronbach’s Alpha penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 3.4

Uji normalitas melalui uji Reliabilitas

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.924 20

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(Kuesioner, SPSS versi 20.00, 2014)

Berdasarkan Tabel 3.4 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha

sebesar 0,924. Dapat disimpulkan bahwa 0,924 > 0,60 maka pertanyaan reliable.

3.9 Model Analisis Data 3.9.1 Model Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. 3.9.2 Model Analisis Statitik (Analisis Regresi Berganda )

Peneliti menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 19.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah.


(55)

Y = a+b1X1+ b2X2+ b3X3 +b4X4 +e Dimana :

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

b1, b2, b3, b4, = Koefisien Regresi berganda

X1 = Exterior

X2 = General Interior

X3 = Store Layout

X4 = Displays

e = Standart Error

3.9.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak biasa dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

3.9.3.1 Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekata kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Ginting & Situmorang, 2008).

3.9.3.2 Uji Heteroskedastisitas


(56)

grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan, jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk menguji heteroskedastisitas yakni dengan alat analaisis grafik atau dengan analaisis residual yang berupa statistik ( Situmorang, dkk 2012). Analisis grafik dilakukan melalui pembacaan grafik Scatterplot. Apabila terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Analisis statistik dilakukan melalui uji glejser. Suatu model regresi dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen.

3.9.3.3 Uji Multikolinearitas

Istilah kolinearitas ganda ( multicollinearity) berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi( Situmorang, dkk 2012).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflatuon Factor (VIF), dengan kriteria sebagai berikut:


(57)

b. Apabila VIF<5, maka tidak terdapat multikolinearitas

c. Apabila Tolerance<0,1, maka diduga mempunyai persoalan

multikolinearitas

d. Apabila Tolerance >0,1, maka tidak terdapat multikolinearitas.

3.9.4 Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan apabila uji statistiknya berada dalam daerah kritis atau daerah dimana h0 ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana h0 diterima. Dalam analisis

regresi berganda terdapat tiga jenis kriteria ketetapan, yaitu:

3.9.4.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar hubungan variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y). Dengan kata lain nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya variabel bebas yang diteliti yaitu Exterior, Genereal Interior, Store Layout, Displays (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka variabel bebas (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(58)

3.9.4.2 Uji secara Simultan(Uji F)

Uji F pada dassarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhaadap variabel terikat secara simultan dengan menentukkan derajat kepercayaan 95%(α=5%=0.05) dan juga penerimaan atau hipotesa.

Uji F yaitu uji secara serentak untuk membuktikan hipotesis awal tentang Exterior, Genaral Interior, Store Layout, Displays (X1, X2, X3, X4,) sebagai variabel bebas dengan Keputusan Pembelian (Y) sebagai variabel terikat.

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

3.9.4.3 Uji secara Parsial Individual (Uji t).

Nilai-nilai koefisien regresi dalam persaamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F, dilakukan uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Uji t yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang Exterior, Genaral Interior, Store Layout, Displays (X1, X2, X3, X4 ) sebagai variabel bebas dengan Kinerja (Y) sebagai variabel terikat.

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%


(59)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Solaria

Solaria merupakan salah satu Restoran cepat saji. Solaria pertama kali didirikan pada tahun 1995. Solaria pada awalnya hanya merupakan sebuah kedai sedethana yang hanya menyediakaan makanan sehari-hari dan bahkan tidak ada menu yang eksklusif, inovatif dan yang baru. Solaria berasal dari bahasa Latin yaitu solar yang artinya matahari yang bercahaya, atau pusat tata surya.

Pada awalanya restoran Solaria ini didirikan hanya satu gerai saja yaitu di salah satu ruko di lippo cikarang, tanggerang. Melihat banyaknya permintaan konsumen dan banyaknya yang menyukai makanan dari Restoran Solaria ini maka pada tahun 1998 Solaria kembali mendirikan Restoran Solaria sebanyak sembilan gerai dan pada tahun 1998 Solaria memiliki gerak sebanyak sepuluh gerai. Namun. Terjadi hal yang tidak terduga yatu terjadi kebakaran akibat kerusuhan sehingga Restoran Solaria yang menyebabkan enam gerai terbakar hangus. Pada tahun 2008 Solaria mulai memperbaiki manajemen, memperbaiki hal-hal yang dapat meningkatkan konsumen untuk melakukan pembelian di restoran Solaria. Pada tahun 2008 mulai bangkita dan secara perlahan membangun kembali restoran-restoran Solaria di supermarket dan hingga pada tahun 2014 Restoran Solaria mempunyai gerai sebanyak 130. Dengan kata lain Solaria setiap tahunnya meluncurkan 10 gerai.


(1)

b.

