Telah Diuji Pada tanggal 08 Agustus 2011
Panitia Penguji Tesis Ketua
: Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS,CN Anggota
: 1. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, M.Kn 2. Chairani Bustami, SH, Sp.N, M.Kn
3. Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum 4. Notaris Syafnil Gani, SH, M.Hum
Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
LISA MANALU NIM
: 097011072
Program Studi :
Magister Kenotariatan Judul Tesis
: ANALISIS
HUKUM TERJADINYA
PENGALIHAN HAK
ATAS TANAH
ATAS DASAR
PENGUASAAN FISIK
ANALISIS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG
NO.475PKPDT.2010
Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan plagiat, apabila dikemudian hari diketahui tesis saya
tersebut plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi
sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat
Medan, 22 Agustus 2011 Yang Membuat Pernyataan
Nama : LISA MANALU NIM
: 097011072
Universitas Sumatera Utara
i
ABSTRAK
Kebutuhan masyarakat akan tanah dari hari ke hari terus meningkat,searah dengan lajunya pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan oleh bangsa
Indonesia. Kegiatan pembangunan yang memerlukan tanah sebagai media dengan dilaksanakan oleh pemerintah melalui pembebasan tanah serta pertumbuhan
penduduk yang sangat tinggi di Indonesia membuat tingginya kegiatan pengalihan hak atas tanah. Pemegang hak atas tanah saat ini bukanlah pemegang hak atas tanah
yang pertama. Akibatnya baik pemerintah maupun masyarakat ketika membutuhkan sebidang tanah untuk memenuhi kebutuhannya memerlukan kepastian mengenai
siapa sebenarnya pemilik bidang tanah tersebut. Pengalihan hak atas tanah merupakan suatu perbuatan hukum yang bertujuan memindahkan hak dari satu pihak ke pihak
lain. Perumusan masalah yang akan diajukan dalam penulisan ini adalah Bagaimana mekanisme pengalihan hak atas tanah dalam sistem hukum agraria, bagaimana
kedudukan pihak ketiga yang menguasai objek hak atas tanah terhadap terjadinya pengalihan hak atas tanah. Bagaimana analisa terhadap kasus pada Putusan
Mahkamah Agung No.475PKPdt.2010.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Deskriptif karena dalam penelitian ini akan dipaparkan tentang pengalihan hak atas tanah yang dikuasai secara fisik
tanpa alas hak. Bersifat analistis, karena terhadap data yang diperoleh itu dilakukan analistis data secara kualitatif. Sumber data diperoleh dari data sekunder yang
dilakukan dengan menghimpun bahan-bahan berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Dalam hal ini dilakukan dengan cara
menginventarisasikan dan pengumpulan buku-buku, bahan-bahan bacaan, Peraturan Perundang-undangan dan dukumen-dukumen lain.
Pengalihan merupakan salah satu cara untuk memperoleh hak milik. Pengalihan ini adalah salah satu kewajiban para pihak dalam suatu peristiwa hukum
yang bertujuan untuk mengalihkan hak milik atas suatu barang yang dilakukan diantara subjek hukum. Mekanisme pengalihan hak atas tanah dalam sistem hukum
agraria dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan cara jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak
lainnya, kecuali pemindahan hak melalui lelang hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang. membuat
pengalihan hak atas tanah harus memastikan kebenaran mengenai hak atas tanah hak milik tersebut, dan mengenai kecakapan dan kewenangan bertindak dari mereka
yang akan mengalihkan dan menerima pengalihan hak atas tanah tersebut. Pengalihan hak atas tanah juga dapat dilakukan dengan cara penguasaan fisik hak atas tanah.,
sesuai dengan ketentuan PP No. 24 Tahun 1997 yang menyebutkan bahwa masa penguasaan fisik di atas 20 tahun dapat dijadikan dasar pendaftaran hak atas tanah.
Kata Kunci : Analisis Hukum, Pengalihan Hak Atas Tanah , Penguasaan Fisik
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRACT
People’s need for land is increasing, along with the growth rate of the Indonesian development. The development activities done by the government which
need land as the medium through the acquisition of land for development and the high population growth in Indonesia have caused the increasing activities in land
endorsement. The person entitled to land nowadays is not the first one. The effect is that both the government and the people who need a piece of land have to ascertain
who the real owner of the land is. Land endorsement is a legal act which is aimed to endorse from one party to another. The formulations of the in the problems in this
thesis were as follow : how about the mechanism of the land endorsement in the agrarian system, how the position of the third party who controlled the right of the
land when the land endorsement occurred, and how about the analysis on the case in the verdict of the Supreme Court No. 475PKPdt.2010.
This research was descriptive analytic. It was called descriptive because this research described the land endorsement which was controlled physically without
any right. It was analytic because the data were an analyzed qualitatively. The data were gathered from the secondary data conducted from the materials of the primary
law, not from the materials of the secondary or tertiary law. It was done by taking inventory and gathering books, reading materials, and considering legal provisions,
and other documents.
Endorsement is one of the methods of obtaining proprietary rights. This which is aimed to endorse the property of a certain thing done by a legal subject. The
mechanism of land endorsement in the agrarian system can be done in many ways, such as by transact, an exchange, grant, investment, and other legal acts concerning
other endorsements. An endorsement through auction can only be registered if it can be proved with an official document of PPAT official empowered to draw up land
deeds who has the authority to write the land endorsement and ascertains the validity of the land proprietary rights and the skill and the authority of the person
who wants to endorse or receive the land endorsement physically, according to the Government Regulation No. 241997 which states that physical control of the land in
more than 20 years can become the principle of the principle of the registration of land endorsement.
Keywords : Judicial Analysis, Land Endorsement, Physical Control
Universitas Sumatera Utara
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih, yang telah memberikan Rahmat dan hidayah`Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian tesis ini, dengan judul “Analisis Hukum Terjadinya Pengalihan Hak Atas Tanah Atas Dasar Penguasaan Fisik Analisis Terhadap
Putusan Mahkamah Agung No.475PkPdt.2010.”
Penulisan tesis ini adalah merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan sutudi pada Magister Kenotariatan Fakultas Hukum USU. Akan
tetapi menurut Penulis, tesis ini adalah merupakan amanah yang diberikan dan harus dipertanggung jawabkan sedaya mampu dalam hakekat kemanusiaan yang penuh
keterbatasan. Semoga bermanfaat bagi seluruh ummat. Amin. Dalam kesempatan ini penulis dengan kerendahan hati menyampaikan ucapan
terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTMH, MSc CTM, SpA K selaku