•
Homoskedastis Mendekati Sama Antara Satu Dengan Lainnya
Regresi linier juga mengasumsikan bahwa hubungan antara variabel dependen dan variabel biner independen adalah homoskedastis. Ini berarti
bahwa nilai residual kurang lebih sama untuk semua nilai variabel dependen yang diprediksikan. Salah satu cara memeriksa homoskedastis dengan melihat
plot nilai residual, di mana sumbu-x merupakan nilai prediksi standar dan sumbu y merupakan nilai residual standar. Data tersebut adalah
homoskedastis apabila plot nilai residual mempunyai lebar yang sama untuk semua nilai variabel dependen yang diprediksi. Heteroskedastisitas biasanya
ditunjukkan oleh sekelompok nilai yang lebih luas sebagai nilai-nilai variabel dependen yang diprediksi untuk mendapatkan nilai yang lebih besar.
•
Multikolinearitas dan Singularitas
Multikolinearitas adalah suatu kondisi di mana variabel independen sangat berkorelasi 0,90 atau lebih besar, dan singularitas adalah ketika varibel-
variabel independen sempurna berkorelasi, misalnya satu variabel independen adalah kombinasi dari satu atau lebih variabel independen lainnya. Korelasi
bivariate tinggi dapat dilihat dengan menjalankan korelasi di antara variabel independen. Jika ada korelasi bivariate tinggi, salah satu dari dua variabel
harus dihapus.
2.5. Uji Keberartian Koefisien Regresi
Pemeriksaan keberartian regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa koefisien regresi
dan atau b sama dengan nol tidak berarti melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien arah regresi tidak sama dengan nol.
Pengujian koefisien regresi dapat dilakukan dengan memperhatikan langkah- langkah pengujian hipotesis berikut:
1. Menentukan rumusan hipotesis H
o
dan H
1
H .
o
: H
ρ = 0 : Tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
1
: ρ ≠ 0 : Ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Universitas Sumatera Utara
2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah
uji F. Untuk menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut: a.
Menghitung jumlah kuadrat regresi JK
reg
w
o
dan atau JK
reg a
n Y
JK
reg 2
w
∑
= dengan rumus:
2.7 dan atau
n Y
JK
a reg
2
∑
= 2.7
b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b|a JK
reg b|a
− =
∑ ∑ ∑
n Y
X XY
w JK
reg
. .
1 w
w
1
, dengan rumus: 2.8
dan atau
−
=
∑ ∑ ∑
n Y
X XY
b JK
a b
reg
. .
2.8 c.
Menghitung jumlah kuadrat residu JK
res Re
w w
Re 2
1
w g
g res
JK JK
Y JK
− −
=
∑
dengan rumus:
dan atau 2.9
Re Re
2 a
g a
b g
res
JK JK
Y JK
− −
=
∑
2.9
d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi w
w reg
RJK dan atau a
RJK
reg a Re
w g
w reg
JK RJK
=
dengan rumus: 2.10
dan atau
Re a
g a
reg
JK RJK
=
2.10
Universitas Sumatera Utara
e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi w
1
w RJK
reg w0
dan atau regresi ba RJK
reg a Re
1 1
w w
g w
w reg
JK RJK
= dengan rumus:
2.11 dan atau
Re a
b g
a b
reg
JK RJK
= 2.11
f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu RJK
res
2
Re
− =
n JK
RJK
s res
dengan rumus: 2.12
g. Mengitung F, dengan rumus:
s w
w g
RJK RJK
F
Re Re
1
= 2.13
dan atau
s a
b g
RJK RJK
F
Re Re
= 2.13
3. Menentukan nilai kritis α atau nilai tabel F pada derajat bebas dw
1
reg w
1
w dan dw
1reg
= n – 2 dan atau db
reg ba
= 1 dan db
res
4. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F, dengan kriteria uji, Apabila
nilai hitung F = n – 2.
lebih besar atau sama dengan ≥ nilai tabel F, maka H
5. Membuat kesimpulan
ditolak.
Langkah-langkah uji keberartian regresi di atas dapat disederhanakan dalam sebuah tabel anova sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Analisis of Varians
Keterangan: JKT
= ∑Y
n Y
Jk
w 2
∑
=
2
2.7 dan atau
Jk
a
n Y
2
∑
= 2.7
− =
∑ ∑ ∑
n Y
X XY
w Jk
w w
. .
1
1
2.8
dan atau Jk
ba
−
∑ ∑ ∑
n Y
X XY
b .
.
= 2.8
Jk
Res Re
Re 2
1
w g
w w
g
JK JK
Y −
−
∑
= 2.9
dan atau Jk
Res
Re Re
2 a
g a
b g
JK JK
Y −
−
∑
= 2.9
Re
1 1
w w
g w
w
Jk RJk
=
2.11
Universitas Sumatera Utara
dan atau RJk
ba
= Jk
ba
RJk 2.11
Res
2
Re
− n
JK
s
= 2.12
s g
S S
F
Re 2
Re 2
= 2.13
2.6. Pengujian Keberartian Regresi Ganda