Pendekatan

Kolmogrov – Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 97

Normal Parametersa Mean .0000000

Std.

Deviation 2.88935619

Most Extreme Differences

Absolute .063

Positive .041

Negative -.063

Kolmogorov-Smirnov Z .621

Asymp. Sig. (2-tailed) .836

a. Test distribution is Normal.

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .148 4.141 .036 .972

Exterior_X1 -.049 .215 -.018 -.226 .822 .895 1.117 General.Interior_X2 .761 .192 .372 3.966 .000 .680 1.470 Store.Layout_X3 .826 .275 .276 3.002 .003 .711 1.407

Display_X4 .581 .248 .204 2.339 .021 .792 1.262


(2)

Uji Heteroskedastisitas

a.

Scatter Plot

b.

Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2.468 2.456 -1.005 .318

Exterior_X1 .276 .128 .222 2.162 .033 .895 1.117 General.Interior_X2 -.257 .114 -.266 -2.256 .026 .680 1.470 Store.Layout_X3 .370 .163 .262 2.269 .026 .711 1.407 Display_X4 -.057 .147 -.042 -.388 .699 .792 1.262 a. Dependent Variable: absut


(3)

OUTPUT ANALISIS REGRESI BERGANDA

a.

Uji - F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 650.597 4 162.649 18.671 .000a

Residual 801.444 92 8.711

Total 1452.041 96

a. Predictors: (Constant), Display_X4, Exterior_X1, Store.Layout_X3, General.Interior_X2 b. Dependent Variable: Keputusan.Pembelian_Y

b.

Uji – t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .148 4.141 .036 .972

Exterior_X1 -.049 .215 -.018 -.226 .822

General Interior_X2 .761 .192 .372 3.966 .000

Store Layout_X3 .826 .275 .276 3.002 .003

Display_X4 .581 .248 .204 2.339 .021

a. Dependent Variable: Keputusan.Pembelian_Y

c.

Koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate


(4)

LAMPIRAN V

Tabulasi Jawaban Responden Penelitian

No Pernyataan

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20

5 5 4 5 5 4 5 3 5 3 5 4 5 5 4 4 4 3 3 3

4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 2

4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3

4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4

5 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3

4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4

3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2

4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 5 3 4 3 5 3

4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4

4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4

4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 2

4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 3

4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3

4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 2 3 3 4 4 3

4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3

5 4 3 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2

4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 3

4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4 3

4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3

4 3 5 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4

4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3

5 4 3 4 5 4 4 5 3 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4

4 4 4 5 4 5 4 3 5 3 3 4 5 5 4 2 3 4 4 5

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4

4 4 5 5 2 3 3 4 3 3 5 4 2 4 3 3 4 2 4 2

5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 2

4 4 4 5 4 3 4 3 3 5 5 5 5 4 3 3 3 4 3 2

5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 2 2 3 4 4

5 4 4 4 3 4 4 3 2 2 4 2 2 3 2 3 2 3 3 2

5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 2 3 2 2 1 2 4 1

4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 4 2 4 3 3 3 3 2 3 1


(5)

4 5 5 5 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3

5 4 5 5 3 4 3 2 4 5 5 3 4 2 3 2 2 3 2 1

4 4 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3

4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5

4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 3 3 5 3 4

4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4

5 5 4 4 5 5 3 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 4 5 4

4 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3

4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4

4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3

3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 4 2 3 4 3 2 2 3 4 2

4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3

4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3

4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4

4 5 5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2

4 4 5 4 5 5 3 4 4 3 5 4 3 3 4 2 4 4 4 3

5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 2 3 3 3 4 4 4

4 4 5 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 4 2 2

5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3

5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3

4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 3 4 4 5 4

4 5 5 4 3 5 3 4 3 4 5 5 3 4 5 4 4 3 5 5

5 4 4 5 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2

4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3

5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 3

4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3

4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

4 4 4 5 5 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3

4 5 5 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 3

5 4 5 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4

4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3

4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2

4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3


(6)

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3

5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4

4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4

3 5 4 4 4 4 3 3 3 4 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4

5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 5 4 5 3 5 4 5 3 4 3

4 5 5 5 2 3 4 2 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5

5 5 4 5 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 2

5 4 4 3 5 4 5 3 5 4 5 3 5 3 5 4 5 4 5 4

4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 2 5 4 5 5 5 5 4

5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 3 5 1 5 4 5 5 3 4 5

5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 4 5 4 3 4 3 4 3 3 3

5 4 5 5 3 4 3 4 3 2 4 5 5 4 4 3 4 4 3 4

5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 5 3 5 4 5 4 4 4 4

5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5

5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5

5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 2 5 4 5 5 3 5 4

5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 3 4 4

4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3

5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4